Alat
transportasi bernama kereta api membawa kenangan tersendiri bagi dirinya. Pertama
berkenalan dengan kereta api secara intens pada tahun 2008. Kala itu, putra
pertamanya memulai petualangan menimba ilmu di kampus Ganesha, Bandung. Alat transportasi
pilihan si buah hati jatuh pada kereta api. Jadilah dirinya pengantar penumpang
kereta secara intens. Murah dan meriah. Kala itu, si buah hati menjadi
penumpang setia Lodaya. Seingatnya, tarif pertama kelas bisnis enam puluhan
ribu. Terus beranjak naik hingga delapan puluh ribu pada tahun pertama kuliah.
Mengapa Lodaya bisnis? Ini yang
paling pas dengan saku mahasiswa. Kelas eksekutif terlalu tinggi. Kelas
ekonomi, belum diizinkan ortu. Pertama kali naik kereta ekonomi bersama
temannya, sang buah hati sampai Solo tengah malam. Bukan waktu yang ideal. Si
buah hati itu naik kereta ekonomi kedua seorang diri. Waktu sampai di Solo dia
ketiduran. Padahal, sang ayah telah menunggu di dalam stasiun. Eh, tak tahunya
dia katut kereta sampai Madiun. Yah, apes.
Ada yang amat berkesan waku mengantar si buah hati ke stasiun. Waktu itu
pengantar masih bisa masuk peron. Kebiasaannya, dia akan menunggu kereta hingga
hilang dari pandangan. Mengamati kereta yang berjalan dari belakang memiliki
arti tersendiri. Matanya lurus ke depan, bibir komat-kamit merapal doa dengan
dibasahi oleh air mata. Doa terindah agar anaknya dimudahkan semua urusan,
sukses, dan barakah dalam hidupnya. Ilmu yang didapat bisa diabdikan untuk
sebesar-besar manfaat. Itulah gambaran dirinya sebagai seorang ibu.
Kamis pagi, 20 Agustus 2020. Bertepatan dengan Tahun Baru Islam1442
Hijriah, dengan berkendara BMW (jangan dikira BMW sungguhan yaaaa. Ini Brio
Merah Warnanya) dirinya memasuki stasiun Balapan. Sebelum kereta eksekutif yang
ditumpangi si bungsu tiba, tentu dirinya telah setia menanti. Angannya
menerawang. Berawal dari tahun 2008. Antara 2008 hingga 2012 dirinya selalu
setia mendatangi stasiun Balapan untuk mengantar atau menjemput bauh hati di
stasiun. Tak sekali dua kali dirinya pun masuk stasiun sebagai penumpang menuju
Kota Kembang, bukan sebagai pengantar pengantar. Bahkan, dirinya pernah ‘katut’
di kereta hingga di stasiun Klaten. Kisah hal tersbut pernah diposting di “Ah
Tenane” Solopos.
Tahun 2012 aktivitas keluar masuk stasiun bertambah. Pasalnya, si bungsu
menentukan pilihan studi di Kota Kembang sebagaimana sang kakak. Aktivitas
keluar masuk stasiun bertambah. Bahkan, ada tambahan stasiun yang dikujungi.
Jika sebelumnya selalu stasiun Balapan (kelas bisnis dan eksektutif),
kunjungannya merambah ke stasiun Jebres maupun Purwosari.
Seiring bertambahnya waktu, bukan hanya stasiun yang dikunjungi. Bandara
pun menjadi tempat yang akrab baginya. Selain perjalanan dinas, antar jemput
suami, antar jemput buah hati adalah hal yang dirinduka. oleh dirinya.
Aktivitas keluar masuk stasiun dan bandara sejak adanya pandemi seolah
terhenti. Baru akhir Juli kemarin dirinya menjejakkan kaki kembali di bandara.
Itu pun bukan untuk antar jemput sang buah hati. Sekadar menemui teman si buah
hati yang dapat dititipi.
Kamis pagi, 20 Agustus 2020. Dirinya seolah memutar film kehidupan
dirinya berkait stasiun dengan si buah hati. Dia sempatkan menanyakan kepada
petugas jaga apakah kereta eksekutif dari Jakarta pagi itu telah tiba. Ternyata,
beberapa saat lagi kereta akan tiba. Dirinya merasa lega. Memosisikan diri di
pintu keluar stasiun berharap segera bertemu buah hati pada saatnya nanti.
Sebuah pengumuman bahwa kereta Mataram segera tiba. Tangannya bergerak
ke atas untuk menghapus air bening yang leleh tak terasa. Ini air mata yang
dirindukan bersamaan dirinya rindukan buah hati tercinta. Sejak akhir Desember
sang buah hati tak boleh pulang. Kena ‘lockdown’ di kota perantauan.
Peluit kereta yang melengking mengiris hatinya. Namun, kali ini hati
yang teriris kan terobati. Sebentar lagi dirinya bisa memeluk dan mencium si
buah hati sepuasnya. Eits, jangan tergesa. Sudah ada komitmen bersama. Sebelum
si buah hati selesai bersih-bersih diri tak boleh ada kontak fisik. Dirinya tak
sadari ini langkah berhati-hati atau galau yang berlebih.
“Jadi mampir ke Hotel Sunan” seloroh si buah hati di jok belakang.
“Iyes, sesuai kesepakatan yaaaa,” katanya. “Minimal selama satu jam.”
(Sebelumnya telah bersepakat seblum sampai rumah, baju selama perjalanan harus
sudah ganti semua. Telah mandi pula. Pilihan jatuh pada berenang terlebih
dahulu minimal satu jam).
“Ohhhh, jadi aku mau direndem di air kapurit selama satu jam? Hahaha”
yang langsung disambut seisi BMW dengan tawa bersama. Teriring doa semoga
korona segera menghilang.
Mengalir, lincah, dan menarik.
BalasHapusAamiin3
HapusMasih mengantuk
BalasHapusPagi ini masih mengantuk. Rasanya mau tidur lagi. Masuk ke dunia mimpi enak sekali.
Beginilah kalau tidur terlalu malam. Bangun pagi kesiangan. Sholat subuh ketinggalan.
Semalam ada pengumuman dari ketua musholla al Hamzah di kompleks perumahan kami di Jatibening Bekasi.
Pengumuman
Kepada Yth. :
Jamaa'ah Musholla Al Hamzah Jatibening Indah
Bismillah
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Sehubungan dengan positifnya seorang tetangga masjid Al Iman dan seorang bertetangga RT dekat Al Hamzah dari covid 19 maka dengan ini diberitahukan bahwa :
Aktivitas yang bersifat jama'ah seperti shalat berjama'ah untuk sementara ini *ditiadakan* di Musholla Al Hamzah Terhitung sejak pengumuman
ini diterbitkan sampai waktu yang ditentukan kemudian.
Demikian informasi ini disampaikan. Harap maklum.
Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Bekasi, 8 Muharram 1442 H / 26 Agustus 2020
Tertanda :
DKM Al Hamzah
Adang Karyana
Nb. :
Mohon disebarluaskan
Sedih juga sih belum bisa sholat jamaah lagi. Kami terpaksa sholat berjamaah di rumah. Bekasi kembali masuk zona merah. Wabah Corona semakin merajalela.
Mohon doanya yang sakit disembuhkan dan yang mengalami kesulitan dilancarkan urusannya.
Pagi ini masih mengantuk. Saya paksakan untuk bangun dan melawan kemalasan.
Menaklukan ribuan orang belum tentu disebut sebagai pemenang. Namun mampu mengalahkan dirinya sendiri itulah yang disebut penakluk gemilang.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com
Tulisan renyah yg enak dibaca.
Hapusapiiik..sekali..semangat ya
BalasHapusTerima kasih
HapusPingin naik kereta bund... Aq blm pernah
BalasHapusMonggo Bu, bs naik kereta bareng.
HapusSiip bunn sukses sll👍
BalasHapusAamiin3
HapusTerima kasih Omjay
BalasHapus