Memasuki rumah pertama kali
malam ini begitu berarti. Rasanya masuk ke syurga yang amat nyaman. Setelah
ditinggalkan selama empat hari tak bertegur sapa dengan rumah tercinta beserta isinya meski sederhana, tapi memesona.
Ya Allah, kenapa
kemarin-kemarin hamba kurang mensyukuri tingal di rumah yang amat nyaman ini?
Bukan bangunannya yang megah. Buka pula perabotan rumah tangga yang mewah.
Karena memang tak ada bangunan megah dan tak ditemukan barang mewah di rumah
ini. Namun, ketenangan dan kenyamanan kan kutemukan di rumah sederhana ini.
Memang ke mana selama
ini? Empat hari bukan waktu yang lama lho. Biasanya tugas dinas pernah sepekan,
sepuluh hari, atau bahkan lebih. Mengapa saat tugas dinas tak sebegitu rindu
pada rumah sederhana tapi nyaman ini?
Wowwww, ini beda Sis
and Bro. Perjalanan dinas itu ada canda dan cengkerama bersama kawan
seantero nusantara. Di rumah sakit? Memang sih, ditunggui oleh orang-orang
tercinta. Namun, tindakan-tindakan medis yang akan dilakukan itu yang membuat
miris.
Tindakan pertama, berupa CT
scan contrass. CT scan polos telah dibawa dari rumah sakit yang memberi rujukan
ke rumah sakit ini. Konon, cerita dokter CT scan jenis ini lebih jelas
gambarnya serta berwarna dan bisa untuk mendeteksi lebih detail.
CT scan (Computed
tomography scan) adalah posedur pemeriksaan yang menggunakan komputer dan
mesin X-ray. Mesin ini bergerak memutari tubuh untuk menghasilkan serangkaian
gambar dan struktur jaringan pada tubuh. Gambar hasil CT scan lebih detail
daripada rontgen biasa.
CT scan bekerja dengan cara
penyinaran sinar-X pada berbagai sudut, lalu membentuk gambar tiga dimensi dari
bagian tubuh yang diperiksa. Komputer mengolah gambar dari sinar-X itu untuk
menghasilkan citraan tiga dimensi yang menunjukkan kondisi organ yang dipindai.
CT scan merupakan pemeriksaan penunjang yang sangat bermanfaat bagi dokter
untuk menegakkan diagnosis, terutama untuk melihat perdarahan, patah tulang,
dan tumor di berbagai organ tubuh mulai dari kepala hingga tangan dan kaki.
Biaya CT berkisar mulai
Rp1.000.000,00 hingga lebih dari Rp3.500.000,00. Disarankan menyiapkan dana
lebih 20-30% untuk biaya yang tak terduga.
Tindakan medis pada hari
ketiga adalah bronkoskopi. Tindakan medis ini cukup membuat keder. Apalagi,
dirinya telah browsing untuk mengetahui apa sebenarnya tindakan medis tersebut.
Untuk melihat alatnya saja sudah cukup bergidik. Apalagi, membayangkan alat
berwarna hitam, panjang disertai dengan kamera yang dimasukkan lewat rongga
mulut. Duh Gusti jangan sampai keluarga, sahabat-sahabat serta rekan kami
mengalami tindakan seperti ini. Cukuplah diri ini yang mengalami. Ini sebuah
tindakan yang cukup mendebarkan. (ataukah ini hanya ilustrasinya yang terbang
ke angkasa?).
Seorang dokter spesialis
dengan dibantu beberapa residen atau PPDS bekerja dengan sigap. Meski sudah
dibius, semua kerja dokter terdengar dengan jelas. Untungnya, mata ditutup
rapat sehingga tak dapat melihat aktivitas dokter saat lakukan tindakan. Akhirnya
bronkoskopi dilalui dengan selamat.
Hari berikutnya berupa
biopsi. Biopsi adalah prosedur untuk memeriksa spesimen dari bagian tubuh yang
bermasalah. Tes ini lebih akurat daripada CT scan atau MRI. Apakah biopsi
justru memicu pertumbuhan sel kanker? Menurut Konsulen Hematologi dan Onkologi dr.
Jeffrey Tenggara, S.PD-KHOM, bukan biopsi yang memicu pertumbuhan sel kanker,
namun keterlambatan pasien dalam mendeteksi dini adanya perubahan di tubuhnya.
Menurut Jeffrey,
mitos-mitos yang berkembang bahwa biopsi menyebabkan sel kanker berkembang,
membuat pasien terlambat mendapatkan penangan sesegera mungkin. Padahal, sel
kanker umumnya berkembang biak dengan sangat cepat dan tidak boleh ditunda
penanganannya.
Dalam hal ini bukan
pengetahuan tentang biopsi yang dia permasalahkan. Namun, tindakan biopsi yang
membuatnya kebelet pipis. Sekitar 30 menit pertama berada di dalam ruang
tindakan seolah dibiarkan saja. Katanya untuk mendeteksi secara presisi sesuatu
yang dicari. Tiga puluh menit berikutnya alat diarahkan seolah berputar di
sekitaran punggung. Tengkurep dalam waktu dua jam tanpa boleh bergerak di
ruangan amat dingin tentu melelahkan.
Jarum disuntikkan lewat punggung,
dilihat, digeser, dipindah tempat untuk mencari lokasi yang betul-betul
presisi. Berkali-kali jarum ditusukkan semakin menambah kebelet pipis. Instruksi
dokter semakin menambah miris.
“Ayo rileks Buuu. Jangan
bergerak. Tenaaaanggg, jangan bergerakkk. Kalau bergerak akan semakin lamaaa.
Kalau tak berhasil harus mondok lebih dari sepuluh hariii….” Dan berbagai
kalimat motivasi lain yang menambah semangat untuk bangkit dan lakukan terbaik
untuk bisa segera sembuh total. Bismillah, semoga Allah memberi kesembuhan. Aamiin3.
Ada hal yang sangat
membantu menumbuhkan semangat dan motivasi pada diri. Komunikasi dan dukungan
semangat serta doa-doa dari para sahabat dan handai taulan itulah motivasi yang
sangat berarti. Terima kasih para sahabat yang tak lelah memberi motivasi
selama diri dalam perawatan. Jasa teman-teman yang selalu memotivasi adalah
energi yang luar biasa bagi diri ini. Terima kasih para sahabat tercinta.
Bahkan, ada satu grup komunitas
yang hari-hari ini penuh berisi dukungan doa dan motivasi. Terima kasih sahabat-sahabat
tercinta semuanya. Terima kasih pula rumah sederhana yang telah menanti
kedatanganku malam itu dengan sepenuh hati.
Satu lagi yang
kugarisbawahi. Ini BUKAN covid dan BUKAN penyakit menular lhooo. Bagitulah kata
dokter. Makanya di rumah sakit bisa ditunggui beberapa orang.
#Day10AISEIChallenge
#100katabercerita
#30hariAISEIbercerita #AISEIWritingChallenge
#warisanAISEI #pendidikanbercerita
Tetap semangat bu Ismi , sehat selalu
BalasHapusAamiin3. Terim akasih Bu Rita
HapusSemangat... Semangat....
BalasHapusAamiin3. Terima kasih Mas Fathur
HapusTepuk tangan sambil berdiri utk ibubyg bersemangat tinggi.
BalasHapusAda pelajaran yg kupetik dr kisah haru tapi heroik.
Pengetahuan yg diperoleh dari mendengar cepat dilupakan.
Pengetahuan yang diperoleh dari melihat akan diingatm
Pengetahuan yang diperoleh dari mengalami akan semakin tidak mudah dilupakan, semakin lama teringat, malah makin paham bahkan bisa menceritakan kepada handai taulan.
Terim akasih Pak susanto
HapusTetap smangat bu ismi, sehat selalu aamiin
BalasHapusAamiin3. Terima kasih bu Hand.
HapusSehat terus ya bu ismi
BalasHapusAamiin3. Terima kash Bu Dania.
HapusBismillah hasilnya bagus dan sehat selalu Bu :)
BalasHapusAamiin3
HapusSemoga segera dtemukenali sumber oenyakitnya..Allah DWT segera abgjat dan sembuhkan.kembali sehat yg paripurna..tal kambuh lagi
BalasHapusAamiin aamiin yaa rabbal'aalamiin
HapusTerima kasih
HapusAlhamdulillah sudah melalu masa yang melelahkan dan lulus semoga Alah jauhkan dari penyakit yang berbahaya. Terima kasih untuk sharingnya tentang RS Fll
BalasHapusAlhamdulilah..senang mendengarnya buk.. Sehat sll ya
BalasHapus