Selasa, 12 Januari 2021

PUBLIC SPEAKING UNTUK SEMUA PROFESI

 


Bapak Namin AB Ibnu Solihin adalah seorang founder motivatorpendidikan.com, ayah empat @anaktanpagadget, konsultan branding sekolah, pembicara seminar parenting, dosen dan penggiat pendidikan. Beliau mengingatkan kepada kita untuk berhati-hati dan menjaga lisan/lidah. Jagalah lidah kita. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (QS Qaf: 18).

Beliau berbagi kiat sukses berbicara sistematis yang mampu menginspirasi, menggerakkan dan meneladani. Menurutnya, semua profesi membutuhkankan public speaking. Untuk menjadi pribadi rata-rata dan naik kelas, maka kemampuan public speaking wajib dimiliki.

Keterampilan berkomunikasi (communication skills) meliputi keterampilan komunikasi lisan,  keterampilan komunikasi tulisan, dan keterampilan komunikasi nonverbal (body language). Keterampilan berkomunikasi dibangun oleh hal-hal berikut: percaya diri, ramah, kejelasan dan keringkasan, body language (bahasa tubuh), mendengar, empati, berpikir terbuka, saling menghargai, memberikan feedback, dan memilih podium yang tepat.

Hal yang mempengaruhi efektivitas komunikasi adalah body language (50%), tone of voice (40%), dan word (10%). Tidak harus menjadi profesor untuk menjadi pembicara handal. Ilmu yang sederhana dan mudah dipahami serta bisa menggerakkan hati peserta lebih baik dibandingkan dengan ilmu yang tinggi namun disampaikan dengan cara yang “jelimet” tidak mudah dimengerti oleh siswa.

Ada beberapa alasan mengapa kemampuan berbicara itu penting. Di antaranya kemampuan bicara itu sangat bermanfaat untuk menyampaikan ide atau gagasan, memotivasi tim kerja, mengkader orang lain, menjelaskan kebijakan organisasi, menjelaskan SOP, dan membangun budaya kerja.

Tujuan bicara untuk mengajak, menyarankan, meminta, memberi, meyakinan, dan menjual. Public speaking mampu mengubah cara pandang. Selain itu, public speaking memiliki manfaat untuk self improvement, mengubah orang lain, networking, passive pahala, dan menciptakan mesin uang.

Ada orang yang takut bicara. Sebagian orang mengatakan bahwa berbicara di depan umum adalah sesuatu yang menakutkan. Untuk itu, kita perlu mengenali gejala grogi. Di antara gejalanya adalah jantung berdetak lebih kencang, napas pendek, keringat dingin, sakit perut, gemetar, bicara terbata-bata, dan kehilangan kata.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi grogi. Cara tersebut antara lain: latihan di rumah, datang sebelum acara, pahami materi, buat catatan ringkas, cek penampilan, kenali panggung, ruangan, dan audience, serta baca basmallah dan doa.

Tanda presentasi tidak menarik dapat dilihat dari sikap peserta. Misalnya peserta mulai gaduh/berisik, menguap, sibuk dengan gadget, sibuk ngobrol, banyak yang izin ke toilet, dan tidak fokus. Ini merupakan indikasi bahwa presentasi yang disampaikan oleh pembicara tidak menarik.

Terdapat beberapa rahasia dari public speaking. Di antara rahasia yang harus diperhatikan adalah poise (sikap tenang), voice (suara), life (kehidupan), eye contac (kontak mata), gesture (gerak tubuh), dan speed (kecepatan). Pengalaman dan pengamalan adalah kunci kesuksesan dalam berbicara.

 

Praktik public speaking Bagian 1

Ikuti ucapan, gerakan, dan gaya pembicara

 

INDAHNYA BINTANG DI LANGIT

KUATNYA TUBUHKU

SUBURNYA TUMBUHAN DI BUMI

 

SAYA YAKIN (TEPUK DADA)

SAYA BISA (KEPALKAN TANGAN)

MENJADI YANG TERBAIK ( ACUNGKAN SATU JARI)

 

TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA

SEMOGA PRESENTASI YANG SAYA SAMPAIKAN

BISA MENGINSPIRASI ANDA SEMUA

 

Praktik public speaking Bagian 2

30 DETIK TANPA EUUU

 

Praktik public speaking Bagian 3

SESI CONTEST

 

#Jan11AISEIWritingChallenge


10 komentar: