Kamis, 13 November 2025

KONSEP REZEKI YANG SESUNGGUHNYA


 Rumusnya:

Dalam fikih rizki ada 3 hal pokok

1.      Pasti diberikan sesuai kadar ikhtiar

Rizki telah ditetapkan, pasti diberikan sesuai kadar ikhtiar. Rizki akan diberikan saat ikhtiar kita keluar.

QS 51: 22

Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.

Sampainya kapan rizki kita, sesuai kadar niat. Apakah untuk memenuhi kebutuhan saja, ataukah untuk mencari ridlo Allah. Ikhtiar telah mengeluarkan rizki dan tak akan berkurang rizki kita. Rizki sudah ditetapkan dan pasti diberikan. Hanya saja, rizki akan diberikan sesuai kadar ikhtiar.

2.      Tidak tertukar, sesuai dengan niat

Rizki tak akan tertukar dan berkurang. Kadarnya telah pas. Kecuali: rizki ayah bisa mengalir ke anak, rizki anak bisa berdampak ke orang tua.

3.      Kadar iman menentukan keberkahan rizki

Rizki akan ditentukan keberkahannya berdasarkan kadar keimanan seseorang. Kalau mencari materi untuk memeuhi kebutuhan hidup atau mencari ridlo Allah? Ketika mencari rizki untuk memenuhi kebutuhan dunia maka yang berlaku hukum dunia. Semakin kerja keras, kreatif, pintar semakin dapat. Yang ingin menguasai dunia: ilmu.

Semua yang didapat untuk memenuhi hukum dunia saja. Orientasi dunia hanya untuk memenuhi nafsu.

Mengumpulkan sesuatu yang tak digunakan, apakah bermanfaat? Tidak. Jika banyak bekerja hanya untuk memenuhi sesuatu (duniai), itu terjebak duniawi. Tambah tabungan, cek saldo bandingkan dengan teman, ada sifat dunia. Masih kikir.

OKB, baru kaya pasang status. Tugas kita mendoakan kembali semoga dengan doa itu sampai pada jiwanya.

Di dunia berlaku hukum akhir dunia. Sifatnya: Fana. Sifatnya: Cepat.

Kalau bukan dunia meninggalkan kita, kita yang meninggalkan. Sifat dunia rusak. Kalau cari suami ganteng rugi. Harta saat dikumpulkan kalau tak sadar, akan ada penyesalan di akhir.

            Selama hidup yang kemakan berapa? Dituntun dalam agama. Abdurrahaman bi Auf yang kekayaannya empat belas ribu triliun, bisa menggunakan. Dunia Sejahtera, akhirat terjamin. Praktik keberkahan. Upayakan setiap pencarian gunakan fungsi iman.

            Kalau belum dapat-dapat karena belum cocok dengan iman. Hebatnya dalam pencarian ada bonus: pengalaman, pernah sakit sehingg bisa mengambil pelajaran: menempa hidupnya jadi iman.

            Jika melamar ditolak, tetap bersyukur. Jangan mengatakan aku sudah … aku sudah … namun belum … (mendapat) juga. Kalau sudah diberikan akan ditanya untuk apa. Makan makanan yang baik, gunakan rizki untuk hal-hal yang baik.

1 komentar:

  1. Seseorang akan diuji sesuai dengan kadar agamanya; jika agamanya kuat, maka ujiannya diperberat pula".(HR. Tirmidzi)

    BalasHapus