Senin, 23 Agustus 2021

BELAJAR DARI EMBUN PAGI (1)

 


Tidak selamanya hidup ini indah.

Kadang Allah menyapa kita melalui derita

Bukan karena benci, tapi karena Allah sayang sama kita

 

            Benar sekali nasihat di atas. Kita tentu merasa bahwa hidup ini tak selamanya indah. Kadang kita merasa menderita. Bahkan, merasa amat menderita. Atau bisa jadi merasa yang paling menderita. Padahal, sebenarnya tidak demikian adanya.

            Jangan kira orang yang kita lihat selalu tersenyum itu dirinya tak pernah menderita. Bisa jadi dia terlalu pintar menyimpan derita di depan kita. Mungkin, dia menangis terisak-isak ketika mengadukan nasibnya dan bercengkerama di hadapan Sang Maha Pencipta. Mungkin dia merasa lega ketika menghiba di hadapan Sang Maha Penguasa. Akan tetapi, dia sanggup tersenyum di hadapan hamba-Nya dan tidak meminta belas kasihan kepasa sang hamba.

 

Mungkin kita mudah bersyukur ketika mendapat nikmat dari Allah

Tapi kebanyakan kita enggan bersyukur ketika mendapat cobaan dari Allah

 

“Lagi-lagi ini aku banget,” katanya dalam hati. Mengapa tulisan-tulisan itu selalu menyindirku? Lisna bergumam. Mengapa rasanya tulisan itu sengaja ditujukan kepadaku? Terkadang aku mudah bersyukur ketika mendapat nikmat dan enggan bersyukur ketika mendapat cobaan. Bahkan, Ketika mendapat cobaan menangis di hadapan makhluk-Nya demi meminta belas kasihan. Mulai detik ini dia akan mengubah pola pikir. Harusnya hanya meminta belas kasihan kepada Sang Maha Pencipta. Tidak kepada sesama hamba.


Minggu, 22 Agustus 2021

CERMATI POTRET PEMBELAJARAN DIRI

 


 

            Mencermati potret pembelajaran siswa kali ini membaat hati serasa nano-nano. Ada rasa gembira dan bahagia. Namun, juga ada rasa galau dan risau? Kenapa ada rasa gembira dan bahagia? Bagaimana tidak gembira dan bahagia memiliki siswa yang bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang diberikan kepadanya. Inilah gambaran siswa berkarakter yang diharapkan bangsa dan negara. Dari penuhnya tanggung jawab berimbas pada hasil yang tak mengecewakan alias menggembirakan.



Mengapa harus pula risau dan galau? Bagaimana tidak risau dan galau jika ada sederet tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan ternyata hanya sebagan kecil dari tanggung jawab tersebut dilakukan. Bahkan, ada pula yang sama sekali tak melakukan tanggung jawab pribadinya. Entah apa maksudnya, dan tak kutahu menurutnya siapa yang harus memikul tanggung jawab ini. Semoga yang bersangkutan segera diberi kesadaran untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing tanpa melibatkan pihak lain.

            Inilah potret pembelajaran yang dimaksud. Dari potret tersebut silakan cermati diri Anda masing-masing. Tuliskan refleksi Anda di kolom komentar dan jangan lupa tuliskan identitas Anda.

 






 


Selasa, 10 Agustus 2021

MERDEKA BELAJAR 1

 



Salah satu program andalan Kemendikbud-Ristek adalah program Merdeka Belajar. Konsep Merdeka Belajar yang dicetuskan oleh Nadiem Makarim, tujuannya  baik, agar peserta didik bahagia dalam menempuh pendidikan.

Para siswa diberi kebebasan untuk mengakses ilmu. Sumber ilmu bukan sebatas pada ruang kelas, guru, tetapi bisa di luar kelas, di media online atau internet, perpustakaan, dan juga di lingkungan sekitar. Guru tidak lagi menjadi sumber utama.

Jika ditilik makna kata “merdeka” menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Edisi V akan kita temukan makna sebagai berikut.

1.     Bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya); berdiri sendiri.

2.     Tidak terkena atau lepas dari tuntutan.

3.     Tidak terikat, tidak bergantng kepada orang atau pihak tertentu: leluasa.

Adapun makna belajar adalah sebagai berikut:

1.     berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu;

2.     berlatih;

3.     berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Berdasarkan makna leksikon (KBBI), jika kita gabungkan kedua kata tersebut (Merdeka Belajar) bisa dimaknai bebas/leluasa dalam berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Ini berlaku bagi siapa saja, tak terbatas pada siswa atau murid. Kata siswa lebih merujuk kepada murid pada tingkat sekolah dasar dan menengah. Adapun kata murid bisa merujuk pada orang (anak) yang sedang berguru (belajar, bersekolah).

Dalam pembahasan ini, saya memosisikan diri sebagai murid sebab saya adalah orang yang sedang belajar. Belajar itu bisa dilakukan di mana saja, dengan siapa saja, dan kapan saja. Pagi ini, saya belajar tentang kehidupan dari Embun Pagi yang setiap pagi setia dikirim oleh sahabat tercinta.

💧embun pagi💧

 

🕊️Sehancur apapun kondisimu saat ini, tolong jangan patah semangat. Jika keadaan membuatmu lelah maka berhentilah sejenak.

🕊️Tidak semua harus diselesaikan sekarang. Tapi janji setelah itu kamu harus bangkit kembali😊✊.

🕊️Percayalah sehebat apapun badai saat ini, akan ada titik reda dan pelangi setelahnya🙌🏻🌈.

🕊️Orang yang pesimis selalu kesulitan disetiap kesempatan, tapi orang yang optimis selalu melihat kesempatan didalam kesulitan.

 

              Kayaknya, “Embun Pagi” ini sengaja ditujukan kepada aku banget. Nasihat indah dan bijak agar diri ini tidak patah semangat dan tidak putus asa. Nasihat bahwa sesuatu yang tak bisa diselesaikan sekarang, saya harus berjanji untuk bangkit kembali. Diri ini harus percaya bahwa badai pasti akan berlalu. Diri ini tak boleh pesimis, tapi harus optimis.


MERDEKA MENGAJAR (1)

 


Ki Hajar Dewantara dalam salah satu ajarannya menyatakan bahwa jiwa merdeka diperlukan dalam menjalankan pendidikan untuk mencapai perkembangan kepribadian anak bangsa. Azas kemerdekaan sendiri merupakan darma kedua dari Pancadarma Taman Siswa. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa jiwa yang merdeka dimaknai sebagai kepemilikan hak untuk bebas melakukan sesuatu. Merdeka dan bebas di sini dilakukan secara bertanggung jawab. Dengan demikian, meskipun menyandang status sebagai jiwa merdeka kita masih dibatasi oleh norma yang berlaku di masyarakat sehingga tidak berbuat ‘seenak hati’.

Makna kata “merdeka” menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Edisi V adalah sebagai berikut.

1.     Bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya); berdiri sendiri.

2.     Tidak terkena atau lepas dari tuntutan.

3.     Tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu: leluasa.

Adapaun kata “mengajar” jika kita buka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) akan kita temukan makna sebagi berikut.

1.     memberi pelajaran;

2.     melatih; dan

3.     memarahi (memukuli, menghukum, dan sebagainya) supaya jera.

Makna mengajar pada pembahasan ini lebih mengacu pada makna pertama dan kedua. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa merdeka mengajar dapat dimaknai sebagai kebebasan atau keleluasaan dalam memberi pelajaran atau melatih. Merdeka mengajar ini lebih dapat kita rasakan di era pandemi ini.

Mengajar tak harus dilakukan pada ruang kelas tertentu dan pada jam-jam tertentu. Misalnya kita mengajar di kelas IX A tidak harus berada di ruang kelas IX A. Demikian pula waktu mengajarnya lebih leluasa, tidak seperti era sebelum pandemi. Pada jam tertentu harus mengajar di kelas tertentu. Kini, lebih ada kebebasan dan keleluasaan yang lebih terbuka dalam mengajar.

Bagaimana dan seperti apa kemerdekaan mengajar yang kita perlukan? Kita akan bahas lebih detail pada episode berikutnya. 


Minggu, 08 Agustus 2021

DOA PERTAMA DALAM 40 DOA RABBANA DALAM ALQURAN

 



Dalam bukunya A Letter To Allah, sang penulis (Ustadz Abu Bassam Oemar Mita) menyelami dan menjabarkan untaian doa 40 Rabbana dalam Alquran.

Doa pertama sebagaimana terdapat dalam surat Al Baqarah (QS 2: 201)



Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

Doa di atas merupakan puncak kebaikan. Hati yang bersih akan selalu mencintai nasihat dan ilmu. Identitas orang beriman di antaranya  mencintai ilmu dan mencintai kebenaran.

Barakah Ilmu:

1.     Bertambah ilmu bertambah dekat kepada Allah

2.     Bertambah kasih sayang dengan orang yang beriman

Ilmu yang tak bermanfaat

1.     Tak membuat dekat pada Allah

2.     Menjadikan kita sombong

Semoga kita dibimbing Allah dalam perkara yang Allah cintai dan berkahi. Buku A Letter To Allah menyelami 40 doa Robbana dalam Alquran. Semoga Allah memudahkan urusan memahami 40 doa Robbana.

Iman tak hanya melulu membahas rukuk dan sujud, tetapi bagaimana doa dan pinta kita kepada Allah. Doa termasuk perkara mendasar dalam iman. Doa merupakan kekuatan besar yang Allah berikan kepada orang beriman.  Doa tak hanya sekadar rutinitas. Lebih dari 50 ayat dalam Alquran membahas tentang masalah doa. Doa menyempurnakan kekuatan kita sebagai orang beriman.

Ada kisah nyata. Dua orang bersahabat yang bekerja pada kantor yang sama, dulunya kuliah di perguruan tinggi dan jurusan yang sama. Departemen/divisi sedikit berbeda. Menikah hampir bersamaan. Istri keduanya hamil tak jauh berbeda. Anak keduanya bertumbuh kembang dalam usia hampir sama. Saat anaknya berusia 5-6 tahun, anak salah satu dari kedua sahabat itu sangat kesulitan untuk shalat. Hampir memuncak kemarahan sang ayah karena anaknya sulit dikondisikan shalat. Saat marah dan kecewanya memuncak, ia pergi ke rumah sahabatnya. Sekadar merelaksasi emosi hadapi anak. Saat keduanya asyik dalam pembicaraan, berkumandang azan. Anak sahabatnya langsung siap shalat. Dia lihat itu, mereka shalat dan bicara. Sahabat yang anaknya sulit dikondisikan shalat itu curhat. Keduanya kuliah sama, tempat kerja sama. Anak tak jauh beda umurnya. Apa yang membedakan? Rejeki hampir sama. “Kenapa anakmu begitu mudah dikondisikan shalat, anakku sulit?”

            Sahabatnya mulai berpikir. Dibedah satu persatu. Sahabat yang mudah mengondisikan anaknya shalat bertanya kepada sahabatnya. Apakah kau lazim berdoa dengan doa Nabi Ibrahim? Sahabat yang anaknya mudah dikondisikan shalat itu, semenjak istrinya hamil, anaknya lahir, hingga kini dia rajin panjatkan doa Nabi Ibrahim. Rabbij’alnii muqiimashshalaata ....

Orang beriman tak pernah berdoa, imannya berkurang. Allah marah/murka kepada orang yang tak pernah berdoa.

Belajar dari Kisah Nabi Ibrahim

Ismail dan Hajar diinggalkan di Makkah. Ibrahim mendatangi Ismail hanya 3 atau 4 kali. Padahal, kunci sukses mendidik anak: membersamai anak. Ibrahim tak setiap hari bersama Ismail, namun Nabi Ibrahim menitipkan Ismail kepada Allah dengan doa. Dengan demikian, beliau membersamai putranya dalam doa. Doa itu perkara besar. Doa itu luar biasa.

Dahulu kala, orang Irak atau penduduk Irak tak suka kepada pemimpinnya. Orang Irak sangat mustajab doanya. Sampai-sampai mereka takut menjadi gubernur. Beberapa kali gubernur yang ditunjuk bernasib tragis dan tak bertahan lama. Hajaz bin Yusuf berpikir bagaimana menghadapi penduduk Irak yang doanya selalu mustajab. Orang Irak selalu mengingkari Hajaz bin Yusuf. Gubernur yang ditunjuk selalu bernasib tragis dan tak bertahan lama.

