Sabtu, 31 Juli 2021

TUKANG RUMAH SAKIT

 



Celoteh nih anak, kadang bikin gemeesss tapi bisa juga jadi hiburan gratis. Pada masa isolasi di rumah sakit, jika tak bisa mengelola hati kadang bikin gak mood, bikin suntuk, dan bikin gak enak hati. Padahal, kata para ahli imun kita akan meningkat jika kita bisa menjaga ati an bergembira. Gembira itu bisa datang dari dalam maupun dari luar diri kita.

            Contohnya ini nih, hiburan gratis ala si kecil. Di benaknya semua orang itu adalah tukang. Mungkin maksud tukang adalah orang yang pekerjaannya ... atau sering ...

Ayah   : Menurut Hamiz, Hamiz itu siapa ya???

Hamiz : Tukang mainan. Mainan mobil-mobilan (memang dia hobbynya main mobil-mobilan dan hafal beberapa merk mobil. Si ayah tersenyum sambil mengacungkan jempol)

Ayah   : Oh, kalau ayah?

Hamiz : Ayah tukang minum, tukan tisse, tukang main, tukang pipis. (Dia menjawab sambil berlari ke sana kemari. Hahaha. Maksudnya, kalau Hamiz minum minta diambilkan ayah, tissue ambilkan ayah, mainan sama ayah, pipis maunya juga sama ayah)

Ayah   : Kalau Bunda tukang apa?

Hamiz : Tukang .... tukang makan. (yang sering nyuapin Hamiz makan adalah Bunda jika sudah pulang kerja)

Ayah   : Oh, gitu. Kalau Eyang Bunda?

Hamiz : (menjawab sangat spontan) Tukang rumah sakit.

            (si ayah mulai berpikir: kenapa tukang rumah sakit? Oh, ada benang merahnya. Waktu eyang bunda di rumah sakit sering video call, jadinya dijuluki tukang rumah sakit)

Ayah   : (tersenyum) Kalau Eyang Kangkung? (Hamiz selalu panggil kakeknya dengan Eyang Kangkung).

Hamiz : Tukang ... bobok di rumah sakit. (Jari telunjuk menunjuk ke atas sambil berlari-lari. Ayahnya mulai berpikir lagi. Kenapa tukang bobok di rumah sakit? Ternyata, waktu video call sama Eyang Bunda Eyang Kangkung baru tiduran. Katanya sehabis minum obat sering ngantuk)

Ayah   : Hmmmmm ... kalau Onti tukang apa ya?

Hamiz : (spontan jawabnya) Tukang pesawat, dan tukang ke..yeta. (Memang ontinya beberapa bulan ini bolak-balik Jakarta-Solo naik pesawat atau kereta. Dia bolak-balik untuk mendampingi ibunya yang harus bolak-balik menginap di rumah sakit. Semoga ke depan selalu segar-bugar dan sehat wal afiat. Aamiin3)

 

Oalahh ... di benak si kecil ini, semua orang adalah tukang.

 





 


Jumat, 30 Juli 2021

CONTOH PENGERJAAN TUGAS BHS INDO

 



TUGAS: dikerjakan hari Kamis-Jumat, 29 – 30 Juli 2021

 

1.       Pilih buku kumpulan puisi yang menurutmu baik dan banyak mengajarkan aspek yang bermanfaat!

2.       Jika tak ada buku kumpulan puisi boleh menggunakan kliping puisi dari berbagai koran atau majalah. Bisa pula mengumpulkan (mengambil) puisi dari internet. Minimal lima puisi dari pengarang yang sama.

3.       Isilah kontrak membaca dan bentuk laporan seperti dalam Pengembangan Literasi!

4.       Sertakan pula jawaban dari pertanyaan berikut!

a.   Mengapa kamu memilih puisi dari penyair tersebut?

b.   Apa kesan umum kamu terhadap puisi tersebut?

c.   Apakah pilihan katanya yang indah atau lugas tegas?

d.   Bagaimana tema yang dipilih penyair?

e.   Adakah baris atau bait yang menurutmu paling kamu sukai, mengapa? Tuliskan dalam laporanmu!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

CONTOH PENGERJAAN TUGAS

Sajak Monyet

Nyet,

Uang ratusan trilyun yang digunakan

Untuk membantu rakyat selama susah

Bukan punya nenek elu

Itu uang dari utang

Besok lusa bakal dibayar anak cucu

Jangan elu jadikan bancakan

Nyet,

Kekayaan alam Indonesia itu

Di laut, di tanah, di semuanya

Bukan punya kakek elu

Yang bisa elu monopoli

Atur-atur, cincai-cincai,

Buat memperkaya kelompok elu

Ayolah, Nyet,

Elu sebenarnya masih mahkluk berhati

Atau sudah mati nurani

Mulai dari monyet kelas desa, kelurahan

Sampai monyet kelas ibu kota negara

Mulai dari monyet kelas kader kampung

Sampai monyet kelas elit parpol

Nyet,

Lantas bagaimana dengan keluargamu

Kau kasih makan apa mereka?

Malu mereka lihat kamu masuk penjara?

Pernah mereka protes soal asal uangmu?

Atau tetanggamu?

Teman-temanmu?

Masih haha-hihi sama kamu?

Karena jangan, memang sama-sama monyet?

Inilah sajak monyet,

Dan maafkan kami wahai monyet yang asli

Kalian kalau mencuri, cukup sekenyang saja

Monyet di tempat kami,

Mereka mencuri, sampai ditumpuk hartanya

Tetap rakus, rakus dan rakus lagi

Jago sekali soal ngeles, bikin alasan

Dan tetap saja masih banyak monyet lain

Yang mendukung dan membelanya

Disebut monyet-monyet netizen

Tere Liye, pengamat monyet, penulis novel "Negeri Para Monyet", eh, "Negeri Para Bedebah"

 

Tere Liye Kritik Koruptor lewat Sajak Monyet, Netizen: Mewakili Hati Kami













TUGAS: dikerjakan hari Kamis-Jumat, 29 – 30 Juli 2021

 

1.       Pilih buku kumpulan puisi yang menurutmu baik dan banyak mengajarkan aspek yang bermanfaat!

2.       Jika tak ada buku kumpulan puisi boleh menggunakan kliping puisi dari berbagai koran atau majalah. Bisa pula mengumpulkan (mengambil) puisi dari internet. Minimal lima puisi dari pengarang yang sama.

3.       Isilah kontrak membaca dan bentuk laporan seperti dalam Pengembangan Literasi!

4.       Sertakan pula jawaban dari pertanyaan berikut!

a.   Mengapa kamu memilih puisi dari penyair tersebut?

b.   Apa kesan umum kamu terhadap puisi tersebut?

c.   Apakah pilihan katanya yang indah atau lugas tegas?

d.   Bagaimana tema yang dipilih penyair?

e.   Adakah baris atau bait yang menurutmu paling kamu sukai, mengapa? Tuliskan dalam laporanmu!

 

 

Puisi-puisi di atas adalah contoh kumpulan puisi karya seorang penyair bernama Tere Liye atau Darwis Tere Liye.

 

a.     Saya memilih puisi dari penyair tersebut karena isinya sangat bagus dan sangat sesuai dengan situasi saat ini. Isi puisnya juga memberi meotivasi untuk berbuat hal-hal yang baik tanpa mempertimbangkan penilaian orang lain. Jika kita mau berbuat baik ya berbuat baik saja, tak usah takut penilaian orang.

b.     Kesan umum puisi Tere Liye adalah mengkritisi situasi saat ini yang kadang berupa sindiran kepada orang tertentu yang melakukan tindak penyimpangan.

c.     Pilihan katanya sederhana tetapi tegas memberian makna yang jelas.

d.     Tema yang dipilih penyair adalah mestinya kita (manusia) selalu berbuat baik dan berprasangka baik.

e.     Baris atau bait yang menurutku paling kusukai adalah baris yang dengan tegas memberi anjuran kepada pembaca.

Itu uang dari utang

Besok lusa bakal dibayar anak cucu

Jangan elu jadikan bancakan

 

Contoh lain:

Rencana Tuhan itu jauh lebih besar

 

Dll.

 

Untuk kontrak membaca, cara mengisinya mudah, kan? Insyaallah semua siswa bisa jika mau berusaha.

 

 

 

 

 

 

 

 


Rabu, 28 Juli 2021

CONTOH PUISI

 



CONTOH BEBERAPA PUISI DARI SEORANG PENYAIR

 

Sajak Monyet

Nyet,

Uang ratusan trilyun yang digunakan

Untuk membantu rakyat selama susah

Bukan punya nenek elu

Itu uang dari utang

Besok lusa bakal dibayar anak cucu

Jangan elu jadikan bancakan

Nyet,

Kekayaan alam Indonesia itu

Di laut, di tanah, di semuanya

Bukan punya kakek elu

Yang bisa elu monopoli

Atur-atur, cincai-cincai,

Buat memperkaya kelompok elu

Ayolah, Nyet,

Elu sebenarnya masih mahkluk berhati

Atau sudah mati nurani

Mulai dari monyet kelas desa, kelurahan

Sampai monyet kelas ibu kota negara

Mulai dari monyet kelas kader kampung

Sampai monyet kelas elit parpol

Nyet,

Lantas bagaimana dengan keluargamu

Kau kasih makan apa mereka?

Malu mereka lihat kamu masuk penjara?

Pernah mereka protes soal asal uangmu?

Atau tetanggamu?

Teman-temanmu?

Masih haha-hihi sama kamu?

Karena jangan, memang sama-sama monyet?

Inilah sajak monyet,

Dan maafkan kami wahai monyet yang asli

Kalian kalau mencuri, cukup sekenyang saja

Monyet di tempat kami,

Mereka mencuri, sampai ditumpuk hartanya

Tetap rakus, rakus dan rakus lagi

Jago sekali soal ngeles, bikin alasan

Dan tetap saja masih banyak monyet lain

Yang mendukung dan membelanya

Disebut monyet-monyet netizen

Tere Liye, pengamat monyet, penulis novel "Negeri Para Monyet", eh, "Negeri Para Bedebah"