Tak bisa dipungkiri,
bahwa orang yang sedang ditimpa sakit terkadang merasa menderita, perasaan resah,
gelisah, bahkan kadang merasa tidak atau kurang ikhlas menerimanya. Tidak
jarang pula keluar kelus kesah dari mulutnya. Na’udzubillah. Semoga kita
bisa menghindari hal-hal tersebut. Bersyukurlah bagi yang dapat menerima dengan
keikhlasan penuh atas sakit yang dideritanya teriring ikhtiar dan doa serta
berharap kesembuhan.
Doa minta kesembuhan kepada Yang Mahakuasa jangan pernah dilupakan.
Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā
anta syifā’an lā yughādiru saqaman. “Tuhanku, Tuhan manusia,
hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada
yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak
menyisakan rasa nyeri”. Tak perlu khawatir dan gelisah yang berlebihan.
Dampaknya kurang baik. Selalulah bergembira dan terima dengan happy apapun
ketentuan-Nya.
Nasihat itu gampang diucapkan, namun belum tentu mudah
dilakukan. Meski begitu, perlu diusahakan untuk tetap dilakukan. Barangkali
tulisan berikut bisa membantu
(NASIHAT) UNTUKMU YANG
SEDANG SAKIT
Sakit adalah sunatullah, ketentuan dari الله yang
ditimpakan pada manusia. Kita mengeluh saat sakit karena kita tidak tahu ada
rahasia apa dibaliknya. Saat kondisi sakit, kita harus tetap bersyukur karena
itu adalah bukti kasih sayang الله pada kita.
Memang betul, tidak ada orang yang menginginkan jadi
sakit. Tapi
dalam Islam, ada banyak hal yang tersembunyi (hikmah) di balik kondisi itu, dan
kalau kita tahu, tak ada alasan untuk sedih dan mengeluh saat kita sakit. Iya, sakit itu merupakan
wujud kasih sayang الله karena dapat menghapus dosa, asal kita ikhlas. Yang perlu digarisbawahi adalah asal kita ikhlas.
Bagaimana caranya bisa ikhlas ? Yakni harus berprasangka
baik kepada الله, bersyukur, introspeksi diri dan pasrah (tawakal).
Seringkali saat sedang sakit, kita merasa banyak dosa. Karena ketika sakit, الله
sedang membuka pintu kesehatan rohani kita. Rasulullah ﷺ bersabda,
"Apabila
seorang mukmin sakit, maka الله mengutus 4 Malaikat untuk datang padanya dan
memerintahkan :
1.
Malaikat 1 untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2.
Malaikat ke 2 mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya.
3.
Malaikat ke 3 mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubah menjadi
pucat pasi.
4.
Malaikat ke 4 mengambil dosanya, maka berubahlah menjadi suci dari dosa.
Dan
ketika الله akan menyembuhkan hamba itu, maka الله memerintahkan kepada
malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat dan cahaya di
wajah. Tapi untuk malaikat ke 4, Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan
dosa-dosanya
(HR.
Bukhari - Muslim)
Itulah iming-iming bagi yang sedang sakit. Jadi,
jangan bersedih bagi yang sedang sakit. Juga tak perlu larut dalam kesedihan
dan kekalutan berkepanjangan.
“Sakit
panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun.”
“Tiada
seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau penyakit, atau risau fikiran atau
sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan
dijadikan penebus dosanya oleh الله .
(HR.
Bukhari - Muslim)
“Jika
sakit seorang hamba hingga tiga hari, maka keluar dari dosa-dosanya sebagaimana
keadaannya ketika baru lahir dari kandungan ibunya.”
(HR.
Ath-Thabarani)
“Penyakit
panas itu menjaga tiap mu’min dari neraka, dan panas semalam cukup dapat
menebus dosa setahun.”
(HR.
Al-Qadha’i)
Dari
keterangan hadits-hadits di atas, maka tidak ada
alasan lagi bagi kita untuk larut dalam kesedihan dan keputusasaan saat sedang
sakit.
"Aku
tidak peduli atas keadaan susah atau senangku, karena aku tak tahu manakah
diantara keduanya itu yang lebih baik bagiku."
~
Umar bin Khattab ~
Semoga kita yang sedang sakit dapat mengambil hikmah
dari tulisan di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar