Kamis, 18 Juni 2020

TIPS MENULIS RESUME ALA CIKGU TERE


Materi             : Tips Membuat Resume
Waktu             : Rabu, 17 Juni 2020
Narasumber    : Teresia Sri Rahayu, S.Pd.SD

            Bu Tere mengawali kuliah dengan salam dan terima kasih teah diberi kesempatan untuk sharing pengalaman dalam membuat resume. Beliau mengawali kisah dari pengalamannya  dalam membuat resume. Sekitar bulan Februari, beliau melihat salah satu postingan teman di FB tentang resume dari kegiatan belajar menulis bersama Om Jay. Saat itu beliau belum kenal dengan Om Jay dan juga kegiatan belajar menulis atau yang sering kita sebut kuliah online WAG ini.
Beliau pun memberanikan diri untuk bertanya pada Om Jay tentang cara untuk bisa ikut kegiatan belajar menulis, lalu akhirnya beliau pun digabungkan dalam grup Belajar Menulis Gelombang 4. Tidak lama seteleh bergabung dalam grup, ada info bahwa malamnya akan ada materi pertama tentang personal branding. Lalu Om Jay mendata semua peserta grup Belajar Menulis Gelombang 4 yang sudah memiliki blog. Tujuannya adalah agar setelah menerima materi dari narasumber, peserta membuat resume lalu dikirimkan ke email Om Jay dan diposting di blog masing - masing. Om Jay mengatakan bahwa dengan cara ini, kita bisa menebar banyak kebaikan melalui tulisan yang kita bagikan tersebut.
Terus terang, beliau baru mengikuti model pelatihan melalui WAG dan merasa bingung ketika harus membuat resume, adapun saat itu beliau sendiri sudah memiliki blog. Saat itu alamatnya masih https://cikgutere.blogspot.com. Blog ini sudah lama dibuat, beliau sendiri lupa persisnya, namun baru diisi sekitar bulan Oktober setelah termotivasi oleh seorang teman yang juga merupakan seorang blogger.
Lalu beiau mencoba mencari informasi tentang resume. Cara membuatnya serta tips dan trik mudah membuat resume. Bahkan Om Jay sempat memberikan referensi cara membuat resume dari salah satu peserta pelatihan menulis gelombang sebelumnya.
Ketika awal menulis resume, beliau coba mengimitasi gaya menulis resume dari beberapa orang, namun merasa kaku dan ide - ide tidak bisa mengalir dgn lancar. Setelah materi berjalan beberapa kali, dan sesuai anjuran Om Jay untuk melakukan blog walking, beliau pun mulai menemukan style sendiri dalam menulis resume. Dari situlah akhirnya beliau merasa lebih percaya diri saat menulis resume.
Hal yang menjadi kebanggaan baginya sebagai blogger pemula adalah ketika resume yang dibuat lalu kita posting di blog, dibaca oleh orang lain bahkan diberikan komentar. Saat itu, beliau pun tertarik untuk memasang gadget statistik di laman blognya, sehingga bisa terus memantau trafik pengunjung blognya, bahkan melihat banyaknya viewer yang membaca tulisannya. Ini adalah contoh artikel yang dibuat dan dilihat oleh ribuan pembaca
Sedangkan untuk resume hasil belajar menulis, jumlah viewernya bervariasi sekitar ratusan pembaca. Ini resume yang paling banyak viewernya yaitu 720 orang https://www.cikgutere.com/2020/04/semua-guru-bisa-jadi-gupres-ini-caranya.html?m=1
Sepanjang mengikuti kegiatan belajar menulis bersama Om Jay, beliau punya pengalaman yang unik dan menarik. Ini salah satunya: Suatu saat, salah satu narasumber saat itu, Ibu Lilis Sutikno, beliau adalah guru PPKn di salah satu SMA di Kab. Kupang NTT, memberikan tantangan kepada peserta untuk lomba menulis resume dengan cepat. Bagi yang tercepat akan mendpatkan hadiah dara beliau. Saat itu kondisi di daerah Bu Tere sedang mati lampu. Beliau harus berjuang untuk bisa terus menulis resume sampai selesai. Dan akhirnya resume selesai Pkl 01.00 Wita. Beliau langsung membagikannya di laman FB Ibu Lilis. Esoknya, Bu Lilis mengontaknya dan menyatakan bahwa Bu Tere termasuk 10 besar resume tercepat dan akan mendapat hadiah buku dari Bu Lilis.
Setelah pengalaman itu, akhirnya motivasinya dalam menulis pun bertambah dengan motivasi untuk berprestasi. Memang banyak motivasi unutk menulis, tapi baginya, motivasi menulis ada 2 yaitu untuk berbagi / sharing dan untuk berprestasi.
Dari beberapa resume yang dibuat, ada yang mendapat hadiah atau penghargaan yaitu:
Dan terakhir, mendapat penghargaan sebagai blogger inspiratif dara Ikatan Guru TIK dan Penerbit Andi Yogyakarta.
Ternyata, benar yang dikatakan oleh Om Jay, "Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Keajaibannya". Bu Tere adalah orang yang sudah merasakan manfaat menulis setiap hari, yaitu dengan menulis resume. Keajaiban itu datang ketika beliau dan peserta yang lain menyimak materi dari Prof. Richardus Eko Indrajit. Di tengah - tengah penyampaian materi, beliau menantang untuk menulis buku dalam waktu seminggu. Dan beliau termasuk satu dari sekitar 21 peserta yang menjawab tantangan itu. Dan akhirnya, setelah melewati proses bimbingan dari beliau juga penguatan dari Om Jay, buku karyanya yang berkolaborasi dengan Prof. Richardus Eko Indrajit dengan judul "Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar". Dinyatakan diterima dan dierbitkan oleh Penerbit Andi Yogyakarta yang merupakan salah satu penerbit mayor.
Ini adalah pencapaian yang luar biasa baginya. Beliau merasa berat karena memikul tanggung jawab dan kepercayaan besar dengan pemberian penghargaan itu. Dan apa yang dikhawatirkan pun terjadi. Banyak guru - guru yang menghubunginya secara japri melalui WA dan messenger sekedar untuk meminta tips atau saran dalam menulis.
Beliau pun berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari bapak/ibu yang telah menghubunginya. Oleh karenanya, pada malam hari ini beliau ingin juga berbagi kepada Bpk/Ibu tentang tips menulis resume ala Cikgu Tere:
1.     Menulis resume sesegera mungkin, selagi topik itu hangat. Tujuannya agar tidak semakin banyak uraian yang terlewat.
2.     Menulis resume sesuai dengan gaya menulis kita sendiri. Just be your self.
3.     Tangkap point penting materi dari narasumber, modifikasi dengan kalimat sendiri (jangan asal copas materi dari chat)
4.     Gunakan pengantar yang menarik sebelum masuk di isi resume (biasanya saya menghubungkan dgn kehidupan saya, misalnya topik Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor, maka saya awali dengan pengantar bahwa sejak kecil suka membaca buku dan ada mimpi suatu saat bs menulis buku dan bukunya dipajang di rak buku sebuah toko buku besar"
5.     Gunakan heading dan sub heading agar resume terkesan lebih rapi tatanannya. Selain itu, penggunaan heading dan sub heading akan membantu pembaca memahami struktur tulisan.
6.     Tulislah resume dengan sepenuh hati. Bukan karena sekedar ingin mengerjakan tugas dari Om Jay. Ketika kita sudah menulis resume dengan sepenuh hati, maka pasti kita akan melakukan effort yang lebih dara orang lain / blogger yang lain.
- Menentukan judul resume yang wow. Baca artikel berikut: https://www.cikgutere.com/2020/03/lima-judul-tulisan-yang-menarik-minat.html?m=1
- Mencari referensi terkait topik
- Merancang "pasar" resume kita dan melakukan strategi promosi
- Merancang tampilan / visual resume dgn menambahkan gambar atau video di resume kita.
- Melakukan editing sederhana (PUEBI)

7.     Cari informasi terkait narasumber yang akan kita tulis materinya melalui resume. Semakin kita lengkap dlm memberikan gambaran narasumber, maka point kita akan menjadi lebih baik daripada peresume yang lain. Caranya : stalking akun medsos narasumber (FB, instagram, dll)
8.     Gunakan aplikasi atau alat - alat lain yang mendukung kita dalam menulis resume, misalnya jika ada narasumber yang memberikan materi melalui youtube, maka putar videonya di hp, sambil ketik resumenya. Atau jika ada narasumber yang menyampaikan materi melalui voice note, gunakan aplikasi voice to text untuk mengubahnya menjadi text.
9.     Lakukan blog walking untuk mencari informasi yang mungkin terlewat serta mencari inspirasi menulis.

Bpk/Ibu, demikianlah kiranya hal yang bisa Bu Tere bagikan dalam kesempatan malam hari itu.

TANYA JAWAB
Kenapa ibu sangat tertarik dengan belajar menulis?
Baik, terima kasih untuk pertanyaannya, saya sangat tertarik dengan belajar menulis karena sebenarnya saya menyadari bahwa passion saya adalah menjadi penulis. Bahkan sejak masih Kelas 3 SD, saya mulai suka menulis. Jadi saya ingin belajar menulis untuk lebih terampil dalam menulis.

Bagaimana memulai menulis agar bisa bermutu, bagaimana caranya agar tidak minder untuk memunculkan karya pribadi  (mungkin belum layak syarat tulisan), serta di mana bisa memulai menerbitkan karya dari lingkup terdekat?
Baik, Ibu Aning, salam kenal. Untuk menulis yang dikatakan bermutu, tentunya kita harus terus menulis, karena tulisan yang bermutu bukan produk sekali jadi. Ibaratnya butuh jam terbang juga. Dari pengalaman saya, untuk mengetahui tulisan itu bermutu atau tidak, saya coba kirim tulisan saya ke majalah atau blog komunitas seperti kompasiana atau gurusiana. Karena di sana ada penilaian terhadap tulisan kita. Kemudian agar tidak minder, kita harus kembali meluruskan niat kita untuk menulis yaitu untuk berbagi. Jika kita ikhlas berbagi, maka pelan - pelan perasaan minder akan hilang. Pertanyaan berikutnya tentang menerbitkan karya, bisa ibu mulai dari lingkup sekolah terlebih dahulu. Mungkin ada majalah dinding atau blog / website sekolah.

Perkenalkan saya Santi dari Jayapura. (1) Bagaimana strategi jitu yang ibu lakukan ketika ibu menerima tantangan menulis buku hanya dalam satu Minggu. Hebat, salut  sangat menginspirasi. (2) Bagaimana cara ibu memanaj waktu karena kegiatan kita kan banyak harus melakukan PJJ, harus lakukan tanggung jawab sebagai Ibu rumah tangga dan masih harus menulis lagi.
Baik, selamat malam, Ibu Santi. (1) Strategi saya: membuat jadwal dulu. Malam itu langsung saya kirim outline Bab 1 - 3 pada Prof. Eko sekaligus rancangan judulnya. Ternyata besoknya langsung ditagih Bab 1. Maka brdasarkan outline yang sudah dibuat, saya langsung menulis. Sambil menulis, sambil mencari referensi pendukung. Kebanyakan dari jurnal dan website online walaupun ada juga yang dari buku koleksi pribadi saya. Dalam perjalanannya kami mendapat tambahan waktu 1 minggu, namun dengan catatan jumlah halaman minimal 100 hlmn dan dibuat 5 bab dengan spasi 1. Sehingga kerja keras lagi.
2. Saya berpatokan pada jadwal, Bu. Sehingga tiap hari saya punya target. Memang kita sebagai guru plus ibu rumah tangga pasti banyak kesibukan, tapi biasanya saya komunikasi dengan keluarga bahwa saat ini sayae ada proyek sehingga start dari jam 10 pagi sampai sekitar jam 3 sore, saya akan menulis. (saya punya anak kecil umur 3 tahun) dan ini adalah waktu untuk menulis karena biasanya anak akan bermain dan tidur siang. Lanjut lagi pkl 07.00 - 12.00 malam. Anak biasanya noton TV dan sudah tidur.




SINOPSIS BUKU

   
BELAJAR SEMUDAH KLIK
Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar

  
Buku ini secara umum membahas mengenai trend baru dalam teknologi pendidikan yaitu
Ubiquitous Learning. Inovasi yang diusung dalam Ubiquitous Learning adalah belajar di mana
saja, kapan saja, dan bagaimana saja caranya, sehingga dikatakan “Belajar Semudah KLIK”. 

  
Di  tengah  situasi  pandemic  Covid  19  saat  ini,  pemerintah  pusat  melalui  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengambil kebijakan penting yang diatur dalam Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Desease (Covid 19). 

  
Dampak dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah tersebut, guru dan siswa menempuh sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara online, offline, dan metode penugasan terstruktur. Dengan hadirnya buku  ini, maka penulis bermaksud memberikan gambaran secara utuh mengenai penerapan Ubiquitous Learning di tengah situasi pandemic dalam rangka menunjang Pembelajaran Jarak Jauh. 

  
Pada Bab pertama, pembahasan terkait dengan Ubiquitous Learning, mulai dari pandangan bahwa  Ubiquitous  Learning  merupakan  sebuah  keniscayaan  dalam  sistem  pendidikan  di Indonesia, karakteristik Ubiquitous Learning, komponen – komponen pendukung untuk dapat membangun ekosistem Ubiquitous Learning, Platform pendukungnya, sampai pada tahap implementasi Ubiquitus Learning sendiri. Mengapa Ubiquitous Learning merupakan sebuah keniscayaan ? Hal ini bersumber dari data yang menunjukkan bahwa pada tahun 2020 ini, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 175,2 juta penduduk. Angka ini mengalami kenaikan setiap tahun, sehingga dengan adanya karakteristik U-Learning yang menuntut akses informasi sesegera mungkin, maka U-Learning sangat tepat jika diimplementasikan dalam pembelajaran. 

Bab kedua mengangkat pembahasan mengenai konsep merdeka belajar yang merupakan sebuah gagasan yang dicanangkan oleh Mendikbud, Nadiem Makariem melalui Pidato Beliau pada saat peringatan hari Guru, 25 November 2019 silam. Dalam situasi pembelajaran jarak jauh, dengan begitu banyak media pembelajaran yang ditawarkan, maka sebenarnya siswa sebagai pembelajar dan guru dapat mengakses pembelajaran melalui banyak media. Namun, dalam hal ini, pertama – tama, siswa harus menyadari dulu bahwa belajar merupakan sebuah kebutuhan. Peran guru memang tidak akan bisa tergantikan oleh teknologi karena walaupun pembelajaran disampaikan melalui Pembelajaran Online Jarak Jauh, guru tetap berperan dalam mendidik karakter siswa. Terlebih menyiapkan mereka sebagai generasi emas abad 21 yang perlu memiliki keterampilan abad 21, literasi, dan didukung dengan penguatan karakter. Hal ini juga tampak dalam ilustrasi cerita inspiratif yaitu Gerbong Kelas Istimewa bagi Totto Chan dan teman – temannya dalam Buku Novel berjudul, “Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela”.



Pada Bab ketiga, buku ini mengusung ide untuk menjadikan sekolah sebagai habitat belajar yang menghadirkan peran kepala sekolah sebagai pemimpin, serta pendidik sebagai motivator ideal. Bahkan lebih jauh, guru disadarkan kembali tentang cara mengajar yang dapat menarik minat siswa. Bagaimana guru hadir dalam lingkungan belajar virtual dengan sepenuh hati dan melibatkan  siswa  dalam  proses  belajar  yang  bermakna.  Bahkan  sejalan  dengan  teori scaffolding menurut Vygotsky, guru juga hendaknya memberikan sokongan kepada siswa untuk menghantar mereka agar menemui “Aha Momen”, yaitu Zone of Proximal Development (ZPD). Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh guru dan sekolah, menurut Mr. Gwo Dong Chen  dari  Nasional  Central  University  berdasarkan  hasil  penelitiannya  bahwa  untuk mendukung  keberhasilan  pembelajaran  dalam  Ubiquitous  Learning,  siswa  diberikan  alat berupa smartphone / tablet edukasi. 
   
Pada Bab keempat, buku ini merinci sumber – sumber belajar yang dapat digunakan secara digital oleh siswa. Tagline Ubiquitous Learning,”Belajar di mana saja, kapan saja, bagaimana saja,” dimaknai dengan penyediaan ruang belajar yang memungkinkan siswa memeroleh informasi sesuai kebutuhan belajarnya dengan sesegera mungkin. Dalam model pembelajaran konvensional atau tradisional learning, sumber belajar utama terdiri dari : pendidik, buku, perpustakaan dan laboratorium, sedangkan dalam lingkungan virtual digital, sumber belajar dapat berupa : e-lecturers, e-books, e-library, e-laboratory, sehingga pada Bab 4 ini, dijelaskan masing – masing cara akses dalam utilisasi arena belajar tersebut. 

Pada Bab kelima, dibahas hal teknis terkait implementasi model pembelajaran inovatif yang sesuai  dengan  Ubiquitous  Learning  dan  mengusung  konsep  merdeka  belajar.  Model pembelajaran inovatif yang diterapkan adalah Model Pembelajaran SOLE (Self Organized Learning Environment) di mana siswa sebagai pembelajar memposisikan dirinya sebagai pusat pembelajaran yang bergerak secara aktif dan mandiri dalam mengakses berbagai sumber belajar digital demi memenuhi kebutuhan belajarnya. Guru berperan dalam merancang RPP terintegrasi TIK dengan model pembelajaran SOLE, sehingga pada Bab 5 ini, penjelasan
mengenai model pembelajaran SOLE sudah dilengkapi dengan contoh RPP. Berikutnya, RPP
tersebut juga akan menjadi dasar bagi guru untuk merancang kelas virtual bersama siswa. 

  
Secara keseluruhan, isi buku ini sangat tepat untuk menjawab keingintahuan guru mengenai trend teknologi pendidikan di Indonesia, dan membantu para siswa dalam memanfaatkan smartphone sebagai alat pembelajaran masa kini. Karena jika dalam e-learning, pembelajaran dibatasi melalui Personal Computer (PC) atau Laptop, namun pada Ubiquitous Learning, akses pembelajar terhadap sumber belajar, semudah KLIK, karena hanya memerlukan smartphone dan jaringan, maka siswa dapat belajar di mana saja, kapan saja, dan bagaimana saja caranya. 

Bagaimana kita menentukan judul tulusan yang menarik minat pembaca?
Baik, Bapak/Ibu. Judul yang menarik tentunya yang mengundang penasaran pembaca, namun perlu hati-hati karena kadang kita menemukan ada judul yang tidak sesuai dengan isinya sehingga pembaca akan kecewa. Ini ada artikel yang pernah saya tulis terkait penulisan judul https://www.cikgutere.com/2020/03/lima-judul-tulisan-yang-menarik-minat.html?m=1

Saya Fatma dari Pati. Ibu Tere yang hebat tetapi tetapi rendah hati,  walau kemampuan sangat besar tetapi tetap selalu belajar dan belajar. Yang saya tanyakan bagaimana ibu manajemen waktu antara bekerja dengan aktivitas ibu yang sangat tinggi..walau saya tahu disiplin no 1 dalam setiap kegiatan untuk mencapai tujuan,  namun akan sulit jika tidak ada strategi atau trik dalam manajemen kegiatan ibu bekerja,  rumah dan menulis.
Baik, Ibu Fatma. Memang terkait waktu dan aktivitas ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Sehingga terkadang, ada salah satu kegiatan yang harus saya pending. Tapi tentunya kita harus mempunyai pertimbangan yang matang terkait hal ini. Misalnya saat ini saya akan mengikuti 2 kegiatan lomba, maka saya lihat deadline-nya. Lalu lihat dari resiko persiapannya, mana yang lebih banyak menyita waktu, mana yang harus didahulukan, dll. Strategi saya, pada saat bangun pagi, saya akan luangkan waktu untuk berpikir sejenak tentang rangkaian kegiatan hari tersebut.

Saya Yuli, Guru SD dari Kab. Sambas Kalbar. Bangga sudah mengenal rekan sejawat sesama guru SD yang masih muda namun telah banyak karya. Saya ingin menanyakan motivasi apa yang membuat Ibu Tere bersemangat menulis di blog?
Terima kasih, Bu. Motivasi saya hanya 2 yaitu menulis untuk berbagi/sharing dan menulis untuk berprestasi. Menulis untuk berbagi tentunya sesuai dengan profesi kita sebagai guru. Makanya sejak awal niche blog saya adalah pendidikan. Kemudian berprestasi, maksudnya ketika kita menjadi blogger ada hal positif lain yang saya peroleh. Seperti yang tada saya contohkan yaitu mendapat beberapa penghargaan, bahkan ada juga bonus berupa buku dan pulsa internet. Selain itu, sy mau berbagi sedikit pengalaman sy waktu lolos sebagai peserta short course ke luar negeri tahun 2019 kmrn, trnyata salah satu teknik penilaian panitia adalah dgn menelusuri jejak digital kita. Saat itu, kami diminta menuliskan semua akun medsos termasuk blog/website.

Selamat malam, Luar biasa ibu muda cikgu Tere, semoga sukses. Yang saya tanyakan, bagaimana  cara nemasang gadget statistik di laman blog, untuk memantau pengunjung, lalu apa tipsnya supaya banyak pengunjung di blog kita. Trims dari Ibu Lusia.
Terima kasih, Ibu Lusia, untuk memasang gadget statistik, caranya ibu masuk di bagian setting blognya ada banyak gadget yang bs kita tambahkan. Nanti saya coba screenshot, karena saat ini saya tidak memasang lagi gadgetnya. Tipsnya: buat  artikel yang menarik, aktual, dan yang penting adalah artikel update. Maksudnya seperti artikel saya yang dibaca ribuan orang, tentang download materi belajar di rumah, karena saat itu banyak orang yang mencari materi bahan belajar di rumah. Dan kuncinya ada di judul, Bu. Jangan lupa bagikan postingan blog kita di beberapa komunitas blogger. Atau komunitas guru.

Selamat malam Ibu Fatimah dan Cikgu Tere. Mohon izin mnyampaikan uneg-uneg.
Selama ini mungkin yang kami pahami meresume adalah meringkas materi yang panjang kemudian dipersingkat dengan mngambil bagian-bagian yang pokok saja. Tapi dengan beberapa poin yang Cikgu sampaikan poin 1-9 bisa jadi resume kita menjadi lebih banyak/ panjang dan melebar dari materi yang kita resume. Bagaimana Cikgu jika terjadi hal seperti itu (resume lebih meluas/panjang dann melebar). Sriyatun-GK





Baik, Ibu. Memang pemahaman saya juga resume seperti itu. Artinya meringkas. Namun yang saya sampaikan tadi, intinya jika kita meringkas, jangan sampai kita hanya copas dari materi narsum, namun dimodifikasi lagi dgn kalimat kita agar lebuh enak dibaca (istilahnya Om Jay).

Ibu Tere yang hebat, saya tertinggal info. Prof Eko itu siapa dan peran dalam cetak buku sebagai apa? Bisakah kita ikutan kirim outline? Dwi Rukmi, Gunungkidul.
Beliau adalah salah satu narasumber kegiatan menulis, Bu. Saya juga sudah lupa saat itu kegiatan keberapa. Beliau memberikan tantangan menulis buku selama seminggu dan menghubungkan kami dengaan penerbit mayor. Karena nama besar beliau, dan beliau juga menjadi penulis kedua dalam buku yang kami tulis. Untuk bisa atau tidaknya, silakan ibu berkonsultasi dengan Om Jay. Nanti Om Jay yang dapat menghubungi Prof. Eko.

Bagaimana cara menjaga munculnya inisiatif menulis terus terjaga?
Baik, terima kasih pertanyaannya. Pertama dipaksa, lalu terpaksa lama-lama bisa, lalu terbiasa. Ini adalah rumus sederhananya.

Saya Aidil Fitriani dari Tenggarong Kutai Kartanegara. Bagaimana manajemen waktu Bunda Tere, selain mengajar, menulis dan ibu rumah tangga dalam menuangkan ide menulis, jika tidak ada waktu atau kesempatan menulis dalam beberapa hari  bagaimana Bunda Tere menyiasatinya?
Terima kasih, ini sungguh sayaa alami, Bapak/Ibu. Saya merasa menyesal ketika saya tidak menulis. Jika Bapak /Ibu berkunjung ke blog saya, maka ada jeda cukup lama saya tadak menulis di blog. Itu karena banyaaknya kegiatan yang harus saya lakukan. Jika tidak sempat menulis dalam bbrpa hari, maka saya menulis saja dulu idenya. Mungkin hanya beberapa baris saja. Bahkan seringnya berupa mind map. Jadi pada saat ada waktu, saya tinggal membuka kembali coretan saya itu dan mulai menulisnya.

Saya Pak Joel dari Aceh utara. Bagaimana caranya Buk untuk mengikuti kompetisi blogger? Dari mana kita dapatkan informasi itu dan kiat-kiat apa saja yang harus kita siapkan?
Baik, Baapk. Selama ini untuk kompetisi blogger, informasinya hanya dari Om Jay. Beliau sering mendapat sponsor dan akhirnya mengadakan kompetisi. Namun, biasanya di kompasiana dan gurusiana juga ada kompetisinya. Terkadang dari facebook juga ada infonya.

Malam Bu Tere, saya Candra dari Langkat Sumatera Utara Gelombang 9. Bisa sharing Bu, apa manfaat terbesar di dalam mengajar yang Ibu dapatkan dan rasakan  setelah menjadi guru yang mampu menulis?
Baik, manfaat terbesar yang saya rasakan adalah ketika saya lolos seleksi beberapa lomba guru karena essay yang saya tulis. Di sini tentunya ada juga manfaat yang didapatkan oleh siswa saya, karena dengan mengikuti lomba itu, kemampuan profesional saya juga meningkat.  Selain itu, tulisan yang saya buat juga saya jadikan bahan mengajar di kelas.

Perkenalkan saya Sumarjiyati, GK. Amazing ibuk. Terima kasih atas ilmu dan sharing malam ini. Saya mengenal blog baru saja setelah mengikuti kuliah online ini. Sementara saya isi blog dengan resume dan tulisan-tuisan ringan seputar kisah yang saya alami. Sebenarnya saya sudah bergabung di gurusiana sejak 2018. Namun, di gurusiana tidak seaktif di blog. Yang mau saya tanyakan. Apakah tulisan yang sudah saya publihs di blog boleh juga dipublis di gurusiana? Bagaimana kita bisa gabung untuk mengikuti tantangan menulis di gurusiana?
Baik, Ibu, gurusiana juga merupakan blog, namun itu adalah blog bersama, bukan blog personal. Sebenarnya untuk ketentuan itu, gurusiana (setahu saya) tidak terlalu ketat. Apalagi jika ibu menuliskan keterangan bahwa tulisan itu telah dimuat di blog pribadi ibu, sertakan linknya. Namun jika di kompasiana, maka hal itu tidak diperbolehkan. Sekalipun tulisan kita sendiri. Untuk bergabung di tantangan menulis gurusiana, silakan ibu aktif mengikuti postingan  member dan admin gurusiana termasuk media guru.

Kesimpulan: menulis resume banyak manfaatnya. Menambah pengetahuan, mengikat sari - sari ilmu, dan menajamkan pola berpikir kita. Jika kita mengaktifkan diri menulis resume dengan baik dan sepenuh hati, niscaya banyak keajaiban akan terjadi. Maka, buktikanlah sendiri.

            Nah, itulah materi yang amat menarik dari Ibu Tere.Kita ulang kalimat Om Jay, “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi,” dipertegas oleh Bu Tere, “Menulislah setiap hari dan buktikanlah sendiri. Menulis bisa dimulai dengan menulis resume dengan baik dan sepenuh hati setiap hari.” Tunggu apa lagi, yuk segera ikuti jejak beliau dengan cara menulis untuk dua motivasi. Yakni untuk berbagi dan untuk berprestasi.


38 komentar:

  1. Nah, itulah materi yang amat menarik dari Ibu Tere.Kita ulang kalimat Om Jay, “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi,” dipertegas oleh Bu Tere, “Menulislah setiap hari dan buktikanlah sendiri. Menulis bisa dimulai dengan menulis resume dengan baik dan sepenuh hati setiap hari.” Tunggu apa lagi, yuk segera ikuti jejak beliau dengan cara menulis untuk dua motivasi. Yakni untuk berbagi dan untuk berprestasi.

    BalasHapus
  2. Mnatul ibuk.. Menulis setoap hari dan buktikan keajaiban yg terjadi

    BalasHapus
  3. Wuiiiiih panjang amaaaat hebaaat

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah, selesai semua bu

    BalasHapus
  5. Wah hebat...kiat menulis...setiap hari...ada target yg pasti

    BalasHapus
  6. Lengkap dan mantap tulisan bunda ismi. Super lengkap

    BalasHapus
  7. Mantab Bu Is sayangnya sy blm bisa melakukannya

    BalasHapus