Reorganisasi
adalah sebuah keniscayaan. Tak mungkin masa jabatan atau masa pengabdian
seorang pengurus sebuah organisasi bersifat abadi. Tak ada keabadian di dunia
fana ini. Semua yang ada di dunia bersifat fana atau rusak serta tak abadi.
Yang bersifat abadi hanyalah Ilahi Rabbi.
Jika ditilik maknanya dari Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), reorganisasi adalah penyusunan kembali
(pengurus, lembaga, dan sebagainya); penataan kembali (pengurus, lembaga, dan
sebagainya). Bisa pula dimaknai sebagai perbaikan tatanan (susunan). Nah, dalam
sebuah organisasi tentu reorganisasi amat diperlukan untuk dilakukan penataan
kembali atau penyusunan kembali agar jalannya sebuah organisasi bisa serasi.
Berbagai persiapan reorganisasi telah
diakukan. Usulan calon ketua dan pengurus telah digodog. Telah menghasilkan 12
calon pengurus harian. Kedua belas calon ini berasal dari masing-masing
subrayon. MGMP Kabupaten Sukoharjo terdiri dari empat subrayon. Setiap subrayon
yang meliputi tiga kecamatan telah terpilih tiga calon. Artinya, setiap calon
bisa mewakili kecamatan masing-masing. Namun, praktiknya bukan suatu keharusan
bahwa calon harus mewakii kecamatannya masing-masing.
Susunan acara beserta para petugas pun telah selesai dipersiapkan.
Tempat acara telah difixkan. Laporan pertanggungjawaban pegurus pun dirancang.
Konsumsi telah dipesan. Waktu telah ditentukan. Berdasarkan kesepakatan, reorganisasi
akan diselenggarakan Selasa, 15 Desember 2020. Dipilihnya tanggal tersebut
berdasar pertimbangan Pemilu Pilkada telah usai diselengarakan. Tampaknya semua
persiapan telah matang.
Namun, benarlah nasihat bijak bahwa manusia merencanakan, Tuhanlah yang
menentukan. Undangan kepada semua peserta mulai didistribuikan meski sebelumnya
sempat tersendat. Alasan ketersendatan adalah adanya penundaan pelaksanaan
dengan pertimbangan susana belum memungkinkan. Namun, setelah konsultasi dengan
pemangku kepentingan diputuskan bahwa reorganisasi tetap bisa berjalan.
Diumumankanlah di grup bahwa reorganisasi bisa berjalan, hanya ada pengurangan
peserta demi menjaga protokol kesehatan dan meminimalisasi dampak buruk sebuah
kerumunan.
Empat hari menjelang pelaksanaan ada info dari sekolah tempat
penyelenggaraan. Salah satu guru di sekolah tersebut dinyatakan positif
terpapar corona. Hingga saat ada info tersebut beliau dirawat di rumah sakit
dan baru ketahuan positf. Dampaknya, sekolah tak boleh buka alias lockdown
sementara. Apalagi, untuk penyelenggaraan kerumunan.
Ada dua alternatif ditawarkan sekolah penyelengara. Ditunda atau
dialihkan tempat penyelengaraan. Mau tidak mau demi menyikapi hal itu
diselenggarakan rapat istimewa pengurus. Dikatakan istimewa sebab
penyelenggaraan rapat tak diikuti dengan hadirnya konsumsi dan transpor untuk
peserta rapat. Rapat diselenggaraan secara virtual. Hasil rapat, ada
kesepakatan bulat bahwa reorganisasi ditunda sampai sikon memunginkan.
#Dec12AISEIWritingChallenge
Yah semua dalam rangka kebaikan..tetap semangat dan sehat wal afiat
BalasHapusTanpa snack tanpa transpot yg penting bs ambil kspktan u kbaikan smua.tetap semangat..
BalasHapus