Materi :
The Power of Hypnotic Writing
Waktu : Selasa, 21 Juli 2020
Narasumber : Kang Asep Herna
Narasumber : Kang Asep Herna
Materinya Kang Asep
adalah rangkaian dari Hypnotic writing. Di mana kita bisa memanfaatkan
kecerdasan alam bawah sadar untuk menulis. Supaya saya tidak berlama-lama
membuang waktu, lebih baik kita panggil saja guru kita, termasuk guru saya
juga.....
Kang Asep Hernaaaaaa......👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏
👏👏👏👏👏👏👏
Silakan, Sep....
Terima kasih, Om.
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam, teman-teman. Saat
ini kita memasuki Sesi #2 The Power of Hypnotic Copywriting, sebagai bagian
dari pelatihan The Writers.
Teman-teman, di sesi
saya, ruang chat akan kami buka, karena saya perlu untuk terjadi interaksi
dalam rangka experience sekaligus melakukan eksperimen bagaimana kata terkait
dengan mental kita. Soalnya, kalo kita lakukan hanya satu arah, materi saya
jadinya cuma cerita awang-awang saja.
Sayangnya, saat saya buka
kemarin agak chaos ya, sehingga interaksi banyak yang nggak releva. Efeknya
materi jadi nggak clear. Apalagi yang telat datang, begitu baca saya minta
temen-temen response, langsung posting response, padahal materi udah jauh ke
mana-mana.
Karena itu, ruang chat
akan tetep saya buka di malam ini juga malam berikutnya, tapi dengan aturan
main yang mesti kita sepakati. Seperti berikut ini:
1. Teman-teman
hanya menulis di momen ketika saya minta menulis (yang join/datang belakangan,
mending tidak usah response ya, karena pastinya responsenya telat sehingga
tidak relevan dengan topik yang sedang berlangsung)
2. Hindari
menulis hal-hal yang tidak penting, seperti "Naaah betul",
"Setuju", "Ngebullll niiiih" dll., kecuali diminta pemateri
untuk memperkuat eksperimen
3. Berempati
pada peserta yang lain, dengan merasakan bahwa kalau menulis hal tidak penting,
ini mengganggu kenyamanan peserta lain
4. Di
sesi Tanya Jawab, penanya tidak memposting pertanyaan sebelum dipersilakan oleh
pemateri. Saat pemateri menjawab pertanyaan, penanya berikutnya tidak
memposting pertanyaan sebelum pemateri bilang "Next"
Semoga teman-teman
mengerti ya, karena kita adalah bagian dari 160 teman-teman yang ada di sini.
Baik, kita mulai.
Kemarin kita sudah
membahas mengenai mekanisme mental manusia, tipikal sugestivitas audience,
sekaligus kita mendemonstrasikan bagaimana diksi atau kata serta sebuah
struktur kalimat mampu membawa trance audience.
Thanks Mas Asep. Sebagian
dari teman-teman ada yang berhasil merasakan efeknya, langsung dan ekstrem.
Persis seperti
menurut Stanford Hypnotic Succeptibility
Scale (SHSS), kita mendapati bahwa dalam test kita kemarin ada teman-teman yang
Sangat Sugestive, ada yang Moderat (Biasa-biasa saja), dan ada yang Sulit. Prosentase-nya
saja yang berbeda ya.
Pertanyaannya, bagaimana
bisa, KATA, apalagi dalam format texting seperti di WA ini, mampu memengaruhi
audience bahkan menciptakan trance pada audience?
Teman-teman, tentu saja,
kata tersebut disusun dalam sebuah formula tertentu. Dalam sebuah struktur
tertentu. Dalam sebuah cara tertentu. Sehingga “kata-kata” tersebut bisa
menciptakan trance.
Dalam pandangan
hipnosisme dan neuro linguistic programming sendiri, kata sangat dipercaya
berkaitan dengan emosi. Kata, sudah sangat mutlak merepresentasikan sebuah
pengalaman. Dan setiap pengalaman memiliki kesan tersendiri. Memiliki nilai
tersendiri. Memiliki emosi tersendiri.
Apakah menyenangkan,
apakan menyedihkan, apakah membuat jijik, membuat takut, dan semua nilai emosi
lainnya. Ada beberapa riset yang pernah dilakukan, satu kelompok, dalam sekian
waktu, bereksperimen untuk berkutat dengan kata-kata yang berkonotasi baik,
seperti bahagia, senang, gembira, cinta, enak, mimpi indah, berhasil, sukses,
dan kata-kata positif lainnya.
Sementara di satu sisi,
kelompok lain mencoba hanya mengeksplorasi kata-kata bermuatan negatif seperti
benci, marah, jengkel, bete, was-was, kuatir, gagal, dan sejenisnya. Satu bulan
kemudian, ternyata kelompok yang berkutat dengan kata-kata baik wajahnya sangat
amat bersinar, berseri-seri, dan terlihat berpikiran optimistis. Sementara yang
berkutat dengan kata-kata negatif, sebaliknya. Kuyu, kusut, kucel, kumuh, dan
sejenisnya.
Saya sendiri sering
ketika di ruang kelas bereksperimen, mengkondisikan salah satu subjek untuk memikirkan
pengalaman terburuk dalam dirinya, yang paling membuat ia merasa berada di
posisi paling tidak beruntung. Saya perbesar perasaan negatifnya itu hingga
berada di puncak paling kuat. Dan apa yang terjadi ketika ia saya minta untuk
membacakan sebuah buku yang saya bawa?
Ia bener-bener menjelma
orang gagap, tak bisa berkata-kata, bahkan sekadar membaca apa yang terlihat di
matanya. Saat saya tanya, ia merasa matanya blank. Kok bisa sih, Kang? Inilah
The Power of Words.
Ketika sebuah kata
diucapkan, ditulis, didengar atau dibaca, maka manusia akan melakukan pencarian
terhadap sebuah pengalaman terkait kata tersebut, lengkap dengan emosinya.
Inilah yang disebut dengan Trans Derivational Search (TDS). TDS ini istilah
yang sangat akrab dengan hypnosis aliran Ericksonian yang berbasis
conversational hypnosis (hypnosis percakapan), juga dengan Neuro Linguistic
Programming (NLP).
TDS adalah proses
pencarian makna yang dilakukan seseorang ke dalam internal dirinya, atas suatu
data (kata/bahasa) yang ia terima. Mekanismenya mirip dengan ketika kita ngetik
suatu KATA di kolom SEARCHING Google. Begitu suatu kata kita enter, taruhlah
kata “BAHAGIA”, maka akan muncul beratus ribu atau bahkan mungkin berjuta laman
yang terkait dengan kata “BAHAGIA” yang terarsip di dalam data Google.
Begitu juga proses TDS
yang terjadi pada manusia. Ketika seseorang menerima data kata BAHAGIA, maka
otak manusia melakukan SEARCHING atas makna kata BAHAGIA itu. Akan muncul
(secara unconscious) semua pengalaman BAHAGIA ketika sejak keluar dari janin
hingga detik ini.
Bayangkan, berapa triliun
pengalaman bahagia kah jumlahnya? Apa yang kita rasakan ketika sensasi bahagia
ini hadir? Dan itulah akumulasi dari berbagai momen bahagia. Itulah ajaibnya
arsip manusia, yang JAUH melebihi kemampuan arsip Google. Itu sebabnya pula,
kita harus hati-hati memilihi DIKSI atau kata, jangan sampai yang masuk ke
dalam diri kita kata-kata NEGATIF.
Karena proses TDS siap
berlangsung, menghadirkan sensasi dari hasil pencarian makna kata tersebut,
saat dikaitkan dengan momen-momen kata negative tadi. Jadi, melihat proses TDS
ini, sangat masuk akal kan, riset yang tadi saya ilustrasikan di depan, bahwa
dalam 30 hari orang berkutat dengan hanya kata-kata bermuatan baik atau buruk,
maka ada impact besar terhadap perilaku bahkan penampilan fisiknya.
Oiya, saat TDS
berlangsung, maka sudah dipastikan, manusia sedang mengalami TRANCE! Sedang
fokus pada memunculkan emosi terkait kata yang di-enter di dalam otaknya. Saat
trance, manusia, jelas, sedang berada di wilayah sangat amat sugestif.
Nah, apa hubungannya, TDS
dengan Copywriting, Kang? Copywriting adalah sebuah kerja terkait dengan
memasukkan DATA-DATA berupa KATA, agar pada audience kita terjadi TDS yang kita
harapkan. Terjadi TRANCE yang kita harapkan.
