Nama bunga
ini kudapat dari seorang penjual bunga di daerah Purwosari. Saat itu, kuingin
mengganti tanaman di pot depan rumah. Beberapa tanaman yang semula segar telah
layu. Tak kutahu sebabnya, apakah karena tanganku yang kurang rajin memberi
asupan makan kepadanya ataukah karena musim telah berganti.
Tanaman yang berwarna kemerahan
menarik hati. Kata penjualnya bernama aglonema. Kubeli satu dua tanaman.
Maklum, lahan depan rumah amat terbatas. Harga aglonema waktu sedikit lebih mahal
dari yang lainnya. Namun, tak sampai lima puluh ribu rupiah. Masih terjangkau
yang waktu itu tak bawa uang banyak.
Kagetlah diriku waktu malam Minggu ke Goro Assalam. Di sana ada pameran
bunga. Kuangkat pot kecil berisi tanaman kecil. Kuintip tulisan kecil. 500 rb.
Tak percaya. Mungkin karena tak pakai kaca sehingga enol menjadi dobel.
“Monggo,
Ibu,” kata penjual ramah.
“Ini berapa,
Mas?” tanyaku meyakinkan.
“Lima ratus ribu, Ibu” katanya masih dalam keramahan yang sama. Kulirik
pot-pot di sekitarnya. Kutunjuk yang paling ujung karena persis tanaman di
rumah.
“Kalau itu,
berapa Mas?” masih penuh penasaran kutanyakan pada penjual.
“Enam ratus
lima puluh, Ibu.”
Benar-benar terkejut diri ini. Tanaman di depan rumah yang semula harga
tak seberapa kini menjadi tanaman mahal. Jadi teringat beberapa tahun lalu di
mana tanaman gelombang cinta harganya melangit. Tanaman yang sebelum booming
seharga lima belas ribu bisa menjadi jutaan rupiah. Begitu pula jemany. Bahkan,
hingga kini tanaman di lantai atas masih menjadi saksi bahwa diri ini pernah
punya bunga mahal. Bunga mahal masa lalu (gelombang cinta) dan bunga mahal era
covid (aglonema). Diri ini menyebut aglonema sebagai bunga mahal era covid
karena pada era covid ini beberapa tetangga mulai bertanam bunga.
“Sebagai refreshing dan hiburan,” katanya daripada di dalam rumah melulu
menjadi suntuk.
Tak urung diriku pun searching tentang aglonema. Inilah hasilnya.
Tak lengkap rasanya di halaman rumah tanpa ada
aglaonema di dalam pot putih.
Tanaman hias aglaonema atau biasa disebut aglonema
saat ini sedang banyak diburu para pencinta tanaman hias.
Jika sebelumnya pamor tanaman ini sempat turun
digantikan tanaman jenis lain, tapi selama pandemi covid-19 para pecinta
tanaman hias kembali memburu tanaman ini kembali.
Saking tingginya permintaan, para petani sampai
kewalahan menyediakan barang tersebut.
Padahal, tanaman hias daun yang satu ini harganya
hingga jutaan rupiah namun tetap saja banyak orang yang mencarinya untuk
dijadikan sebagai koleksi.
Aglaonema merupakan salah satu jenis tanaman hias yang
keindahannya dilihat dari daunnya.
Meskipun aglonema saat ini terkenal karena daunnya
yang indah dan berwarna merah, tidak semua daun aglaonema berwarna
kemerah-merahan.
Ada beberapa spesies Aglaonema yang berwarna hijau
seperti Aglaonema modestum dan aglaonema commutatum.
Kedua jenis ini bukan hasil persilangan.
Dilihat dari silsilahnya, tanaman aglaonema merupakan
tanaman yang masuk dalam famili Araceae dengan filum Plantae.
Terkenal Karena Hasil Silangan
Sebenarnya aglaonema merupakan tanaman yang sudah lama
ada di Indonesia.
Sebelum nama aglaonema ngetren, orang Indonesia
mengenal beberapa spesies dari aglaonema dengan sebutan sri rejeki.
Nama aglaonema mulai nge-tren ketika seorang ahli botani
yang bernama Gregori Garnadi Hambali—kemudian dikenal dengan nama Greg Hambali—
menyilangkan spesies Aglaonema rotundum yang merupakan spesies aglaonema asli
Sumatera, dengan Aglaonema commutatum yang asalnya dari Filipina.
Hasil dari persilangan tersebut didapatkan spesies
baru yang terkenal sampai sekarang, yaitu Aglaonema “pride of sumatera”.
Sejak ditemukan spesies baru ini, tanaman aglaonema
mulai digemari orang.
Tidak heran bila banyak orang kemudian mulai
menyilangkan beberapa spesiesnya, baik spesies dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia untuk mendapatkan hasil spesies yang baru.
Mantapp
BalasHapusTerima kasih Bu Aam
Hapusiya sekarang aglaonema jadi mahal-mahal Bu..
BalasHapusHe333 iya mas
HapusAlhamdulillah punya satu saja
BalasHapusYap, alhamdulillah
HapusSip mantab
BalasHapusTerima kasih Pak
HapusWah, bagus banget....
BalasHapusTerima kasih Pak Arief
HapusJadi pengen menanam nih
BalasHapusYa Buk. Ayooo bertanam
HapusBunga yg cantik..secantik tulisannya...
BalasHapusAamiin3. Teeima kasih
HapusKeren...bu ismi...semoga rumahnya tambah asri dgn hadirnya aglonema bu is
BalasHapusAamiin3. Terima kasih Bu Eni.
HapusMantap, saya penikmat saja bagian merawwat Pak Kanjeng
BalasHapusHe333 bagi2 tugas ya bu
HapusPingin sy penggemar bunga. Kerdn
BalasHapusSy juga suka dengan bunga bu ismi, khusus anggrek lebih suka.
BalasHapusSama bund aq jg plng suka anggrek...terutama ungu dan putih
HapusWaww anggreknoke pula
HapusBu Rni, anggrek lbh keren
HapusWaaw..keren buk..
BalasHapusTerima kasih Bu Atik
HapusOk bunda ..sy jg senang bunganya indah๐
BalasHapusSip. Terima kasih Bu Trini
HapusOk bunda ..sy jg senang bunganya indah๐
BalasHapusSip. Terima kasih Bu Trini
HapusWaaah dapat referensi ttg aglonema. Mtr nwn Bu Is ๐๐๐
BalasHapusSami2 Bu Ida
Hapus