Suatu kali, Hajaz bin Yusuf memerintahkan agar semua penduduk Irak mengumpulkan telur; siapapun yang tak mengumpulkan telur akan dipenggal lehernya. Hari berikutnya muncul perintah ke-2: Semua yang telah mengumpulkan telur, supaya mengambil telur. Yang tak mengambil telur dipenggal lehernya.

Beberapa waktu kemudian Hajaz bin Yusuf memilih seorang untuk menjadi gubernur. Hajaz bin Yusuf berkata, “Nasibmu tak akan sama dengan gubernur sebelumnya.” Penduduk Irak pun berdoa. Namun, doa mereka tak efektif seperti doa sebelumnya. Mereka bertanya-tanya kok tumben tak musajab? Akhirnya mereka mendatangi seorang ‘alim yang mereka kenal.

Seorang ‘alim tersebut menjelaskan bahwa doa kalian sudah rusak. Ingatkah ketika mereka diminta mengumpulkan telur, kemudian hari berikutnya mengambil telur? Di situlah dosa. Bisa jadi kalian mengambil telur yang bukan telur kalian. Bisa jadi doa mereka tak mustajab lagi karena dosa yang dilakukan. Doa itu masalah besar. Doa merupakan kekuatan besar.

Masalah yang kita hadapi mungkin karena doa kita tak mustajab. Yang dibutuhkan khusu’ bukan hanya shalat, tetapi juga doa. Doa dimasukkan aqidah. Caranya termasuk fikih, doanya merupakan aqidah. Doa bukan hanya ucapan dan rutinitas.

 

Renungan Umar bin Khaththab

“Aku (Umar bin Khaththab) tidak pernah khawatir doaku diterima atau tidak. Tak merisaukan doaku dikabulkan Allah atau tidak. Yang kemudian kukhawatirkan, jika tak lagi diberi hidayah untuk berdoa.”

Renungan Hadits:

Sesungguhnya kalian akan ditolong dari doanya orang-orang miskin. Sesungguhnya Allah malu kepada hamba yang telah mengangkat tangannya sampai dia menarik tangannya dan kemudian kembali dengan tangan kosong.

Sesungguhnya doa itu ibadah. Doa bisa menjadi alat deteksi untuk mengupas kita apakah kita termasuk hamba dunia atau hamba akhirat. Ada manusia yang tak pernah berdoa. Menganggap keberhasilan tergantung proses, karena kepintaran dan usaha mereka. Ini merupakan orang yang sombong.

Kelompok Orang:

1.     Orang yang tak pernah berdoa, secara tak langsung tak membutuhkan Allah, dan Allah murka kepadanya.

2.     Kelompok manusia yang berdoa dengan setengah hati. Mereka cenderung mempermainkan doa.

3.     Berdoa mengerti kedudukan doa tetapi tak menghayati setiap doa dan tak memahami fikihnya doa. Doa yang dipanjatkan tak sesuai ajaran Allah.

4.     Pahami, selami, kaji, maknanya bagaimana, setelah paham referensi dia berdoa dengan sepenuh hati dan jiwa.

 

Usahakan menjadi orang dalam kelompok keempat. Jangan menjadi kelompok orang pertama, kedua, atau ketiga. Nabi Yunus pernah menghadapi ganasnya samudera dan ganasnya ikan paus dan keganasan itu bisa dilampaui Yunus dengan doa. Kunci berdoa adalah “Berdoalah kepada Allah dengan yakin doamu akan dikabulkan Allah.”



DOA (RABBANA) 31 - 40

 


DOA 31: QS 20:45




Berkatalah mereka berdua: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas".

DOA 32: QS 23: 109





Sesungguhnya, ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa (di dunia): "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik.

DOA 33: QS 5: 83


Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur'an dan kenabian Muhammad saw.)

DOA 34: QS 7: 89


Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang besar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami daripadanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki (nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.

 

DOA 35: QS 3: 194



Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji."

DOA 36: QS 25: 65


Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan adzab Jahanam dari kami, sesungguhnya adzabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".

DOA 37: QS 2: 128


Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

DOA 38: QS 2: 250


Tatkala mereka nampak oleh Jalut dan tentaranya, mereka pun (Thalut dan tentaranya) berdo`a: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir".

DOA 39: QS 3: 16



(Yaitu) orang-orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,"

DOA 40: QS 60: 5



"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".













MENGISTIRAHATKAN HATI

 


Siapakah di atara kita yang ingin mengistirahatkan hati? Perlukah hati kita istirahatkan agar tak gampang sakit? Menurut Ustadz Oemar Mita, Lc ada empat tempat untuk mengistirahatkan hati. Atau ada hotel bintang lima untuk mengistirahatkan hati kita yang sakit. Empat tempat yang dimaksud sebagai berikut.

1.     Majlis Ilmu

Orang yang berada di majlis ilmu (jika niatnya benar), tak memikirkan dia tak akan memikirkan urusan dunia. Tak akan memikirkan pernak-pernik dunia seperti merk mobil, merk handphone, istana dunia, dan lain-lain. Majlis ilmu adalah tempat surganya hati, tempat obat hati yang sakit. Hotel bintang lima hati kita majlis ilmu.

2.     Bertemu dan berinteraksi dengan hamba yang shalih (yang kita kagumi akhlaknya, shalihnya, ilmunya)

Bertemu dengan orang shalih itu penting. Bertemu dengan orang mukmin yang shalih itu membersihkan karat di hati kita. Ibnu Qayyim kalau sedang futur (turun semangat) datang ke gurunya. Ayah Ustadz Oemar Mita kalau liburan, pelesir mengajak putranya ke pondok-pondok pesantren. Orang shalih itu teman terbaik di waktu hidup maupun di waktu mati.

3.     Mengingat kematian (memandikan orang mati, mendampingi orang sakaratul maut)

Ada alasan seseorang kenapa hijrah? Ternyata habis memandikan mayit bisa melupakan urusan dunia. Hasan Al Basri jika merasa hatinya mulai mengeras, beliau pergi ke orang sakaratul maut melihat prosesnya. Hasan Al Basri pulang menggigil dan bertambah takut kepada Allah. Kini, wahana hiburan dibangun untuk mengingat kehidupan dan melupakan kematian. Kalau ada yang sakaratul maut, lihat, datangi. Obsesi kita tentang dunia menjadi hilang.

4.     Bersama denga Alquran

Utsman bin Affan mengatakan orang itu yang hatinya bersih tak pernah kenyang membaca Alquran. Untuk mengukur hati bersih/kotor itu gampang. Dekatkan mushaf kepadanya dan lihat interaksi dengannya. Jika dua ayat sudah bosan, pertanda hatinya kotor. Jika enjoy bernteraksi dengan Alquran pertanda hatinya bersih. Seorang siswa yang waktu istirahat saja pegang mushaf, berarti hatinya bersih. Orang yang bersama Alquran adalah orang yang mulia.

 

Ini bisa kita jadikan refleksi. Hotel bintang lima mengistirahatkan hati ada empat yakni: majlis ilmu, berinteraksi dengan orang shalih, mengingat kematian, dan bersama dengan Alquran.

 


Sabtu, 07 Agustus 2021

DOA (RABBANA) KE-21 s.d. 30

 


Inilah doa (Rabbana) dala Alquran yang ke-21 s.d. 30.


DOA 21 = QS 3: 191




(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

DOA 22 = QS 3: 192


Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang dzalim seorang penolongpun.

DOA 23 = QS 3: 193



Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhan-mu", maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.

DOA 24 = QS 3: 193



Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhan-mu", maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.

DOA 25 = QS 10: 85-86



Lalu mereka berkata: "Kepada Allah-lah kami bertawakal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang dzalim,


dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir."

DOA 26 = QS 40: 8


ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang shaleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,

DOA 27 = QS 59: 10


Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".

DOA 28 = QS 35: 34

Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.

DOA 29 = QS 14: 40


Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.

DOA 30 = QS 40:7



(Malaikat-malaikat) yang memikul Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,


Itulah 10 doa (Rabbana ke- 21 s.d. 30) yang ada dalam Alquran. Semoga kita dapat merenungi, memahamai dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan angap doa sebagai rutinitas saja. Doa merupakan hal besar yang amat penting dan jangan anggap ringan.