Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) adalah makhluk yang paling mulia di antara semua ciptaan Allah Subhanahu wa-ta'ala (SWT). Begitu pun Rasulullah SAW tetap berdoa agar selalu istiqomah di jalan Allah.
Dalam sebuah hadits dikisahkan ada sahabat
yang bertanya kepada Ummu Salamah, "Wahai Ummul mukminin, doa apakah yang
paling banyak Rasulullah SAW baca ketika bersamamu?’ Ia menjawab, ‘Doa beliau
yang paling banyak adalah:
يَا
مُقَلِّبَ القُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ .
Ya
Muqollibal Qulub Tsabbit Qolbi 'alaa Diinik
(Wahai
Yang Membolak-balikkan Hati, teguhkanlah hatiku senantiasa di atas agama-Mu).
Lalu
aku bertanya kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah, kenapa doa yang paling banyak
engkau baca adalah Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi 'alaa diinik?’, beliau
menjawab, ‘Wahai Ummu Salamah, tidaklah anak keturunan Adam kecuali hatinya
berada di antara dua jari dari jari Allah Azza wa Jalla. Bila Dia berkehendak
akan meluruskannya, dan bila Dia berkehendak maka akan menyesatkannya,” (HR
Ahmad).
Doa ini merupakan permohonan agar diberi
keteguhan hati di atas agama Islam. Dasar dari ucapan ini adalah sebuah hadits
shahih yang terdapat dalam kitab Sunan At-Tirmidzi. Ummu
Salamah radliyallahu anha berkata:
كَانَ
أَكْثَرُ دُعَائِهِ: يَا مُقَلِّبَ القُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
“Doa
terbanyak (yang sering dipanjatkan) beliau (Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam) adalah ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik.” (HR.
At-Tirmidzi)
Biasanya, doa ini dibaca oleh khatib Jumat
dengan tambahan, “Ya musharrifal qulub, sharrif qalbi ila
tha’atika” yang artinya “Wahai Dzat yang mengarahkan hati, arahkan
hatiku untuk taat kepada-Mu”.
Demikian tercatat dari buku Amalan-Amalan
Saleh yang Paling Dicintai Allah, susunan Abdillah F. Hasan (2016).
Pentingnya
Istiqomah
Iman dalam diri seorang Muslim kerap naik
turun. Saat iman sedang tinggi, ibadah terasa ringan hingga nikmatnya juga bisa
dirasakan hati, pikiran, dan tubuh. Saat iman menurun, godaan untuk berbuat
maksiat dan berpaling dari Allah juga ikut menguat.
Rasulullah
SAW adalah manusia yang ma’shum alias terjaga. Bersamaan
dengan itu, beliau senantiasa membaca doa ini dalam hidup beliau.
Sebagaimana kita yang penasaran dengan
alasannya, ibunda kita Ummu Salamah radliyallahu anha sebagai rawi hadits yang
telah disebutkan di atas juga penasaran.
Ummu
Salamah radliyallahu anha akhirnya bertanya kepada Nabi SAW tentang apa alasan
beliau memperbanyak doa ini.
Akhirnya beliau menjawab:
يَا
أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِيٌّ إِلَّا وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ
أَصَابِعِ اللَّهِ، فَمَنْ شَاءَ
أَقَامَ،
وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ
“Wahai
Ummu Salamah! Sesungguhnya tidak ada seorang manusia pun kecuali hatinya berada
di antara dua jari dari jari-jari Allah. Barangsiapa Dia kehendaki, maka Dia
jadikan istiqomah. Barangsiapa Dia kehendaki, maka Dia simpangkan.” [Hr.
At-Tirmidzi]
Dalam buku Keajaiban
Istiqomah oleh Imam Sibawaih El-Hasany (2020), jalan yang ditempuh
setiap hamba agar menjadi golongan yang dicintai Allah memang berliku. Jalan
tersebut akan dipenuhi cobaan dan godaan yang dapat menjerumuskan pada sesuatu
yang tidak diridhai-Nya.
Dalam surat Al-Fatihah ayat 6-7, Allah pun
memerintahkan umat-Nya untuk memohon agar ditunjukkan jalan yang lurus.
“Tunjukilah
kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka
yang sesat.”
Karena
itu, setiap Muslim harus berusaha istiqomah setiap waktu. Adapun yang dimaksud
istiqomah menurut Abu Bakar adalah ketika seseorang tidak menduakan Allah SWT.
Lebih jelasnya, Umar menyebut istiqomah
merupakan praktik kepatuhan pada perintah Sang Pencipta tanpa menyisakan rasa
gentar untuk terus berada di dalamnya. Para ulama mengingatkan bahwa istiqomah
bergantung pada kondisi hati. Jika hati galau dan gundah, maka seseorang bisa
menjadi malas dan jenuh, hingga akhirnya meninggalkan amal saleh. Untuk
mengatasinya kita harus berdoa kepada Allah SWT agar tidak termasuk golongan
yang tersesat.