Nah, bahasa memang
merupakan alat trance yang sangat efektif. Rasakan, atau bayangkan pengalaman
kita kemarin, saya memang sengaja memunculkan pengalaman trance dengan
mengeksplorasi bahasa. Dan ini saya set, untuk sekaligus kita memahami, bahwa
bahasa adalah alat trance yang begitu sempurna.
Milton Erickson, Bapak
Hipnosis Modern Dunia, adalah tokoh yang sangat piawai dalam hal ini. Nggak
heran, orang sekelas seorang ahli linguistik seperti Dr. John Grinder, bareng
dengan ahli komputer seperti Dr. Richard Bandler, memetakan pola-polanya
menjadi awal mula NLP, dengan Milton Modelnya.
Saat saya mengenal NLP,
saya baru tahu, ternyata Dr. John Grinder ini, metodenya, sangat terpengaruh
oleh tokoh linguistik kiblatnya para dosen saya di UI, seperti Noam Chomsky,
yang terkenal dengan teori Tatabahasa Generatif-nya (Transformational
Generative Grammar).
Mas Anwari dan Kifti
pastinya sangat akrab dengan nama yang satu ini. Temen satu angkatan saya,
linguis di UI, bahkan menamakan anaknya Chomsky, hahahahaah. John Grinder
mengadopsi pemikiran Chomsky yang bilang bahwa bahasa itu terdiri dari dua:
Deep Structure (Struktur batin di mana konsep bahasa muncul); dan Surface
Structure (Struktur permukaan ketika bahasa diimplementasikan dalam bentuk
bunyi, kata, kalimat).
Nah, dari struktur ini,
Grinder menemukan bahwa apa yang muncul dalam wujud bahasa, kerap berbeda
dengan apa yang ada dalam struktur batinnya. Apakah karena proses distorsi,
deletion, generalisasi, dll. Ini yang kemudian jadi fokus bahasan John Grinder
dan Richard Bandler, di dalam NLP-nya.
Telaah mendalam dari hal
ini kemudian menghasilkan rapinya benang kusut mental manusia. Bayangkan,
problem mental, bahkan psikosomatik, muncul gara-gara terjadi distorsi atau
deletion atau generalisasi dan saling sabotase lainnya antara Deep Structure
dan Surface Structure tadi. Lalu dengan klu Chomsky, maka Grinder dan Bandler
coba memaut dan mengurutnya.
Silakan pelajari lebih
mendalam soal ini kalo tertarik ya. Dan ini tidak cuma berkaitan dengan masalah
kesehatan mental saja, tapi juga berhubungan dengan soal ekselensi diri
manusia.
Bahkan, bahkan, bahkan,
dari 2 teori dasar Chomsky, bisa tercipta ke-chaos-an dalam sistem sosial, kalo
disalahgunakan oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Bagaimana distorsi,
deletion, generalisasi dll. atas sistem bahasa (taruhlah sistem makna), bisa
membuat huru-hara di suatu wilayah. Bener ya kata pepatah, lidah (kata) itu
lebih tajam dari pedang.🤣
Wah, kok intermezzo-nya
jauh sekali ya. Trance ternyata saya nih. Saya ingin mengajak dulu teman-teman
fokus soal TDS (trans derivational search) tadi. Karena ini adalah inti,
bagaimana tulisan kita bisa membangkitkan emosi audience kita.
Yang kita tahu bahwa 88%
sistem tubuh kita, tindakan kita, dikendalikan oleh emosi kita. Oleh
subconscious kita. Nah, sekarang saatnya kita bereksperimen ya, untuk sekaligus
mengalami, seperti apa sih 1 kata saja bisa terkait dengan jutaan momen yang
tidak kita sadari.
Seperti kata yang kita
ketik di mesin pencari Google tadi, yang begitu kita enter menampilkan puluhan
bahkan ribuan laman terkait. Nah, saya ingin bertanya dulu ke temen-temen, kalo
saya minta memilih 1 kata, malam ini teman-teman memilih untuk
"Bahagia" atau "Menderita".🤣🤣🤣🤣
Nah, ini boleh dijawab
deh, hahahaha... bahagia. Bahagia Bahagia Menderita Bahagia Bahagia Bahagia.
Ini serius atau canda?🤣
Bahagia Bahagia. Mas @Cahyo Ken kemarin masuk ke dalam kategori 10% atau 85%?
Bahagia Bahagia bahagia Bahagia
Teman-teman yang memilih bahagia, terima kasih ya. Insya Allah kita pilih kata
ini. Serius... meski ada unsur becanda. Sering saya pakai. Entah itu masuk
keilmuan ini atau tdk. Itu yg ssaya cari tahu. Kebetulan pas 2 kata ini kang
10% Bantu jwb
Ini jawab dulu dong,
masuk kategori 10% atau 85% kemarin? Tau dari mana? Dr kt2 mas kmrn. 85% mudah
disugestiv. Mudah disugesti itu yang 10%. Maksudnya 10%?
85% itu moderat. 5% itu sulit. Oh iya. Oke...
Teman-teman, 160 teman-teman di sini menyaksikan ya keiginan yang unik dari Mas Cahyo ini.🤣 Insya Allah saya
coba membahagiakan Mas @Cahyo Ken dengan membantunya untuk
"menderita", bila saya ada waktu.🤣
Tapi sekali lagi ini
sekadar eksperimen betapa kata itu terkait dengan rangkaian pengalaman kita ya.
Sementara saya fkus dulu ke teman-teman yang memilih dan ingin menghadirkan
emosi "Bahagia", karena itu pilihan terbanyak.
Baik, teman-teman, di
eksperimen ini sekalian saya ingin menjadikan momen BAHAGIA ini bisa
teman-teman hadirkan kapan pun dan di mana un setelah malam ini, ketika
teman-teman memerlukannya.
Percayalah. Saat
teman-teman presentasi di depan client, saat teman-teman lagi menawarkan produk
ke calon pembeli, pada saat teman-teman mau pidato, mengajar, sidang tesis
dll., ketika emosi BAHAGIA teman-teman munculkan, maka teman-teman akan PEDE,
Semangat, Percaya diri, dan teman-teman berada di Peak Performance teman-teman.
Insya Allah.
Nah, kita akan coba
hadirkan emosi dengan meng-enter keyword di mesin pencari otak kita, dan
keywordnya adalah: BAHAGIA. Biarkan otak kita, subconscious kita, mengahdirkan
momen yang paling membuatteman-teman bahaia di dalam hidup teman-teman.
Nah, nanti, saat perasaan
BAHAGIA itu hadir, saya akan MENYATUKAN perasaan bahagia itu dengan simbol.
Simbol ini saya sebut Anchor.
Simbolnya kita seragamkan
ya, yang paling gampang, yaitu: KEPALAN TANGAN DI DADA KIRI.
Jadi, pada saat nanti
teman-teman sedang berada di PUNCAK PERASAAN BAHAGIA, teman-teman saya pandu
untuk MENGEPALKAN TANGAN KANAN DENGAN KUAT, dan meletakkannya di DI DADA KIRI.
Gunanya:
Saat kapan pun dan di
mana pun teman-teman ingin menghadirkan perasaan nyaman, maka teman-teman
tinggal cukup Mengepalkan Tangan kuat dan meletakkannya di dada kiri. Persis
jantung.
Paham kira-kira,
teman-teman?
👍
Terima kasih, Mas.
Kalo ada yang kurang
paham, boleh bertanya ya, sebelum kita mulai. Biar berhasil.
Yang lain paham atau
mengerti nih?🤣
paham kangg
Saya tunggu minimal 5
orang yang jawab ya. Biar lancar dan jadi do'a baik.
Paham mas
Kata adalah Doa.
Paham, Kang
Paham kang
paham kang
Paham Mas
Baik. Terima kasih. Kita
mulai.
Untuk Mas @Cahyo Ken,
saya izinkan khusus Mas Cahyo untuk mengganti semua kata baik saya dengan kata
sebaliknya. Misal kata BAHAGIA dengan kata MENDERITA. Kata Indah dengan kata
BURUK. Kata SENANG dengan kata SEDIH.
Dan itulah yang terjadi
tas perkenan Mas Cahyo sendiri.
Ini sekadar eksperimen
ya, hanya berlaku malam ini.
Untuk Mas Cahyo saya
tidak akan memberi treatment khsusus, jadi silakan ikuti dan maknai seperti
makna antonimnya.
Siap kang 🙏🏼
Baik kita coba ya
teman-teman. Kita mulai, untuk menghadirkan pengalaman paling bahagia dalam
hidup teman-teman. Bisa hari ini, bisa kemarin, bisa beberapa minggu lalu,
tahun lalu, beberapa puluh tahun lalu, beberapa rats tahun lalu. Bisa pengalaman
bahagia atas momen diri sendiri, bersama teman, atau pasangan, atau ayah, ibu,
dengan orang-orang tercinta, orang yang teman-teman kenal, atau belum
teman-teman kenal.
Silakan ambil posisi
duduk yang paling nyaman. Atur napas dengan baik. Tarikan dan hembusannya
membuat teman-teman merasa sangat rileks dan nyaman.Tarik nafas lewat hidung,
dan hembuskan lewat mulut. Dan itu adalah cara yang sangat sehat.
Silakan ikuti instruksi
ini dengan teliti, tahapan demi tahapannya:
1. Ingat,
Simbol/Anchornya adalah KEPALAN TANGAN DI DADA, atau boleh ciptakan simbol lain
yang Anda lebih nyaman
2. Silakan
pejamkan mata. Bayangkan, rasakan, hadirkan, momen PALING INDAH yang membuat
ANDA SANGAT AMAT BAHAGIA di dalam hidup Anda.
3. Perjelas
momen itu. Bikin lebih jelas dan detail lagi. Beri warna, dan perkuat dengan
menghitung dari 1-3. Setiap hitungan, membuat momen indah itu semakin kuat dan
nyata
4. RASAKAN
KEBAHAGIAAN-nya menyelimuti Anda. PERBESAR KEBAHAGIAAN itu dengan MENGHITUNG
dari 1 sampai 5. Tiap hitungan membuat rasa BAHAGIA semakin besar dan semakin
BESAR lagi mengalir dalam tubuh dan pikiran Anda
5. Sekarang,
di puncak bahagia ini, PASANG ANCHOR/SIMBOL yang tadi disepakati. KEPALKAN
TANGAN DI DADA, lalu satukan KEPALAN KEPALAN TANGAN DI DADA dengan momen dan
rasa BAHAGIA itu. KEPAL TANGAN sekuat-kuatnya, dan NIATKAN, kapan pun Anda
KEPALKAN tangan di dada, maka perasaan BAHAGIA ini muncul seketika. ULANGI
sampai 3x agar semakin KUAT.
6. Pemasangan
ANCHOR pun selesai. Kembalikan tangan seperti semula.
7. Silakan
kembali rileks, dan suasana kembali normal.
Oke. Hapal kan
tahapan-tahapan di atas? Gampang kan?
Silakan coba SEKARANG.
Kalo ada yang mau report,
silakan ya. tulis perasaannya seperti apa. Apa yang terasa dalam tubuh juga
silakan.
ada rasa lain yang
timbul, keberanian dan mantap hati...
Momen indah apa yang
muncul, Mas?
Saat melakukan poin 2-4
rasanya makin berdebar, ada sensasi berdenyut di kepala, dan sesaat seperti mau
tertidur 😁.
Lalu disertai rasa ringan. seperti melayang
Batch 8, ada yang
memunculkan momen saat ultah TK, hahaha...
saat saya mencoba bangkit
dari kebangkrutan...is it ok?
Terima kasih. Ini
sekarang bisa dihadirkan dengan CUKUP PEJAMKAN MATA, DAN KEPALKAN TANGAN DI
DADA. Rasa itu muncul dengan cepat.
Oke banget. Karena
point-nya BANGKIT.
Ringaan spt terbang
diatas taman yg penuh keindahan, lepas bebas mnikmati alam, lega plong dan
menjadi diri sendiri. Seperti putri yg melayang2 di awang. Bahagia..
Berdebar-debar rasanya
sampai senyum2 sendiri jadinya. seperti kembali ke momen itu, nyata banget
rasanya.
Coba sekarang cukup
KEPALKAN TANGAN DI DADA, perasaan itu muncul tiba-tiba. Unik pastinya.
eh iya loh beneran 😍
Hahahahaha... Lucu ya?
Bener..👍👍
iyaa.. ini bs dipake
terus kang?
hehehe..iya, kok bisa sih🥰😍
Mulai muncul lagi sesaat
saya ngomel2 dalam hati kang... 😰
Saya merasa berada pada
sebuah taman, ada rumah kayu kecil yang indah, di sana sedang musim bunga
seperti sakura. Dan, rasanya saya seperti terbang di antara pepohonan rimbun
dan hijau. Hehe..menghayal bisa terbang.
Teman-teman, COBA SEKARANG
CUKUP PEJAMKAN MATA, dan KEPALKAN TANGAN DI DADA, maka perasaan BAHAGIA yang
sama muncul tiba-tiba.
Momen yang muncul adalh
saat saya digendong ayah, 9 tahun yg lalu. Saat saya masih sd. Tapi berhubung 6
thn lalu ayah saya meninggal. Kok jatuhnya jadi sedih ya?
BISA BANGET. Gunakan di
momen yang diperlukan. Ketika apapun. Taruh misal saat takut, lakukan itu. Maka
semua berubah jadi bahagia. Itu hadiah dari saya ya. Atas kuasa Tuhan.
Saya lihat senyum orang2
yang saya sayang.
Makasih mas.. wah pasti
berguna bgt. karena saya termasuk pengidap mood swing akut 😆
mas saya boleh mencoba
dengan momen berbeda?
Trimksh banyak kang,
hadiah yg luar biasa, di toko ga ada yg jual..😊
Waaaaah, luar biasa
banget. Nggak apa-apa @Dina_Riani, walaupun sedih, itu sedih dalam arti energi
positif, karena ada rasa cinta di dalamnya. SIlakan berdoa untuk ayahanda,
untuk senantiasa damai di sisi yang Maha Pemberi Damai.
Saya sampe refleks
senyum-senyum saat memejamkan mata om. Tapi saat memikirkan momen itu, muncul
momen bahagia yang belum terjadi tapi saya seperti ingin ke sana juga.
Saya merasa seperti anak
kecil yang baru belajar sesuatu yang baru, rasanya senyum dan haru tidak bisa
ditahan, sejak saya mulai menghargai moment bangun tidur dalam keadaan masih
hidup dan sehat setiap hari(sebelumnya saya merasa hidup saya seperti robot),
padahal ini masih malam dan belum tidur. Terima kasih Mas Asep, ini pengalaman
baru buat saya 🙏
Waaaah luar biasa @Anggie
eka putri. Anggie nanti cukup mengepalkan tangan di dada, momen bahagia itu
muncul seketika. Gunakan itu saat kapan pun ya. Misa ketika mau present ke
client. Insya Allahs emua membuat mood kita di puncak dan rasa takut apapun
hilang. Lakuin ya Anggie...
Keren banget @NancyZenith
DragonDraven. Luar biasa. Nanti bisa dipanggil kapanpun ya. Cukup kepalkan
tangan di dada, dan semua perasaan baik itu hadir.
Mas Cahyo, apakah saat
ini terkendali. Sudah netral atau makin menjadi-jadi?
Sudah bisa saya netralkan
Kang.... 🙏🏼
Kebetulan di pos kampling
putar lagu2 sedih. Jadi kebawa juga problem hidup 🤣🤣🙏🏼🙏🏼
Terima kasih Mas, 😊
Oke Mas Cahyo. Clearance
semua ya. Hindari ada yang tersisa. Jangan cuma di netral, tapi ganti dengan
perasaan bahagia. Saya anjurkan, ikuti langkah di atas yang saya pandu untuk
temen-temen. Hadirkan momen paling bahagia. Ini sangat amat saya anjurkan untuk
melakukan collapsing anchor atas simbol buruk yang tadi ter-attache.
kang asep aku bingung
harus mikirin apa kok kayaknya stuck gitu...
Baca ulang dengan teliti
ya @Haura Insiyah, entar praktekkan lagi ya. Biarkan aja mengalir, nggak perlu
dipaksakan ya. Ini sekadar latihan. Tapi sambil menyelam, 2-3 pulau kita
lewati.
Teman-teman, baiklah,
sepertinya waktu sudah berakhir.
Tadi hanyalah contoh, bahwa
betapa satu KATA KUNCI saja bisa menghadirkan emosi yang luar biasa.
Nah, copywriting adalah
soal pilihan kata. Soal menstrukturkan emosi audience kita.
Kata yang kita susun,
emosinya seperti yang barusan kita hadirkan.
Tentu tergantung kata apa
yang kita pilih untuk audience kita.
Mimpi? Keinginan?
Ketakutan? (Ini yang saya sangat anti, tapi banyak orang menggunakannya). Dll.
Dan sekarang teman-teman
paham, betapa kata bukan cuma soal huruf yang memiliki bunyi semata. Kata juga
bukan cuma soal makna. Tapi bertriliun emosi yang mengacu pada pengalam hidup
sejal lahir hingga detik ini.
Saya serahkan dulu mike
ke Om @Budiman Hakim, barangkali bisa masuk sesi Tanya Jawab.
Silakan, Om.
Baiklah, silakan saja
tulis langsung di sini untuk yang ingin bertanya. Silakan.
Tanya kang :
Bagaimana kata ini bisa
menyembuhkan luka batin seseorang?
Maksdnya kata-kata
Saya penasaran, mengapa
tadi hal seperti ini masuk dalam fikiran saya ya, Kang?
Kalo di dalam terapi, ada
banyak metode psikoterapi yang mengeksplorasi kata-kata untuk healing. Contoh
tadi yang kita praktekkan salah satu di antaranya. Yaitu, kata disimbolkan
dengan suatu anchor (kalo tadi kan dicontohkan dalam kepalan tangan ya). Nah,
kata-kata baik kita simbolkan dalam 1 simbol tertentu. Lalu luka batin juga
kita simbolkan dalam simbol tertentu. Nah, simbol Luka Batin, kemudian bisa
kita isi dengan simbol sesuatu yang baik, terus isi sampai penuh, hingga luber.
Maka Luka Batin pun hilang. Netral. Ini cuma salah satu cara saja.
Kalo mau cara lainnya,
silakan ikutin kelas saya.😅
Trimksh kang. Kebayang
hrs dilakukan berulang2 ya sampai penuh?
Wah ada kelasnya..🙏
Yang kita acu tadi adalah
ihwal pengalaman. Bisa jadi itu adalah pengalaman @L. Sahara. Kalopun sampai
detik ini tak ingat, mungkin itu pengalaman lama yang sudah terendap. Bisa jadi
pengalaman 10 tahun lalu, 20 tahun lalu, 50 tahun lalu, 100 tahun lalu, 100
tahun lalu, atau entah berapa ribu tahun lalu.🤣
Next.
Kang @Asep Herna, saya
Wawan kang, Apakah perasaan ini bisa kita "kunci" dalam diri kita
setiap hari untuk digunakan dan disebarkan ke orang lain?
Tanya Kang Asep: 🙏🏼
Ingat ya teman-teman,
pertanyaan berikutnya, setelah kata: Next.🤣
Menyimak
Lha, itu ANCHOR yang saya
ajarkan adalah untuk mengunci perasaan itu dalam 1 simbol. Biar bisa digunakan
kapan pun Kang @Arupadatu Purwana mau.😅
mau dong
Mau apa? Tadi kan udah
dipraktekkan bareng.🤣
Silakan Mas @Away Anwari
Natari .😃
Tanya Kang Asep:
Tadi kata yang dipakai
adalah kata sifat, BAHAGIA.
Apakah bisa dengan kata
nomina, misalnya SAYA PENULIS ULUNG? Hatur nuhun.
Konteks tadi adalah kata
yang berhubungan dengan momen. Kalo misal yang mau dituju adalah pengalaman
"SAYA SAAT JADI PENULIS ULUNG" sangat bisa.
Atau, konteksnya diubah,
menjadi self talk, atau goal setting "SAYA PENULIS ULUNG", itu sangat
bisa. Bahkan Nomina itu lebih kuat daripada Sifat.
Noted 🙏🏼
Itu nanti kita bahas di
sesi berikutnya ya. Hatur nuhun my brother.😃
Next.
Menarik.. 👍🏼👍🏼🙏🏼🙏🏼
Malam Kang, saya Yohana. Saya
mencoba mengambil inti dari sesi ini : Bahwa KATA menghadirkan MOMEN. MOMEN
menghadirkan EMOSI. Dan EMOSI mempengaruhi JIWA. Kaitannya dengan Copywriting
adalah sebuah kerja terkait dengan memasukkan DATA-DATA berupa KATA agar para
audience kita terjadi TDS yang kita harapkan. Terjadi TRANCCE yang kita harapkan.
(Mohon dikoreksi kalau salah). Pertanyaannya : Bagaimana kita yakin bahwa dalam
tulisan yang kita buat, momen yang kita hadirkan lewat kata-kata itu
memunculkan TDS yang sama seperti yang kita harapkan?
Bentar, ambil charge dulu
ya, ini mau abis banget.🤣
Tidak ada komentar:
Posting Komentar