Siang ini dari pukul 13.300-16.00 menyempatkan diri berburu inspirasi. Kata inspirasi yang menurut Kamus Besar Bahasa Indoesia (KBBI) sepadan dengan kata ilham dengan makna “sesuatu yang menggerakkan hati untuk mencipta (mengarang syair, lagu, dan sebagainya).” Maksud mengikui kegiatan siang hingga sore ini agar hati tergerak untuk mencipta atau menghasilkan karya.
Narasumber
yang hadir siang ini ada lima orang. Pertama, Ibu Hj. Rita Rosidah, S.Pd., M.MPd. Dalam
presentasinya, beliau mengatakan bahwa pada ajang pemilihan guru inspiratif
beliau memaparkan saja apa yang sudah dikerjakan. Menurutnya, MGMP merupakan
sumber inspirasi. Beliau terpilih sebagai guru prestasi tahun 2013 peringkat
kedua. Tahun 2014 bisa meraih peringkat pertama.
Pada tahun 2005 MGMP IPA di
kabupaennya mati suri. Beliau mencari solusi permasalahan yang dihadapi.
Bersama sejawatnya MGMP yang telah mati suri dapat dibenahi. D MGMP iulah
beliau berkiprah. Mengadakan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah, best
practice hingga menulis berbagai buku antologi.
MGMP aktif berkat kerja sama yang
baik. Bahkan, berhasil menggaet penerbit utuk kegiatan MGMP. Salah satu buu
antologiya berjudul Jejak Langkah Guru Subang. Bukan hanya di MGMP beliau
berkiprah. Di masyarakat pun beliau ambil bagian mendirikan Taman Bacaan. Tak
aneh jika 17 November 2020 beliau terpilih sebagai Guru Inspiratif tingkat
nasional.
Narasumber kedua bernama Bapak
Bambang Hariyanto. Beliau mempresentasikan sebuah tema Meningkatkan Kompetensi
Diri untuk Berbagi. Menurutnya, ada orang yang kompetensi TIK-nya tinggi namun
kemampuan menulisnya rendah. Begitu pula ada yang sebaliknya. Bahan, ada yang
kemampuan TIK dan menulisnya tingi namun ada juga yang kemampuan keduanya
rendah. Untuk itu, perlu bersinergi dan saling berbagi. Yang dominan bisa
berbagi, yang lemah bisa meningkatkan diri.
Menurutnya, kompetensi guru dalam
PJJ perlu memperhatikan aspek berikut:
-
Penguasaan
teknologi informasi (adaptif)
-
Menguasai
dan mengembangkan materi pembelajaran (profesional)
-
Melakukan
inovasi pembelajaran (pedagogik)
-
Kepekaan
sosial terhadap kondisi saat ini (sosial kepribadian).
Beliau
memenangkan lomba Inobel (inovasi pembelajaran) Nasional peringkat II. Beliau
juga menulis buku Kemendikbud yang akan dibagikan ke seluruh sekolah di
Indonesia. Karena kompetensinya sering mengisi sesi webinar Kemendikbud. Beliau
berinovasi dengan menggunakan aplikasi android.
Narasumber
ketiga adalah Ibu Umi Rosidah, M.Pd.I. Seorang guru inspiratif dari SMPN 2
Kepung. Sederet prestasi telah diraihnya. Beliau mempresentasikan materi
bertema Peningkatan Guru dalam Litrasi Digital.
Beliau
mengingatkan agar kita jangan berkarya untuk menjadi juara. Sebab jika tujuan
utama menjadi juara bisa menghalalkan segala cara. Bisa pula berbuah kecewa
jika tidak menjadi juara. Berkaryalah untuk para peserta didik kita.
Inilah
sederet prestasi dari Ibu Umi Rosidah, narasumber kita: (1) Wisudawan
Terbaik Pascasarjana Sekoah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri Tahun 2013; (2) Penulis Tesis Terbaik
Ke-2 Pascasarjana Sekoah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri Tahun 2013; (3) Juara Harapan 3 Lomba
Guru PAI Berprestasi Tk. Provinsi jawa Timur Tahun 2014; (4) Juara 3 Lomba Guru PAI
Berprestasi Tk. Provinsi jawa Timur Tahun 2015; (5) Juara 1 Lomba INOBEL (Inovasi
Pembelajaran) Tingkat Nasional Tahun 2017;
(6) Short
Course Jepang 2018; (7) Juara
2 guru Berprestasi Tingkat Kab. Kediri 2019;
dan (8) Juara
Apresiasi Guru Inspiratif Kemendikbud 2020. Inspirasi narasumber berikutnya
bisa diuraikan pada episode kedua.
#Jan15AISEIWritingChallenge
Inspirasi pun harus diburu. Karena tanpa tahu kita belum tentu terinspirasi. Begitu, bukan?
BalasHapusHe333 Pak Susanto bisa ajah. haha
HapusLuar biasa prestasi yg ibu rosida caoai..smg bs mngikuti jejak. Beliau..
BalasHapusWah terima kasih sudah disarikan Bu. Ilmu yg bermanfaat :)
BalasHapusJudulnya seru.
BalasHapusMembuat saya Terkena dampak [akibat] dari tulisan Ibu.
Terimakasih untuk tulisannya ..
Terima kasih Bu Is
BalasHapus