Keutamaan
Agar Istiqomah
Menghiasi
diri dengan amal saleh dan berdoa kepada Allah SWT agar diteguhkan hatinya.
Bila kita memanjatkan doa ini dan doa kita dikabulkan oleh Allah
SWT
maka manfaat-manfaat berikut bisa kita dapatkan:
1.
Iman yang Bertambah Kuat
Iman
yang kita miliki dapat bertambah maupun berkurang. Dengan membaca doa ini dan
doa kita dikabulkan oleh Allah, maka Allah akan berikan kekuatan iman kepada
kita.
Setiap
Muslim bisa menjadi semakin istiqomah di atas agama Allah dan ketaatan
kepada-Nya.
2.
Ketenangan Hati
Hati
yang gelisah disebabkan oleh semakin jauhnya seseorang dari pemeliharanya. Hati
yang galau juga disebabkan oleh kemaksiatan yang telah dilakukan oleh seorang
hamba. Hati yang cemas disebabkan oleh semakin cintanya ia kepada dunia.
Membaca
doa ini dapat berbuah keteguhan hati. Hati tidak akan mudah jatuh hanya karena
masalah-masalah duniawi yang remeh.
Keyakinan
kepada Allah semakin bertambah, maka hati akan semakin mendapat ketenangan dan
ketentraman.
3.
Kedekatan Kepada Allah
Semakin
taat seorang hamba, maka hubungan dia kepada Penciptanya akan semakin dekat.
Membaca
doa ini akan membuat kita semakin yakin dan semakin taat kepada-Nya. Ini akan
membuat kita semakin menginginkan taqarrub kepada Allah Ta'ala.
Pentingnya
Berdoa agar Hati Istiqomah di Atas Kebaikan
Hidup yang dijalani setiap Muslim adalah
perjalanan panjang yang penuh dengan lika-liku. Ia bukan jalan beraspal yang
mulus, melainkan jalan berbatu yang penuh dengan duri di sekelilingnya.
Setiap saat, setan selalu mencari-cari
kesempatan untuk menggelincirkan kita dari jalan yang benar. Cara paling mudah
untuk menghadapi setan adalah dengan meminta perlindungan kepada Allah ta’ala
dan membaca doa yang dibahas ini.
Langkah-langkah
Menguatkan Iman
Iman adalah sebuah pengakuan yang
melahirkan sikap menerima dan tunduk. Ia harus diyakini dalam hati, diucapkan
dengan lisan, dan ditunjukkan dengan perbuatan.Sebagaimana yang telah
dijelaskan oleh para ulama, iman itu dapat bertambah dan berkurang.
Bertambahnya iman dapat terjadi karena semakin dekatnya seorang hamba kepada
Pemeliharanya. Sebaliknya, berkurangnya iman disebabkan oleh kemaksiatan.
Bertambahnya iman bisa menjadi indikasi
bahwa keimanan kita semakin kuat. Begitu pula berkurangnya iman dapat menjadi
tanda bahwa iman kita semakin lemah. Sebagai seorang Muslim, tentu kita
menginginkan agar keimanan yang kita miliki semakin bertambah dan semakin kuat,
bukan justru semakin berkurang dan semakin melemah. Oleh karenanya, kita perlu
mencari tahu bagaimana caranya agar iman kita semakin kuat.
Berikut langkah-langkah penting yang bisa
diamalkan setiap Muslim, sebagai usaha, agar keimanan kita semakin kuat. Di
antara dalil yang menjadi dasar agar setiap Muslim bisa beramal sesuai dengan
ilmu.
1.
Perbanyak Membaca Al-Quran
Al-Quran
adalah kalam Allah. Orang yang membaca al-quran sejatinya sedang
berbincang-bincang dengan-Nya.
Meluangkan
waktu untuk membaca Al-Quran setiap harinya merupakan salah satu cara dahsyat
untuk meningkatkan keimanan. Terlebih apabila ketika membaca Al-Quran, kita
mampu memperhatikan bacaan-bacaannya sekaligus menghayati makna-makna yang
terkandung padanya.
Allah
Ta'ala berfirman:
كَذَلِكَ
لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا
“Demikianlah,
supaya Kami dapat menguatkan dengannya (Al-Qur`an) akan hatimu. Dan Kami telah
membacakannya secara tartil.” [QS. Al-Furqan ayat 32]
2.
Memperbanyak Doa
Doa
merupakan cara paling ampuh yang dapat dilakukan seorang hamba ketika berharap
keinginannya terwujud. Dengan doa, hampir semua hal dapat terjadi biidznillah.
Salah satu doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘aihi wa
sallam adalah:
يا
مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك
Yaa
muqallibal qulub, tsabbit qalbi 'ala diinik
“Wahai
Dzat yang membolak-balik hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” [Hr.
At-Tirmidzi]
3.
Berteman dengan Orang Shalih
Dalam
sebuah ungkapan Arab, dikatakan bahwa:
المرء
ابن بيئته
Seseorang
adalah produk dari lingkungannya. Ketika dia tinggal pada lingkungan yang
buruk, kemungkinan besar dia akan menjadi orang-orang yang imannya rapuh dan
sering bermaksiat terhadap Allah taala.
Sebaliknya,
apabila dia tinggal di lingkungan yang berisi orang-orang yang shalih dan dia
sering bergaul dengan mereka, insya Allah hatinya akan menjadi lembut dan
sering mengingat Allah taala.
Allah
Ta'ala berkalam:
Artinya:
“Dan
sabarkanlah dirimu bersama orang-orang yang menyeru Rabb mereka di waktu pagi
dan sore karena mengharap wajah-Nya. Dan janganlah engkau palingkan kedua
matamu dari mereka karena menginginkan perhiasan dunia.” (QS. Al-Kahfi
ayat 28)
4.
Perbanyak Membaca Perjalanan Hidup Para Nabi
Para
utusan Allah adalah suri tauladan dalam menjalani hidup. Mereka juga merupakan
orang-orang yang paling bertaqwa di hadapan Allah taala.
Meski
mereka adalah orang-orang yang dekat kepada-Nya, hidup yang mereka jalani
tidaklah mudah. Ada banyak rintangan dan gangguan yang mereka dapatkan.
Dengan
membaca kisah mereka, insya Allah akan muncul di hati kita keinginan untuk
meneladani mereka.
Allah
Ta'ala berfirman:
“Dan
semua telah Kami ceritakan kepadamu dari kabar-kabar para rasul yang Kami
menguatkan dengannya akan hatimu.” (Al-Quran Surat Hud ayat 120)
5.
Menambah dan Mengamalkan Ilmu
Ilmu
agama adalah kumpulan perintah dan larangan Allah taala. Mengamalkan ilmu agama
yang kita miliki merupakan jalan Allah Ta'ala menguatkan iman kita.
Allah
Ta'ala berfirman:
وَلَوْ
أَنَّهُمْ فَعَلُوا مَا يُوعَظُونَ بِهِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا
“Dan
kalaulah bahwasanya mereka mengamalkan apa yang mereka diperintah dengannya,
sungguh ia adalah baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka).” (QS.
An-Nisa` ayat 66)
6.
Mentadabburi Alam Semesta Ciptaan Allah
Alam
raya yang kita tempati sejatinya adalah makhluk-makhluk ciptaan Allah. Mereka
adalah bukti nyata akan keberadaan dan kekuasaan-Nya.
Allah
taala berkalam:
إِنَّ
فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ
لِأُولِي الْأَلْبَابِ
“Sesungguhnya
pada penciptaan lelangit dan bumi serta pada pergantian malam dan siang,
sungguh terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memiliki
akal sehat.” (QS. Ali Imran ayat 190).
7.
Perbanyaklah Amal Shalih
Amal
shalih adalah setiap perbuatan baik yang memiliki dasar kuat dari Al-Quran dan
as-sunnah. Perbuatan ini berat, kecuali bagi orang-orang yang mereka memiliki
tekad yang kuat untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Setiap
perbuatan baik yang dilakukan akan membawa seseorang menuju kepada surga. Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
وَإِنَّ
الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ
“Sesungguhnya
perbuatan baik itu menuntun kepada surga.” [Muttafaqun alaih]
8.
Amalkan Berbagai Macam Ibadah
Banyak
orang mencukupkan diri dengan melakukan ibadah-ibadah wajib. Itu bagus, tetapi
akan lebih baik lagi jika kita menambahinya dengan ibadah-ibadah sunnah. Entah
dalam masalah shalat, puasa, sedekah, ataupun yang lainnya.
Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam bersabda:
وَمَا
تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ،
وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ
بِالنَّوَافِلِ
حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ: كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ
الَّذِي يُبْصِرُ
بِهِ،
وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي
لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ
اسْتَعَاذَنِي
لَأُعِيذَنَّهُ،
“Tidaklah
hambaKu mendekat kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku sukai daripada apa yang
telah Aku wajibkan atasnya. Dan tidaklah hambaKu mendekat kepadaKu dengan
amalan-amalan nafilah hingga Aku menyukainya. Apabila Aku telah menyukainya,
maka Aku adalah telinga yang dia mendengar dengannya, mata yang dia melihat
dengannya, tangan yang dia memegang (sesuatu) dengannya, dan kaki yang dia
berjalan dengannya. Jika dia meminta kepadaKu, pasti Aku akan beri kepadanya
dan sungguh jika dia meminta perlindungan kepadaKu, pasti Aku
melindunginya.” (HR. Al-Bukhari)
9.
Mempersiapkan Diri Hadapi Kematian
Salah
satu penyebab manusia cinta dengan dunia adalah karena mereka melupakan
kematian. Mati adalah sesuatu yang pasti terjadi dan setelah kematian adalah
hari pertanggungjawaban atas amal yang kita kerjakan semasa hidup.
Dengan
mengingat kematian, kita akan lebih berhati-hati dalam berbuat.
Demikianlah
penjelasan mengenai doa ya muqollibal qulub, yang bisa diamalkan kita semua.
Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar