Selasa, 21 Juli 2020

LATIHAN SOAL KELAS IX



MATERI BAB I: TEKS LAPORAN PERCOBAAN


1. Bacalah laporan percobaan berikut!   
    Saat ini dikembangkan banyak produk obat herbal yang secara alami tumbuh di Indonesia. Salah satu contoh tumbuhan yang mempunyai banyak manfaat tersebut adalah dari genus kurkuma atau Curcuma (temu-temuan). Perhatian masyarakat terhadap tanaman ini semakin meningkat dengan berkembangnya keyakinan masyarakat bahwa tanaman ini dapat digunakan dalam pengobatan kanker.
     Penelitian ini dilakukan pada klorofil daun tanaman genus Curcuma karena sebagian besar tanaman ini mempunyai manfaat yang beragam pada rimpangnya. Kandungan yang tersimpan dalam rimpang ini juga dipengaruhi oleh pembentukan senyawa-senyawa aktif dari proses fotosintesis dan pembentukan bahan kimia oleh rimpang tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam daun Curcuma dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda yaitu kertas saring whattman tipe 1 sebagai kontrol, tipe 40 dan 42 untuk ekstraksi daun Curcuma xanthorrhiza.; daun Curcuma aeruginosa; dan daun Curcuma mangga Val. terhadap kandungan klorofil yang terkandung dalam sampel.
     Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa daun tanaman temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma mangga Val.), serta daun temu hitam (Curcuma aeruginosa). Sampel daun temu lawak dan temu mangga diperoleh dari Batu, Malang. Sementara itu, sampel daun temu hitam diperoleh dari hasil tanam sendiri. Alat yang digunakan, di antaranya tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer.
     Penelitian ini dilakukan dengan cara uji ekstraksi klorofil daun dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda ukuran porinya, yaitu kertas saring whattman tipe 1, 40, dan 42. Kertas-kertas tersebut digunakan sebagai kontrol serta dilakukan pengujian absorpsinya pada spektrofotometer. Tahapan pertama yang dilakukan, di antaranya tahap ekstraksi daun dengan penyaringan menggunakan corong buchner dan kertas saring selanjutnya tahap pengukuran total dengan metode spektrofotometri.
Disadur dari: https://media.neliti.com, diunduh 22 Januari 2019
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan uji kandungan klorofil dalam daun kurkuma adalah . . . .
pipet tetes, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer

tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer  *

tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan Curcuma xanthorrhiza

tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan kompor spiritussoal berikutnya


2. Bacalah laporan percobaan berikut!   
    Saat ini dikembangkan banyak produk obat herbal yang secara alami tumbuh di Indonesia. Salah satu contoh tumbuhan yang mempunyai banyak manfaat tersebut adalah dari genus kurkuma atau Curcuma (temu-temuan). Perhatian masyarakat terhadap tanaman ini semakin meningkat dengan berkembangnya keyakinan masyarakat bahwa tanaman ini dapat digunakan dalam pengobatan kanker.
     Penelitian ini dilakukan pada klorofil daun tanaman genus Curcuma karena sebagian besar tanaman ini mempunyai manfaat yang beragam pada rimpangnya. Kandungan yang tersimpan dalam rimpang ini juga dipengaruhi oleh pembentukan senyawa-senyawa aktif dari proses fotosintesis dan pembentukan bahan kimia oleh rimpang tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam daun Curcuma dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda yaitu kertas saring whattman tipe 1 sebagai kontrol, tipe 40 dan 42 untuk ekstraksi daun Curcuma xanthorrhiza.; daun Curcuma aeruginosa; dan daun Curcuma mangga Val. terhadap kandungan klorofil yang terkandung dalam sampel.
     Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa daun tanaman temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma mangga Val.), serta daun temu hitam (Curcuma aeruginosa). Sampel daun temu lawak dan temu mangga diperoleh dari Batu, Malang. Sementara itu, sampel daun temu hitam diperoleh dari hasil tanam sendiri. Alat yang digunakan, di antaranya tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer.
     Penelitian ini dilakukan dengan cara uji ekstraksi klorofil daun dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda ukuran porinya, yaitu kertas saring whattman tipe 1, 40, dan 42. Kertas-kertas tersebut digunakan sebagai kontrol serta dilakukan pengujian absorpsinya pada spektrofotometer. Tahapan pertama yang dilakukan, di antaranya tahap ekstraksi daun dengan penyaringan menggunakan corong buchner dan kertas saring selanjutnya tahap pengukuran total dengan metode spektrofotometri.
Disadur dari: https://media.neliti.com, diunduh 22 Januari 2019
Bahan yang digunakan dalam percobaan tersebut adalah....
tanaman temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma mangga Val.), dan daun temu hitam (Curcuma aeruginosa) yang diperoleh dari hasil tanam sendiri
tanaman temu lawak (Curcuma  xanthorrhiza) dan daun temu mangga (Curcuma mangga Val.) yang diperoleh dari Batu, Malang, serta ditanam sendiri
daun tanaman temu lawak (Curcuma xanthorr hiza), daun temu mangga (Curcuma mangga Val.), dan daun temu hitam (Curcuma aeruginosa) yang diperoleh dari hasil tanam sendiri
daun tanaman temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma mangga Val.), dan daun temu hitam (Curcuma aeruginosa)  *


3. Berikut cara menguji kandungan lemak pada margarin.
1) Masukkan sedikit margarin pada tabung reaksi.
2) Tambahkan sedikit air ke dalam tabung reaksi.
3) Teteskan larutan margarin pada kertas buram.
4) Tunggu beberapa saat hingga larutan mengering.
5) Amati bekas tetesan larutan pada kertas buram (jika margarin mengandung lemak, kertas buram akan transparan atau bernoda).
Alat yang digunakan dalam percobaan tersebut adalah . . . .
kertas buram dan air
air dan tabung reaksi
kertas buram dan margarin
tabung reaksi dan kertas buram   *


4. Kegiatan percobaan atau eksperimen di kelas atau laboratorium termasuk dalam kegiatan . . . .
sosial
alamiah
Ilmiah  *
natural


5. Bacalah laporan percobaan berikut!   
     Bakso mengandung protein tinggi, kadar air tinggi, dan pH netral sehingga rentan terhadap kerusakan. Daya awet bakso maksimal satu hari pada suhu kamar. Daya tahan yang sebentar tersebut alasan bagi para penjual bakso untuk mengambil jalan pintas mengawetkan bakso. Beberapa pedagang ada yang menambahkan formalin ke dalam adonan baksonya. Formalin pada bakso dapat memperpanjang daya awet selama tiga hari. Formalin diketahui merupakan pengawet yang berbahaya karena dapat menimbulkan kanker.
     Alternatif untuk mengatasi masalah ini diperlukan pengawet makanan yang alami sehingga aman dikonsumsi masyarakat. Salah satu pengawet alami untuk bakso adalah wortel (Daucus carota). Wortel mengandung antioksidan berupa beta karoten yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Pengawetan dengan penambahan ekstrak wortel (Daucus carota) dalam adonan bakso juga menambah kandungan gizi dalam makanan sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.
Disadur dari:  https://www.uny.ac.id diunduh 21 Januari 2019
Ide pokok paragraf pertama adalah . . . .
bakso rentan rusak  *
bakso perlu diawetkan
manfaat formalin untuk bakso
penyimpanan bakso di suhu kamar

6. Bacalah laporan berikut!   
     Larutan tahu yang diberi reagen Benedict dan dipanaskan tidak menunjukkan adanya perubahan warna atau tetap berwarna putih. Larutan standar glukosa dengan reagen Benedict berwarna merah bata. Hasil ini menunjukkan bahwa larutan tahu tidak mengandung glukosa. Sementara itu, larutan tahu yang diberi reagen Biuret berubah warna menjadi ungu. Larutan standar protein dengan reagen Biuret juga berwarna ungu. Hasil ini menunjukkan bahwa larutan tahu mengandung protein.
Disadur dari: https://dokupdf.com, diunduh 20 Januari 2018
Laporan tersebut merupakan percobaan . . . .
uji warna dan glukosa pada reagen Biuret
uji warna dan protein pada reagen Benedict
uji warna dan glukosa pada larutan tahu
uji protein dan glukosa pada larutan tahu  *

7.
Nomor
Bahan
Kegunaan
1
bakso
sebagai objek yang akan diamati
2
siomai
sebagai objek yang diamati
3
larutan etanol
sebagai larutan untuk menguji kandungan boraks pada makanan

Pernyataan yang sesuai dengan tabel tersebut adalah . . .
Etanol dapat bereaksi pada bahan makanan berbahaya.
Boraks biasa ditemukan pada makanan, terutama siomai.
Bakso dan siomai dibuat menggunakan tambahan boraks.
Etanol dapat digunakan sebagai penguji kandungan boraks  *

8. Bacalah laporan berikut!   
    Daun pandan suji digunakan sebagai indikator alami karena dapat menunjukkan sifat asam dan basa suatu larutan. Sebelum menjadi ekstrak larutan daun pandan suji yang siap digunakan, daun pandan suji ditumbuk hingga halus. Setelah itu, ditambahkan larutan etanol pada tumbukan daun pandan suji dan disaring dengan kertas saring. Larutan daun pandan suji berwarna hijau. Tujuan penyaringan tumbukan daun pandan suji untuk melarutkan zat-zat yang terkandung dalam daun pandan suji. Jika ditambahkan reagen akan menunjukkan hasil berupa perubahan warna.
     Ketika tiga tetes ekstrak daun pandan suji ditambahkan dengan satu tetes HCl, warna ekstrak daun pandan suji berubah hijau kekuningan. Apabila sampel makanan yang diuji ditambahi HCl, akan menghasilkan perubahan warna selain hijau kekuningan. Dapat dikatakan bahwa sampel makanan tersebut menggunakan pewarna buatan (sintetis).
Disadur dari: http://aulfitrinote.blogspot.co.id, diunduh 16 Januari 2018
Informasi yang sesuai dengan kutipan laporan percobaan tersebut adalah . . .
Daun pandan suji digunakan pedagang sebagai pewarna alami berbagai makanan.
Daun pandan suji merupakan indikator alami untuk menguji pewarna makanan. *
Makanan yang mengandung pewarna buatan memiliki warna hijau kekuningan.
Makanan yang mengandung pewarna alami kurang diminati masyarakat.

9. Bacalah laporan percobaan berikut!   
     Bakso mengandung protein tinggi, kadar air tinggi, dan pH netral sehingga rentan terhadap kerusakan. Daya awet bakso maksimal satu hari pada suhu kamar. Daya tahan yang sebentar tersebut alasan bagi para penjual bakso untuk mengambil jalan pintas mengawetkan bakso. Beberapa pedagang ada yang menambahkan formalin ke dalam adonan baksonya. Formalin pada bakso dapat memperpanjang daya awet selama tiga hari. Formalin diketahui merupakan pengawet yang berbahaya karena dapat menimbulkan kanker.
     Alternatif untuk mengatasi masalah ini diperlukan pengawet makanan yang alami sehingga aman dikonsumsi masyarakat. Salah satu pengawet alami untuk bakso adalah wortel (Daucus carota). Wortel mengandung antioksidan berupa beta karoten yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Pengawetan dengan penambahan ekstrak wortel (Daucus carota) dalam adonan bakso juga menambah kandungan gizi dalam makanan sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.
Disadur dari:  https://www.uny.ac.id diunduh 21 Januari 2019
Informasi yang sesuai dengan kutipan laporan percobaan adalah . . .
Bakso dapat bertahan beberapa hari meskipun tanpa pengawet.
Formalin ditambahkan ke dalam adonan bakso untuk mengenyalkan bakso.
Wortel merupakan alternatif pengawet bakso yang tidak membahayakan kesehatan.  *
Wortel ditambahkan ke dalam adonan bakso untuk menambah cita rasa dan tekstur.

10. Bacalah laporan percobaan berikut!   
    Saat ini dikembangkan banyak produk obat herbal yang secara alami tumbuh di Indonesia. Salah satu contoh tumbuhan yang mempunyai banyak manfaat tersebut adalah dari genus kurkuma atau Curcuma (temu-temuan). Perhatian masyarakat terhadap tanaman ini semakin meningkat dengan berkembangnya keyakinan masyarakat bahwa tanaman ini dapat digunakan dalam pengobatan kanker.
     Penelitian ini dilakukan pada klorofil daun tanaman genus Curcuma karena sebagian besar tanaman ini mempunyai manfaat yang beragam pada rimpangnya. Kandungan yang tersimpan dalam rimpang ini juga dipengaruhi oleh pembentukan senyawa-senyawa aktif dari proses fotosintesis dan pembentukan bahan kimia oleh rimpang tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam daun Curcuma dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda yaitu kertas saring whattman tipe 1 sebagai kontrol, tipe 40 dan 42 untuk ekstraksi daun Curcuma xanthorrhiza.; daun Curcuma aeruginosa; dan daun Curcuma mangga Val. terhadap kandungan klorofil yang terkandung dalam sampel.
     Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa daun tanaman temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma mangga Val.), serta daun temu hitam (Curcuma aeruginosa). Sampel daun temu lawak dan temu mangga diperoleh dari Batu, Malang. Sementara itu, sampel daun temu hitam diperoleh dari hasil tanam sendiri. Alat yang digunakan, di antaranya tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer.
     Penelitian ini dilakukan dengan cara uji ekstraksi klorofil daun dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda ukuran porinya, yaitu kertas saring whattman tipe 1, 40, dan 42. Kertas-kertas tersebut digunakan sebagai kontrol serta dilakukan pengujian absorpsinya pada spektrofotometer. Tahapan pertama yang dilakukan, di antaranya tahap ekstraksi daun dengan penyaringan menggunakan corong buchner dan kertas saring selanjutnya tahap pengukuran total dengan metode spektrofotometri.
Disadur dari: https://media.neliti.com, diunduh 22 Januari 2019
Informasi pokok dalam laporan percobaan tersebut adalah . . .
Percobaan untuk mengetahui pengobatan kanker.
Percobaan untuk mengetahui zat berbahaya dalam kurkuma.
Percobaan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam kurkuma.
Percobaan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam daun kurkuma.  *

11. Bacalah laporan percobaan berikut!      
Uji Zat Makanan dalam Nugget Goreng 
     Petri Nastiti melakukan uji zat makanan dalam nugget goreng. Uji zat makanan tersebut dilakukan di laboratorium SMP Cakrawala pada 4 April 2018. Uji percobaan tersebut untuk mengetahui kandungan zat makanan dalam nugget goreng.
    Bahan yang diperlukan Petri Nastiti, antara lain lugol, Biuret (CuSO4 1% dan NaOH 10%), Fehling A dan Fehling B, air, dan kertas buram.  Petri Nastiti menyiapkan objek percobaannya yaitu nugget goreng. Sementara itu, alat yang diperlukan yaitu tabung reaksi, gelas kimia, spiritus (bunsen), mortar, penjepit tabung, pipet tetes, dan rak tabung reaksi.
     Berikut langkah-langkah yang dilakukan Petri Nastiti untuk menguji kandungan zat makanan dalam nugget goreng.
     1) Membuat Larutan Makanan
          a) Nugget goreng dihaluskan menggunakan mortal sampai menjadi halus.
          b) Beri sedikit air pada nugget dan aduk hingga terbentuk semacam larutan.
          c) Masukkan larutan menggunakan pipet tetes ke tiga tabung reaksi (A, B, dan       C) setiap tabung setinggi 1 cm.
     
Berdasarkan hasil percobaan ini, nugget goreng mengandung zat makanan banyak amilum, protein, glukosa, dan lemak.
Disadur dari: http://heny73.blogspot.co.id, diunduh 16 Januari 2018
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan uji zat makanan dalam nugget goreng adalah . . . .
tabung reaksi, gelas kimia, dan spiritus  *
tabung reaksi, gelas kimia, dan kertas tisu
mortar, penjepit tabung, dan paravin
penjepit tabung, pipet tetes, dan korek api


12.
1) Rhodamin B merupakan pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal, berwarna hijau atau ungu kemerahan, dan tidak berbau.
2) Rhodamin B sering dicampur dalam pembuatan kerupuk, terasi, cabai merah giling, agar-agar, kembang gula, sosis, sirop, dan makanan lainnya.
3) Pewarna sintetis ini termasuk salah satu bahan karsinogen, yaitu penyebab kanker.
4) Jika dikonsumsi jangka panjang, Rhodamin B dapat merusak hati dan ginjal.
Disadur dari: http://www.alodokter.com, diunduh 19 Maret 2018
Pernyataan umum pada kutipan tersebut ditunjukkan nomor . . . .
1)  *
2)
3)
4)

13.  Dalam melakukan kegiatan percobaan, kamu harus memiliki sikap ilmiah.
Pernyataan berikut yang tidak termasuk dalam sikap ilmiah adalah . . . .
memiliki dan mengembangkan rasa keingintahuan
memiliki kepedulian terhadap lingkungan
mampu membedakan antara fakta dan opini
mampu memberikan kritikan kepada orang lain  *


14.   Bacalah laporan percobaan berikut!   
     Larutan tahu yang diberi reagen Benedict dan dipanaskan tidak menunjukkan adanya perubahan warna atau tetap berwarna putih. Larutan standar glukosa dengan reagen Benedict berwarna merah bata. Hasil ini menunjukkan bahwa larutan tahu tidak mengandung glukosa. Sementara itu, larutan tahu yang diberi reagen Biuret berubah warna menjadi ungu. Larutan standar ptotein dengan reagen Biuret juga berwarna ungu. Hasil ini menunjukkan bahwa larutan tahu mengandung protein.
Disadur dari: https://dokupdf.com, diunduh 20 Januari 2018
Pernyataan yang sesuai dengan isi laporan tersebut adalah . . .
Kandungan protein dalam larutan tahu dapat diuji dengan menggunakan reagen Benedict.
Kandungan glukosa dalam larutan tahu sangat rendah sehingga tidak muncul saat diuji menggunakan reagen Biuret.
Warna ungu pada larutan tahu yang diuji dengan menggunakan reagen Biuret menunjukkan kandungan protein.  *
Larutan tahu merupakan larutan standar glukosa karena menunjukkan warna merah bata saat diuji dengan reagen Benedict.


15.  Bacalah laporan percobaan berikut!   
    Untuk menguji kandungan boraks pada bakso dibutuhkan tusuk gigi dan kunyit. Tusuk gigi yang digunakan untuk menguji kandungan boraks pada bakso harus ditusukkan terlebih dahulu pada kunyit. Tusuk gigi yang telah ditusukkan pada bakso yang mengandung boraks akan berubah warna menjadi oranye kemerah-merahan setelah lima detik. Perubahan warna pada tusuk gigi terjadi karena kunyit bereaksi terhadap bahan kimia, termasuk boraks.
Informasi pokok dalam paragraf tersebut adalah . . .
Menguji kandungan boraks pada bakso menggunakan kunyit.  *
Menguji kandungan bahan berbahaya yang terdapat pada bakso.
Menguji kandungan boraks pada bakso menggunakan tusuk gigi.
Menguji keefektifan kunyit untuk mendeteksi zat kimia berbahaya.


16.  Bacalah laporan percobaan berikut!   
     Percobaan tekanan osmosis pada kentang dilakukan dengan berbagai tujuan. Tujuan percobaan ini antara lain untuk menguji dugaan adanya tekanan osmosis pada sel-sel kentang. Selain itu, percobaan ini untuk mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan di larutan hipotonik (encer atau rendah) dan hipertonik (pekat atau tinggi). Tidak hanya itu, percobaan ini untuk melihat perubahan yang terjadi pada kentang setelah percobaan.
Disadur dari: https://idschool.net, diunduh 26 Januari 2019
Ide pokok paragraf dalam teks laporan percobaan tersebut adalah . . .
Dugaan adanya tekanan osmosis pada sel-sel kentang.
Tujuan percobaan tekanan osmosis pada kentang.  *
Efek potensial air pada sel yang diletakkan di larutan hipotonik.
Perubahan yang terjadi pada kentang setelah percobaan.


17.  Bacalah laporan percobaan berikut!   
     Berdasarkan hasil uji hedonik pada jenis abon, abon yang dibuat dengan metode tradisional lebih disukai daripada abon yang dibuat dengan metode modern. Tekstur abon tradisional cenderung lebih kasar daripada abon modern. Perbedaan tekstur abon dimungkinkan karena penggunaan mesin penggiling yang membuat serat daging terpisah seluruhnya. Selain itu, warna abon dipengaruhi oleh banyaknya penggunaan gula dan lama penggorengan abon. Umumnya abon yang baik dicirikan dengan warna cokelat kekuningan. Abon berwarna selain cokelat memang kurang disukai.
Disadur dari: https://intannursiam.wordpress.com, diunduh 15 Januari 2018
Informasi yang sesuai dengan kutipan teks laporan percobaan tersebut adalah . . .
Berdasarkan uji hedonik pada jenis abon dinyatakan bahwa abon yang dibuat dengan metode tradisional lebih disukai dibandingkan dengan metode modern. Tekstur abon tradisional lebih kasar dan warna cokelat kekuningan sehingga lebih disukai.  *
Hasil uji hedonik pada abon dibuat dengan cara tradisional dan modern berbeda. Abon yang dibuat dengan metode tradisional lebih disukai daripada abon yang dibuat dengan metode modern.
Tekstur abon tradisional dan modern berbeda karena penggunaan mesin penggiling yang membuat daging terpisah seluruhnya. Warna abon juga dipengaruhi penggunaan gula dan lama penggorengan.
Abon yang dibuat dengan metode tradisional lebih disukai karena teksturnya lebih kasar. Perbedaan tekstur abon dimungkinkan karena penggunaan mesin penggiling daging.


18.   Bacalah laporan percobaan berikut!      
Uji Zat Makanan dalam Nugget Goreng 
     Petri Nastiti melakukan uji zat makanan dalam nugget goreng. Uji zat makanan tersebut dilakukan di laboratorium SMP Cakrawala pada 4 April 2018. Uji percobaan tersebut untuk mengetahui kandungan zat makanan dalam nugget goreng.
    Bahan yang diperlukan Petri Nastiti, antara lain lugol, Biuret (CuSO4 1% dan NaOH 10%), Fehling A dan Fehling B, air, dan kertas buram.  Petri Nastiti menyiapkan objek percobaannya yaitu nugget goreng. Sementara itu, alat yang diperlukan yaitu tabung reaksi, gelas kimia, spiritus (bunsen), mortar, penjepit tabung, pipet tetes, dan rak tabung reaksi.
     Berikut langkah-langkah yang dilakukan Petri Nastiti untuk menguji kandungan zat makanan dalam nugget goreng.
     1) Membuat Larutan Makanan
          a) Nugget goreng dihaluskan menggunakan mortal sampai menjadi halus.
          b) Beri sedikit air pada nugget dan aduk hingga terbentuk semacam larutan.
          c) Masukkan larutan menggunakan pipet tetes ke tiga tabung reaksi (A, B, dan C) setiap tabung setinggi 1 cm.
     Berdasarkan hasil percobaan ini, nugget goreng mengandung zat makanan banyak amilum, protein, glukosa, dan lemak.
Disadur dari: http://heny73.blogspot.co.id, diunduh 16 Januari 2018
Informasi pokok dalam laporan percobaan tersebut adalah . . .
Percobaan untuk mengetahui kandungan zat berbahaya dalam nugget goreng.
Percobaan untuk mengetahui kandungan zat lemak dalam nugget goreng.
Percobaan untuk mengetahui kandungan zat minyak dalam nugget goreng.
Percobaan untuk mengetahui kandungan zat makanan dalam nugget goreng.  *
19.   Bacalah laporan percobaan berikut!   
     Berdasarkan uji percobaan tersebut dapat diketahui reagen Biuret digunakan untuk mengetahui makanan yang mengandung protein. Sementara itu, reagen Benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan mengandung glukosa. Bahan makanan ditetesi reagen Biuret, kemudian dikocok. Jika bahan makanan berubah warna menjadi ungu, bahan makanan tersebut mengandung protein. Bahan makanan ditetesi reagen Benedict dan dipanaskan di atas pembakar spiritus. Jika warna bahan makanan menjadi merah bata, bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Bahan makanan mengandung protein yaitu santan kelapa, tempe, tepung kanji, putih telur, dan kuning telur. Bahan makanan mengandung glukosa yaitu santan kelapa, singkong, dan pisang ambon. Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung satu nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai lebih dari satu nutrisi, seperti santan kelapa mengandung glukosa dan protein.
Disadur dari: http://octhaaritha.blogspot.co.id/, diunduh 17 Januari 2018
Hasil uji kandungan glukosa pada percobaan tersebut menunjukkan warna . . . .
ungu
oranye
merah bata  *
biru kehitaman


20.  Bacalah laporan percobaan berikut!   
    Untuk menguji kandungan boraks pada bakso dibutuhkan tusuk gigi dan kunyit. Tusuk gigi yang digunakan untuk menguji kandungan boraks pada bakso harus ditusukkan terlebih dahulu pada kunyit. Tusuk gigi yang telah ditusukkan pada bakso yang mengandung boraks akan berubah warna menjadi oranye kemerah-merahan setelah lima detik. Perubahan warna pada tusuk gigi terjadi karena kunyit bereaksi terhadap bahan kimia, termasuk boraks.
Mengapa tusuk gigi yang sudah ditusukkan pada kunyit, lalu ditusukkan pada bakso tidak berubah warna menjadi oranye kemerah-merahan?
Bakso yang diuji tidak mengandung gizi.
Bakso yang diuji mengandung zat kimia.
Bakso yang diuji tidak mengandung boraks. *
Bakso yang diuji mengandung zat berbahaya.




25 komentar:

  1. Selamat berbagi ya...smg barokah

    BalasHapus
  2. Bu Is.....luar biasa👍👍

    BalasHapus
  3. Siip, deh!
    Guru kreatif, kompeten.

    BalasHapus
  4. Siip, deh!
    Guru kreatif, kompeten.

    BalasHapus
  5. Terlalu rumit dan sulit di pahami

    BalasHapus