Namanya Bu Ali. Sangat cantik, pintar masak, dermawan lagi. Kalau masak suka bagi-bagi. Tadi sore pun kasih makanan paling kusuka sekaligus paling tak kusuka. Salah
satu bentuk kasih sayang bertetangga adalah dengan saling mengantar masakan
kesukaan seperti sore tadi.
Bu Ali nama seorang
tetangga dekat yang tadi pagi bertemu di pasar. Sama-sama belanja. Namun,
berhubung sama-sama pakai masker jadi kurang mengenal. Waktu hampir
berserempetan baru kusapa.
“Assalamu’alaikum,” sapaku
lirih. Sengaja kubuat selirih mungkin agar tak mengganggu konsentrasinya.
Tampaknya beliau sedang berpikir untuk belanja dan memasak apa. Tipe seorang
pemikir selalu berpikir di mana saja, termasuk di pasar.
“Aawww wa’alaikumussalam. Bu
Aji yaaaa. Maaf, tidak tahu kalau panjenengan (Anda),” katanya sambal menepuk
bahuku. Wajahnya yang ayu, suaranya yang lembut membuat bakul kerupuk berhenti
melayani pembeli. Tampaknya bakul kerupuk pun terkesima.
Kulanjutkan perjalanan di pasar sambil
senyum-senyum sendiri. Gara-gara pakai masker, sama tetangga sebelah saja tak
saling mengenal.
Setelah berkeliling mencari
kebutuhan rumah tangga, eh tak sengaja akhirnya bertemu lagi dengan Bu Ali di penjual
sayur. Kubeli seikat kangkung dan seikat sawi. Biasa, tanpa pakai tawar menawar
di pasar. Berapapun harganya langsung bayar.
Bu Ali ambil seikat kemangi. Diriku
yang berdiri di sebelahnya lagi-lagi tak dikenali.
“Monggo Bu Ali,” sapaku tak kalah
lirih sapaan sebelumnya. Lagi-lagi beliau tertawa geli karena kembali tak
mengenali.
Sorenya Bu Ali datang ke rumah.
Setelah salam tiga kali baru kubukakan pintu. Tas kresek warna ungu berisi
sesuatu yang masih hangat diserahkan.
“Bu Aji, silakan cicipi pepes
bandeng. Tapi maaf, kalau kurang enak,” katanya merendah.
“Wowwww terima kasih Bu. Ini menu
yang paling kusuka dan paling tidak kusuka,” sahutku sambal menerima
pemberiannya yang masih hangat. Hasrat mencicipi pepes segera memuncak. Di
tangannya tak ada rumus masakan tak lezat. Beliau jago masak yang pernah
memenangi lomba memasak tingkat kabupaten. Pernah juga memenangi lomba
keluwesan tingkat kabupaten.
“Menu paling kusuka menikmatinya dan
paling tak kusuka buatnya,” tuturku menjelaskan kata “paling”. Beliau
sependapat bahwa buat pepes terlalu ribet.
Februari
2021 Challenge
#thepowerofkepepet
#pikir15menit
#nulis15menit
#kasihsayang
#FebAISEIWritingChallenge
Alhamdulilah pepes bandeng... Indahnya salung berbagi buk..
BalasHapusTerima kasih bu atik
Hapus