Senang sekali bisa
berburu ilmu kepada penulis berbakat, Ibu Nora. Beliau mengawali sesi berbagi
dengan mengajak berdoa terkhusus kepada saudara-saudara kita di Kalimantan
Selatan, Sulawesi barat dan daerah lain yang sedang tertimpa musibah, semoga
selalu dalam perlindungan Tuhan YME, diberikan kesehatan, keselamatan,
kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi segala musibah yang ada. Dan semoga
keadaan segera pulih seperti semula.
Malam itu beliau sharing
tentang Penulisan buku. Awal beliau menulis 'lagi' adalah semenjak pandemi, lebih
tepatnya mulai bulan April 2020. Memulai lagi hasrat terpendamnya untuk
menulis. Apalagi setelah tergabung ke dalam grup menulis dengan Om Jay dkk, hasrat
itu tambah besar. Sudah ada 8 buku yang berhasil tertulis, 4 buku solo dan 4 buku antologi.
Beberapa trik jika ingin
memiliki beberapa karya dalam waktu singkat.
1. Mengikuti program menulis antologi atau
kolaborasi
2. Menulis setiap hari di blog
3. Menulis di media sosial
4. Menulis buku harian
5. Ajak siswa untuk menulis
Sebagai guru kita bisa
mengajak siswa untuk ikut berkarya. Caranya, karya dapat dibuat berupa tugas
siswa, misal siswa diberikan tugas untuk menulis puisi, cerpen atau
pantun.dengan tema tertentu. Lalu bukukan karya tersebut, pasti mereka senang. Atau
juga ajaklah siswa tergabung dalam grup menulis, caranya dengan membuat WA grup menulis dengan
siswa, sebarkan info ini ke wali kelas masing-masing, siswa yang tertarik dapat langsung masuk ke
grup tersebut. Tentukan tema penulisan, berikan arahan, tinggal buat karya
bersama.
Beliau belajar banyak
dari buku UKTUB karya Bapak Akbar Zainuddin. Ingat jurus TOJTRP dari Pak Akbar
Zainuddin.
1. Tema
Tentukan tema buku yang akan ditulis
2. Outline / TOC/ Daftar isi
Dalam
penulisan buku, pembuatan TOC/outline/daftar isi merupakan langkah kedua
setelah penentuan tema
3. Jadwal
Jadwal
kita tentukan berdasarkan outline yang kita buat, misal kita ingin 1 bulan
selesai sementara kita memiliki 5 bab di outline kita, tinggal dibagi saja
waktu 1 bulan itu dengan 5 bab. Itu adalah waktu kita menyelesaikan buku 5 Bab
dalam 1 bulan
4. Tulis
Setelah
outline oke, jadwal fix , referensi siap,, tinggal tulis deh sesuai dengan
outline yang kita buat.
5. Revisi
Nah,
ini nih yang biasanya waktunya paling lama. Setelah semua tulisan selesai
hingga bab akhir, lakukan revisi. Revisi dapat dilakukan dengan swaediting atau
dengan bantuan teman misalnya dalam hal EYD, struktur kalimat atau pemilihan
kosa kata. Dengan demikian, hasil buku akan lebih renyah dibaca.
6. Terakhir penerbit
Setelah
semua beres, naskah lengkap sudah editing, pelengkap naskah sudah oke, tinggal dimasukkan
ke penerbit. Boleh penerbit mayor atau indie. Pasti ada plus minusnya.
Beberapa alasan pentingnya pembuatan
daftar isi:
1. Daftar
isi merupakan kerangka pikiran kita dalam menuangkan setiap ide dalam buku yang
akan kita tulis.
2. Membantu
menjabarkan tiap bab dan sub bab dalam buku.
3. Kita
dapat mengetahui awal dan akhir dari buku kita melalui daftar isi ini.
4. Membantu
kita dalam mencari referensi / pustaka yang kita butuhkan.
5. Agar
tulisan dalam buku kita lebih terfokus dan tidak sampai keluar bahasan / topik.
6. Dan
yang paling penting, adanya daftar isi ini akan membantu kita untuk
menjadwalkan kapan buku kita harus selesai. Dengan kata lain target waktu
selesainya buku.
Dengan cara ini, maka buku akan cepat
selesai karena sudah memiliki target penyelesaian.
Lalu bagaimana cara
membuat daftar isi?
1. Untuk naskah nonfiksi ikuti pedoman 2W+
1H
Bab
awal merupakan bab yang menjawab why, artinya mengapa. Dalam hal ini BAB awal
dapat berupa
MENGAPA
....
PENTINGNYA
....
ALASAN.....
2. bab selanjutnya menjawab WHAT (apa)
Artinya
bab tersebut menjelaskan pengertian, jenis, atau mungkin ciri khusus dari apa
yang akan kita tulis di buku kita
Sebagai
contoh
MENGENAL
MEDIA ....
APA
ITU MEDIA ....
SPESIFIKASI MEDIA ....
3. Bab berikutnya yang biasanya merupakan bab akhir,
biasanya menjawab HOW (bagaimana). Nah, untuk menjawab HOW ini, dapat dibuat
lebih dari 1 bab karena How meliputi tahap pembuatan, pelaksanaan, penerapan,
hasil dan kelebihan serta kekurangan.
Misal :
PENERAPAN MODEL ....
IMPLEMENTASI ….
PERANCANGAN....
HUBUNGAN MODEL ....
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
MODEL ....
Setelah membuat daftar isi baik untuk
naskah fiksi atau nonfiksi, kembangkan tulisan dari daftar isi tersebut.
Tuliskan sesuai dengan apa yang dirancang dalam daftar isi.
Sedangkan untuk NASKAH FIKSI seperti
novel, cara membuat daftar isi:
1. Tentukan prolog
Biasanya
pengenalan tokoh, setting cerita, awal cerita. Biasanya di prolog ini belum ada
konflik, alur juga belum terlalu terlihat karena masih merupakan bagian awal
dari cerita.
2. Tentukan konflik cerita, biasanya di bab-bab
pertengahan sudah mulai muncul apa yang menjadikan konflik atau permasalahan
dari cerita itu. Ini merupakan bab inti karena di dalamnya ada hikmah yang
dapat diambil oleh pembaca.
3. Tentukan klimaks dari konflik. Ini biasanya masih
ada di bab pertengahan yang merupakan puncak dari konflik yang terjadi.
4. Tentukan solusi dari konflik yang ada
Ini
merupakan bagian bab sebelum akhir bab.
Biasanya
penulis menyajikan solusi permasalahan dari konflik.
Mungkin di tengah jalan, akan ada tambahan
daftar isi, hal ini tentunya tidak masalah ASAL tambahan tersebut tidak keluar
dari TEMA yang telah ditentukan.
Sebelum masuk langkah ketiga, setelah kita
mempunyai TOC / outline tadi,,cari REFERENSI untuk mendukung penulisan buku.
Baik buku fiksi atau non fiksi, wajib ada referensi. Beda memang, tapi ini
sangat berguna
Itulah
tips menulis yang dibagikan oleh penulis muda berbakat bernama Noralia Purwa
Yunita. Hingga kini, beliau mengajar di
salah satu SMP Negeri di Semarang. Selamat mempraktikkan ilmu yang dibagikan.
Terima kasih sdh membuat resumenya dengan baik. Semoga kelak menjelma menjadi buku.
BalasHapusAamiin3
HapusBu ismi masih aktif ikuti materi dari grup menulis.hebat bu ismi..
BalasHapusTerima kasih bu
BalasHapus