Kamis, 30 Juli 2020

THE POWER OF HYPNOTIC WRITING (AUTOMATIC WRITING 1)


Materi             : The Power of Hypnotic Writing
Waktu             : Selasa, 21 Juli 2020
Narasumber    : Kang Asep Herna

Materinya Kang Asep adalah rangkaian dari Hypnotic writing. Di mana kita bisa memanfaatkan kecerdasan alam bawah sadar untuk menulis. Supaya saya tidak berlama-lama membuang waktu, lebih baik kita panggil saja guru kita, termasuk guru saya juga.....
Kang Asep Hernaaaaaa......👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏
👏👏👏👏👏👏👏
Silakan, Sep....
Terima kasih, Om. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam, teman-teman. Saat ini kita memasuki Sesi #2 The Power of Hypnotic Copywriting, sebagai bagian dari pelatihan The Writers.
Teman-teman, di sesi saya, ruang chat akan kami buka, karena saya perlu untuk terjadi interaksi dalam rangka experience sekaligus melakukan eksperimen bagaimana kata terkait dengan mental kita. Soalnya, kalo kita lakukan hanya satu arah, materi saya jadinya cuma cerita awang-awang saja.
Sayangnya, saat saya buka kemarin agak chaos ya, sehingga interaksi banyak yang nggak releva. Efeknya materi jadi nggak clear. Apalagi yang telat datang, begitu baca saya minta temen-temen response, langsung posting response, padahal materi udah jauh ke mana-mana.
Karena itu, ruang chat akan tetep saya buka di malam ini juga malam berikutnya, tapi dengan aturan main yang mesti kita sepakati. Seperti berikut ini:
1.     Teman-teman hanya menulis di momen ketika saya minta menulis (yang join/datang belakangan, mending tidak usah response ya, karena pastinya responsenya telat sehingga tidak relevan dengan topik yang sedang berlangsung)
2.     Hindari menulis hal-hal yang tidak penting, seperti "Naaah betul", "Setuju", "Ngebullll niiiih" dll., kecuali diminta pemateri untuk memperkuat eksperimen
3.     Berempati pada peserta yang lain, dengan merasakan bahwa kalau menulis hal tidak penting, ini mengganggu kenyamanan peserta lain
4.     Di sesi Tanya Jawab, penanya tidak memposting pertanyaan sebelum dipersilakan oleh pemateri. Saat pemateri menjawab pertanyaan, penanya berikutnya tidak memposting pertanyaan sebelum pemateri bilang "Next"
Semoga teman-teman mengerti ya, karena kita adalah bagian dari 160 teman-teman yang ada di sini. Baik, kita mulai.
Kemarin kita sudah membahas mengenai mekanisme mental manusia, tipikal sugestivitas audience, sekaligus kita mendemonstrasikan bagaimana diksi atau kata serta sebuah struktur kalimat mampu membawa trance audience.
Thanks Mas Asep. Sebagian dari teman-teman ada yang berhasil merasakan efeknya, langsung dan ekstrem.
Persis seperti menurut  Stanford Hypnotic Succeptibility Scale (SHSS), kita mendapati bahwa dalam test kita kemarin ada teman-teman yang Sangat Sugestive, ada yang Moderat (Biasa-biasa saja), dan ada yang Sulit. Prosentase-nya saja yang berbeda ya.
Pertanyaannya, bagaimana bisa, KATA, apalagi dalam format texting seperti di WA ini, mampu memengaruhi audience bahkan menciptakan trance pada audience?
Teman-teman, tentu saja, kata tersebut disusun dalam sebuah formula tertentu. Dalam sebuah struktur tertentu. Dalam sebuah cara tertentu. Sehingga “kata-kata” tersebut bisa menciptakan trance.
Dalam pandangan hipnosisme dan neuro linguistic programming sendiri, kata sangat dipercaya berkaitan dengan emosi. Kata, sudah sangat mutlak merepresentasikan sebuah pengalaman. Dan setiap pengalaman memiliki kesan tersendiri. Memiliki nilai tersendiri. Memiliki emosi tersendiri.
Apakah menyenangkan, apakan menyedihkan, apakah membuat jijik, membuat takut, dan semua nilai emosi lainnya. Ada beberapa riset yang pernah dilakukan, satu kelompok, dalam sekian waktu, bereksperimen untuk berkutat dengan kata-kata yang berkonotasi baik, seperti bahagia, senang, gembira, cinta, enak, mimpi indah, berhasil, sukses, dan kata-kata positif lainnya.
Sementara di satu sisi, kelompok lain mencoba hanya mengeksplorasi kata-kata bermuatan negatif seperti benci, marah, jengkel, bete, was-was, kuatir, gagal, dan sejenisnya. Satu bulan kemudian, ternyata kelompok yang berkutat dengan kata-kata baik wajahnya sangat amat bersinar, berseri-seri, dan terlihat berpikiran optimistis. Sementara yang berkutat dengan kata-kata negatif, sebaliknya. Kuyu, kusut, kucel, kumuh, dan sejenisnya.
Saya sendiri sering ketika di ruang kelas bereksperimen, mengkondisikan salah satu subjek untuk memikirkan pengalaman terburuk dalam dirinya, yang paling membuat ia merasa berada di posisi paling tidak beruntung. Saya perbesar perasaan negatifnya itu hingga berada di puncak paling kuat. Dan apa yang terjadi ketika ia saya minta untuk membacakan sebuah buku yang saya bawa?
Ia bener-bener menjelma orang gagap, tak bisa berkata-kata, bahkan sekadar membaca apa yang terlihat di matanya. Saat saya tanya, ia merasa matanya blank. Kok bisa sih, Kang? Inilah The Power of Words.
Ketika sebuah kata diucapkan, ditulis, didengar atau dibaca, maka manusia akan melakukan pencarian terhadap sebuah pengalaman terkait kata tersebut, lengkap dengan emosinya. Inilah yang disebut dengan Trans Derivational Search (TDS). TDS ini istilah yang sangat akrab dengan hypnosis aliran Ericksonian yang berbasis conversational hypnosis (hypnosis percakapan), juga dengan Neuro Linguistic Programming (NLP).
TDS adalah proses pencarian makna yang dilakukan seseorang ke dalam internal dirinya, atas suatu data (kata/bahasa) yang ia terima. Mekanismenya mirip dengan ketika kita ngetik suatu KATA di kolom SEARCHING Google. Begitu suatu kata kita enter, taruhlah kata “BAHAGIA”, maka akan muncul beratus ribu atau bahkan mungkin berjuta laman yang terkait dengan kata “BAHAGIA” yang terarsip di dalam data Google.
Begitu juga proses TDS yang terjadi pada manusia. Ketika seseorang menerima data kata BAHAGIA, maka otak manusia melakukan SEARCHING atas makna kata BAHAGIA itu. Akan muncul (secara unconscious) semua pengalaman BAHAGIA ketika sejak keluar dari janin hingga detik ini.
Bayangkan, berapa triliun pengalaman bahagia kah jumlahnya? Apa yang kita rasakan ketika sensasi bahagia ini hadir? Dan itulah akumulasi dari berbagai momen bahagia. Itulah ajaibnya arsip manusia, yang JAUH melebihi kemampuan arsip Google. Itu sebabnya pula, kita harus hati-hati memilihi DIKSI atau kata, jangan sampai yang masuk ke dalam diri kita kata-kata NEGATIF.
Karena proses TDS siap berlangsung, menghadirkan sensasi dari hasil pencarian makna kata tersebut, saat dikaitkan dengan momen-momen kata negative tadi. Jadi, melihat proses TDS ini, sangat masuk akal kan, riset yang tadi saya ilustrasikan di depan, bahwa dalam 30 hari orang berkutat dengan hanya kata-kata bermuatan baik atau buruk, maka ada impact besar terhadap perilaku bahkan penampilan fisiknya.
Oiya, saat TDS berlangsung, maka sudah dipastikan, manusia sedang mengalami TRANCE! Sedang fokus pada memunculkan emosi terkait kata yang di-enter di dalam otaknya. Saat trance, manusia, jelas, sedang berada di wilayah sangat amat sugestif.
Nah, apa hubungannya, TDS dengan Copywriting, Kang? Copywriting adalah sebuah kerja terkait dengan memasukkan DATA-DATA berupa KATA, agar pada audience kita terjadi TDS yang kita harapkan. Terjadi TRANCE yang kita harapkan.
Nah, bahasa memang merupakan alat trance yang sangat efektif. Rasakan, atau bayangkan pengalaman kita kemarin, saya memang sengaja memunculkan pengalaman trance dengan mengeksplorasi bahasa. Dan ini saya set, untuk sekaligus kita memahami, bahwa bahasa adalah alat trance yang begitu sempurna.
Milton Erickson, Bapak Hipnosis Modern Dunia, adalah tokoh yang sangat piawai dalam hal ini. Nggak heran, orang sekelas seorang ahli linguistik seperti Dr. John Grinder, bareng dengan ahli komputer seperti Dr. Richard Bandler, memetakan pola-polanya menjadi awal mula NLP, dengan Milton Modelnya.
Saat saya mengenal NLP, saya baru tahu, ternyata Dr. John Grinder ini, metodenya, sangat terpengaruh oleh tokoh linguistik kiblatnya para dosen saya di UI, seperti Noam Chomsky, yang terkenal dengan teori Tatabahasa Generatif-nya (Transformational Generative Grammar).
Mas Anwari dan Kifti pastinya sangat akrab dengan nama yang satu ini. Temen satu angkatan saya, linguis di UI, bahkan menamakan anaknya Chomsky, hahahahaah. John Grinder mengadopsi pemikiran Chomsky yang bilang bahwa bahasa itu terdiri dari dua: Deep Structure (Struktur batin di mana konsep bahasa muncul); dan Surface Structure (Struktur permukaan ketika bahasa diimplementasikan dalam bentuk bunyi, kata, kalimat).
Nah, dari struktur ini, Grinder menemukan bahwa apa yang muncul dalam wujud bahasa, kerap berbeda dengan apa yang ada dalam struktur batinnya. Apakah karena proses distorsi, deletion, generalisasi, dll. Ini yang kemudian jadi fokus bahasan John Grinder dan Richard Bandler, di dalam NLP-nya.
Telaah mendalam dari hal ini kemudian menghasilkan rapinya benang kusut mental manusia. Bayangkan, problem mental, bahkan psikosomatik, muncul gara-gara terjadi distorsi atau deletion atau generalisasi dan saling sabotase lainnya antara Deep Structure dan Surface Structure tadi. Lalu dengan klu Chomsky, maka Grinder dan Bandler coba memaut dan mengurutnya.
Silakan pelajari lebih mendalam soal ini kalo tertarik ya. Dan ini tidak cuma berkaitan dengan masalah kesehatan mental saja, tapi juga berhubungan dengan soal ekselensi diri manusia.
Bahkan, bahkan, bahkan, dari 2 teori dasar Chomsky, bisa tercipta ke-chaos-an dalam sistem sosial, kalo disalahgunakan oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Bagaimana distorsi, deletion, generalisasi dll. atas sistem bahasa (taruhlah sistem makna), bisa membuat huru-hara di suatu wilayah. Bener ya kata pepatah, lidah (kata) itu lebih tajam dari pedang.🤣
Wah, kok intermezzo-nya jauh sekali ya. Trance ternyata saya nih. Saya ingin mengajak dulu teman-teman fokus soal TDS (trans derivational search) tadi. Karena ini adalah inti, bagaimana tulisan kita bisa membangkitkan emosi audience kita.
Yang kita tahu bahwa 88% sistem tubuh kita, tindakan kita, dikendalikan oleh emosi kita. Oleh subconscious kita. Nah, sekarang saatnya kita bereksperimen ya, untuk sekaligus mengalami, seperti apa sih 1 kata saja bisa terkait dengan jutaan momen yang tidak kita sadari.
Seperti kata yang kita ketik di mesin pencari Google tadi, yang begitu kita enter menampilkan puluhan bahkan ribuan laman terkait. Nah, saya ingin bertanya dulu ke temen-temen, kalo saya minta memilih 1 kata, malam ini teman-teman memilih untuk "Bahagia" atau "Menderita".🤣🤣🤣🤣
Nah, ini boleh dijawab deh, hahahaha... bahagia. Bahagia Bahagia Menderita Bahagia Bahagia Bahagia. Ini serius atau canda?🤣 Bahagia Bahagia. Mas @Cahyo Ken kemarin masuk ke dalam kategori 10% atau 85%?
Bahagia Bahagia bahagia Bahagia Teman-teman yang memilih bahagia, terima kasih ya. Insya Allah kita pilih kata ini. Serius... meski ada unsur becanda. Sering saya pakai. Entah itu masuk keilmuan ini atau tdk. Itu yg ssaya cari tahu. Kebetulan pas 2 kata ini kang 10% Bantu jwb
Ini jawab dulu dong, masuk kategori 10% atau 85% kemarin? Tau dari mana? Dr kt2 mas kmrn. 85% mudah disugestiv. Mudah disugesti itu yang 10%. Maksudnya 10%?
85% itu moderat. 5% itu sulit. Oh iya. Oke... Teman-teman, 160 teman-teman di sini menyaksikan ya  keiginan yang unik dari Mas Cahyo ini.🤣 Insya Allah saya coba membahagiakan Mas @Cahyo Ken dengan membantunya untuk "menderita", bila saya ada waktu.🤣
Tapi sekali lagi ini sekadar eksperimen betapa kata itu terkait dengan rangkaian pengalaman kita ya. Sementara saya fkus dulu ke teman-teman yang memilih dan ingin menghadirkan emosi "Bahagia", karena itu pilihan terbanyak.
Baik, teman-teman, di eksperimen ini sekalian saya ingin menjadikan momen BAHAGIA ini bisa teman-teman hadirkan kapan pun dan di mana un setelah malam ini, ketika teman-teman memerlukannya.
Percayalah. Saat teman-teman presentasi di depan client, saat teman-teman lagi menawarkan produk ke calon pembeli, pada saat teman-teman mau pidato, mengajar, sidang tesis dll., ketika emosi BAHAGIA teman-teman munculkan, maka teman-teman akan PEDE, Semangat, Percaya diri, dan teman-teman berada di Peak Performance teman-teman. Insya Allah.
Nah, kita akan coba hadirkan emosi dengan meng-enter keyword di mesin pencari otak kita, dan keywordnya adalah: BAHAGIA. Biarkan otak kita, subconscious kita, mengahdirkan momen yang paling membuatteman-teman bahaia di dalam hidup teman-teman.
Nah, nanti, saat perasaan BAHAGIA itu hadir, saya akan MENYATUKAN perasaan bahagia itu dengan simbol. Simbol ini saya sebut Anchor.
Simbolnya kita seragamkan ya, yang paling gampang, yaitu: KEPALAN TANGAN DI DADA KIRI.
Jadi, pada saat nanti teman-teman sedang berada di PUNCAK PERASAAN BAHAGIA, teman-teman saya pandu untuk MENGEPALKAN TANGAN KANAN DENGAN KUAT, dan meletakkannya di DI DADA KIRI.
Gunanya:
Saat kapan pun dan di mana pun teman-teman ingin menghadirkan perasaan nyaman, maka teman-teman tinggal cukup Mengepalkan Tangan kuat dan meletakkannya di dada kiri. Persis jantung.
Paham kira-kira, teman-teman?
👍
Terima kasih, Mas.
Kalo ada yang kurang paham, boleh bertanya ya, sebelum kita mulai. Biar berhasil.
Yang lain paham atau mengerti nih?🤣
paham kangg
Saya tunggu minimal 5 orang yang jawab ya. Biar lancar dan jadi do'a baik.
Paham mas
Kata adalah Doa.
Paham, Kang
Paham kang
paham kang
Paham Mas
Baik. Terima kasih. Kita mulai.
Untuk Mas @Cahyo Ken, saya izinkan khusus Mas Cahyo untuk mengganti semua kata baik saya dengan kata sebaliknya. Misal kata BAHAGIA dengan kata MENDERITA. Kata Indah dengan kata BURUK. Kata SENANG dengan kata SEDIH.
Dan itulah yang terjadi tas perkenan Mas Cahyo sendiri.
Ini sekadar eksperimen ya, hanya berlaku malam ini.
Untuk Mas Cahyo saya tidak akan memberi treatment khsusus, jadi silakan ikuti dan maknai seperti makna antonimnya.
Siap kang 🙏🏼
Baik kita coba ya teman-teman. Kita mulai, untuk menghadirkan pengalaman paling bahagia dalam hidup teman-teman. Bisa hari ini, bisa kemarin, bisa beberapa minggu lalu, tahun lalu, beberapa puluh tahun lalu, beberapa rats tahun lalu. Bisa pengalaman bahagia atas momen diri sendiri, bersama teman, atau pasangan, atau ayah, ibu, dengan orang-orang tercinta, orang yang teman-teman kenal, atau belum teman-teman kenal.
Silakan ambil posisi duduk yang paling nyaman. Atur napas dengan baik. Tarikan dan hembusannya membuat teman-teman merasa sangat rileks dan nyaman.Tarik nafas lewat hidung, dan hembuskan lewat mulut. Dan itu adalah cara yang sangat sehat.
Silakan ikuti instruksi ini dengan teliti, tahapan demi tahapannya:
1.     Ingat, Simbol/Anchornya adalah KEPALAN TANGAN DI DADA, atau boleh ciptakan simbol lain yang Anda lebih nyaman
2.     Silakan pejamkan mata. Bayangkan, rasakan, hadirkan, momen PALING INDAH yang membuat ANDA SANGAT AMAT BAHAGIA di dalam hidup Anda.
3.     Perjelas momen itu. Bikin lebih jelas dan detail lagi. Beri warna, dan perkuat dengan menghitung dari 1-3. Setiap hitungan, membuat momen indah itu semakin kuat dan nyata
4.     RASAKAN KEBAHAGIAAN-nya menyelimuti Anda. PERBESAR KEBAHAGIAAN itu dengan MENGHITUNG dari 1 sampai 5. Tiap hitungan membuat rasa BAHAGIA semakin besar dan semakin BESAR lagi mengalir dalam tubuh dan pikiran Anda
5.     Sekarang, di puncak bahagia ini, PASANG ANCHOR/SIMBOL yang tadi disepakati. KEPALKAN TANGAN DI DADA, lalu satukan KEPALAN KEPALAN TANGAN DI DADA dengan momen dan rasa BAHAGIA itu. KEPAL TANGAN sekuat-kuatnya, dan NIATKAN, kapan pun Anda KEPALKAN tangan di dada, maka perasaan BAHAGIA ini muncul seketika. ULANGI sampai 3x agar semakin KUAT.
6.     Pemasangan ANCHOR pun selesai. Kembalikan tangan seperti semula.
7.     Silakan kembali rileks, dan suasana kembali normal.

Oke. Hapal kan tahapan-tahapan di atas? Gampang kan?
Silakan coba SEKARANG.
Kalo ada yang mau report, silakan ya. tulis perasaannya seperti apa. Apa yang terasa dalam tubuh juga silakan.
ada rasa lain yang timbul, keberanian dan mantap hati...
Momen indah apa yang muncul, Mas?
Saat melakukan poin 2-4 rasanya makin berdebar, ada sensasi berdenyut di kepala, dan sesaat seperti mau tertidur 😁. Lalu disertai rasa ringan. seperti melayang
Batch 8, ada yang memunculkan momen saat ultah TK, hahaha...
saat saya mencoba bangkit dari kebangkrutan...is it ok?
Terima kasih. Ini sekarang bisa dihadirkan dengan CUKUP PEJAMKAN MATA, DAN KEPALKAN TANGAN DI DADA. Rasa itu muncul dengan cepat.
Oke banget. Karena point-nya BANGKIT.
Ringaan spt terbang diatas taman yg penuh keindahan, lepas bebas mnikmati alam, lega plong dan menjadi diri sendiri. Seperti putri yg melayang2 di awang. Bahagia..
Berdebar-debar rasanya sampai senyum2 sendiri jadinya. seperti kembali ke momen itu, nyata banget rasanya.
Coba sekarang cukup KEPALKAN TANGAN DI DADA, perasaan itu muncul tiba-tiba. Unik pastinya.
eh iya loh beneran 😍
Hahahahaha... Lucu ya?
Bener..👍👍
iyaa.. ini bs dipake terus kang?
hehehe..iya, kok bisa sih🥰😍
Mulai muncul lagi sesaat saya ngomel2 dalam hati kang... 😰
Saya merasa berada pada sebuah taman, ada rumah kayu kecil yang indah, di sana sedang musim bunga seperti sakura. Dan, rasanya saya seperti terbang di antara pepohonan rimbun dan hijau. Hehe..menghayal bisa terbang.
Teman-teman, COBA SEKARANG CUKUP PEJAMKAN MATA, dan KEPALKAN TANGAN DI DADA, maka perasaan BAHAGIA yang sama muncul tiba-tiba.
Momen yang muncul adalh saat saya digendong ayah, 9 tahun yg lalu. Saat saya masih sd. Tapi berhubung 6 thn lalu ayah saya meninggal. Kok jatuhnya jadi sedih ya?
BISA BANGET. Gunakan di momen yang diperlukan. Ketika apapun. Taruh misal saat takut, lakukan itu. Maka semua berubah jadi bahagia. Itu hadiah dari saya ya. Atas kuasa Tuhan.
Saya lihat senyum orang2 yang saya sayang.
Makasih mas.. wah pasti berguna bgt. karena saya termasuk pengidap mood swing akut 😆
mas saya boleh mencoba dengan momen berbeda?
Trimksh banyak kang, hadiah yg luar biasa, di toko ga ada yg jual..😊
Waaaaah, luar biasa banget. Nggak apa-apa @Dina_Riani, walaupun sedih, itu sedih dalam arti energi positif, karena ada rasa cinta di dalamnya. SIlakan berdoa untuk ayahanda, untuk senantiasa damai di sisi yang Maha Pemberi Damai.
Saya sampe refleks senyum-senyum saat memejamkan mata om. Tapi saat memikirkan momen itu, muncul momen bahagia yang belum terjadi tapi saya seperti ingin ke sana juga.
Saya merasa seperti anak kecil yang baru belajar sesuatu yang baru, rasanya senyum dan haru tidak bisa ditahan, sejak saya mulai menghargai moment bangun tidur dalam keadaan masih hidup dan sehat setiap hari(sebelumnya saya merasa hidup saya seperti robot), padahal ini masih malam dan belum tidur. Terima kasih Mas Asep, ini pengalaman baru buat saya 🙏
Waaaah luar biasa @Anggie eka putri. Anggie nanti cukup mengepalkan tangan di dada, momen bahagia itu muncul seketika. Gunakan itu saat kapan pun ya. Misa ketika mau present ke client. Insya Allahs emua membuat mood kita di puncak dan rasa takut apapun hilang. Lakuin ya Anggie...
Keren banget @NancyZenith DragonDraven. Luar biasa. Nanti bisa dipanggil kapanpun ya. Cukup kepalkan tangan di dada, dan semua perasaan baik itu hadir.
Mas Cahyo, apakah saat ini terkendali. Sudah netral atau makin menjadi-jadi?
Sudah bisa saya netralkan Kang.... 🙏🏼
Kebetulan di pos kampling putar lagu2 sedih. Jadi kebawa juga problem hidup 🤣🤣🙏🏼🙏🏼
Terima kasih Mas, 😊
Oke Mas Cahyo. Clearance semua ya. Hindari ada yang tersisa. Jangan cuma di netral, tapi ganti dengan perasaan bahagia. Saya anjurkan, ikuti langkah di atas yang saya pandu untuk temen-temen. Hadirkan momen paling bahagia. Ini sangat amat saya anjurkan untuk melakukan collapsing anchor atas simbol buruk yang tadi ter-attache.
kang asep aku bingung harus mikirin apa kok kayaknya stuck gitu...
Baca ulang dengan teliti ya @Haura Insiyah, entar praktekkan lagi ya. Biarkan aja mengalir, nggak perlu dipaksakan ya. Ini sekadar latihan. Tapi sambil menyelam, 2-3 pulau kita lewati.
Teman-teman, baiklah, sepertinya waktu sudah berakhir.
Tadi hanyalah contoh, bahwa betapa satu KATA KUNCI saja bisa menghadirkan emosi yang luar biasa.
Nah, copywriting adalah soal pilihan kata. Soal menstrukturkan emosi audience kita.
Kata yang kita susun, emosinya seperti yang barusan kita hadirkan.
Tentu tergantung kata apa yang kita pilih untuk audience kita.
Mimpi? Keinginan? Ketakutan? (Ini yang saya sangat anti, tapi banyak orang menggunakannya). Dll.
Dan sekarang teman-teman paham, betapa kata bukan cuma soal huruf yang memiliki bunyi semata. Kata juga bukan cuma soal makna. Tapi bertriliun emosi yang mengacu pada pengalam hidup sejal lahir hingga detik ini.
Saya serahkan dulu mike ke Om @Budiman Hakim, barangkali bisa masuk sesi Tanya Jawab.
Silakan, Om.
Baiklah, silakan saja tulis langsung di sini untuk yang ingin bertanya. Silakan.
Tanya kang :
Bagaimana kata ini bisa menyembuhkan luka batin seseorang?
Maksdnya kata-kata
Saya penasaran, mengapa tadi hal seperti ini masuk dalam fikiran saya ya, Kang?
Kalo di dalam terapi, ada banyak metode psikoterapi yang mengeksplorasi kata-kata untuk healing. Contoh tadi yang kita praktekkan salah satu di antaranya. Yaitu, kata disimbolkan dengan suatu anchor (kalo tadi kan dicontohkan dalam kepalan tangan ya). Nah, kata-kata baik kita simbolkan dalam 1 simbol tertentu. Lalu luka batin juga kita simbolkan dalam simbol tertentu. Nah, simbol Luka Batin, kemudian bisa kita isi dengan simbol sesuatu yang baik, terus isi sampai penuh, hingga luber. Maka Luka Batin pun hilang. Netral. Ini cuma salah satu cara saja.
Kalo mau cara lainnya, silakan ikutin kelas saya.😅
Trimksh kang. Kebayang hrs dilakukan berulang2 ya sampai penuh?
Wah ada kelasnya..🙏
Yang kita acu tadi adalah ihwal pengalaman. Bisa jadi itu adalah pengalaman @L. Sahara. Kalopun sampai detik ini tak ingat, mungkin itu pengalaman lama yang sudah terendap. Bisa jadi pengalaman 10 tahun lalu, 20 tahun lalu, 50 tahun lalu, 100 tahun lalu, 100 tahun lalu, atau entah berapa ribu tahun lalu.🤣
Next.
Kang @Asep Herna, saya Wawan kang, Apakah perasaan ini bisa kita "kunci" dalam diri kita setiap hari untuk digunakan dan disebarkan ke orang lain?
Tanya Kang Asep: 🙏🏼
Ingat ya teman-teman, pertanyaan berikutnya, setelah kata: Next.🤣
Menyimak
Lha, itu ANCHOR yang saya ajarkan adalah untuk mengunci perasaan itu dalam 1 simbol. Biar bisa digunakan kapan pun Kang @Arupadatu Purwana mau.😅
mau dong
Mau apa? Tadi kan udah dipraktekkan bareng.🤣
Silakan Mas @Away Anwari Natari .😃
Tanya Kang Asep:
Tadi kata yang dipakai adalah kata sifat, BAHAGIA.
Apakah bisa dengan kata nomina, misalnya SAYA PENULIS ULUNG? Hatur nuhun.
Konteks tadi adalah kata yang berhubungan dengan momen. Kalo misal yang mau dituju adalah pengalaman "SAYA SAAT JADI PENULIS ULUNG" sangat bisa.
Atau, konteksnya diubah, menjadi self talk, atau goal setting "SAYA PENULIS ULUNG", itu sangat bisa. Bahkan Nomina itu lebih kuat daripada Sifat.
Noted 🙏🏼
Itu nanti kita bahas di sesi berikutnya ya. Hatur nuhun my brother.😃
Next.
Menarik.. 👍🏼👍🏼🙏🏼🙏🏼
Malam Kang, saya Yohana. Saya mencoba mengambil inti dari sesi ini : Bahwa KATA menghadirkan MOMEN. MOMEN menghadirkan EMOSI. Dan EMOSI mempengaruhi JIWA. Kaitannya dengan Copywriting adalah sebuah kerja terkait dengan memasukkan DATA-DATA berupa KATA agar para audience kita terjadi TDS yang kita harapkan. Terjadi TRANCCE yang kita harapkan. (Mohon dikoreksi kalau salah). Pertanyaannya : Bagaimana kita yakin bahwa dalam tulisan yang kita buat, momen yang kita hadirkan lewat kata-kata itu memunculkan TDS yang sama seperti yang kita harapkan?
Bentar, ambil charge dulu ya, ini mau abis banget.🤣

Tidak ada komentar:

Posting Komentar