Dokumen Inspirasi Contoh Soal Ujian Bahasa Indonesia
yang diterbitkan oleh Direktorat SMP Kemendikbud Tahun 2020 merupakan dokumen
yang cukup tebal. Jika ditilik dari jumlah halaman ada 116 halaman. Biasanya
kita (termasuk saya, hehehe) kurang tertarik membaca buku-buku tebal. Akhirnya,
sebelum menuntaskan baca semuanya memulai dengan mengintip terlebih dahulu.
Jika
kita buka KBBI, mengintip berupa verba yang maknanya melihat melalui lubang
kecil, dari celah-celah, semak-semak, dan sebagainya sambal bersembunyi. Bisa
pula diklasifikasikan kiasan yang bermakna mengamati dengan cermat dan dengan
diam-diam. Mengapa harus mengintip dokumen itu? Hayo, silakan dicari sendiri
jawabnya.
Teks
1
Bagaimana
Mengakali Anak yang Jahat
Oleh: Joseph Jacobs
Seorang tua yang sangat kaya, membayangkan
dirinya tidak akan dapat hidup lama lagi. Karena itu, dia membagi-bagikan harta
dan rumahnya secara merata ke anak-anaknya. Tetapi ternyata dia tidak meninggal
dunia dan malah hidup menderita setelah itu karena di usianya yang tua.
Anak-anaknya memperlakukan dia dengan kejam. Betapa jahat dan egoisnya
anak-anaknya! Sebelum membagikan hartanya, anak-anaknya berlomba-lomba
menyenangkan sang ayah karena berharap akan mendapatkan uang yang lebih banyak
dibanding anak yang lain, tetapi sekarang setelah menerima warisan, mereka
tidak peduli lagi terhadap ayahnya, mereka bahkan berharap ayahnya cepat
meninggal karena hanya membebani mereka saja.
Suatu hari orang tua tersebut bertemu
dengan temannya dan menceritakan segala kesedihannya. Temannya merasa sangat
simpati dan berjanji untuk membantunya. Tidak berapa lama, temannya tersebut mendapatkan
satu cara untuk membantu orang tua tersebut. Dalam beberapa hari dia
mengunjungi orang tua tersebut dengan membawa empat kantung yang penuh dengan
batu dan kerikil.
"Lihatlah di sini, teman,"
katanya. "Anak-anakmu akan tahu bahwa saya datang ke sini beberapa hari
berturut-turut dan akan bertanya-tanya tentang hal ini. Kamu harus berpura-pura
bahwa saya datang untuk mengembalikan uang yang saya pinjam dari kamu, dan berpura-puralah
seolah-olah uang pinjaman yang saya kembalikan, lebih banyak lagi dari yang
engkau pernah miliki. Simpanlah kantung-kantung batu ini, dan jangan biarkan
anak-anakmu mendapatkannya atau membukanya selama kamu masih hidup. Saya yakin
mereka akan mengubah tingkah laku mereka terhadap kamu. Selamat jalan, saya
akan mengunjungi engkau apabila saya sempat."
Ketika anak-anaknya mendengar bahwa
ayahnya memiliki kekayaan yang luar biasa banyaknya kembali, mereka mulai
berlomba-lomba memberikan perhatian kepada ayahnya, dan hal ini berlanjut hingga
orang tua tersebut meninggal dunia. Saat anak-anaknya membuka dengan rakus
keempat kantong-kantong yang terlihat berat itu, mereka hanya menemukan batu
dan kerikil di dalamnya.
http://www.ceritakecil.com/cerita-dan-dongeng/Bagaimana-mengakali-anak-yang-jahat-64
Bagaimana perasaan orang tua ketika
anaknya mengubah tingkah lakunya?
A. Orang tua merasa kecewa dan tetap
berkhayal bahwa anaknya akan menyayanginya.
B. Orang tua merasa senang dan masih tetap
berkeinginan mendapat perhatian dari anaknya.
C. Orang tua merasa gembira karena
temannya memberi ide untuk membohongi anaknya.
D. Orang tua merasa senang karena dia
mendapat perhatian dari anaknya meski hanya pura-pura.
Teks 2
Lelaki di Ujung Senja
Lelaki di ujung senja itu
menengadah pada
cakrawala
untuk masa depan anak-anaknya
kekhawatirannya
melampaui masa
rasa cintanya membasuh
derita
Lelaki di ujung senja itu
menumpahkan kemakmuran
hidupnya
air matanya berbalut duka
tapi tetap mencoba
berbagi duka
sahabat senjanya
menghapus luka kalbunya
Cermatilah kutipan cerpen berikut!
”Siapa dia?”
”Dia, Pak? Dia kayaknya
orang gila. Sudah tiga hari dia menangis terus di makam itu. Kamboja mendekati orang tersebut. ”Ya, saya
sudah gila. Saya gila karena mempertahankan hak-hak orang mati. Makam ini
adalah rumah mereka yang telah istirahat dengan tenang. Saya gila karena
menginginkan
ketenangan mereka. Sedangkan kalian, gila
karena ingin hotel megah tanpa melihat penderitaan orang lain.”
Lelaki yang sedari tadi
disapa ”bapak” berbalik meninggalkan lokasi pemakaman. ”Anda bilang semua sudah
beres. Kasus makam ini ternyata belum selesai,” ujarnya sembari meninggalkan
tempat itu.
Sumber: Kamboja di Atas Nisan karya Herman RN
Latar suasana pada teks cerpen tersebut
adalah ….
A.
sedih
B.
gembira
C.
haru
D.
tegang
Cermatilah kutipan
cerpen berikut!
“Nis, maafin aku kalau ada salah” ucap Yola kepada Nisa di hadapan
teman-temannya. Ia menguatkan diri menemui Nisa dan kawan-kawannya seorang
diri.
“Hah? Sejak kapan Yola?” Nisa menatap Yola tidak percaya, begitu juga
teman-teman lainnya.
“Yola baru belajar, Nisa. Maafin Yola kalau selama ini telah
membuat Nisa sama teman-teman benci Yola,” suara parau Yola mengiang di telinga
Nisa, jelas sekali ia menahan air matanya yang sudah menunggu untuk meluncur di
pipinya.
Dalam hitungan sepersekian detik, Nisa memeluk Yola. Pelukan
sahabat yang sudah lama ia tidak rasakan. Ia peluk sekuat-kuatnya sambil
menangis. Mutia, Zsazsa, Tasya, dan Aisyah juga ikut memeluk tubuh Yola. Siapa
yang tidak rindu dengan pelukan sahabat yang hangat?
Lia dan Fajar yang memerhatikan mereka dari balik dinding
tersenyum bangga. Apalagi Fajar bisa membuat Yola tersenyum lagi. “Misi kita
selesai Lia,” desisnya, Lia membalasnya dengan senyum. Hari itu juga, mereka bersahabat
dengan baik kembali.
Sumber:
Fitrah karya Zhilan Zhalila
Simpulan isi kutipan
cerpen tersebut adalah ..
A.
Memberi maaf merupakan perbuatan mulia.
B.
Fitrah dapat memecah belah persahabatan.
C.
Setiap orang merindukan persahabatan sejati.
D. Hubungan persahabatan
dapat dipulihkan kembali
Cermatilah kutipan cerpen berikut!
Karena diseduh, maka muncul daging cincang dan potongan tulang
dari genangan kuah. Dua di antara potongan itu saya pastikan sebagai tulang
iga. Ya, tulang iga. Saya lama menatapnya dan tiba-tiba tangan saya menolak
bergerak. Saya merasa mendadak jadi gamang. Saya yakin tulang iga dalam
kuah gulai itu bukan
iga kambing karena tidak pipih.
Saya teringat Ibu Rapilus, guru kami di SMP. Dari dialah saya, dan
seharusnya juga Jubedi, tahu iga binatang pemakan rumput semisal kambing
berbentuk pipih.
Jadi, itu pasti gulai
anjing. Tetapi di sana Jubedi terus makan gulai itu dengan amat lahap. Sering
terdengar suara giginya mengunyah tulang.
“Itu gulai kam-bhing muda, jadi tulangnya kecil-kecil,” perempuan
warung kembali bersuara di samping saya. Dia terus bicara tapi saya tidak
mendengar karena situasi yang sulit tiba-tiba menjebak; apakah Jubedi sebaiknya
saya beri tahu yang sedang dia makan adalah gulai anjing? Kalau ini saya
lakukan, mungkin Jubedi akan muntah sejadi-jadinya. Itu masih lumayan. Tetapi
bagaimana kalau Jubedi kemudian marah kepada perempuan warung, dan mengamuk?
Kalau Jubedi marah warung tenda ini
bisa diobrak-abrik.
Saya tahu itu wataknya sejak di SMP dulu. Ah, tidak. Saya tidak mau ada
kegaduhan di pinggir jalan yang ramai ini.
Beberapa saat otak saya terasa buntu. Tetapi entahlah, dari
kebuntuan itu perlahan-lahan muncul sebuah sosok. Itu sosok Ibu Rapilus.
Sumber: Ahmad Tohari. Gulai Kam-bhing dan Ibu Rapilus.
Kompas: 4 Desember 2016
Konflik yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah …
A. Munculnya sosok Ibu Rapilus dalam kenangan tokoh saya.
B. Jubedi tidak mendengar penjelasan perempuan penjaga warung.
C. Kesimpulan saya tentang tulang iga dalam kuah gulai yang
dimakan Jubedi.
D. Kegalauan saya memberi tahu atau tidak daging yang dimakan
Jubedi.
Sementara ngintipnya itu dulu ya Kawan-kawan. Besuk
dilanjut ngintip lagi.
Mantap Bu
BalasHapusTerima kasih Bu Sus
HapusJangan suka ngintip Bun, timbilen
BalasHapusHee333 ini tak mengakibatkan timbil Pak Wid
HapusWah komplet bu
BalasHapusTerima kasih Mas
HapusLengkap buk..mantab. .. Sukses untuk siswa n semuanya.aamiin
BalasHapusAamiin3
HapusSiiippp..Uti..langsung tonton aja nggak usah ngintip
BalasHapusHe333 siap Bu Yayuk
HapusJOOOZ semangat semuanya
BalasHapus