Tidak selamanya hidup ini
indah.
Kadang Allah menyapa kita
melalui derita
Bukan karena benci, tapi
karena Allah sayang sama kita
Benar sekali nasihat di atas. Kita tentu merasa bahwa
hidup ini tak selamanya indah. Kadang kita merasa menderita. Bahkan, merasa
amat menderita. Atau bisa jadi merasa yang paling menderita. Padahal,
sebenarnya tidak demikian adanya.
Jangan kira orang yang kita lihat selalu tersenyum itu
dirinya tak pernah menderita. Bisa jadi dia terlalu pintar menyimpan derita di
depan kita. Mungkin, dia menangis terisak-isak ketika mengadukan nasibnya dan bercengkerama
di hadapan Sang Maha Pencipta. Mungkin dia merasa lega ketika menghiba di
hadapan Sang Maha Penguasa. Akan tetapi, dia sanggup tersenyum di hadapan
hamba-Nya dan tidak meminta belas kasihan kepasa sang hamba.
Mungkin
kita mudah bersyukur ketika mendapat nikmat dari Allah
Tapi
kebanyakan kita enggan bersyukur ketika mendapat cobaan dari Allah
“Lagi-lagi
ini aku banget,” katanya dalam hati. Mengapa tulisan-tulisan itu selalu
menyindirku? Lisna bergumam. Mengapa rasanya tulisan itu sengaja ditujukan
kepadaku? Terkadang aku mudah bersyukur ketika mendapat nikmat dan enggan bersyukur
ketika mendapat cobaan. Bahkan, Ketika mendapat cobaan menangis di hadapan
makhluk-Nya demi meminta belas kasihan. Mulai detik ini dia akan mengubah pola
pikir. Harusnya hanya meminta belas kasihan kepada Sang Maha Pencipta. Tidak
kepada sesama hamba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar