Rabu, 14 Oktober 2020

MENYULAP RUANG RAWAT INAP JADI RUANG KERJA


 

Sebaik-baik tempat tinggal adalah tinggal di rumah sendiri. Prinsip “Rumahku Syurgaku” atau “Rumahku Istanaku” adalah benar adanya. Menginap di manapuN selain di rumah sendiri akan muncul rasa bosan. Apalagi menginap di rumah sakit. Sebagus apapun bangunan rumah sakit, seramah apapun para petugas medis tetap nyaman tinggal di rumah sendiri.

            Ini hari ketiga dia berada di rumah sakit. Pasti ada rasa bosan bila tak dipersiapkan dengan baik. Itu sebabnya, waktu berangkat untuk rawat inap, dirinya, suaminya, dan anaknya telah menyiapkan alat tulis utama yakni laptop. Pada saat tertentu, ketiganya larut dalam dunia kerjanya masing-masing. Dirinya mengirmkan tugas-tugas komunitas bisa dari ruang rawat inap. Bahkan, beberapa temannya yang minta kiriman file tak tahu bahwa ia mengirimkan file pesanan dari ruang tersebut. Sang suami kegiatan rapat virtual, menguji skrisi, menyampaikan materi kuliah dari ruang rawat inap. Sang anak pun demikian. Kerja WFH (work from home) dapat dilakukan secara WFH (work from hospital).

Namun, saat dirinya perlu perhatian laptop suami dan anaknya pasti dalam keadaan mati. Terutama saat akan dilakukan tindakan medis. Entah tindakan medis pertama, kedua, maupun ketiga. Contohnya tindakan medis tadi pagi berupa bronkoskopi.

Sebelum dilakukan tindakan ada edukasi dari dokter jaga. Pemeriksaan sebagai langkah awal tindakan juga telah dilakukan. Setelah semuanya dalam keadaan siap baru tindakan boleh dilakukan.

Namun, sebelum dokter PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) serta paramedis memberikan edukasi, dirinya telah banyak bertanya keada google maupun relasinya. Jadilah sedikit-sedikit telah ada pemahaman.

Bronkoskopi adalah prosedur yang digunakan untuk memvisualisasikan bagian dalam saluran pernapasan, laring, dan paru-paru. Prosedur ini memungkinkan dokter mendiagnosis kelainan saluran pernapasan yang meliputi peradangan, tumor, dan kondisi saluran pernapasan lainnya serta paru-paru.

Prosedur bronkoskopi biasanya membutuhkan waktu 30 hingga 40 menit. Jika ditambah dengan persiapan sekitar 45-60 menit. Pada pasien dengan anestesi umum membutuhkan waktu lebih lama, yakni satu jam atau lebih. Secara umum, bronkoskopi ini merupakan tindak lanjut dari tindakan medis sebelumnya, misalnya rontgen, ct san, atau yang lainnya. Sebagaimana yang dialaminya, sebelum masuk tindakan tersebut dirinya telah membawa rontgen, ct scan polos, dan ct scan contras.

Meski telah dipersiapkan dengan baik, tak urung rasa keder pun bergelayut. Saat masuk ruang operasi tetap ada rasa was-was. Sudah membayangkan bagaiman selang yang dilengkapi kamera itu dimasukkan lewat lubang mulutnya. Wahhh rasanya jadi nano-nano deh.

Beragai persiapan bronkoskopi serta prosedurnya telah dilalui. Termasuk pengecekan tensi dan suhu. Pemberian bius dilakukan dengan cairan yang diberikan oleh doter utuk kemudian dikumu-kumur selama lima menit. Usahakan cairan tersebut tidak tertelan. Jika capek bisa beristirahat sebentar untuk kemudian dilanjutkan lagi. Selesai kukur-kumur saluran tenggorokan disemprot dengan dampak susah menelan ludah. Rasa pahit dan getir serta mulut terasa tebal pertanda bius telah bereaksi.

 

#Day8AISEIChallenge           #100katabercerita  

#30hariAISEIbercerita           #AISEIWritingChallenge  

#warisanAISEI                       #pendidikanbercerita   

26 komentar:

  1. Smg cepat kembali kerumah dgn sehat

    BalasHapus
  2. Aduh kala nulis rumah sakit jdi ingat sewaktu dirawat di rumah sakit karena terkena demam berdarah. Tidur tak nyenyak makan tak enak. Pokoknya lebih enak di rumah walauoun pakai angin cepai cepoi hehehe.

    BalasHapus
  3. Segera sehat buk... Cepet plng.. Istrhat di rumah ...

    BalasHapus
  4. Semoga segera ditemukan sumber penyakitanya ya..Allah SWT segera juga hilangkan..sembuh yg paripurna..semakin giat berbagi tuk mencerahkan dg tulisannya...SEMANGAT BUNDAKU

    BalasHapus
  5. Lekas sehat bude Is, teman² MGMP sudah menunggu bertemu tgl 21....

    BalasHapus
  6. ماشاء الله تبارك الله
    atas semangatnya..
    Semoga Bu Is lekas sembuh dan sehat wal'afiat..
    آمين

    BalasHapus
  7. Semangat Ibu...Ibu sangat hebat..Semoga lekas sembuh..

    BalasHapus
  8. Semoga lekas sembuh Ibu..saya mahasiswa PPG yang diampu Bapak..Bapak Baru menyampaikan tidak bisa web meeting karena terkendala sinyal sedang di RS. Salut untuk Ibu meskipun gerah tetap produktif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin3. Terima kasih Ibu Dwi. Iya, td bpk ada kendala sinyal. Mhn mf njih. Smg Ibu sll mendpt kemudahan dari Allah. Sukses Bu Dwi.

      Hapus
  9. Semangat ibu.. Percayalah Ibu pasti bisa sehat kembali seperti sediakala...Amin..

    BalasHapus
  10. Semangat ibu.. Percayalah Ibu pasti bisa sehat kembali seperti sediakala...Amin..

    BalasHapus
  11. Semangat ibu.. Percayalah Ibu pasti bisa sehat kembali seperti sediakala...Amin..

    BalasHapus
  12. Semoga lekas sembuh nggih Bu Ismi, dan pulih kembali. Segera pulang ke rumah, menikmati tempat paling nyaman bersama keluarga tercinta. Salut dengan semangat Bu Ismi yang terus menulis dlm kondisi sakit dan rawat inap di rumah sakit. Semoga kita semua selalu dlm lindungan Allah SWT.

    BalasHapus
  13. Subhannaloh.... Panjenengan hebat bunda... semangat

    BalasHapus