Sabtu, 26 Desember 2020

KALA GAGAL FOKUS

 


Hari ini bener-bener keterlaluan diri ini. Mau nulis gagal melulu. Mau kerjakan sesuatu galau. Mau tidur gak enak, pagi-pagi kok tidur. “Ora ilok,” kata orag tua zaman dulu. Padahal, malam hari telah tidur. Mau bepergian gak tahu ke mana. Yang jelas pikiran lagi galau dan kacau. Yang lebih menjengkelkan tak kutahu penyebab kegalauan.

Memang sih, beberapa hari ini tak fokus menulis. Tak seperti hari-hari sebelumnya yang lumayan getol menulis. Kini tak lagi. Kayak tak sempat menulis. Padahal, bukan karena tak sempat, namun lagi tak ingin menulis. Sampai kapan situasi seperti ini kan dipertahankan? Nah, ini masalahnya yang harus segera dicari solusi.

Kubuka lagi tips menulis dari para praktisi menulis. Inilah di antara tipsnya.

Akhirnya muncul dialog dalam diri. Tips pertama “tulislah apa yang ingin kita tulis”. Nah, kalau lagi tak ingin menulis? Ya sudah tak usah menulis. Namun, setelah dituruti beberapa hari kebiasaan tidak menulis ini bikin ketagihan. Ketagihan tidak menulis, maksudnya. Nah, inilah yang bikin berabe.

Tips kedua “menulislah apa adanya, tanpa beban dan tekanan.” Memang betul sih, ketika kita tak ingin menulis tetap dipaksakan maka akan muncul beban atau tekanan dalam menulis. Lalu, bagaimana solusinya? Tetap tak menulis? Hahaha.

Tips ketiga, jadikan menulis sebagai ebuthan. Sebenarnya ini tps oke punya. Jika menulis kita jafdikan kebutuhan, bukan kewajiban maka setiap hari kita akan merasa butu ntuk menulis. Namun, di kala berheni menulis mengapa merasa keenakan? Adakah teman-taman di sini penah pua merasakannya?

Menulislah hingga tuntas, jangan memikirkan editing saat menulis.” Tips ni pun sudah dilaksanakan. Namun, tulisan hari ini belum satu pun muncul di peredaran.

Menulis jangan terlalu lama. Jika kita menulis teralalu lama, kemungkinan besar tulisan tak akan jadi. Atau, jika telah jadi tulisan trend telah bergeser. Dmpaknya, tulisan kita tak up to date lagi.

Jangan memikirkan baik buruknya tulisan. Tampaknya ini sebuah tips yang bisa kita jadikan referensi. Tak perlu memikirkan baik buruknya tulisan. Nah, kalau tidak berprogres bagaimana? Tulisan seperti itu-itu saja bagaimana? Itulah diriku.

Tips terakhir, bergabunglah dengan komunitas penulis. Ini tampaknya bisa kita jadikan jurus akhir ketika kita baru malas menulis. Okelah, sementara tidak menulis. Namun, jangan lupa kunjungi tulisan tean-teman di komunitas menulis kita. Cukup jalan-jalan saja. Blog walking nama lainnya. Kita baca dan cermati. Kita tinggalkan komentar. Tetap tak berkeinginan menulis juga? Wah, kalau seperti itu, sudah keterlaluanlah diri kita. Itulah gambaran diri saat ini.

 

#Dec22AISEIWritingChallenge

 

 


2 komentar: