Awal tahun di
rumah saja tanpa pergi ke mana-mana. Sore hari, merenung refleksi diri apa yang
telah dicapai serta apa yang belum tercapai tahun lalu. Mengawali refleksi,
mengenang peristiwa yang baru-baru ini terjadi. Di akhir tahun harus kehilangan
beberapa orang dekat. Ada sahabat dan dan tetangga dekat yang harus berpulang
menghadap-Nya. Sangat mengagetkan karena tak terdengar keluhan sakitnya.
Beberapa hari sebelum berpulang sempat ke rumah dan mengobrol cukup lama.
Diantar ke rumah sakit terkait keluhan sakitnya, belum sampai satu jam telah
memenuhi panggilan-Nya.
Sepekan kemudian ada saudara dekat juga menghadap-Nya. Bulik yang tinggal
di Jakarta Timur tempat jujugan keluarga (jika ada acara di Jakarta) sebelum
anak-anak punya tempat tinggal. Beliau sakit juga tak lama. Lima hari dirawat
di rumah sakit untuk kemudian memenuhi panggilan-Nya. Sebenarnya sudah menjadi ketentuan-Nya:
kapan kita datang dan kapan kita berpulang. Namun, rasa kehilangan yang besar
atas kepergiannya, merenung, memikirkan kepergian yang begitu tiba-tiba. Tak
ada tanda-tanda bahwa beliau akan cepat meninggalkan kita.
Sore ini, ya sore ini atau baru saja ada pula berita cukup mengagetkan.
Salah satu penulis yang banyak membantu penulis lain di YPTD juga berpulang.
Nama aslinya, Nadzif Hasjmi yang juga dikenal dengan nama pena “Dian Kelana”.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga almarhum husnul khatimah,
diampuni segala khilaf, diterima amal baiknya serta mendapat jannah
terindah-Nya.
Baru kutahu pukul 16.11. Langsung kukirim ucapan bela sungkawa di grup.
Jari ini segera membaca chat satu per satu hingga scroll ke atas. Ternyata beliau
wafat pada pukul 09.00. Semua chat di grup menulis tentang kebaikannya.
Insyaallah ini pertanda baik bahwa beliau memang orang baik. Banyak yang merasa
terbantu. Diriku pun merasa terbantu mendapat ilmu dari tulisan-tulisannya di
terbitkanbukugratis.
Menurut Pak Thamrin, almarhum adalah sosok pencari muka. Sempat
terkaget juga membaca tulisan Pak Thamrin ini. Sebab pencari muka bisa
berkonotasi kurang baik. Bisa dimaknai “berbuat sesuatu dengan maksud supaya
mendapat pujian atau sanjungan (dari atasan atau orang lain). Padahal, menurutku
alamrhum orang yang sangat baik. Banyak membantu tanpa pamrih. Setelah
meneruskan membaca tulisan Pak Thamrin baru ngeh, ternyata mencari muka
yang dimaksud adalah fotografer atau mencari muka untuk dijepret. Masih menurut
Bapak Thamrin, almarhum adalah penulis gigih dan otodidak. Kisah perjalanan
hidup dari panti asuhan sampai ibukota diabadikan di buku yang diterbitkan
Peniti Media dan YPTD.
Selamat jalan Pak Dian “sang penulis senior dan fotografer profesional.”
Semoga Allah menerima amal baik almarhum dan membalasnya dengan kebaikan
berlipat, mengampuni segala khilaf dan salah serta memberikan tempat berupa “jannah”
terindah. Insyaallah beliau husnul khatimah. Aamiin3
Semua pada akhirnya akan kembali
BalasHapusYap, betul. Semua akan kembali.
HapusTurut berduka cita ya Bu..
BalasHapusSemoga almarhum khusnul khotimah..
Aamiin3. Teeima kasih Bu
HapusTorehan pena tuk abadikan tugas kehidupan..smg barokah
BalasHapusAamiin3
HapusTurut berduka cita, semoga sosok pencari muka ditempatkan disisi terbaik-Nya. Aamiin
BalasHapusAamiin3. Terima kasih Pak Indra
Hapusikut bela sungkawa, walau belum mengenal sosok Almarhum, setiap disebut-sebut para senior dalam latihan menulis sungguhlah jawara penulis nusantara. semoga Almarhum ditempatkan di sisi-Nya yang terbaik. aamiin.
BalasHapusAamiin3
HapusBaru 1 bulan yang lalu ayahnda Dian sempat minta kiriman batik dari solo...ternyata beliau mengenakan batik kiriman saya dengan penuh suka cita dan bangga dan sebagai kenangan bahwa saya pernah ada di hatinya karena pernah kena jepretan cari muka...beliau sangat santun dan baik hati ..selamat jalan ayahnda Dian kelana semoga Khusnul Khotimah dan di tempatkan pada Surganya Allah ...aaminn aaminn aaminn
BalasHapusAamiin3. Terima kasih Bu Endang.
HapusSelamat Jalan Bang Dian Kelana, semoga Husnul Khotimah, aamiin
BalasHapusAamiin3
HapusSelamat Jalan Bang Dian Kelana, semoga Husnul Khotimah, aamiin
BalasHapusBu Ismi sdh mewakili teman teman merasakan kehilangan sosok sahabat Literasi yang luar biasa
BalasHapusTerima kasih Bu Astuti. Yap, berul. Kita betul2 kehilsngan.
HapusSelamat Jalan Dian Kelana, semoga khusnul khotimah. Kak Ismi yang sabar ya, ada waktunya.....
BalasHapusAamiin3
HapusSelamat jalan Bp Dian semoga husnul khotimah...
BalasHapusAamiin3
Hapus