Berita kewafatan sahabat sekaligus
tetangganya itu membuatnya bengong, melongo, dan benar-benar membuatnya tak
percaya. Benar-benar berita yang bagai datangnya guruh dan guntur serta kilat
di siang bolong. Benar-benar dirinya tak memprediksikan akan hadir berita
mengagetkan tersebut.
Beberapa
hari yang lalu dirinya masih bertemu dengan Bu Hati yang dikenal amat sabar dan
baik hati. Kesabarannya telah mencapai kesabaran tingkat dewa. Merawat dan
membesarkan kedua anaknya yang ditinggal oleh suami puluhan tahun yang lalu. Ujian
yang bertubi-tubi sejak kematian sang suami, anak bungsu mengalami kecelakaan
yang menyebabkan cidera serta berdampak keputusasaan hingga sampai ke ajalnya. Kepulangan
sang anak bungsu serta anak sulungnya yang belum menyelesaikan sekolah sungguh
telah meloloskan dirinya dari ujian kesabaran. Tak aneh jika di grup ibu-ibu
banyak yang memuji kebaikan hati dan kesabaran Bu Hati.
Terlahir sebagai anak
bungsu dengan keberhasilan kakak-kakaknya serta keberhasilan suami di tempat
kerja mestinya memanjakan diri dalam kesenangan. Namun, kesenangan dunia
benar-benar bersifat fana. Setelah diuji dengan kesenangan dan kemudahan dalam
hidup, justru akhirnya ujian terberat adalah ujian berupa kesusahan yang datang
bertubi. Namun, dari mulutnya yang manis tak pernah terlontar sebuah kesah
ataupun ratapan diri menghadapi ujian kehidupan.
Semua telah dilalui
dengan manis. Bahkan, berita sakitnya pun nyaris tak terdengar. Dengar kabar
terakhir hari itu bakda magrib. Berita kewafatan Bu Hati justru terdengar dari
anaknya yang berada di Jakarta. Pengaruh medsos, tetangga se-RT belum mendengar
pun berita telah tersebar hingga ke seberang.
Sayangnya, berita
kewafatan yang begitu tiba-tiba diiringi dengan kabar pemakaman dengan standar
covid. Sanak saudara serta tetangga diharap tidak berkumpul di rumah duka.
Shalat janazah pun dilaksanakan pagi hari setelah malamnya janazah dimakamkan.
Duhai Sahabatku, kenapa engkau segera pergi?
Selamat jalan Sahabat
Terbaikku. Semoga Allah menerima semua amal baik dan mengampuni segala khilaf
dan salah. Semoga engkau mendapat jannah terbaik di sisi-Nya.
#Dec24AISEIWritingChallenge
Menjadi pelajaran kita njih...hidup di dunia cuma sementara saja
BalasHapusYap, betul
HapusAamiin..insyaAllah bu hati mndapatkan tempat terbaik disana buk. Allah lebihbsatang pd beliau.
BalasHapusAamiin3
HapusHanya Allah yang tau bgmn akhir hidup kita, smg kita selalu dlm kbaikan , dan wafat Husnul khatimah
BalasHapus