Rabu, 06 Januari 2021

MENULIS KARENA SUKA



Meskipun berbarengan acara lain, menyempatkan mengikuti belajar menulis bersama Om Mataharitimoer malam ini sungguh menyenangkan. Belajar dari penulis yang sudah tak diragukan lagi kemampuan menulisnya. Beberapa bukunya termasuk buku best seller. Di antara buku karyanya: Jihad Terlarang, Belajar Hidup Kaya Dari Si Miskin, Bang Namun & Mpok Geboy, Biarkan Baduy Bicara, Hitam Putih Bogor, Talas Bogor, dan beberapa buku lainnya.

            Menurutnya, menulis dilakukan karena suka. Meskipun menulis tak masuk dalam daftar profesi, penulis tetap bayar pajak 15% dari royalty yang diterima. Ditetapkannya pajak 15% karena Ditjen Pajak menganggap pekerjaan menulis merupakan “passive income”.

            Beberapa alasan Om Mataharitimoer tetap menulis adalah:

-       Tak menganggap menulis sebagai profesi, melainkan hobi.

-       Menulis adalah kebiasaan sejak remaja

-       Secara kejiwaan, menulis bermanfaat untuk menjaga kewarasan.

Menulis bisa mulai dari kebiasaan. Kebiasaan menulis di buku harian dapat dikembangkan menjadi buku bacaan. Novel Jihad Terlarang merupakan kumpulan dari buku harian. Buku Guru Kehidupan merupakan kumpulan blog.

Kiat menulis menurut Om Mataharitimoer.

1.       Mengedepankan kegelisahan

2.       Riset agar tak ada yang kontradiksi atas data yang diangkat

3.       Membuat peta naskah

4.       Mulai menulis ketika ada mood (drafting)

5.       Membaca ulang untuk memperbaiki kemasan cerita

6.       Bungkus.

Terdapat beberapa persoalan dalam dunia penulisan, di antaranya pembajakan, plagiasi, dan kelemahan riset. Pembajakan merupakan kejahatan yang belum bisa dibasmi oleh negara. Beberapa tips beliau berikan. Plagiasi sebaiknya dihindari oleh penulis. Jangan berpikir orang lain tak “pernah” membaca curian Anda. Menulis fiksi  tidak berarti memindah khayalan dalam bentuk teks, tetapi tetap memperhatikan data.

 

#Jan5AISEIWritingChallenge


 

14 komentar: