Kamis, 17 September 2020

KIAT MENULIS MENARIK ala ASMA NADIA

 


Beliau novelis terkenal. Beliau adalah keluarga penulis. Suaminya seorang jurnalis. Sempat menjadi jurnalis, bekerja di TV Jepang, juga menulis buku. Dua putranya juga penulis. Putri pertamanya, Putri Salsa, telah merampungkn 13 buku. Sebelum pandemi launching buku sekeluarga. Putra keduanya, Adam Putra Firdaus, telah menulis buku Anak Penangkap Hantu.

            Asma Nadia telah menulis 60 buku, 10 di antaranya telah difilmkan, 10 telah disinetronkan. Punya mempi 1000 perpustakaan dhuafa. Telah mendirikan 278 Rumah Baca Asma Nadia di berbagai kota di tanah air. Buku Syurga yang Tak Dirindukan 3 sedang disiapkan untuk difilmkan. Karyanya berjudul Istri Kedua sedang disinetronkan di SCTV setiap malam pukul 21.30.

Menurutnya penulis adalah sedikit profesi yang tak ada bosnya dan tak ada diskriminasi. Penulis tak mempertimbangkan wajahnya bening atau buram-buram. Penulis juga tak mengenal fisik seseorang. Penulis merupakan profesi yang memiliki fleksibiltas waktu dan tempat.

Apapun pekerjaan seseorang dapat dinikahkan dengan profesi penulis. Penulis merupakan pekerjaan yang kerjanya satu kali tetapi peluangnya atau benefitnya bisa berkali-kali. Misalnya, kita menulis cerpen diterbitkan mendapat honor. Setelah 12 cerpen dibukukan mendapat honor lagi. Buku kita diterjemahkan ke bahasa asing, mendapat honor lagi. Buku kita disinetronkan dapat honor lagi, difilmkan dapat honor lagi.

Produser sering jalan-jalan ke toko buku dan lihat-lihat buku best seller. Penulis memiliki benefit yang luar biasa.

Apakah kita mau nanti dikenang hanya ada barais (nama, tempat tanggal lahir, dan tanggal meninggal)? Jika kita menuis maka karya kita dapat diabadikan.

Asma Nadia waktu sekolah SMP, SMA menjadi pelajar teladan. Akan tetapi, beliau tak lulus sarjana. Beliau sering sakit-sakitan sehingga tahun kedua harus keluar dan tak punya jazah sarjana. Sakit jantung, paru-paru, kanker, dan lain-lain.

Perlukan bakat dalam menulis? Asma Nadia merasa tida berbakat dalam menulis. Apakah yang tak berbakat tak dapat menjadi penulis?

Dalam kepenulisan persentase keberuntungan (5%), berbakat (5%), da kerja keras (90%). Yang paling penting adalah berlatih dan berlatih dan menentukan kita menjadi penulis atau tidak.

Kita perlu mencari alasan kuat untuk menulis. Alasan ini akan membantu menyelesaikan kendala. Asma Nadia sendiri alasan kuat menulisnya ingin ibunya bangga terhadapnya. Ibunya telah menemani Asma Nadia hingga puluhan tahun ketika dia sakit. Sejak usia 7 tahun sampai 17 tahun. Sejak tahun kedua di perguruan tinggi harus keluar dari kuliah karena kondisinya memburuk dan harus mundur dari kampus.

Lalu, beliau berpikir harus kerja sebagai apa? Ijazah beliau tak punya. Makanya harus bekerja yang tak membutuhkan ijazah. Beliau mendapatkan penghargaan tahun 1992, tetapi bukunya diterbitkan pertama kali tahun 1999. Dan pada tahun 2009 karyanya pertama kali difilmkan.

Motivasi terkuat Asma Nadia menulis karena ingin ibunya bangga. Ayahnya seorang penulis lagu. Di antaranya lagu Dewi Yull “Kau Bukan Dirimu, Kini Baru Kaurasa”. Ayahnya memiliki kebanggan atas karya anak-anaknya dan suka mengkliping karya anaknya. Termasuk karya Helvy Theana Rosa, kakak Asma Nadia.

Setiap kita punya kekayaan. Semua orang pernah jatuh bangun. Ceritanya dapat dituliskan.

Di antara motivasi lain menulis adalah terlalu banyak energi negatif di sekitar kita termasuk di sosmed. Jadilah orang yang orang yang menyejukkan. Kita perlu cerdas menulis. Bisa dimulai dari status terlebih dahulu. Kita perlu orang yang sabar menulis. Menulis menjangkau banyak orang. Menulis merupakan investasi akhirat.

Menulis bagi Asma Nadia:

1.     Bukan sekadar ide bagus

2.     Berawal dari keresahan

3.     Buku sebagai kebutuhan bukan hiburan waktu luang.

Surga Yang Tak Dirindukan, Derai Sunyi, Bidadari Berbisik merupakan buku yang berawal dari keresahan. Ide dalam penulisan juga bisa berasal dari headline dari surat kabar.  Maksud kepenulisannya juga untuk melembutkan dan mengasah hati.

Ide menulis juga bisa berasal dari kalau kita cari buku tetapi tak ditemukan di toko buku, maka tulislah.  Menulis itu murni keterampilan. Jadi, bisa dipelajari. Dan menulis termudah adalah menuliskan pengalaman. Pilihlah yang paling: berkesan, menyedihkan, tak terlupakan. Pengalaman merupakan kekayaan yang khas.

Kunci tulisan menarik:

1.     Ide (baru, dekat pembaca)

2.     Teknik penyajian (judul, konflik kuat, setting, penokohan menarik, bentuk cerita, ending yang berkesan). Judul merupakan gerbang. Oleh karenaya harus menarik. Buku menarik dilihat bagi penerbit biasanya dilihat dari judul, opening, dan closing. Konflik merupakan ruh/nyawa cerita. Ending usahakan pembaca “Ahhhh gini yaaa…”



Supaya kita terampil menulis, amati penulis menutup cerita. Khusus untuk buku, kriteria menarik adalah best seller. Agar bisa menarik perlu diperhatikan:

1.     Gagasan dan isi buku menarik

2.     Segementasi jelas

3.     Pembaca perempuan

4.     Sosok buku

5.     Dibutuhkan

6.     Waktu tepat

7.     Promo

8.     Sosial media

9.     Pesan

 

Bisa pula di awal ditampilkan kalimat godaan, Misalnya    Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Menikahlah dahulu, pacaran kemudian.”

Dari paparan di atas dapat ditarik simpulan bahwa yang terpenting dalam menulis atau menjadi penulis bukanlah bakat. Sebab bakat hanya memiliki persentase 5%. Lima persen (5%)  yang lain adalah keberuntungan. Adapun yang porsinya paling besar, yakni 90%, adalah kerja keras. Satu lagi alasan mengapa kita harus menulis adalah karena penulis merupakan profesi yang dapat dinikahkan dengan profesi apa saja.


10 komentar: