Rabu, 03 Desember 2025

HADIAH ALLAH KETIKA MENGALAMI KESULITAN


 

Dalam kehidupan tak akan selalu berjalan sempurna seperti kita inginkan. Sering ada beda pandangan. Ada keragaman pandangan. Boleh jadi malahirkan tindakan kontradiktif dan mendatangkan celaan. Ingin bebas celaan? Mustahil.

            Mendapat celaan itu normal. Berbahagialah. Direndahkan? Rasul pun pernah mendapatkan itu. Bagaimana mendapat ketahanan? Melahirkan ketenangan lebih penting daripada harta yang berlimpah.

Kaya gelisah atau miskin tenang? Wahyu belum turun ada jeda, Nabi pernah agak gelisah. Seminggu, sebulan belum turun. Anda berbuat baik pasti ada tantangan yang menguji konsistensi kebaikan serius dilakukan apa tidak. Nabi Muhammad pernah juga. Pernah diejek itu suah gila, dianggap sudah ditinggalkan Tuhannya. Naik turun bukit. Lalu turun surah 93 (Adh Dhuha) dan 94 (Al Insyiroh).

Hikmah turunnya surat 93, 94

1.      Memberikan petunjuk bagaimana menghadapi masalah sesulit apapun dengan tenang

2.      Membangun kekuatan mental sehingga dalam situasi apapun kuat menghadapi berbagai masalah kehidupan.

QS 93

Demi waktu matahari sepenggalahan naik,

dan demi malam apabila telah sunyi,

Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu,

dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.

Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.

Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya.

Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).  

 

QS 94

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,

Dan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu,

yang memberatkan punggungmu?

Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,

dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.  

 

            Kalau Allah bersumpah, berarti sangat penting. Ada kasih Allah yang akan disampaikan sehingga kita perlu menyimak dengan baik. Matahari mulai naik, pantulan terasa lembut. 1 ½ jam setelah subuh. Awal dhluha namanya syuruq. Enak, nyaman, memberikan manfaat yang banyak orang Arab memberikan kiasan tertentu. Dluha, kenikmatan.

Wallaili izaa

Gelap? Gelap gulita (sajaa). Zaman Nabi belum ada lampu, PLN. Satu kegamangan luar biasa, terasa gelap: wallaili idzaa sajaa.

Tanamkan dalam jiwamu yang paling dalam, Aku tak akan pernah meninggalkanmu.

“Mah, demi semua suka yang kita alami bersama, dan duka yang pernah kita lalui, tanamkan …

QS Yusuf, pria diilustrasikan matahari, wanita diilustrasikan bulan. Matahari bersifat melindungi. Rembulan enak dipandang, tampil dengan baik. Jangan tertukar antara matahari dan bulan.

Pernahkah kita mengalami masalah sampai gelap?

1.      Punya masalah seberat sebesar apapun dekati Allah. Misalnya Nabi Zakaria. Kdanga kita berebut sesuatu yang pada akhirnya akan ditinggalkan. Jika merasa berat, yang aku tangisi ini akan aku tinggalkan. Yang abadi adalah akhirat.

2.      Sikapi masalah dengan proporsional. Tenangkan diri, prasangka baik. Bisa jadi belum sampai kepada kita karena belum sampai.

3.      Lebih cepat mendapat ridlo Allah dibanding yang meratapi persoalan hidup. Masalah apapun jangan diratapi. Detil Al Insyiroh. Ridlo Allah: ketenangan dalam jiwa, dibimbing menyelesaikan apa yang dihadapi

4.      Kalau ada masalah jangan lupa bahwa dulu perlu ada masalah tapi bisa tuntas.

Dulu ribuan masalah dapat diselesaikan, masa yang sekarang tak selesai.

Kalau ridlo bisa jadi selesai yang lebih baik dan melebihi ekspektasi dirinya.

5.      Jangan pelit berbagi dengan orang lain. Jangan sampai menunggu orang lain meminta. Masalah yang diberikan bukan untuk memberi beban, tetapi ingin meningkatkan kulitas yang lebih besar. Fikih ujian? Tak ada alasan untuk mengeluhkan masalah.

Masalah sebagai tangga mencapai kebahagiaan.

Anak ada beban, oh Allah ingin meningkatkan kualitas untuk mendapat nikmat yang lebih besar. Ada nilai kebaikan yang tersimpan, yang belum disadari.

QS Al Insyiroh

Insyroh: meluaskan sesuatu sehingga semua bisa masuk; sesuatu yang lapang, nyaman, tenang

 

Cerita

Seorang anak muda datang ke kakek tua di pinggir danau. Membawa dua genggaam garam, dimasukkan ke dalam gelas. Minum. Asin, dimuntahkan.

Segenggam dilempar ke danau. Rasa? Segar, nyaman, enak. Perumpamaan hati. Jika sempit seperti gelas, sangat asin.

Kelapangan hati utk menerima apapun insyiroh. Senang riset dakwah, materi.

1.      Ayat 1, 2, 3

Satu beban diletakkan di Pundak berpengaruh pd seluruh tubuh, Namanya wizrok. Memikul beban sgt berat? Ayat 1

Ada 1 masa merasakan persoalan sami merasa beban dr ujung kepala hg ujung kaki merasakan sakitnya.

Yakinlah pd saat itu Allah mengangkat derajat

Ujian berbanding lurus dg harapan berbanding lurus dengan Solusi.

 

Meloloskan harapan melalui ujian. Wisuda? Ujian dulu.

 

QS 2: 286

Allah tak akan menguji …

Tak pernah diuji kecuali sesuai kemampuan kita.

Kemudahann relative = sahlun

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar