MATERI BAB I: TEKS LAPORAN PERCOBAAN
1. Bacalah laporan percobaan
berikut!
Saat ini dikembangkan banyak produk obat herbal yang secara alami tumbuh di Indonesia. Salah satu contoh tumbuhan yang mempunyai banyak manfaat tersebut adalah dari genus kurkuma atau Curcuma (temu-temuan). Perhatian masyarakat terhadap tanaman ini semakin meningkat dengan berkembangnya keyakinan masyarakat bahwa tanaman ini dapat digunakan dalam pengobatan kanker.
Penelitian ini dilakukan pada klorofil daun tanaman genus Curcuma karena sebagian besar tanaman ini mempunyai manfaat yang beragam pada rimpangnya. Kandungan yang tersimpan dalam rimpang ini juga dipengaruhi oleh pembentukan senyawa-senyawa aktif dari proses fotosintesis dan pembentukan bahan kimia oleh rimpang tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam daun Curcuma dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda yaitu kertas saring whattman tipe 1 sebagai kontrol, tipe 40 dan 42 untuk ekstraksi daun Curcuma xanthorrhiza.; daun Curcuma aeruginosa; dan daun Curcuma mangga Val. terhadap kandungan klorofil yang terkandung dalam sampel.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa daun tanaman temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma mangga Val.), serta daun temu hitam (Curcuma aeruginosa). Sampel daun temu lawak dan temu mangga diperoleh dari Batu, Malang. Sementara itu, sampel daun temu hitam diperoleh dari hasil tanam sendiri. Alat yang digunakan, di antaranya tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer.
Penelitian ini dilakukan dengan cara uji ekstraksi klorofil daun dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda ukuran porinya, yaitu kertas saring whattman tipe 1, 40, dan 42. Kertas-kertas tersebut digunakan sebagai kontrol serta dilakukan pengujian absorpsinya pada spektrofotometer. Tahapan pertama yang dilakukan, di antaranya tahap ekstraksi daun dengan penyaringan menggunakan corong buchner dan kertas saring selanjutnya tahap pengukuran total dengan metode spektrofotometri.
Disadur dari: https://media.neliti.com, diunduh 22 Januari 2019
Saat ini dikembangkan banyak produk obat herbal yang secara alami tumbuh di Indonesia. Salah satu contoh tumbuhan yang mempunyai banyak manfaat tersebut adalah dari genus kurkuma atau Curcuma (temu-temuan). Perhatian masyarakat terhadap tanaman ini semakin meningkat dengan berkembangnya keyakinan masyarakat bahwa tanaman ini dapat digunakan dalam pengobatan kanker.
Penelitian ini dilakukan pada klorofil daun tanaman genus Curcuma karena sebagian besar tanaman ini mempunyai manfaat yang beragam pada rimpangnya. Kandungan yang tersimpan dalam rimpang ini juga dipengaruhi oleh pembentukan senyawa-senyawa aktif dari proses fotosintesis dan pembentukan bahan kimia oleh rimpang tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam daun Curcuma dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda yaitu kertas saring whattman tipe 1 sebagai kontrol, tipe 40 dan 42 untuk ekstraksi daun Curcuma xanthorrhiza.; daun Curcuma aeruginosa; dan daun Curcuma mangga Val. terhadap kandungan klorofil yang terkandung dalam sampel.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa daun tanaman temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma mangga Val.), serta daun temu hitam (Curcuma aeruginosa). Sampel daun temu lawak dan temu mangga diperoleh dari Batu, Malang. Sementara itu, sampel daun temu hitam diperoleh dari hasil tanam sendiri. Alat yang digunakan, di antaranya tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer.
Penelitian ini dilakukan dengan cara uji ekstraksi klorofil daun dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda ukuran porinya, yaitu kertas saring whattman tipe 1, 40, dan 42. Kertas-kertas tersebut digunakan sebagai kontrol serta dilakukan pengujian absorpsinya pada spektrofotometer. Tahapan pertama yang dilakukan, di antaranya tahap ekstraksi daun dengan penyaringan menggunakan corong buchner dan kertas saring selanjutnya tahap pengukuran total dengan metode spektrofotometri.
