Selasa, 21 Oktober 2025

SEMUA AKAN BERLALU


 

Disarikan dari Video Sonny Abi Kim

 

Pelajaran ini didapat dari sebuah video Ust. Sonny Abi Kim yang penulis Simak di youtube. Sungguh banyak pelajaran yang kita dapat di sini.

Apa yang paling berubah dari ikut kajian Coach Sony? Lebih tenang, berlapang dada, cara pandang menghadapi masalah, sudut pandang baru menyikapi masalah, hangat kepada keluarga.

 

Sharing Bunda Yuli Rumawa

Lebih damai, tidak over thinking, positif thinking, yakin bahwa takdir Allah yang terbaik, nagih, dan pengin ikut lagi. Kelas Offline yang pernah diikuti adalah membasuh luka. Selalu menunggu, ingin selalu recharge hati.

Bersapa dengan coach

Zoom seribu peserta, boleh disapa, bocoran: semua akan berlalu???

Yang pernah atau pertama kali salam kenal. Keyakinan? Sudut pandang, perspektif? Makna, believe, innergame. Road to innerhealing. Ramadhan merupakan momentum untuk memulihkan diri. Lepas Ramadhan: menjadi pribadi lebih baik. Terkadang kita butuh ditemani, dibimbing, mentorship.

Ini webinar pengantar: ke-3. Youtube PPA mudah-mudahan ada dampaknya. Memperbaiki hal-hal yang tak telihat, sudut pandang, mindset, dll.  Yang di luar akan terbenahi, jika kita membenahi dari dalam.

Allahummaftahlanaa quluubanaa

Mudah-mudahan majlis ini bermanfaat. Semoga yang merasa sempit Allah lapangkan, yang merasa sakit Allah sehatkan, yang merasa Allah mudahkan. Sempit lapangkan. Semua Akan Berlalu.

Penting? Persoalan keyakinan yang positif adalah tools untuk menciptakan masa depan. Untuk membangun sesuatu perlu dua hal. Kreasi mental & fisik. Misal membangun rumah: Kreate pikiran dulu, tuangkan dalam gambar (mungkin dibantu arsitek, baru bangun rumah).

Kalau optimis, keyakinan positif akan menciptakan kemenangan. Confidence yang betul (humble confidence) yakin Allah selalu bersama kita. Laa tahzan. Innalllaha ma’anaa.

Mental, mindset bukan toxic positifity. Toxic: berupaya positif menolak segala ketidaknyamanan. Misal sedih, kecewa, bingung kita tak menolak, mengakui ada, kita kelola. Adapun toxik: menyangkal, menekan, menekan pura-pura baik2 saja.

Kadang kita merasa beraatttt, ada sedikit kecemasan, keraguan, kita akui tapi kita kelola. Tak menyembunyikan perasaan sebenarnya hanya agar terlihat baik-baik saja. Menekan/mereress tapi mengendalikan agar tak tenggelam dalam rasa itu.

Upaya paling mendasar adalah  dzikir. The power of dzikr. Kita sebagai manusia. Izinkan menjada manusia seutuhnya agar jiwa tetap tenang, tak terjebak putus asa. QS Hanya dengan mengingat Allah kita akan menemukan ketenteraman batin. Bukan kita tekan jika ada kecemasan, bukan lari dari kenyataan, bukan pura-pura bahagia.

Mulai dari mana? Kata-kata yang baik meski dalam keadaan susah. Apa yang kita ucapkan merupakan cerminan apa-apa yang ada dalam jiwa. Rasulullah kagum kalimat-kalimat baik. Aku sangat mengagumi al’af’al= kalimat-kalimat yang baik a keadaan susah, kehilangan dll. yang keluar kata-kata yang baik.

This too shall pass: kebersamaan dengan ortu akan berlalu. Kalau sadar akan memperlakukan sebaik-baiknya. Kalimat sangat bagus datang menghadapi yang enak, senang, maupun tidak senang. Jika kita hanya fokus pada kalimat baik efeknya: kita tidak terlena. Tak ada akhir orang-orang sombong kecuali kehancuran.

Yang orang tuanya masih lengkap perlu bersyukur. Saat masah punya orang tua lengkap kondisi yang membahagiaakn; jangan sia-siakan. Sering kita lupa; kita anggap seakan-akan seperti itu selamanya. Kita akan menghayati momen sedalam mungkin, sekhusyuk mungkin, jika masih punya orang tua akan dijaga sebaik-baiknya.

Jika kita merasa memiliki sesuatu; lagi di atas; perlu sadari bahwa tak mungkin selamanya begitu. Salah satu sumber penderitaan adalah perasaan memiliki. Kita perlu sadar semua adalah titipan Allah yang perlu kita jaga sesuai keinginan yang nitipin serta menjadikan semua terkonversi menjadi amal shalih.

Selama dititipi, suatu hari akan lepas. Allah tak pernah kasih kita hak milik, tapi hak guna pakai. Dengan memahami ini situasi apapun kita bisa enjoy, menikmati, situasi enak maupun tak enak. Kalimat itu tak hanya pas tidak enak, tapi juga pada situasi enak. Saat kalimat itu bekerja, kita akan merasakan kedamaian, pikiran terbuka, melihat hal-hal yang sebelumnya tak tampak.

Galau, risau pikiran tertutup, fokus masalah, tak akan bisa lihat yang lain. Kalau punya masalah kadang kita fokus pada masalah, sehingga tak bisa lihat yang lain. Nikmat ketutup. Syukur itu lawan kufur. Kufur = kafr = nutup. Kenikmatan hilang tertutupi satu masalah. Nah, inilah yang menyebabkan banyak nikmat, tertutup satu masalah. Pikiran menyempit. Melupakan nikmat, seakan-akan paling malang di dunia.

Jika kita tenang, damai, pikiran terbuka, solusi akan tampak. Saat menghunjam bisa menikmati masalah. Masyaallah. Kalimat: Aku mencintai masalahku karena yang menyebabkan masalah ini hadir adalah Dzat yang paling mencintaiku. Ini penting karena kita yakin akan badai lewat, akan menjadi cerita indah.

 

Ada diri kita yang mengalami, ada yang mengenang. Dulu inget, berjuang titik paling bawah, kerja sambil kuliah, dll. Punya kekuatan mengajar, menulis, Perusahaan EO, pengembangan diri, menulis buku menawarkan ditolak, gak laku, diremehkan, disepelekan. Saat mengalami tak mudah, tapi kalau sadar akan menjadi nikmat.

Tiap proses Allah menghargai. Jebakan saat di atas: lupa bersyukur, menganggap remeh apa yang kita miliki. Perlu dilatih: menghunjamkan dalam diri. Alirkan. Semua akan berlalu. Doa afirmasi lebih dari afirmasi. Bukan NLP murni, ada nilai tauhid akan lebih bermakna. Mengajak belajar, diniati, dampak lebih terasa.

Semoga bermanfaat.

 

 

2 komentar:

  1. Terima kasih banyak sharingnya Bu. Sangat bermanfaat. Semoga kita terus bisa berproses menjadi lebih baik

    BalasHapus