Rabu, 03 Desember 2025

TIGA KESALAHAN MENGELOLA EMOSI


  Disarikan dari video Ust. Sony Abikim

Jiwa lebih penting daripada fisik. Kesehatan mental lebih penting daripada kesehatan fisik. Mental gak sehat gak berfungsi. Yang paling baik adalah sehat jiwa raga, sejahtera lahir batin. Jika ada orang yang sakit fisik tapi sehat mental masih bisa berfungsi di masyarakat. Sebaliknya jika ada orang yang sakit mental meskipun sehat fisik menjadi kurang berguna.

Saran perbaikan minimal kepada keluarga. Orang yang tidak sehat mental bisa tidak bermanfaat, bahkan bisa berbahaya. Untuk itu, perlu diupayakan sehat mental dulu. Nantinya berpengaruh kepada pekerjaan, keluarga, maupun parenting.

Barometer sehat mental:

1.      Feeling/perasaan/emosi

Berdekatan dengan emosi yang kita rasa. Emosi merupakan anugerah. Sering kita mengkategorikan positif negatif. Emosi adalah tanda pesan penting.

Emosi: nyaman (comfortable emotion), tak nyaman (uncomfortable emotion).

Sehat mental: mengenali

Kesalahan mengelola emosi

1.      Menahan/menekan

Gak mau deal. Sangat tidak sehat. Emosi apapun yang dipendam akan tersimpan di dalam. Bisa meledak. Menekan emosi bisa menyebabkan sumbu pendek. Bisa pula menyebabakan criminal. Bisa merugikan.

2.      Melampiaskan/mengekspresikan dengan cara tidak jernih

3.      Lari dari emosi

Gak mau lihat. Kayaknya gak ada emosi itu. Kalau deal dengan emosi kok lebih baik.

Duduk dengan emosi 90 detik bisa jernih dan damai. Sedih, baca buku, jalan-jalan: akan sangat menyakiti. Pesan emosi tak terbaca/tak sampai. Kalau penyebab tak ketemu, solusi yang diambil tak tuntas.

 

 

Bagaimana caranya? Leating flow. Inner healing. Gak perlu tersinggung ketika kita teridentifikasi. Membuat seseorang menjadi deniyal. Seorang trainer, kalau ditanya sehat 100%, tidak juga. Masih ada sombong, ria.

Orang berpenyakit fisik lebih mudah terdeteksi. Berpenyakit hati sering tak mengakui. Deniyal = tak mau mengakui. Sakit mental tak bisa teridentifikasi dengan mudah. Sakit fisik nambah pahala, sakit hati di dunia menderita, di akhirat belum tentu bahagia. Penting: bermujahadah untuk mengaku, menyembuhkan. Dalam kelas inner healing diupayakan mencari solusi.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar