Rabu, 03 Desember 2025

ALLAH MENGUJI KITA BUKAN KARENA BELIAU TAK SAYANG KITA

 

Tulisan ini sebagai renungan pagi setelah mendapat kabar dari putri tercinta saat anandanya tak bisa difasilitasi BPJS. Sebagai sebuah refleksi untuk menghibur diri dan dirinya. Semoga kami dapat mengambil pelajaran darinya. Aamiin3

Dik, dalam hidup ini kita akan selalu diuji oleh-Nya. Bukan karena Beliau tak sayang pada kita. Begitulah manifestasi begitu sayang-Nya pada kita sehingga Beliau berikan ujian baik berupa rasa suka maupun duka. Ujian suka untuk menilai seberapa besar rasa syukur dan sabar kita. Ujian duka akan mengukur seberapa sabar diri kita.

Tidak semua luka itu azab, kadang itu tanda cinta Allah. Janganlah hanya menghitung ujian dengan melupakan besarnya kenikmatan. Kehidupan ada ujian, tak lepas dari ujian. Ujian lebih sedikit daripada nikmat-Nya. Karakter buruk kita adalah menghitung setiap ujian dengan melupakan nikmat. “Terkadang kita berlaku sebagai akuntan dalam menghitung ujian,” itu kalimat Abu Bassam Oemar Mita yang ibu catat dalam buku harian yang kadang memberikan motivasi ibu untuk bangkit.

Dalam menghadapi ujian kadang kita pinjam pendapat Sony Abikim berikut ini. “Kadang kita merasa beraatttt, ada sedikit kecemasan, keraguan, kita akui tapi kita kelola. Tak menyembunyikan perasaan sebenarnya hanya agar terlihat baik-baik saja. Menekan/mereress tapi mengendalikan agar tak tenggelam dalam rasa itu.

Upaya paling mendasar adalah  dzikir. The power of dzikr. Kita sebagai manusia perlu berdzikir. Izinkan menjadi manusia seutuhnya agar jiwa tetap tenang, tak terjebak putus asa. Dalam Alquran disebutkan bahwa hanya dengan mengingat Allah kita akan menemukan ketenteraman batin. Bukan kita tekan jika ada kecemasan, bukan lari dari kenyataan, bukan pura-pura bahagia.

Mulai dari mana? Kata-kata yang baik meski dalam keadaan susah. Apa yang kita ucapkan merupakan cerminan apa-apa yang ada dalam jiwa. Rasulullah kagum kalimat-kalimat baik. Aku sangat mengagumi al’af’al= kalimat-kalimat yang baik apabila dalam keadaan susah, kehilangan dll. yang keluar kata-kata yang baik.

Dik, itulah sekadar renungan ibu pagi ini. Semoga bermanfaat bagi ibu, bagimu, dan bagi keluarga kita. Aamiin3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar