Selasa, 15 September 2020

AGLONEMA


Nama bunga ini kudapat dari seorang penjual bunga di daerah Purwosari. Saat itu, kuingin mengganti tanaman di pot depan rumah. Beberapa tanaman yang semula segar telah layu. Tak kutahu sebabnya, apakah karena tanganku yang kurang rajin memberi asupan makan kepadanya ataukah karena musim telah berganti.
            Tanaman yang berwarna kemerahan menarik hati. Kata penjualnya bernama aglonema. Kubeli satu dua tanaman. Maklum, lahan depan rumah amat terbatas. Harga aglonema waktu sedikit lebih mahal dari yang lainnya. Namun, tak sampai lima puluh ribu rupiah. Masih terjangkau yang waktu itu tak bawa uang banyak.
Kagetlah diriku waktu malam Minggu ke Goro Assalam. Di sana ada pameran bunga. Kuangkat pot kecil berisi tanaman kecil. Kuintip tulisan kecil. 500 rb. Tak percaya. Mungkin karena tak pakai kaca sehingga enol menjadi dobel.
“Monggo, Ibu,” kata penjual ramah.
“Ini berapa, Mas?” tanyaku meyakinkan.
“Lima ratus ribu, Ibu” katanya masih dalam keramahan yang sama. Kulirik pot-pot di sekitarnya. Kutunjuk yang paling ujung karena persis tanaman di rumah.
“Kalau itu, berapa Mas?” masih penuh penasaran kutanyakan pada penjual.
“Enam ratus lima puluh, Ibu.”
Benar-benar terkejut diri ini. Tanaman di depan rumah yang semula harga tak seberapa kini menjadi tanaman mahal. Jadi teringat beberapa tahun lalu di mana tanaman gelombang cinta harganya melangit. Tanaman yang sebelum booming seharga lima belas ribu bisa menjadi jutaan rupiah. Begitu pula jemany. Bahkan, hingga kini tanaman di lantai atas masih menjadi saksi bahwa diri ini pernah punya bunga mahal. Bunga mahal masa lalu (gelombang cinta) dan bunga mahal era covid (aglonema). Diri ini menyebut aglonema sebagai bunga mahal era covid karena pada era covid ini beberapa tetangga mulai bertanam bunga.
“Sebagai refreshing dan hiburan,” katanya daripada di dalam rumah melulu menjadi suntuk.
Tak urung diriku pun searching tentang aglonema. Inilah hasilnya.




Tak lengkap rasanya di halaman rumah tanpa ada aglaonema di dalam pot putih.
Tanaman hias aglaonema atau biasa disebut aglonema saat ini sedang banyak diburu para pencinta tanaman hias.

Jika sebelumnya pamor tanaman ini sempat turun digantikan tanaman jenis lain, tapi selama pandemi covid-19 para pecinta tanaman hias kembali memburu tanaman ini kembali.
Saking tingginya permintaan, para petani sampai kewalahan menyediakan barang tersebut.
Padahal, tanaman hias daun yang satu ini harganya hingga jutaan rupiah namun tetap saja banyak orang yang mencarinya untuk dijadikan sebagai koleksi.
Aglaonema merupakan salah satu jenis tanaman hias yang keindahannya dilihat dari daunnya.
Meskipun aglonema saat ini terkenal karena daunnya yang indah dan berwarna merah, tidak semua daun aglaonema berwarna kemerah-merahan.
Ada beberapa spesies Aglaonema yang berwarna hijau seperti Aglaonema modestum dan aglaonema commutatum.
Kedua jenis ini bukan hasil persilangan.
Dilihat dari silsilahnya, tanaman aglaonema merupakan tanaman yang masuk dalam famili Araceae dengan filum Plantae.
Terkenal Karena Hasil Silangan
Sebenarnya aglaonema merupakan tanaman yang sudah lama ada di Indonesia.
Sebelum nama aglaonema ngetren, orang Indonesia mengenal beberapa spesies dari aglaonema dengan sebutan sri rejeki.
Nama aglaonema mulai nge-tren ketika seorang ahli botani yang bernama Gregori Garnadi Hambali—kemudian dikenal dengan nama Greg Hambali— menyilangkan spesies Aglaonema rotundum yang merupakan spesies aglaonema asli Sumatera, dengan Aglaonema commutatum yang asalnya dari Filipina.
Hasil dari persilangan tersebut didapatkan spesies baru yang terkenal sampai sekarang, yaitu Aglaonema “pride of sumatera”.
Sejak ditemukan spesies baru ini, tanaman aglaonema mulai digemari orang.
Tidak heran bila banyak orang kemudian mulai menyilangkan beberapa spesiesnya, baik spesies dari Indonesia maupun dari luar Indonesia untuk mendapatkan hasil spesies yang baru.




31 komentar:

  1. iya sekarang aglaonema jadi mahal-mahal Bu..

    BalasHapus
  2. Bunga yg cantik..secantik tulisannya...

    BalasHapus
  3. Keren...bu ismi...semoga rumahnya tambah asri dgn hadirnya aglonema bu is

    BalasHapus
  4. Mantap, saya penikmat saja bagian merawwat Pak Kanjeng

    BalasHapus
  5. Pingin sy penggemar bunga. Kerdn

    BalasHapus
  6. Sy juga suka dengan bunga bu ismi, khusus anggrek lebih suka.

    BalasHapus
  7. Ok bunda ..sy jg senang bunganya indah๐Ÿ‘

    BalasHapus
  8. Ok bunda ..sy jg senang bunganya indah๐Ÿ‘

    BalasHapus
  9. Waaah dapat referensi ttg aglonema. Mtr nwn Bu Is ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™

    BalasHapus