Kamis, 23 Oktober 2025

Mengupas Inti Kehidupan❗️dalam 30 Menit | Inner Game Podcast #5 - bersama Aa Gym



Ilmu hati luar biasa. Hati konteks hubungan dengan Allah dan sesama.

Episode special: Kesempatan ngobrol dengan guru kehidupan Aa Gym. Daarut Tauhid tempat menempa diri Sonny, mengasah qalbu, menata pikiran. Inner game = manajemen qalbu. Yang paling penting urusan hati.

Ketauhilah dalam jasad ini ada segumpal daging. Jika dia baik semua baik, jika kurang baik semua kurang baik. Itulah hati. Ilmu hati luar biasa penting karena iman ada di hati. Allah melihat hati dan amal.

Hati merupakan inti kehidupan, inti kebahagiaan. Banyak orang overthinking, bagaimana mengelola? Supaya tetap tenang, produktif? Awali dengan pertanyaan hidup mau apa? Apa yang paling diinginkan? Pasti ingin bahagia.

Bagaimana kunci? Ada yang tak tahu. Kunci bahagia adalah: 1. iman, 2 amal shalih. Jika ada orang yang merasa banyak masalah, pasti dikarenakan kurang dua hal itu.

Terus, muncul pertanyaan, “Apa yang menyebabkan orang kurang iman?” Inilah penyebabnya:

1.     Selalu cemas yang belum terjadi

2.     Sedih, kecewa, terbelenggu masa lalu

3.     Sekarang capek (karena tak ada keikhalasan)

Penyebab ketiga hal di atas Adalah sebagai berikut.

1.     Lemah ilmu agama

2.     Lemah jiwanya (kalah malas, kalah jiwa)

Dalam perjalanan menumbuhkna iman, tak lepas dari ujian. Ciri orang yang dicintai Allah adalah dengan dikasih masalah

QS Al Anbiya =35

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan.

Aslinya kita nunggu mati. Selama hidup ujian sepenuhnya. Dicaci ujian, dipuji ujian. Sakit ujian, sehat ujian, kaya ujian, miskin ujian. Yang bahagia adalah yang lulus ujian. Hidup nunggu  mati, hidup itu ujian. Allah berfirman wa maa khalaqtul jinna wal insa illaa liy’buduun.

Dalam menghadapi ujian kita perlu bersyukur dan bersabar. Bolehkah kita milih ujian syukur? Padahal banyak orang yang lulus ujian dengan kekurangan dan tidak lulus dengan ujian kebahagiaan. Berat ringannya ujian, apa tolok ukurnya? Ujian terberat adalah yang paling menjadikan mudah lupa kepada Allah.

Ujian keberhasilan bisa menyebabkan hal berikut. Ini hasil saya. Ini karya saya. Ini jasa saya. Semua karena saya. Hal ini merupakan ujian yang melenakan. Banyak yang menjadi jauh dari Allah karena kemudahan. Ketika naik pesawat kadang kita terlena saat taka da masalah. Ketika turbulensi barulah banyak yang berdzikir, berdoa.

Bagaimana Upaya kita agar menjadi ahli syukur?

1.     Hatinya buat Allah

QS An Nisa: 79

Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.

2.     Lisan: selalu memuji Allah

3.     Berterima kasih yang menjadi jalan nikmat. Misal orang tua, guru

4.     Gunakan nikmat Allah untuk mendekat Allah

5.     Tampakkan nikmat. Ini rumah titipan Allah, bukan ini rumah hasil kerja keras saya.

Hubungan dengan sesama. Bagaimana menyikapi perbedaan? Saat ini orang berbeda seakan musuh, bagaimana menyetel hati? Perbedaan itu sunnatullah. Bisa menghasilkan sesuatu yang tak dapat dilakukan sendiri. Beragam beda. Beda agama? Kuncinya Lakum diinukum walyadiin.

Dakwah itu memperkenalkan, bukan memaksa. Masalah khilafiah, sejak ulama terdahulu sudah ada. Sikap kita sebagai orang awam Adalah sebagai berikut:

1.     Jangan banyak komentar. Jika Ilmu tak ada komentar itu namanya nafsu

2.     Belajar dari dua pihak. Jadi tahu. Memilih bukan hanya ikut-ikutan

3.     Pilih yang paling menenteramkan hati

4.     Hormati pilihan hati orang lain

5.     Berdoa agar dua-duanya diberi petunjuk dan diterima Allah

Hablum minnafsi. Banyak orang terhambat bertumbuh lebih baik karena menyalahkan diri terlalu dalam. Bagaimana memulai? Barangsiapa yang dikehendaki Allah kebaikannya Allah pahamkan agama. Kadang terlalu banyak waktu terbuang sia-sia. Jika ilmu tak bertambah, yang tambah stress. Berapa menit, jam kita serius agama dengan niat ingin dekat denga Allah? Salah niat belajar hanya menambah beban. Hati-hati belajar agama jika salah alamat bahaya. Jika terjebak ilusi ilmu juga bahaya.

Terkadang ada yang fokus amalan fisik, lupa esensi hati. Shalat tak berusaha khusyuk.  Belajar agama bisa menjadikan penyakit hati: ujub, sombong, alat menjatuhkan orang lain. Belajar agama harus meluruskan niat. Imannya menguat, akhlak lebih baik.

Tingginya ilmu sesorang harusnya berdampak baik. Mujahadah = tahu, paham, bisa. Setiap ilmu yang didapat merupakan amanah dari Allah. Barangsiapa yang mengamalkan ilmu akan ditunjukkan jalan-jalan yang lain.

QS Al Ankabut: 69

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.  

Pembelajar sejati adalah belajar untuk diamalkan. Kadang ada yang belajar agar ceramahnya bagus. Hal ini perlu diluruskan. Jika kita mengamalkan ilmu, Allah akan bimbing ilmu yang lainnya.

Semoga menjadi ilmu yang menggugah dan mengubah


 

1 komentar: