Menjadi
seorang trainer bagi Bu Else bukan cita-cita tetapi mengalir begitu saja.
Beliau adalah guru fisika di SMAN 2 Surabaya. Menjadi trainer sejak mengenal
pembelajaran berbasis TIK. “Mengajar fisika jika hanya mendongeng dan mengajar
dengan memanfaatkan teknologi itu hasilnya jauh berbeda,” tuturnya. Mengajar
menjadi sangat menyenangkan jika menggunakan teknologi. Syarat menjadi trainer
hanya dua yaitu upgrade ilmu (dengan mengikuti workshop dan lain-lain)
dan mengikuti kompetisi (menjadi pemenang). Juara di berbagai kompetisi menjadi
modal awal seorang trainer.
Tips menjadi seorang trainer sukses
menurut Bu Neny Else adalah “9C” sebagai berikut.
1. Consistent/Role
Model
Seorang trainer harus
konsisten dan bisa menjadi role model.
2. Clarity
Trainer harus memiliki
pesan yang jelas kepada audiens.
3. Competent
Trainer harus memiliki
kompetensi khusus. Sering-seringlah ikut workshop, webinar, dan belajar sendiri
untuk meningkatkan kompetensi.
4. Confidence
Seorang trainer perlu
menjaga kepercayaan diri dan jangan grogi. Jika seorang pembicara grogi akan
berdampak ambyar dan tidak karuan pembicaraannya. Untuk itu, seorang
pembicara/trainer perlu meningkatkan keahlian dan menguasai materi.
5. Creative
Orang yang kreatif mampu
menciptakan nilai tambah baru.
6. Collaborative
Jangan pernah berangapan
bahwa kalua sudah menjadi trainer adalah paling pintar.
7. Communicative
Seorang pembicara/trainer
harus bisa melihat dan menyesuaikan audiens. Tahun 2007 menggunakan inspiring
sudah dirasa cukup. Namun kini, kala teknologi telah berkembang pesat, seorang
trainer harus dapat menyesuaikan diri.
8. Caring
Seorang pembicara harus care
dengan audiens. Harus tahu dan peka terhadap perilaku audiens. Bahkan, setelah
selesai menjadi pembicara harus bisa melayani para audiens.
9. Compassion
Trianer itu harus
menjiwai dan menghayati sebagai trainer.
Try not to become a man
of success
But rather t become a man
of value
(A. Eistein)
Modal awal keberhasilan
seorang trainer:
-
Opening: harus semenarik mungkin
-
Presentasi: minimalkan teks, kata-kata hanya
merupakan kata kunci.
-
Jangan terlalu Panjang/lama
Selain itu, harus pandai mengemas supaya audiens
paham. Jika audiens belum paham hendaknya berkenan mengulang.
Seorang trainer yang baik telah menerapkan ilmunya
paling tidak di sekolahnya. Juga jangan berpikir berapa besar honornya, karena
rejeki akan mengalir dengan sendirinya. Penampilan pertama (fisik) juga
diperlukan oleh seorang trainer. Selain itu, percaya diri juga diperlukan. yang bisa didapat dari menguasai materi.
Siipppp....Uti
BalasHapus