Disadur dari: https://media.neliti.com, diunduh 22 Januari 2019
Alat-alat
yang digunakan dalam percobaan uji kandungan klorofil dalam daun kurkuma adalah
. . . .
pipet tetes, rak tabung reaksi,
gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer
tabung reaksi, rak tabung reaksi,
gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan
spektrofotometer *
tabung reaksi, rak tabung reaksi,
gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan Curcuma
xanthorrhiza
tabung
reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik,
mikropipet, kuvet 2 ml, dan kompor spiritussoal berikutnya
2. Bacalah
laporan percobaan berikut!
Saat ini dikembangkan banyak produk obat herbal yang secara alami tumbuh di Indonesia. Salah satu contoh tumbuhan yang mempunyai banyak manfaat tersebut adalah dari genus kurkuma atau Curcuma (temu-temuan). Perhatian masyarakat terhadap tanaman ini semakin meningkat dengan berkembangnya keyakinan masyarakat bahwa tanaman ini dapat digunakan dalam pengobatan kanker. Penelitian ini dilakukan pada klorofil daun tanaman genus Curcuma karena sebagian besar tanaman ini mempunyai manfaat yang beragam pada rimpangnya. Kandungan yang tersimpan dalam rimpang ini juga dipengaruhi oleh pembentukan senyawa-senyawa aktif dari proses fotosintesis dan pembentukan bahan kimia oleh rimpang tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam daun Curcuma dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda yaitu kertas saring whattman tipe 1 sebagai kontrol, tipe 40 dan 42 untuk ekstraksi daun Curcuma xanthorrhiza.; daun Curcuma aeruginosa; dan daun Curcuma mangga Val. terhadap kandungan klorofil yang terkandung dalam sampel. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa daun tanaman temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma mangga Val.), serta daun temu hitam (Curcuma aeruginosa). Sampel daun temu lawak dan temu mangga diperoleh dari Batu, Malang. Sementara itu, sampel daun temu hitam diperoleh dari hasil tanam sendiri. Alat yang digunakan, di antaranya tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer. Penelitian ini dilakukan dengan cara uji ekstraksi klorofil daun dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda ukuran porinya, yaitu kertas saring whattman tipe 1, 40, dan 42. Kertas-kertas tersebut digunakan sebagai kontrol serta dilakukan pengujian absorpsinya pada spektrofotometer. Tahapan pertama yang dilakukan, di antaranya tahap ekstraksi daun dengan penyaringan menggunakan corong buchner dan kertas saring selanjutnya tahap pengukuran total dengan metode spektrofotometri. Disadur dari: https://media.neliti.com, diunduh 22 Januari 2019
Bahan yang digunakan dalam percobaan tersebut adalah....
|
|
|
tanaman temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma
mangga Val.), dan daun temu hitam (Curcuma aeruginosa) yang
diperoleh dari hasil tanam sendiri
|
|
tanaman temu lawak (Curcuma xanthorrhiza) dan daun temu
mangga (Curcuma mangga Val.) yang diperoleh dari Batu, Malang, serta
ditanam sendiri
|
|
daun tanaman temu lawak (Curcuma xanthorr hiza), daun temu
mangga (Curcuma mangga Val.), dan daun temu hitam (Curcuma
aeruginosa) yang diperoleh dari hasil tanam sendiri
|
|
daun tanaman temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), daun temu
mangga (Curcuma mangga Val.), dan daun temu hitam (Curcuma
aeruginosa) *
|
3. Berikut cara menguji kandungan lemak pada margarin.
1) Masukkan sedikit margarin pada tabung reaksi. 2) Tambahkan sedikit air ke dalam tabung reaksi. 3) Teteskan larutan margarin pada kertas buram. 4) Tunggu beberapa saat hingga larutan mengering. 5) Amati bekas tetesan larutan pada kertas buram (jika margarin mengandung lemak, kertas buram akan transparan atau bernoda).
Alat yang
digunakan dalam percobaan tersebut adalah . . . .
|
|
|
kertas buram dan air
|
|
air dan tabung reaksi
|
|
kertas buram dan margarin
|
|
tabung reaksi dan kertas buram
*
|
4. Kegiatan percobaan atau eksperimen di kelas atau laboratorium
termasuk dalam kegiatan . . . .
|
|
|
sosial
|
|
alamiah
|
|
Ilmiah *
|
|
natural
|
5. Bacalah laporan percobaan berikut!
Bakso mengandung protein tinggi, kadar air tinggi, dan pH netral sehingga rentan terhadap kerusakan. Daya awet bakso maksimal satu hari pada suhu kamar. Daya tahan yang sebentar tersebut alasan bagi para penjual bakso untuk mengambil jalan pintas mengawetkan bakso. Beberapa pedagang ada yang menambahkan formalin ke dalam adonan baksonya. Formalin pada bakso dapat memperpanjang daya awet selama tiga hari. Formalin diketahui merupakan pengawet yang berbahaya karena dapat menimbulkan kanker. Alternatif untuk mengatasi masalah ini diperlukan pengawet makanan yang alami sehingga aman dikonsumsi masyarakat. Salah satu pengawet alami untuk bakso adalah wortel (Daucus carota). Wortel mengandung antioksidan berupa beta karoten yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Pengawetan dengan penambahan ekstrak wortel (Daucus carota) dalam adonan bakso juga menambah kandungan gizi dalam makanan sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi. Disadur dari: https://www.uny.ac.id diunduh 21 Januari 2019
Ide pokok
paragraf pertama adalah . . . .
|
|
|
bakso rentan rusak *
|
|
bakso perlu diawetkan
|
|
manfaat formalin untuk bakso
|
|
penyimpanan bakso
di suhu kamar
|
6. Bacalah laporan berikut!
Larutan tahu yang diberi reagen Benedict dan dipanaskan tidak menunjukkan adanya perubahan warna atau tetap berwarna putih. Larutan standar glukosa dengan reagen Benedict berwarna merah bata. Hasil ini menunjukkan bahwa larutan tahu tidak mengandung glukosa. Sementara itu, larutan tahu yang diberi reagen Biuret berubah warna menjadi ungu. Larutan standar protein dengan reagen Biuret juga berwarna ungu. Hasil ini menunjukkan bahwa larutan tahu mengandung protein. Disadur dari: https://dokupdf.com, diunduh 20 Januari 2018
Laporan tersebut
merupakan percobaan . . . .
|
|
|
uji warna dan glukosa pada reagen Biuret
|
|
uji warna dan protein pada reagen Benedict
|
|
uji warna dan glukosa pada larutan tahu
|
|
uji protein dan glukosa pada larutan tahu *
|
7.
Pernyataan yang sesuai dengan tabel tersebut adalah . . .
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Etanol dapat bereaksi pada bahan makanan berbahaya.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Boraks biasa ditemukan pada makanan, terutama siomai.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Bakso dan siomai dibuat menggunakan tambahan boraks.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Etanol dapat
digunakan sebagai penguji kandungan boraks
*
|
Selamat berbagi ya...smg barokah
BalasHapusAamiin3
HapusAamiin, terima kasih
BalasHapusSama2 Bu.
HapusMakasih Bu
BalasHapusSami2 Bu
HapusBu Is.....luar biasa👍👍
BalasHapusAamiin3
HapusSiip, deh!
BalasHapusGuru kreatif, kompeten.
Aamiin3
HapusSiip, deh!
BalasHapusGuru kreatif, kompeten.
Aamiin3
HapusMantaaabbs bu Is
BalasHapusTerima kasih Bu
HapusMantap bu
BalasHapusTerima kasih
HapusTerlalu rumit dan sulit di pahami
BalasHapusIya. Perlu belajar dulu.
HapusSoalnya panjang banget ya...hehe
BalasHapus1. www.sarastiana.com
2.www.kelas maya
Silahkan berkunjung
Terima kasih. Siap.
HapusSiiip
BalasHapusTerima kasih.
HapusSiip
BalasHapusbagus matur nuwun bu ismi
BalasHapusJazâkillâhu khairan, Bu Is..
BalasHapus