Beliau memulai
kisah Ibnu Sina yang membuat sebuah percobaan: Dua ekor kambing dan seekor
serigala. Masing-masing terpisah dalam satu kendang. Satu ekor kambing tak bisa
melihat serigala, seekor kambing lain bisa melihat serigala. Serigala berada di
dalam kandang sehingga tak bisa menyerang kambing-kambing tersebut.
Beberapa saat
kemudian, kambing yang tidak melihat serigala tetap hidup. Kambing yang bisa melihat
serigala akhirnya mati, padahal tak ia diterkam; hanya melihat serigala saja.
Kesimpulan:
1.
Bahwa
sesungguhnya yang berbahaya bukan covid, komorbit, tapi yang berbahaya adalah
ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan. (Ini tampaknya bukan hanya berlaku
pada penyintas covid saja, tetapi berlaku untuk pengidap semua penyakit.)
2.
Pikiran
yang tenang bisa menyehatkan. Pikiran itu adalah energi yang memiliki
gelombang, dan pikiran itu energi tak kasat mata. Kita harus paham seperti apa
cara kerja energi kita, supaya ta mati seperti seekor serigala yang mati hanya
melihat serigala, padahal serigala itu tak melakukan apa-apa.
HASIL RISET DAVID HOWKINS
1.
Saat
terkena covid akan terdikriminasi. Yang ada adalah rasa malu.
Teman, sahabat, keluarga tak mau datang. Bahkan suami, istri, anak
menjauh. Kondisi ini berada pada energi 20: yakni energi paling rendah, paling berbahaya.
Malu, kehilangan harga diri ini adalah hukuman mati yang zaman dahulu diberikan
mengusir orang dari kampung.
2.
Rasa
bersalah (energi negatif sangat berbahaya berada pada level 30). Mulai
menyalahkan diri sendiri. Dan ini membuat penyakit bertambah
3.
Level
50 (merasa apatis, tak punya harapan; merasa semua gelap gulita, level kesedihan.
Ini juga berbahaya)
4.
Level
75 (merasa bersalah): mengapa saya .... mengapa saya ...? Seharusnya saya tidak
... Seharusnya saya tidak ... Melihat apapun serba duka.
5.
Level
75: kesedihan; ke manapun memandang yang
ada kesedihan level pemakaman dalam kehidupan.
6.
Level
100: ketakutan, marasa khawatir, tak ada harapan. Saat kondisi seperti ini harus
segera memindahkan energi ke energi kita, harus menyeberang ke medan energi positif
level 200 atau 250: merasa netral, bsa menerima (high energy)
Level di atas 200 adalah energi konstruktif; level di
bawah 200 adalah energi negatif.
Level di atas 200 punya kerelaan; berusaha mengobati
diri
Kalau sudah berada di level 200, naikkan level 310 di
mana ada kerelaan, punya semangat, optimis. Naikkan level 350: bisa menerima,
ikhlas, apapun yang terjadi
Level 400: tak ada kekhawatiran, ketakutan,
kekhawatiran tak lagi terjadi (bagi yang berada pada level tersebut bisa
memberikan hadiah nobel pada diri sendiri);
Level 500 memandang tulisan Allah dan Muhammad
membuncah
Ketenangan, ketenteraman, suka cita: pada level 540.
Meski sakit.
Level 600: damai, bahagia, berdzikir
Level 700: dengan segala kerendahan melihat langit
terang benderang; memberikan cahaya kebahagiaan, berwudlhu, shalat malam,
berdzikir, membaca Quran. Inilah posisi high energy.
CARANYA BAGAIMANA?
1.
Fokus
suasana hati di level 400, 500, cinta, enjoy, keikhlasan, pandang sesuatu yang
membuat nyaman, hindari suasana low energy, lingkungan harus sadar (suami
isteri jangan membuat kata-kata yang membuat energi berubah), lingkungan harus
mendukung.
2.
Tarik
nafas pelan-pelan, tutup mata; fokus pada alam, kepalkan tangan SAYA SEHAT tegakkan
bahu SAYA KUAT,
3.
Sekali
lagi kepalkan tangan, ucapkan, katakan “TERIMA KASIH YA ALLAH, SAYA SUDAH
SEHAT”
Tetimakadih bu ismi.. Bismilah kita coba untuk bisa masuk ke level 400, 500.cinta enjoi iklas ..
BalasHapusAamiin3. Insyaallah Bu Atik. Bismillah.
BalasHapusTerima kasih bunda ismi. Sehat selalu ya
BalasHapus