Materi :
Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku
Waktu :
Senin, 8 Juni 2020
Narsum :
Emi Sudarwati
Narasumber bernama Emi
Sudarwati adalah Guru Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Jawa
Timur. Pegiat Literasi Guru dan Siswa
Indonesia. Lebih dari 460 buku ber-ISBN
yang ada nama saya di dalamnya.
TAHUN 2017.
Tidak berhenti sampai di
situ. Beberapa bulan berikutnya. Penulis diundang untuk mengikuti workshop
Literasi di Kota Batam. Tidak ingin melewatkan
kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu
Singapura. Sehari di kota lion,
melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan aji mumpung atau
apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik. Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke
Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut. Kebetulan juga
bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan
belajar-mengajar di sekolah.
Paska menyandang predikat
juara I inobelnas, penulis belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama. Tentu dalam waktu yang belum bisa
diprediksi. Oleh karena itu, penulis
tidak ingin kesepian. Lalu mengajak
teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu
buku. Penulis menyebutnya dengan istilah
Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat
ilmiah. Namun dalam grup tersebut juga
menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,
berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih
banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan
selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan. Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI
(Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).
TAHUN 2018
Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku
Guru Inspiratif. Karena sejak tahun 2018
ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah. Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif
(PBI). Beberapa undangan dari
daerah-daerah lain mulai berdatangan.
Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta
dan lain-lain.
Akhirnya penulis
berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari
Sabtu-Minggu atau Jumat sore. Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis aktif
sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG). Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai
pemateri seminar maupun pelatihan. Juga
sebagai juri dalam lomba-lomba guru.
Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.
Selain di PBG, juga
penulis juga aktif di PGRI. Yaitu
sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan meulis buku. Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih
inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis. Menghimbau agar guru-guru lebih sering
mengirimkan hasil karya ke media. Jangan
berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat.
Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah.
Lama kelamaan pasti
dimuat juga. Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman
meulis itu sangat diperlukan. Dengan
terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis
pula. Dari proses tersebut kita
belajar. Belajar meminimalisir
kekesalahan.
TAHUN 2019
Penulis mengawali
terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.
Karya ini ditulis berdua dengan suami.
Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan
suami semakin bahagia.
Selanjutnya, di tahun
yang sama. Penulis ingin menerbitkan 2
buku tunggal dan beberapa buku patungan.
Buku tunggal yang pertama berbahasa Jawa, yaitu Pengalaman Selama Haji
dan Umrah. Sedangkan buku tunggal yang
kedua adalah ini, Menulis dan menerbitkan
Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia.
Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.
Adapun untuk patungan, seperti biasa
saja. Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1
Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif. Juga menulis bersama penerbit Pustaka
Ilalang,
Saat ini konsentrasi mengelola TBM
Kinanthi.
PN KINANTI
PENERBITMAJAS.com - Minat baca masyarakat terhadap buku-buku bacaan bermutu ternyata
lumayan. Namun ternyata pula ketersediaan buku-buku itu belum seperti yang
diharapkan.
Oleh karena itu seorang pemuda Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro mengajak kerja sama Taman Baca Masyarakat Kinanthi untuk dapat mengelola TBM Kinanthi. Ini guna perwujudan aktivitas membaca buku sekaligus aktivitas belajar menulis.
Oleh karena itu seorang pemuda Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro mengajak kerja sama Taman Baca Masyarakat Kinanthi untuk dapat mengelola TBM Kinanthi. Ini guna perwujudan aktivitas membaca buku sekaligus aktivitas belajar menulis.
Sambutan Ketua
TBM Kinanthi sangat bagus dan bagai gayung bersambut didukung oleh KBM
(Komunitas Belajar Menulis) Kepohbaru. Maka terselenggaralah acara peluncuran
TBM, Sanggar Teater, Toko Buku Kinanthi pada 22 September 2019.
Pemuda itu bernama
Rony (foto ke-3 dari atas saat memberi sambutan) yang pada acara itu berperan
sebagai Ketua Panitia. Ketua TBM Kinanthi adalah Emi Sudarwati, S.Pd. (foto
paling bawah ke-3 dari kiri) guru SMPN 1 Baureno yang telah malang melintang di
dunia literasi Indonesia.
Ketua KBM
adalah Sigit Priatmoko dosen Unisma/Universitas Islam Malang (foto ke-2
dari bawah saat memberi sambutan). Ketiganya memberi sambutan pada acara di
Desa Blongsong Kecamatan Baureno pada hari bersejarah itu. Bertindak juga
sebagai panitia adalah Slamet Widodo, S.Pd. (foto paling bawah ke-2 dari kanan)
guru MTsN 3 Bojonegoro, M. Alim, S.Pd. (foto paling bawah paling kanan) guru
SMKN Kepohbaru.
Peserta acara adalah
masyarakat umum sekitar 60 orang peserta yang terdiri dari siswa-siswi, guru,
lain-lain, dari Bojonegoro, Lamongan, Tuban. Puncak acara adalah Pelatihan
Menulis Puisi oleh Yonathan Rahardjo yang dikenal sebagai sastrawan Indonesia.
Sebelum pelatihan, Emi Sudarwati memberi materi motivasi dunia penulisan.
Pelatihan disemarakkan dengan tanya jawab dan atraksi pembacaan puisi oleh para
peserta. (Foto: Viyo, ES, YR)
***
Untuk penerbitan buku beliau
kerja sama dengan Majas Grup (Penerbit Majas, Dwi Putra Jawa, dan Praktek
Mandiri). SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu
Buku). Mau menerbitkan buku ber isbn, mudah dan murah? Ayo ikut program ini.
Kirimkan naskah buku Bapak/Ibu Guru atau
Siswa. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat. Misalkan:
1.
Kumpulan Puisi
2.
Kumpulan Cerpen
3.
Kumpulan Esai
4.
Novel
5.
PTK
6.
Naskah INOBEL
7.
Kumpulan Pantun
8.
Kumpulan Resep
9.
Kumpulan Cerpen Misteri
10.
Dll
Jenis huruf : Time new
roman/12/1,5. Ukuran kertas A5. Margin 2:2;2;2. Naskah sudah lengkap dg kata
pengantar, biografi dan foto dalam 1 file. Jangan dipisah-pisah. Nama file :
SaGu SaBu spasi nama Atau SaSis SaBu spasi nama. Contoh : SaGu SaBu Emi Atau
SaSis SaBu Emi. Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman.
Ini persyaratan
penerbitan buku di tempat kami. Saya rasa cukup materi dari saya. Mohon maaf jika kurang ada yang kurang
berkenan. Mangga jika ada yang mau ditanyakan.
Akan saya jawab semampunya.
TANYA JAWAB
Bagaimana awal mulanya
ibu membuat buku ....apakah punya ide tersendiri atau Bagaimana? Jeferson Bandung
Jawa Barat.
Baik Pak.
Awal tahun 2013 saya sudah kepikiran ingin Menerbitkan Buku. Tapi belum tahu caranya. Untunglah akhir tahun 2013 dipertemukan dengan
Kawan-kawan PSJB. Sehingga tahun 2014
terbit buku perdana bersama siswa.
Karena saya tidak mau sukses sendirian.
Saya ingin siswa desa pun bisa dikenal.
Perkenalkan saya ibu
Aning S dari Pati. Saya masih terheran-heran Bu untuk buat pertanyaan. Bu Emi hebat.
Untuk pengiriman naskah atau materi
untuk dibukukan, apakah harus sudah dalam keadaan siap cetak? Apa yang lay out
pihak percetakan? Bagaimana untuk naskah yang dikirim hanya berupa karya saja.
Berapa beaya yang harus dibutuhkan? (
jika Cover dan layout bukan penulis)
Senang berkenalan dengan Bu Aning. Naskah usahakan dikirim lengkap. Mulai judul,
kata pengantar, daftar isi, isi buku, dan biografi penulis. Sedangkan edit, layout dan desaig kover akan dikerjakan TIM
kami. Namun jika Bapak/Ibu berkenan
membuat kover sendiri juga diperbolehkan.
Tapi tidak akan mengurangi biaya ke penerbit. Ukuran kertas sudah A5 ya.
Jadi bisa langsung dihitung biayanya. Adapun biaya penerbitan, tergantung
jumlah halaman dan banyaknya cetak. Catak minimal 10 eks. Kalau jumlah
halamannya 50-60 halaman, biayanya 480.000. Sudah termasuk edit, lay out,
desaig kover dan ISBN.
Ibu Emi Sudarwati yang
hebat, saya salut, dan bangga terhadap Ibu. Saya Santi dari Jayapura.
1. Untuk
menerbitkan di Penerbit Majas, setelah dikirimkan naskah lengkap dan bukti yg,
bagaimana dengan proses editor dan penerbitan ISBN nya
2. Apabila
ternyata naskah kami ditolak , apakah ada pemberitahuan kepada kami?
3. Karena
pernah penerbit lain ber bulan bulan tdk ada info kepada penulis ternyata
naskah nya ditolak.
4. Beberapa
kali saya ikut lomba TK nasional baik LKG ,inobel, MTMH atau lainnya, tetapi
paling mentok di juara dua atau tiga. Dan belum pernah juara satu.
Bisa kah ibu berbagai trik agar menjadi
sang juara. Sebagai motivasi kami semua.
Baik.
Salam kenal Ibu Santi yang hebat.
1. Saya
adalah salah satu editor di Penerbit Majas.
Masih banyak juga editor lainnya.
Termasuk Bu Hati dll. ISBN dll juga akan diurus tim kami.
2. Jika
naskah ditolak, akan langsung saya kabari.
Karena kami penerbit Indi, maka tidak banyak naskah yang ditolak.
3. Alasan
ditolak: plagiat lebih dari 40%.
4. Keren
Bu. Saya tidak ada trik khusus. Jangan mudah mengarah dan terus belajar dan
perbaiki karya kita.
Tahun 2015 saya hanya finalis inobel. Lalu tahun 2016 saya perbaiki naskah yang
sama. Tentu dengan mendengarkan kritik
dan saran dari dewan juri. Saya sih
tidak ambisi ingin juara 1. Tujuan saya
ikut lomba hanya ingin belajar dari peserta lain. Karena mereka berasal dari daerah seluruh
Indonesia. Mereka rata-rata terbaik dari
daerah masing-masing.
1. Jika
kita menulis buku dengan menggunakan bahasa jawa, dialek yang dipakai dialek
mana? Apakah dialek di sekitar kita? Berhubung basa Jawa itu banyak dialeknya.
Atau ada standar tersendiri?
2. Referensi
yang dipakai apakah harus referensi buku berbahasa jawa juga? Atau bolehkan
referensinya buku bahasa Indonesia?
Ika Fitriyati (Yogyakarta)
Salam kenal Ibu Ika. 1. Saya menulis menggunakan Bahasa Jawa baku
untuk buku ajar/pelajaran. Sedang buku
cerita atau puisi (Gurit) menggunakan Dialek Bojonegoro. Dialog di cerita bisa menggunakan Bahasa
Indonesia maupun Bahasa Asing. 2.
Referensi bisa gunakan Bahasa Jawa, Indonesia maupun Bahasa Asing.
Maaf bertanya, untuk PTK
. Ini asli naskah PTK atau bagaimana yang dikirim ke penerbit? Hanifah Gresik
Naskah PTK harus sudah dirubah
sistematikanya seperti buku. Jadi ada beberapa yang boleh dihilangkan. Ada pula yang harus disederhanakan. Boleh 1 PTK atau lebih baik 1 buku terdiri
dari kumpulan beberapa PTK. Tapi kalau
Ibu mau mengirim naskah asli juga boleh.
Namun ada biaya tambahan 100.000.
Karena tim akan memangkas sesuai kreteria kami.
Bagaimana konsep dasar yang
ibu berikan kepada anak-anak agar anak-anak kita senang dan mau menulis, hingga
bisa Sasi Sabu? Pak Nengah dari Bali
Sebelum mulai pelajaran, saya minta 1
siswa membaca cerita. Lalu yang lain
mendengarkan. Setelah itu semua membuat
ringkasan cerita. Kemudian secara acak
mereka membaca ringkasan cerita di depan kelas. Lama-lama akan terbangun kultur
membaca dan lalu menulis.
Ni Ketut Suastiwi .Guru
TK negeri desa tusan. Klungkung Bali
Bolehkah minta no wa bunda pemateri.
Kebetulan kami 1 almamater. Saya punya lagu berbahasa daerah Bali tentang kromo
inggil. Pingin. Membawa lagu saya menjadi lagu berbahasa daerah inggil se
nusantara.
Siap Bu Ketut. Nomer WA saya
Suryan - Bangka Barat: Saya
agak tertarik dengan nominal angka di penerbitan itu, apa dan bagaimana
kelanjutan angka-angka tesebut, termasuk jika ingin memperbanyak eksemplar buku
tsb selain yang 10 tadi? Terimakasih
Termasuk utk format layout cetak. silakan
bunda. Baik Pak Suryan. Jika ingin cetak dengan jumlah banyak akan lebih murah.
Kalau mau cetak ulang juga bisa.
Biayanya tentu selisih. Tapi maaf, saya tidak hafal. Harus lihat tabel.
Perkenalkan saya Rasito,
guru dari Banyumas. Ibu, bagaimana cara Ibu membangkitkan minat siswa untuk
menulis sehingga dapat menghasilkan Buku Bersama Siswa?
Bu Rosita.
Senang berkenalan dengan ibu.
Membaca dan menulis itu butuh latihan agar menjadi kebiasaan. Jadi
awalnya sedikit saya paksa anak untuk mendengarkan cerita dan menulis ringkasan
cerita. Lalu membacakan di depan teman-temannya. Kalau tidak mendengarkan kan
tidak dapat menulis ringkasan. Pasti
malu lah pas ditunjuk untuk baca ringkasannya. Lama-lama menjadi kebiasaan.
Saya ibu Titin Sumartini
dari Subang
1.
Apa tips ibu sehingga ibu mendapatkan
inobel tingkat Nasional
2.
Jika satu buku satu siswa, darimana
sumber dana percetakannya, sedangkan mereka belum mampu mencari uang sendiri
1.
Tidak ada tips khusus Bu. Saya juga tidak ada ambisi untuk juara
1. Niat awal saya hanya ingin
belajar. Jika akhirnya juara, itu bonus
dari Allah. Jangan mudah menyerah ya. Semangat belajar dan terus berkarya.
2.
Biaya penerbitan dari orang tua
siswa.
Tapi kalau ada anak-anak yang kurang
mampu. Tapi karyanya bagus, saya siap membiayai dengan uang pribadi.
Husnul Hafifah dari
Bondowoso. Luar biasa sekali menyimak
kisah bu umi sudarwati dalam menulis dan menerbitakan buku, serta aktivitasnya
dalam menyebarkan inspirasi dan menggugah guru serta siswa dalam menulis. Dari
karya buku yg ibu tulis saya mhn pencerahan tentang:
1.
Perbedaan PTK dan Karya inobel .
2.
Tantangan terbesar ibu dalam
menggerakkan diri sendiri, guru lain dan siswa
3.
Adakah tips khusus agar agar mereka
mau bergerak. Trima kasih.
4.
Ada karya ibu juga Haiku. Mhon
pencerahannya ttg Haiku
1. Karya inobel harus bersifat beda, baru
atau pembaharuan. Sedangkan PTK boleh menguji coba karya orang lain di kelas
kita.
2. Saya tidak pernah menganggap apapun
sebagai tantangan. Mengalir saja seperti
air. Agar mereka mau bergerak, kita
harus memberi contoh. Jangan bicara
kalau belum melakukan.
3. Haiku itu puisi pendek. Terdiri dari 3
baris. Strukturnya 5:7:5. Jadi baris pertama terdiri dari 5 suku
kata. Baris ke 2 ada 7 suku kata. Dan
baris ke 3 ada 5 suku kata. Haiku ini
aslinya berasal dari Jepang.
Saya siti Nurbaya Az, SE.
Karimun, Kepri. Bu, untuk menerbitkan buku puisi harus berapa judul dan berapa
halaman.
Untuk buku puisi tidak ada batasan jumlah
judul. Tapi untuk menjadi 1 buku ber
ISBN minimal 50 halaman A5.
Saya ibu Lutfiyah, dari Mojokerto, Jatim,
yang saya tanyakan :
1. Buku antologi yang semacam apakah yang
bisa untuk penilaian PAK (kriterianya)?
2. Saya
guru mapel bhs Indonesia di SMA, jika saya buat Antologi Puisi Solo, berapa
nilai/skor angka kreditnya? Dan harus
berapa halaman?
1.
Untuk PAK sebaiknya buku pelajaran atau
buku ajar, diktat dll. Kreterianya bisa
baca di buku 4. Maaf saya tidak hafal. Sedangkan
karya inovatif, bisa juga berupa buku puisi atau cerita inspiratif.
2.
Untuk guru Bahasa kalau tidak salah
nilainya 4. Maaf... Nanti coba buka lagi
buku 4 ya. Pedoman PAK. Jumlah halaman, minimal 50. Agar bisa diajukan ISBN.
Maaf, ini ada wawasan dari tim penilai
PAK.
Ada banyak alasan mengapa Buku dll tidak
dinilai:
1.
Bisa jadi Timnya yang salah memaknai
sebuah bukti fisik untuk dikonvert menjadi nilai angka kredit karena multi
tafsir atau dokumen salah kamar.
2.
Bisa jadi ybs salah memasukkan bukti fisik
(pengembangan diri, Seminar, KTI, penghargaan atau lainnya). Semisal: Narasumber/peserta
pelatihan masuk katagori pengembangan diri. Untuk dapat nilai harus sekurang-kurangnya
melampirkan foto copy undangan, surat tugas, resum kegiatan/foto dokumentasi
kegiatan dan piagam dengan struktur program tidak kurang dari 30 JP yang
dilegalisir atasan. Untuk Seminar hampir sama dengan perlakuan pelatihan, namun
tanpa struktur materi maupun JP.
Saya bu Agathe dari
Kapuas Kalimantan Tengah. Misalkan saya mau menulis buku LKS tuk siswa.
Sumbernya dari berbagai buku yang ada, menyesuaikan dengan waktu, keadaan dan
ketersediaan di lokal. Apakah itu bisa jadi sebuah buku ?
Kumpulan soal bisa saja menjadi buku. Cantumkan daftar pustaka, jika ibu mengutip
dari berbagai sumber.
Bisakah ceritakan bu, isi dari buku LUNG yang ibu
terbitkan bersama Siswa SMPN 1 Baureno?
Saya penasaran bagaimana kombinasi duet antara Guru dan Siswa dalam menulis
hingga menerbitkan buku? Bagaimana teknik pembagian naskahnya?AAM NURHASANAH,
LEBAK-BANTEN.
Buku Lung berisi 23 cerita pendek. Saya hanya menulis 1 judul saja. Sedang yang 22 judul ditulis oleh siswa.
Saya sudah lupa judul-judul nya. Itu
sudah lama sekali. Harus buka-buka bukunya lagi kalau mau tahu
isinya.
Apa kiat-kiat yang harus
saya lakukan agar bisa merangkai
kalimat, bu Emy? Saya sangat susah jika harus merangkai kalimat apalagi jika
setiap kalimat itu mau dipadukan menjadi sebuah paragraf. Marnawati, Tanah
Bumbu-Kalsel
Agar bisa merangkai kata dengan baik ada
beberapa langkah:
1. Baca
2. Baca
3. Baca
Jadi harus banyak membaca.
4. Tulis
5. Edit
Semua perlu pembiasaan. Karena menulis itu keterampilan. Jadi bisa dipelajari dan dibiasakan. Bukan sulapan.
Saya bu Sitti Halimah
dari kota Jayapura. Bu Emi super .....banyak banget bukunya, tiada hari tanpa
menulis. Maaf bu Emi mau tanya, pernahkah ibu merasa jenuh untuk menulis, bagaimana
cara mengatasinya?
Saya manusia biasa. Pasti punya rasa jenuh. Kalau sudah begitu, saya akan mencari
hiburan. Bisa jalan-jalan atau makan-makan dengan keluarga. Saya hanya menulis
10-20 menit saja setiap hari. Tidak terus-menerus. Tapi setiap hari. Baik di blog, laptop maupun HP.
Suhaimi Aceh. Luar biasa,
semoga semangat dan ilmu ibi Emi dapat tertular kepada kami ini. Mohon
diberikan motivasi dan ceritakan kepada kami, tips yang membuat ibu bisa
bersemangat begitu dalam menulis. Bagaimana cara ibu mengatur waktu (manajemen
waktu) antara menulis dengan kegiatan lainnya.
Agar motivasi kita selalu terbangun,
tentukan alasan kita menulis. Kalau
saya,. Menulis untuk mengukir sejarah sendiri.
Semua karya pasti akan menemukan takdirnya. Menulis tidak butuh waktu khusus. Saya hanya menulis 10-20 menit saja setiap
harinya. Tapi harus rutin ya. Baik itu di blog pribadi, laptop, maupun HP.
Simpulan:
Buku adalah bukti sejarah. Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di
dunia ini. Oleh karena itu, saya ingin
mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku. Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya
sendiri. Semoga buku sederhana ini
mengispirasi banyak orang.
Itulah
pengalaman Bu Emi Sudarwati yang namanya telah tertulis di lebih dari 460 buku
ber-ISBN. Beliau punya kiat khusus yang bisa kita tiru. Beliau menulis baik di
laptop, blog aau HP. Tidak peru aktu lama. Cukup 10-20 setiap hari. Akan
tetapi, hal itu dilakukan secara istiqomah. Rutin setiap hari. Ayuk, resep
jitunya bisa kita tiru. Tunggu apa lagi?
Alhamdulikah dpt ilmu lgi.. Sip ibuk
BalasHapusAlhamdulillah
HapusMenginspirasi Bu.. Terima kasih...
BalasHapusAlhamdylillah..mencerahkan pagi ini..yrims
BalasHapusAamiin3
HapusBunda Ismi, terima kasih sarapan paginya sangat bergizi.
BalasHapusTerima kasih kembali Bu Susi
HapusBagus lengkap dan sangat menginspirasi
BalasHapusSalam kenal bu
Terima kasih.Salam kenal juga Bu Aning.
HapusWow... Keren,, lengkap bu... Jd inspirasi pagi
BalasHapusAamiin3
HapusKeren banget bu
BalasHapusTerima kasih Bu Elly
HapusMantap bu👍
BalasHapusTerima kasih Pak Marna
HapusSangat menginspirasi. Saya salut dengan ibu. Mudah2an terus berjaya.
BalasHapusAamiin3. Terima kasih
HapusKeren
BalasHapusTerima kasih
HapusKeren bunda..ada nama saya lho...salam kenal.
BalasHapusSalam kenal juga Bu Husnul hebat.
HapusNarasumbernya hebat, peresumenya luar biasa, tulisannya lengkap. Mantap.
BalasHapusAamiin3. Terima kasih
HapusMantap. Lanjutkan....
BalasHapusTerima kasih Bunda. Ilmu yang luar biasa dari Bunda hebat. Jazaakillah.
HapusKeren, lengkap sekali
BalasHapusTerima kasih Bu Nani
HapusMari belajar bersama bu emi
BalasHapusInsyaallah Om
HapusMasya Allah mantap bu, lengkap
BalasHapusTerima kasih Bu Latifah
Hapuslengkap resumenya, sangat bagus
BalasHapusTerima kasih Bu Dhewis
HapusLuar biasa bunda
BalasHapus