Jumat, 22 Januari 2021

BERBURU ILMU MENULIS KEPADA BU NORA

 


Senang sekali bisa berburu ilmu kepada penulis berbakat, Ibu Nora. Beliau mengawali sesi berbagi dengan mengajak berdoa terkhusus kepada saudara-saudara kita di Kalimantan Selatan, Sulawesi barat dan daerah lain yang sedang tertimpa musibah, semoga selalu dalam perlindungan Tuhan YME, diberikan kesehatan, keselamatan, kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi segala musibah yang ada. Dan semoga keadaan segera pulih seperti semula.

Malam itu beliau sharing tentang Penulisan buku. Awal beliau menulis 'lagi' adalah semenjak pandemi, lebih tepatnya mulai bulan April 2020. Memulai lagi hasrat terpendamnya untuk menulis. Apalagi setelah tergabung ke dalam grup menulis dengan Om Jay dkk, hasrat itu tambah besar. Sudah ada 8 buku yang berhasil tertulis,  4 buku solo dan 4 buku antologi.

Beberapa trik jika ingin memiliki beberapa karya dalam waktu singkat.

1. Mengikuti program menulis antologi atau kolaborasi

2. Menulis setiap hari di blog

3. Menulis di media sosial

4. Menulis buku harian

5. Ajak siswa untuk menulis

Sebagai guru kita bisa mengajak siswa untuk ikut berkarya. Caranya, karya dapat dibuat berupa tugas siswa, misal siswa diberikan tugas untuk menulis puisi, cerpen atau pantun.dengan tema tertentu. Lalu bukukan karya tersebut, pasti mereka senang. Atau juga ajaklah siswa tergabung dalam grup menulis,  caranya dengan membuat WA grup menulis dengan siswa, sebarkan info ini ke wali kelas masing-masing,  siswa yang tertarik dapat langsung masuk ke grup tersebut. Tentukan tema penulisan, berikan arahan, tinggal buat karya bersama.

Beliau belajar banyak dari buku UKTUB karya Bapak Akbar Zainuddin. Ingat jurus TOJTRP dari Pak Akbar Zainuddin.

1. Tema

Tentukan tema buku yang akan ditulis

2. Outline / TOC/ Daftar isi

Dalam penulisan buku, pembuatan TOC/outline/daftar isi merupakan langkah kedua setelah penentuan tema

3. Jadwal

Jadwal kita tentukan berdasarkan outline yang kita buat, misal kita ingin 1 bulan selesai sementara kita memiliki 5 bab di outline kita, tinggal dibagi saja waktu 1 bulan itu dengan 5 bab. Itu adalah waktu kita menyelesaikan buku 5 Bab dalam 1 bulan

4. Tulis

Setelah outline oke, jadwal fix , referensi siap,, tinggal tulis deh sesuai dengan outline yang kita buat.

5. Revisi

Nah, ini nih yang biasanya waktunya paling lama. Setelah semua tulisan selesai hingga bab akhir, lakukan revisi. Revisi dapat dilakukan dengan swaediting atau dengan bantuan teman misalnya dalam hal EYD, struktur kalimat atau pemilihan kosa kata. Dengan demikian, hasil buku akan lebih renyah dibaca.

6. Terakhir penerbit

Setelah semua beres, naskah lengkap sudah editing, pelengkap naskah sudah oke, tinggal dimasukkan ke penerbit. Boleh penerbit mayor atau indie. Pasti ada plus minusnya.

 

Beberapa alasan pentingnya pembuatan daftar isi:

1.     Daftar isi merupakan kerangka pikiran kita dalam menuangkan setiap ide dalam buku yang akan kita tulis.

2.     Membantu menjabarkan tiap bab dan sub bab dalam buku.

3.     Kita dapat mengetahui awal dan akhir dari buku kita melalui daftar isi ini.

4.     Membantu kita dalam mencari referensi / pustaka yang kita butuhkan.

5.     Agar tulisan dalam buku kita lebih terfokus dan tidak sampai keluar bahasan / topik.

6.     Dan yang paling penting, adanya daftar isi ini akan membantu kita untuk menjadwalkan kapan buku kita harus selesai. Dengan kata lain target waktu selesainya buku.

Dengan cara ini, maka buku akan cepat selesai karena sudah memiliki target penyelesaian.

Lalu bagaimana cara membuat daftar isi?

1. Untuk naskah nonfiksi ikuti pedoman 2W+ 1H

Bab awal merupakan bab yang menjawab why, artinya mengapa. Dalam hal ini BAB awal dapat berupa

MENGAPA ....

PENTINGNYA ....

ALASAN.....

 

2. bab selanjutnya menjawab WHAT (apa)

Artinya bab tersebut menjelaskan pengertian, jenis, atau mungkin ciri khusus dari apa yang akan kita tulis di buku kita

Sebagai contoh

MENGENAL MEDIA ....

APA ITU MEDIA ....

SPESIFIKASI MEDIA ....

 

3. Bab berikutnya yang biasanya merupakan bab akhir, biasanya menjawab HOW (bagaimana). Nah, untuk menjawab HOW ini, dapat dibuat lebih dari 1 bab karena How meliputi tahap pembuatan, pelaksanaan, penerapan, hasil dan kelebihan serta kekurangan.

Misal :

PENERAPAN MODEL ....

IMPLEMENTASI ….

PERANCANGAN....

HUBUNGAN MODEL ....

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL ....

 

Setelah membuat daftar isi baik untuk naskah fiksi atau nonfiksi, kembangkan tulisan dari daftar isi tersebut. Tuliskan sesuai dengan apa yang dirancang dalam daftar isi.

Sedangkan untuk NASKAH FIKSI seperti novel,  cara membuat daftar isi:

1. Tentukan prolog

Biasanya pengenalan tokoh, setting cerita, awal cerita. Biasanya di prolog ini belum ada konflik, alur juga belum terlalu terlihat karena masih merupakan bagian awal dari cerita.

 

2. Tentukan konflik cerita, biasanya di bab-bab pertengahan sudah mulai muncul apa yang menjadikan konflik atau permasalahan dari cerita itu. Ini merupakan bab inti karena di dalamnya ada hikmah yang dapat diambil oleh pembaca.

 

3. Tentukan klimaks dari konflik. Ini biasanya masih ada di bab pertengahan yang merupakan puncak dari konflik yang terjadi.

 

4. Tentukan solusi dari konflik yang ada

Ini merupakan bagian bab sebelum akhir bab.

Biasanya penulis menyajikan solusi permasalahan dari konflik.

 

Mungkin di tengah jalan, akan ada tambahan daftar isi, hal ini tentunya tidak masalah ASAL tambahan tersebut tidak keluar dari TEMA yang telah ditentukan.

Sebelum masuk langkah ketiga, setelah kita mempunyai TOC / outline tadi,,cari REFERENSI untuk mendukung penulisan buku. Baik buku fiksi atau non fiksi, wajib ada referensi. Beda memang, tapi ini sangat berguna

            Itulah tips menulis yang dibagikan oleh penulis muda berbakat bernama Noralia Purwa Yunita. Hingga kini,  beliau mengajar di salah satu SMP Negeri di Semarang. Selamat mempraktikkan ilmu yang dibagikan.

 


4 komentar: