Disarikan dari Video Sonny Abi Kim
Pelajaran ini didapat dari sebuah video
Ust. Sonny Abi Kim yang penulis Simak di youtube. Sungguh banyak pelajaran yang
kita dapat di sini.
Apa yang paling berubah dari ikut kajian Coach
Sony? Lebih tenang, berlapang dada, cara pandang menghadapi masalah, sudut
pandang baru menyikapi masalah, hangat kepada keluarga.
Sharing
Bunda Yuli Rumawa
Lebih damai, tidak over thinking, positif
thinking, yakin bahwa takdir Allah yang terbaik, nagih, dan pengin ikut
lagi. Kelas Offline yang pernah diikuti adalah membasuh luka. Selalu menunggu,
ingin selalu recharge hati.
Bersapa
dengan coach
Zoom
seribu peserta, boleh disapa, bocoran: semua akan berlalu???
Yang
pernah atau pertama kali salam kenal. Keyakinan? Sudut pandang, perspektif?
Makna, believe, innergame. Road to innerhealing. Ramadhan merupakan momentum
untuk memulihkan diri. Lepas Ramadhan: menjadi pribadi lebih baik. Terkadang
kita butuh ditemani, dibimbing, mentorship.
Ini webinar pengantar: ke-3. Youtube PPA
mudah-mudahan ada dampaknya. Memperbaiki hal-hal yang tak telihat, sudut
pandang, mindset, dll. Yang di luar akan
terbenahi, jika kita membenahi dari dalam.
Allahummaftahlanaa quluubanaa
Mudah-mudahan
majlis ini bermanfaat. Semoga yang merasa sempit Allah lapangkan, yang merasa
sakit Allah sehatkan, yang merasa Allah mudahkan. Sempit lapangkan. Semua Akan
Berlalu.
Penting? Persoalan keyakinan yang positif
adalah tools untuk menciptakan masa depan. Untuk membangun sesuatu perlu dua
hal. Kreasi mental & fisik. Misal membangun rumah: Kreate pikiran dulu,
tuangkan dalam gambar (mungkin dibantu arsitek, baru bangun rumah).
Kalau
optimis, keyakinan positif akan menciptakan kemenangan. Confidence yang betul (humble
confidence) yakin Allah selalu bersama kita. Laa tahzan. Innalllaha
ma’anaa.
Mental, mindset bukan toxic positifity.
Toxic: berupaya positif menolak segala ketidaknyamanan. Misal sedih, kecewa,
bingung kita tak menolak, mengakui ada, kita kelola. Adapun toxik: menyangkal,
menekan, menekan pura-pura baik2 saja.
Kadang kita merasa beraatttt, ada sedikit
kecemasan, keraguan, kita akui tapi kita kelola. Tak menyembunyikan perasaan
sebenarnya hanya agar terlihat baik-baik saja. Menekan/mereress tapi
mengendalikan agar tak tenggelam dalam rasa itu.
Upaya paling mendasar adalah dzikir. The power of dzikr. Kita
sebagai manusia. Izinkan menjada manusia seutuhnya agar jiwa tetap tenang, tak
terjebak putus asa. QS Hanya dengan mengingat Allah kita akan menemukan
ketenteraman batin. Bukan kita tekan jika ada kecemasan, bukan lari dari kenyataan,
bukan pura-pura bahagia.
Mulai dari mana? Kata-kata yang baik meski
dalam keadaan susah. Apa yang kita ucapkan merupakan cerminan apa-apa yang ada
dalam jiwa. Rasulullah kagum kalimat-kalimat baik. Aku sangat mengagumi al’af’al=
kalimat-kalimat yang baik a keadaan susah, kehilangan dll. yang keluar kata-kata
yang baik.
This too shall pass:
kebersamaan dengan ortu akan berlalu. Kalau sadar akan memperlakukan sebaik-baiknya.
Kalimat sangat bagus datang menghadapi yang enak, senang, maupun tidak senang.
Jika kita hanya fokus pada kalimat baik efeknya: kita tidak terlena. Tak ada
akhir orang-orang sombong kecuali kehancuran.
Yang orang tuanya masih lengkap perlu
bersyukur. Saat masah punya orang tua lengkap kondisi yang membahagiaakn; jangan
sia-siakan. Sering kita lupa; kita anggap seakan-akan seperti itu selamanya. Kita
akan menghayati momen sedalam mungkin, sekhusyuk mungkin, jika masih punya orang
tua akan dijaga sebaik-baiknya.
Jika kita merasa memiliki sesuatu; lagi di
atas; perlu sadari bahwa tak mungkin selamanya begitu. Salah satu sumber penderitaan
adalah perasaan memiliki. Kita perlu sadar semua adalah titipan Allah yang perlu
kita jaga sesuai keinginan yang nitipin serta menjadikan semua terkonversi menjadi
amal shalih.
Selama dititipi, suatu hari akan lepas.
Allah tak pernah kasih kita hak milik, tapi hak guna pakai. Dengan memahami ini
situasi apapun kita bisa enjoy, menikmati, situasi enak maupun tak enak. Kalimat
itu tak hanya pas tidak enak, tapi juga pada situasi enak. Saat kalimat itu
bekerja, kita akan merasakan kedamaian, pikiran terbuka, melihat hal-hal yang
sebelumnya tak tampak.
Galau, risau pikiran tertutup, fokus
masalah, tak akan bisa lihat yang lain. Kalau punya masalah kadang kita fokus pada
masalah, sehingga tak bisa lihat yang lain. Nikmat ketutup. Syukur itu lawan
kufur. Kufur = kafr = nutup. Kenikmatan hilang tertutupi satu masalah. Nah,
inilah yang menyebabkan banyak nikmat, tertutup satu masalah. Pikiran menyempit.
Melupakan nikmat, seakan-akan paling malang di dunia.
Jika kita tenang, damai, pikiran terbuka, solusi
akan tampak. Saat menghunjam bisa menikmati masalah. Masyaallah. Kalimat:
Aku mencintai masalahku karena yang menyebabkan masalah ini hadir adalah Dzat yang
paling mencintaiku. Ini penting karena kita yakin akan badai lewat, akan menjadi
cerita indah.
Ada diri kita yang mengalami, ada yang
mengenang. Dulu inget, berjuang titik paling bawah, kerja sambil kuliah, dll. Punya
kekuatan mengajar, menulis, Perusahaan EO, pengembangan diri, menulis buku
menawarkan ditolak, gak laku, diremehkan, disepelekan. Saat mengalami tak
mudah, tapi kalau sadar akan menjadi nikmat.
Tiap proses Allah menghargai. Jebakan saat
di atas: lupa bersyukur, menganggap remeh apa yang kita miliki. Perlu dilatih:
menghunjamkan dalam diri. Alirkan. Semua akan berlalu. Doa afirmasi lebih dari
afirmasi. Bukan NLP murni, ada nilai tauhid akan lebih bermakna. Mengajak
belajar, diniati, dampak lebih terasa.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih banyak sharingnya Bu. Sangat bermanfaat. Semoga kita terus bisa berproses menjadi lebih baik
BalasHapusSama-sama Mas. Aamiin3
Hapus