Minggu, 09 November 2025

Kunci Ketenangan Hati Ustadz Adi Hidayat Lc MA


 

Ada yang panikan, panikkk banget? Takut yang Allah tanamkan pada jiwa adalah ketakutan yang wajar. Bukan berarti terlalu panik atau terlalu gampang panik.

QS 2: 143

Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.

Ketakutan tengah-tengah  adalah hal yang wajar. Misal gelisah ketika anak pulang terlambat. Bila ada ketakutan bisa ditarik ke kanan ataupun ke kiri. Ketakutan yang wajar untuk meningkatkan iman kepada Allah.

Jika ada ketakutan, aktivitas jangan ditinggalkan. Pejabat pun masah sempat dan perlu menyempatkan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

Ketakutan naik bersifat positif yakni selalu mengantarkan pada ridlo Allah. Out put selalu baik. Ketakutan ada yang bersifat negatif. Sedikit-sedikit gelisah, anxiety, memberikan beban pada pikiran, was-was dari syetan. Jalan keluar/solusi? Mendekat pikiran-pikiran positif, dzikir, berdoa, ta’awudz, berwudlu, baca Alquran, shalat.

Doa tersebut bagus untuk dibaca "Rabbi a'uudzubika min hamazaatisy syayaathiin wa a'uudzubika rabbi ay yahdhuruun", yang diambil dari Surah Al-Mukminun ayat 97-98, dan berarti "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan, dan aku berlindung (pula) kepada-Mu ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku". Doa ini dibaca untuk memohon perlindungan dari godaan dan pengaruh buruk setan.  

Bisa pula pilihan doa Nabi Musa:  Rabbisyrahlii shadrii, Wayassirlii Amrii, Wahlul'uqdatammillisaanii, Yafqohuu Qoulii, memiliki arti "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku. Dan mudahkanlah untukku urusanku. Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku. Supaya mereka mengerti perkataanku.". Doa ini merupakan bagian dari QS. Taha ayat 25-28 yang dipanjatkan Nabi Musa AS untuk memohon kemudahan dalam berbicara dan menyampaikan pesan. Doa ini dapat dibaca untuk membantu mengatasi grogi saat berbicara di depan umum dan memperlancar komunikasi. 

Bagaimana menanamkan rasa takut pada anak? Anak itu bening, fitrah, cenderung pada kebaikan. Lingkunganlah yang mempengaruhi dan membentuk anak menjadi seperti apa. Orang tua bisa minta atau bermohon atau berdoa agar anak menjadi baik.

QS 3 : 35-37

(Ingatlah), ketika istri Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shaleh dan berkhidmat (di Baitulmakdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."

Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

Imron dan Hannah (yang melahirkan Maryam) merupakan model orang tua yang berikhtiar benar-benar agar sang anak menjadi anak yang baik.

QS 31: 14-19

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

(Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar