Sabtu, 26 Desember 2020

SELAMAT JALAN SAHABAT BAIK HATI

 


Berita kewafatan sahabat sekaligus tetangganya itu membuatnya bengong, melongo, dan benar-benar membuatnya tak percaya. Benar-benar berita yang bagai datangnya guruh dan guntur serta kilat di siang bolong. Benar-benar dirinya tak memprediksikan akan hadir berita mengagetkan tersebut.

            Beberapa hari yang lalu dirinya masih bertemu dengan Bu Hati yang dikenal amat sabar dan baik hati. Kesabarannya telah mencapai kesabaran tingkat dewa. Merawat dan membesarkan kedua anaknya yang ditinggal oleh suami puluhan tahun yang lalu. Ujian yang bertubi-tubi sejak kematian sang suami, anak bungsu mengalami kecelakaan yang menyebabkan cidera serta berdampak keputusasaan hingga sampai ke ajalnya. Kepulangan sang anak bungsu serta anak sulungnya yang belum menyelesaikan sekolah sungguh telah meloloskan dirinya dari ujian kesabaran. Tak aneh jika di grup ibu-ibu banyak yang memuji kebaikan hati dan kesabaran Bu Hati.

Terlahir sebagai anak bungsu dengan keberhasilan kakak-kakaknya serta keberhasilan suami di tempat kerja mestinya memanjakan diri dalam kesenangan. Namun, kesenangan dunia benar-benar bersifat fana. Setelah diuji dengan kesenangan dan kemudahan dalam hidup, justru akhirnya ujian terberat adalah ujian berupa kesusahan yang datang bertubi. Namun, dari mulutnya yang manis tak pernah terlontar sebuah kesah ataupun ratapan diri menghadapi ujian kehidupan.

Semua telah dilalui dengan manis. Bahkan, berita sakitnya pun nyaris tak terdengar. Dengar kabar terakhir hari itu bakda magrib. Berita kewafatan Bu Hati justru terdengar dari anaknya yang berada di Jakarta. Pengaruh medsos, tetangga se-RT belum mendengar pun berita telah tersebar hingga ke seberang.

Sayangnya, berita kewafatan yang begitu tiba-tiba diiringi dengan kabar pemakaman dengan standar covid. Sanak saudara serta tetangga diharap tidak berkumpul di rumah duka. Shalat janazah pun dilaksanakan pagi hari setelah malamnya janazah dimakamkan. Duhai Sahabatku, kenapa engkau segera pergi?

Selamat jalan Sahabat Terbaikku. Semoga Allah menerima semua amal baik dan mengampuni segala khilaf dan salah. Semoga engkau mendapat jannah terbaik di sisi-Nya.

 

#Dec24AISEIWritingChallenge

 


5 komentar:

  1. Menjadi pelajaran kita njih...hidup di dunia cuma sementara saja

    BalasHapus
  2. Aamiin..insyaAllah bu hati mndapatkan tempat terbaik disana buk. Allah lebihbsatang pd beliau.

    BalasHapus
  3. Hanya Allah yang tau bgmn akhir hidup kita, smg kita selalu dlm kbaikan , dan wafat Husnul khatimah

    BalasHapus