Bapak Namin AB Ibnu Solihin adalah seorang founder
motivatorpendidikan.com, ayah empat @anaktanpagadget, konsultan branding
sekolah, pembicara seminar parenting, dosen dan penggiat pendidikan. Beliau mengingatkan
kepada kita untuk berhati-hati dan menjaga lisan/lidah. Jagalah lidah kita.
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat
pengawas yang selalu hadir (QS Qaf: 18).
Beliau berbagi kiat sukses berbicara sistematis yang mampu
menginspirasi, menggerakkan dan meneladani. Menurutnya, semua profesi
membutuhkankan public speaking. Untuk menjadi pribadi rata-rata dan naik
kelas, maka kemampuan public speaking wajib dimiliki.
Keterampilan berkomunikasi (communication skills) meliputi
keterampilan komunikasi lisan, keterampilan
komunikasi tulisan, dan keterampilan komunikasi nonverbal (body language).
Keterampilan berkomunikasi dibangun oleh hal-hal berikut: percaya diri, ramah,
kejelasan dan keringkasan, body language (bahasa tubuh), mendengar,
empati, berpikir terbuka, saling menghargai, memberikan feedback, dan memilih
podium yang tepat.
Hal yang mempengaruhi efektivitas komunikasi adalah body language
(50%), tone of voice (40%), dan word (10%). Tidak harus menjadi
profesor untuk menjadi pembicara handal. Ilmu yang sederhana dan mudah dipahami
serta bisa menggerakkan hati peserta lebih baik dibandingkan dengan ilmu yang
tinggi namun disampaikan dengan cara yang “jelimet” tidak mudah dimengerti oleh
siswa.
Ada beberapa alasan mengapa kemampuan berbicara itu penting. Di
antaranya kemampuan bicara itu sangat bermanfaat untuk menyampaikan ide atau
gagasan, memotivasi tim kerja, mengkader orang lain, menjelaskan kebijakan
organisasi, menjelaskan SOP, dan membangun budaya kerja.
Tujuan bicara untuk mengajak, menyarankan, meminta, memberi, meyakinan,
dan menjual. Public speaking mampu mengubah cara pandang. Selain itu, public
speaking memiliki manfaat untuk self improvement, mengubah orang
lain, networking, passive pahala, dan menciptakan mesin uang.
Ada orang yang takut bicara. Sebagian orang mengatakan bahwa berbicara
di depan umum adalah sesuatu yang menakutkan. Untuk itu, kita perlu mengenali
gejala grogi. Di antara gejalanya adalah jantung berdetak lebih kencang, napas
pendek, keringat dingin, sakit perut, gemetar, bicara terbata-bata, dan
kehilangan kata.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi grogi. Cara
tersebut antara lain: latihan di rumah, datang sebelum acara, pahami materi,
buat catatan ringkas, cek penampilan, kenali panggung, ruangan, dan audience,
serta baca basmallah dan doa.
Tanda presentasi tidak menarik dapat dilihat dari sikap peserta.
Misalnya peserta mulai gaduh/berisik, menguap, sibuk dengan gadget, sibuk
ngobrol, banyak yang izin ke toilet, dan tidak fokus. Ini merupakan indikasi
bahwa presentasi yang disampaikan oleh pembicara tidak menarik.
Terdapat beberapa rahasia dari public speaking. Di antara rahasia
yang harus diperhatikan adalah poise (sikap tenang), voice (suara), life
(kehidupan), eye contac (kontak mata), gesture (gerak tubuh), dan speed
(kecepatan). Pengalaman dan pengamalan adalah kunci kesuksesan dalam berbicara.
Praktik public speaking Bagian 1
Ikuti ucapan, gerakan, dan gaya pembicara
INDAHNYA BINTANG DI LANGIT
KUATNYA TUBUHKU
SUBURNYA TUMBUHAN DI BUMI
SAYA YAKIN (TEPUK DADA)
SAYA BISA (KEPALKAN TANGAN)
MENJADI YANG TERBAIK ( ACUNGKAN SATU JARI)
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA
SEMOGA PRESENTASI YANG SAYA SAMPAIKAN
BISA MENGINSPIRASI ANDA SEMUA
Praktik public speaking Bagian 2
30 DETIK TANPA EUUU
Praktik public speaking Bagian 3
SESI CONTEST
#Jan11AISEIWritingChallenge
Wah semangat memajukan...semoga tetap sehat wal afiat njih
BalasHapusAamiin3
HapusSemangat..salam literasi
BalasHapusTerima kasih Bu. Salam
HapusSemangat
BalasHapusTerima kasih Bu Ai.
HapusTerima kasih, mba Ismi, :)
BalasHapusTerima kasih kembalai Mba Dahlia.
HapusSemangat bu. Sudah praktek tentunya.
BalasHapusAamiin3
Hapus