Jumat, 11 September 2020

BAGAIMANA MENYIKAPI MUSUH


Banyak kata bijak berkaitan dengan musuh. Di antaranya: musuh satu terlalu bayak; sahabat seribu terlalu sedikit. Ada pula yang mengatakan musuh bisa melemahkan motivasi kita. Ada pula yang sampaikan bahwa musuh tak perlu dicari; dia akan datang sendiri. Daaannnn… berbagai catatan tentang musuh.
“Musuh” yang membuatku tertarik tuk membuka kamus. Di sana kutemukan batasannya: (1) lawan (berkelahi, bertengkar, berperang, berjudi, bertanding, dan sebagainya); seteru, (2) bandingan, imbangan, tandingan; (3) sesuatu yang mengancam (kesehatan, keselamatan); yang merusakkan.
Di atara sekian catatan itu, berikut ini ada nasihat tentang musuh yang sangat apik untuk direnungi. Kalimat ini kukutip dari tulisan teman SPK yang barangkali bermanfaat untuk kita.

Berikut kutipannya:
Musuh bisa bikin kita tak mampu berdiri.
Atau bisa bikin kita kencang berlari.
Musuh bisa bikin kita selalu melaknati
Atau bisa juga bikin kita selalu mensyukuri.
Musuh bisa bikin kita tersakiti
Atau bisa juga bikin kita berterima kasih.
Musuh bisa bikin hidup kita amat ngeri
Atau bisa juga bikin hidup kita amat berarti.
Musuh bisa bikin hidup kita amat bersedih
Atau bisa juga bikin hidup kita amat berseri.
Musuh bisa bikin kita sesak dada.
Atau bisa juga bikin kita hidup penuh nada.
Sesungguhnya kehadiran musuh adalah anugerah tersendiri.
Dia datang tanpa sedikitpun kita kehendaki.
Dia memusuhi tanpa sedikitpun kita pahami.
Dia muncul dari rasa dengki, iri atau salah mengerti.

Allah menciptakan musuh sebagai cambuk diri.
Tanpa mereka kita tak tahu diri.
Tanpa mereka hidup kita kurang berarti.
Tanpa mereka kita lupa diri.

            Yuk, kita sikapi kehadiran musuh dengan kepala dingin. Ambil hikmahnya, jika ada yang memusuhi kita. Sekaligus kita jadikan ajang untuk refleksi diri dan tak usah sakit hati. Kita sambut hari dengan senyum, Guys! hehehe

13 komentar: