Materi :
Tips Membuat Resume
Waktu :
Rabu, 17 Juni 2020
Narasumber :
Teresia Sri Rahayu, S.Pd.SD
Bu
Tere mengawali kuliah dengan salam dan terima kasih teah diberi kesempatan untuk
sharing pengalaman dalam membuat resume. Beliau mengawali kisah dari pengalamannya
dalam membuat resume. Sekitar bulan
Februari, beliau melihat salah satu postingan teman di FB tentang resume dari
kegiatan belajar menulis bersama Om Jay. Saat itu beliau belum kenal dengan Om
Jay dan juga kegiatan belajar menulis atau yang sering kita sebut kuliah online
WAG ini.
Beliau pun memberanikan
diri untuk bertanya pada Om Jay tentang cara untuk bisa ikut kegiatan belajar
menulis, lalu akhirnya beliau pun digabungkan dalam grup Belajar Menulis
Gelombang 4. Tidak lama seteleh bergabung dalam grup, ada info bahwa malamnya
akan ada materi pertama tentang personal branding. Lalu Om Jay mendata semua
peserta grup Belajar Menulis Gelombang 4 yang sudah memiliki blog. Tujuannya
adalah agar setelah menerima materi dari narasumber, peserta membuat resume
lalu dikirimkan ke email Om Jay dan diposting di blog masing - masing. Om Jay
mengatakan bahwa dengan cara ini, kita bisa menebar banyak kebaikan melalui
tulisan yang kita bagikan tersebut.
Terus terang, beliau baru
mengikuti model pelatihan melalui WAG dan merasa bingung ketika harus membuat
resume, adapun saat itu beliau sendiri sudah memiliki blog. Saat itu alamatnya
masih https://cikgutere.blogspot.com.
Blog ini sudah lama dibuat, beliau sendiri lupa persisnya, namun baru diisi
sekitar bulan Oktober setelah termotivasi oleh seorang teman yang juga
merupakan seorang blogger.
Lalu beiau mencoba
mencari informasi tentang resume. Cara membuatnya serta tips dan trik mudah membuat
resume. Bahkan Om Jay sempat memberikan referensi cara membuat resume dari
salah satu peserta pelatihan menulis gelombang sebelumnya.
Ketika awal menulis
resume, beliau coba mengimitasi gaya menulis resume dari beberapa orang, namun merasa
kaku dan ide - ide tidak bisa mengalir dgn lancar. Setelah materi berjalan
beberapa kali, dan sesuai anjuran Om Jay untuk melakukan blog walking, beliau
pun mulai menemukan style sendiri dalam menulis resume. Dari situlah akhirnya beliau
merasa lebih percaya diri saat menulis resume.
Hal yang menjadi
kebanggaan baginya sebagai blogger pemula adalah ketika resume yang dibuat lalu
kita posting di blog, dibaca oleh orang lain bahkan diberikan komentar. Saat
itu, beliau pun tertarik untuk memasang gadget statistik di laman blognya, sehingga
bisa terus memantau trafik pengunjung blognya, bahkan melihat banyaknya viewer
yang membaca tulisannya. Ini adalah contoh artikel yang dibuat dan dilihat oleh
ribuan pembaca
Sedangkan untuk resume
hasil belajar menulis, jumlah viewernya bervariasi sekitar ratusan pembaca. Ini
resume yang paling banyak viewernya yaitu 720 orang https://www.cikgutere.com/2020/04/semua-guru-bisa-jadi-gupres-ini-caranya.html?m=1
Sepanjang mengikuti
kegiatan belajar menulis bersama Om Jay, beliau punya pengalaman yang unik dan
menarik. Ini salah satunya: Suatu saat, salah satu narasumber saat itu, Ibu
Lilis Sutikno, beliau adalah guru PPKn di salah satu SMA di Kab. Kupang NTT,
memberikan tantangan kepada peserta untuk lomba menulis resume dengan cepat.
Bagi yang tercepat akan mendpatkan hadiah dara beliau. Saat itu kondisi di
daerah Bu Tere sedang mati lampu. Beliau harus berjuang untuk bisa terus
menulis resume sampai selesai. Dan akhirnya resume selesai Pkl 01.00 Wita. Beliau
langsung membagikannya di laman FB Ibu Lilis. Esoknya, Bu Lilis mengontaknya
dan menyatakan bahwa Bu Tere termasuk 10 besar resume tercepat dan akan
mendapat hadiah buku dari Bu Lilis.
Setelah pengalaman itu,
akhirnya motivasinya dalam menulis pun bertambah dengan motivasi untuk
berprestasi. Memang banyak motivasi unutk menulis, tapi baginya, motivasi menulis
ada 2 yaitu untuk berbagi / sharing dan untuk berprestasi.
Dari beberapa resume yang
dibuat, ada yang mendapat hadiah atau penghargaan yaitu:
1.
Resume tercepat: https://www.cikgutere.com/2020/03/gas-gere-berani-menulis-berani.html?m=1
2.
Resume terbaik : http://www.cikgutere.com/2020/04/strategi-pemasaran-buku-yang-efektif.html
3.
Tulisan terbaik dan inspiratif : https://www.cikgutere.com/2020/05/belajarlah-menulis-dari-kartini-dan-ukirlah-sejarah
karyamu.html?m=1
Dan terakhir, mendapat penghargaan sebagai
blogger inspiratif dara Ikatan Guru TIK dan Penerbit Andi Yogyakarta.
Ternyata, benar yang
dikatakan oleh Om Jay, "Menulislah Setiap Hari dan Buktikan
Keajaibannya". Bu Tere adalah orang yang sudah merasakan manfaat menulis
setiap hari, yaitu dengan menulis resume. Keajaiban itu datang ketika beliau
dan peserta yang lain menyimak materi dari Prof. Richardus Eko Indrajit. Di
tengah - tengah penyampaian materi, beliau menantang untuk menulis buku dalam
waktu seminggu. Dan beliau termasuk satu dari sekitar 21 peserta yang menjawab
tantangan itu. Dan akhirnya, setelah melewati proses bimbingan dari beliau juga
penguatan dari Om Jay, buku karyanya yang berkolaborasi dengan Prof. Richardus
Eko Indrajit dengan judul "Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem
Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar". Dinyatakan diterima dan
dierbitkan oleh Penerbit Andi Yogyakarta yang merupakan salah satu penerbit
mayor.
Ini adalah pencapaian yang
luar biasa baginya. Beliau merasa berat karena memikul tanggung jawab dan
kepercayaan besar dengan pemberian penghargaan itu. Dan apa yang dikhawatirkan
pun terjadi. Banyak guru - guru yang menghubunginya secara japri melalui WA dan
messenger sekedar untuk meminta tips atau saran dalam menulis.
Beliau pun berusaha untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari bapak/ibu yang telah menghubunginya. Oleh
karenanya, pada malam hari ini beliau ingin juga berbagi kepada Bpk/Ibu tentang
tips menulis resume ala Cikgu Tere:
1. Menulis
resume sesegera mungkin, selagi topik itu hangat. Tujuannya agar tidak semakin
banyak uraian yang terlewat.
2. Menulis
resume sesuai dengan gaya menulis kita sendiri. Just be your self.
3. Tangkap
point penting materi dari narasumber, modifikasi dengan kalimat sendiri (jangan
asal copas materi dari chat)
4. Gunakan
pengantar yang menarik sebelum masuk di isi resume (biasanya saya menghubungkan
dgn kehidupan saya, misalnya topik Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor, maka
saya awali dengan pengantar bahwa sejak kecil suka membaca buku dan ada mimpi
suatu saat bs menulis buku dan bukunya dipajang di rak buku sebuah toko buku
besar"
5. Gunakan
heading dan sub heading agar resume terkesan lebih rapi tatanannya. Selain itu,
penggunaan heading dan sub heading akan membantu pembaca memahami struktur
tulisan.
6. Tulislah
resume dengan sepenuh hati. Bukan karena sekedar ingin mengerjakan tugas dari
Om Jay. Ketika kita sudah menulis resume dengan sepenuh hati, maka pasti kita
akan melakukan effort yang lebih dara orang lain / blogger yang lain.
-
Menentukan judul resume yang wow. Baca artikel berikut: https://www.cikgutere.com/2020/03/lima-judul-tulisan-yang-menarik-minat.html?m=1
- Mencari referensi
terkait topik
- Merancang
"pasar" resume kita dan melakukan strategi promosi
- Merancang tampilan /
visual resume dgn menambahkan gambar atau video di resume kita.
- Melakukan editing
sederhana (PUEBI)
7. Cari
informasi terkait narasumber yang akan kita tulis materinya melalui resume.
Semakin kita lengkap dlm memberikan gambaran narasumber, maka point kita akan menjadi
lebih baik daripada peresume yang lain. Caranya : stalking akun medsos
narasumber (FB, instagram, dll)
8. Gunakan
aplikasi atau alat - alat lain yang mendukung kita dalam menulis resume,
misalnya jika ada narasumber yang memberikan materi melalui youtube, maka putar
videonya di hp, sambil ketik resumenya. Atau jika ada narasumber yang
menyampaikan materi melalui voice note, gunakan aplikasi voice to text untuk
mengubahnya menjadi text.
9. Lakukan
blog walking untuk mencari informasi yang mungkin terlewat serta mencari
inspirasi menulis.
Bpk/Ibu, demikianlah
kiranya hal yang bisa Bu Tere bagikan dalam kesempatan malam hari itu.
TANYA JAWAB
Kenapa ibu sangat
tertarik dengan belajar menulis?
Baik, terima kasih untuk pertanyaannya,
saya sangat tertarik dengan belajar menulis karena sebenarnya saya menyadari bahwa
passion saya adalah menjadi penulis. Bahkan sejak masih Kelas 3 SD, saya mulai
suka menulis. Jadi saya ingin belajar menulis untuk lebih terampil dalam
menulis.
Bagaimana memulai menulis
agar bisa bermutu, bagaimana caranya agar tidak minder untuk memunculkan karya
pribadi (mungkin belum layak syarat
tulisan), serta di mana bisa memulai menerbitkan karya dari lingkup terdekat?
Baik, Ibu Aning, salam kenal. Untuk
menulis yang dikatakan bermutu, tentunya kita harus terus menulis, karena
tulisan yang bermutu bukan produk sekali jadi. Ibaratnya butuh jam terbang
juga. Dari pengalaman saya, untuk mengetahui tulisan itu bermutu atau tidak,
saya coba kirim tulisan saya ke majalah atau blog komunitas seperti kompasiana
atau gurusiana. Karena di sana ada penilaian terhadap tulisan kita. Kemudian
agar tidak minder, kita harus kembali meluruskan niat kita untuk menulis yaitu
untuk berbagi. Jika kita ikhlas berbagi, maka pelan - pelan perasaan minder
akan hilang. Pertanyaan berikutnya tentang menerbitkan karya, bisa ibu mulai dari
lingkup sekolah terlebih dahulu. Mungkin ada majalah dinding atau blog / website
sekolah.
Perkenalkan saya Santi
dari Jayapura. (1) Bagaimana strategi jitu yang ibu lakukan ketika ibu menerima
tantangan menulis buku hanya dalam satu Minggu. Hebat, salut sangat menginspirasi. (2) Bagaimana cara ibu
memanaj waktu karena kegiatan kita kan banyak harus melakukan PJJ, harus
lakukan tanggung jawab sebagai Ibu rumah tangga dan masih harus menulis lagi.
Baik, selamat malam, Ibu Santi. (1)
Strategi saya: membuat jadwal dulu. Malam itu langsung saya kirim outline Bab 1
- 3 pada Prof. Eko sekaligus rancangan judulnya. Ternyata besoknya langsung ditagih
Bab 1. Maka brdasarkan outline yang sudah dibuat, saya langsung menulis. Sambil
menulis, sambil mencari referensi pendukung. Kebanyakan dari jurnal dan website
online walaupun ada juga yang dari buku koleksi pribadi saya. Dalam
perjalanannya kami mendapat tambahan waktu 1 minggu, namun dengan catatan
jumlah halaman minimal 100 hlmn dan dibuat 5 bab dengan spasi 1. Sehingga kerja
keras lagi.
2. Saya berpatokan pada jadwal, Bu. Sehingga
tiap hari saya punya target. Memang kita sebagai guru plus ibu rumah tangga
pasti banyak kesibukan, tapi biasanya saya komunikasi dengan keluarga bahwa
saat ini sayae ada proyek sehingga start dari jam 10 pagi sampai sekitar jam 3
sore, saya akan menulis. (saya punya anak kecil umur 3 tahun) dan ini adalah
waktu untuk menulis karena biasanya anak akan bermain dan tidur siang. Lanjut
lagi pkl 07.00 - 12.00 malam. Anak biasanya noton TV dan sudah tidur.
SINOPSIS
BUKU
BELAJAR
SEMUDAH KLIK
Membangun
Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar
Buku ini secara umum membahas mengenai trend baru dalam teknologi
pendidikan yaitu
Ubiquitous
Learning. Inovasi yang diusung dalam Ubiquitous Learning adalah belajar di mana
saja,
kapan saja, dan bagaimana saja caranya, sehingga dikatakan “Belajar Semudah
KLIK”.
Di tengah situasi
pandemic Covid 19
saat ini, pemerintah
pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah
mengambil kebijakan penting yang diatur dalam Surat Edaran Mendikbud No. 4
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Desease (Covid 19).
Dampak dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah tersebut, guru
dan siswa menempuh sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara online, offline,
dan metode penugasan terstruktur. Dengan hadirnya buku ini, maka penulis bermaksud memberikan
gambaran secara utuh mengenai penerapan Ubiquitous Learning di tengah situasi
pandemic dalam rangka menunjang Pembelajaran Jarak Jauh.
Pada Bab pertama, pembahasan terkait dengan Ubiquitous Learning,
mulai dari pandangan bahwa
Ubiquitous Learning merupakan
sebuah keniscayaan dalam
sistem pendidikan di Indonesia, karakteristik Ubiquitous Learning,
komponen – komponen pendukung untuk dapat membangun ekosistem Ubiquitous
Learning, Platform pendukungnya, sampai pada tahap implementasi Ubiquitus
Learning sendiri. Mengapa Ubiquitous Learning merupakan sebuah keniscayaan ?
Hal ini bersumber dari data yang menunjukkan bahwa pada tahun 2020 ini, jumlah
pengguna internet di Indonesia mencapai 175,2 juta penduduk. Angka ini
mengalami kenaikan setiap tahun, sehingga dengan adanya karakteristik
U-Learning yang menuntut akses informasi sesegera mungkin, maka U-Learning
sangat tepat jika diimplementasikan dalam pembelajaran.
Bab kedua mengangkat pembahasan mengenai konsep merdeka belajar
yang merupakan sebuah gagasan yang dicanangkan oleh Mendikbud, Nadiem Makariem
melalui Pidato Beliau pada saat peringatan hari Guru, 25 November 2019 silam.
Dalam situasi pembelajaran jarak jauh, dengan begitu banyak media pembelajaran
yang ditawarkan, maka sebenarnya siswa sebagai pembelajar dan guru dapat
mengakses pembelajaran melalui banyak media. Namun, dalam hal ini, pertama –
tama, siswa harus menyadari dulu bahwa belajar merupakan sebuah kebutuhan.
Peran guru memang tidak akan bisa tergantikan oleh teknologi karena walaupun
pembelajaran disampaikan melalui Pembelajaran Online Jarak Jauh, guru tetap
berperan dalam mendidik karakter siswa. Terlebih menyiapkan mereka sebagai
generasi emas abad 21 yang perlu memiliki keterampilan abad 21, literasi, dan
didukung dengan penguatan karakter. Hal ini juga tampak dalam ilustrasi cerita
inspiratif yaitu Gerbong Kelas Istimewa bagi Totto Chan dan teman – temannya
dalam Buku Novel berjudul, “Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela”.
Pada Bab ketiga, buku ini mengusung ide untuk menjadikan sekolah sebagai
habitat belajar yang menghadirkan peran kepala sekolah sebagai pemimpin, serta
pendidik sebagai motivator ideal. Bahkan lebih jauh, guru disadarkan kembali
tentang cara mengajar yang dapat menarik minat siswa. Bagaimana guru hadir
dalam lingkungan belajar virtual dengan sepenuh hati dan melibatkan siswa
dalam proses belajar
yang bermakna. Bahkan
sejalan dengan teori scaffolding menurut Vygotsky, guru juga
hendaknya memberikan sokongan kepada siswa untuk menghantar mereka agar menemui
“Aha Momen”, yaitu Zone of Proximal Development (ZPD). Salah satu usaha yang
dapat dilakukan oleh guru dan sekolah, menurut Mr. Gwo Dong Chen dari
Nasional Central University
berdasarkan hasil penelitiannya
bahwa untuk mendukung keberhasilan
pembelajaran dalam Ubiquitous
Learning, siswa diberikan
alat berupa smartphone / tablet edukasi.
Pada Bab keempat, buku ini merinci sumber – sumber belajar yang
dapat digunakan secara digital oleh siswa. Tagline Ubiquitous Learning,”Belajar
di mana saja, kapan saja, bagaimana saja,” dimaknai dengan penyediaan ruang
belajar yang memungkinkan siswa memeroleh informasi sesuai kebutuhan belajarnya
dengan sesegera mungkin. Dalam model pembelajaran konvensional atau tradisional
learning, sumber belajar utama terdiri dari : pendidik, buku, perpustakaan dan
laboratorium, sedangkan dalam lingkungan virtual digital, sumber belajar dapat
berupa : e-lecturers, e-books, e-library, e-laboratory, sehingga pada Bab 4
ini, dijelaskan masing – masing cara akses dalam utilisasi arena belajar
tersebut.
Pada Bab kelima, dibahas hal teknis terkait implementasi model
pembelajaran inovatif yang sesuai
dengan Ubiquitous Learning
dan mengusung konsep
merdeka belajar. Model pembelajaran inovatif yang diterapkan
adalah Model Pembelajaran SOLE (Self Organized Learning Environment) di mana
siswa sebagai pembelajar memposisikan dirinya sebagai pusat pembelajaran yang
bergerak secara aktif dan mandiri dalam mengakses berbagai sumber belajar
digital demi memenuhi kebutuhan belajarnya. Guru berperan dalam merancang RPP
terintegrasi TIK dengan model pembelajaran SOLE, sehingga pada Bab 5 ini, penjelasan
mengenai
model pembelajaran SOLE sudah dilengkapi dengan contoh RPP. Berikutnya, RPP
tersebut
juga akan menjadi dasar bagi guru untuk merancang kelas virtual bersama
siswa.
Secara keseluruhan, isi buku ini sangat tepat untuk menjawab
keingintahuan guru mengenai trend teknologi pendidikan di Indonesia, dan
membantu para siswa dalam memanfaatkan smartphone sebagai alat pembelajaran
masa kini. Karena jika dalam e-learning, pembelajaran dibatasi melalui Personal
Computer (PC) atau Laptop, namun pada Ubiquitous Learning, akses pembelajar
terhadap sumber belajar, semudah KLIK, karena hanya memerlukan smartphone dan
jaringan, maka siswa dapat belajar di mana saja, kapan saja, dan bagaimana saja
caranya.
Bagaimana kita menentukan
judul tulusan yang menarik minat pembaca?
Baik, Bapak/Ibu. Judul yang menarik
tentunya yang mengundang penasaran pembaca, namun perlu hati-hati karena kadang
kita menemukan ada judul yang tidak sesuai dengan isinya sehingga pembaca akan
kecewa. Ini ada artikel yang pernah saya tulis terkait penulisan judul https://www.cikgutere.com/2020/03/lima-judul-tulisan-yang-menarik-minat.html?m=1
Saya Fatma dari Pati. Ibu
Tere yang hebat tetapi tetapi rendah hati,
walau kemampuan sangat besar tetapi tetap selalu belajar dan belajar. Yang
saya tanyakan bagaimana ibu manajemen waktu antara bekerja dengan aktivitas ibu
yang sangat tinggi..walau saya tahu disiplin no 1 dalam setiap kegiatan untuk
mencapai tujuan, namun akan sulit jika
tidak ada strategi atau trik dalam manajemen kegiatan ibu bekerja, rumah dan menulis.
Baik, Ibu Fatma. Memang terkait waktu dan
aktivitas ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Sehingga terkadang, ada
salah satu kegiatan yang harus saya pending. Tapi tentunya kita harus mempunyai
pertimbangan yang matang terkait hal ini. Misalnya saat ini saya akan mengikuti
2 kegiatan lomba, maka saya lihat deadline-nya. Lalu lihat dari resiko
persiapannya, mana yang lebih banyak menyita waktu, mana yang harus
didahulukan, dll. Strategi saya, pada saat bangun pagi, saya akan luangkan
waktu untuk berpikir sejenak tentang rangkaian kegiatan hari tersebut.
Saya Yuli, Guru SD dari Kab.
Sambas Kalbar. Bangga sudah mengenal rekan sejawat sesama guru SD yang masih
muda namun telah banyak karya. Saya ingin menanyakan motivasi apa yang membuat Ibu
Tere bersemangat menulis di blog?
Terima kasih, Bu. Motivasi saya hanya 2
yaitu menulis untuk berbagi/sharing dan menulis untuk berprestasi. Menulis untuk
berbagi tentunya sesuai dengan profesi kita sebagai guru. Makanya sejak awal
niche blog saya adalah pendidikan. Kemudian berprestasi, maksudnya ketika kita
menjadi blogger ada hal positif lain yang saya peroleh. Seperti yang tada saya
contohkan yaitu mendapat beberapa penghargaan, bahkan ada juga bonus berupa
buku dan pulsa internet. Selain itu, sy mau berbagi sedikit pengalaman sy waktu
lolos sebagai peserta short course ke luar negeri tahun 2019 kmrn, trnyata
salah satu teknik penilaian panitia adalah dgn menelusuri jejak digital kita.
Saat itu, kami diminta menuliskan semua akun medsos termasuk blog/website.
Selamat malam, Luar biasa
ibu muda cikgu Tere, semoga sukses. Yang saya tanyakan, bagaimana cara nemasang gadget statistik di laman blog,
untuk memantau pengunjung, lalu apa tipsnya supaya banyak pengunjung di blog
kita. Trims dari Ibu Lusia.
Terima kasih, Ibu Lusia, untuk memasang
gadget statistik, caranya ibu masuk di bagian setting blognya ada banyak gadget
yang bs kita tambahkan. Nanti saya coba screenshot, karena saat ini saya tidak
memasang lagi gadgetnya. Tipsnya: buat
artikel yang menarik, aktual, dan yang penting adalah artikel update.
Maksudnya seperti artikel saya yang dibaca ribuan orang, tentang download
materi belajar di rumah, karena saat itu banyak orang yang mencari materi bahan
belajar di rumah. Dan kuncinya ada di judul, Bu. Jangan lupa bagikan postingan
blog kita di beberapa komunitas blogger. Atau komunitas guru.
Selamat malam Ibu Fatimah
dan Cikgu Tere. Mohon izin mnyampaikan uneg-uneg.
Selama ini mungkin yang kami pahami
meresume adalah meringkas materi yang panjang kemudian dipersingkat dengan
mngambil bagian-bagian yang pokok saja. Tapi dengan beberapa poin yang Cikgu
sampaikan poin 1-9 bisa jadi resume kita menjadi lebih banyak/ panjang dan
melebar dari materi yang kita resume. Bagaimana Cikgu jika terjadi hal seperti
itu (resume lebih meluas/panjang dann melebar). Sriyatun-GK
Baik, Ibu. Memang pemahaman saya juga
resume seperti itu. Artinya meringkas. Namun yang saya sampaikan tadi, intinya
jika kita meringkas, jangan sampai kita hanya copas dari materi narsum, namun
dimodifikasi lagi dgn kalimat kita agar lebuh enak dibaca (istilahnya Om Jay).
Ibu Tere yang hebat, saya
tertinggal info. Prof Eko itu siapa dan peran dalam cetak buku sebagai apa?
Bisakah kita ikutan kirim outline? Dwi Rukmi, Gunungkidul.
Beliau adalah salah satu narasumber
kegiatan menulis, Bu. Saya juga sudah lupa saat itu kegiatan keberapa. Beliau
memberikan tantangan menulis buku selama seminggu dan menghubungkan kami dengaan
penerbit mayor. Karena nama besar beliau, dan beliau juga menjadi penulis kedua
dalam buku yang kami tulis. Untuk bisa atau tidaknya, silakan ibu berkonsultasi
dengan Om Jay. Nanti Om Jay yang dapat menghubungi Prof. Eko.
Bagaimana cara menjaga
munculnya inisiatif menulis terus terjaga?
Baik, terima kasih pertanyaannya. Pertama
dipaksa, lalu terpaksa lama-lama bisa, lalu terbiasa. Ini adalah rumus
sederhananya.
Saya Aidil Fitriani dari
Tenggarong Kutai Kartanegara. Bagaimana manajemen waktu Bunda Tere, selain
mengajar, menulis dan ibu rumah tangga dalam menuangkan ide menulis, jika tidak
ada waktu atau kesempatan menulis dalam beberapa hari bagaimana Bunda Tere menyiasatinya?
Terima kasih, ini sungguh sayaa alami, Bapak/Ibu.
Saya merasa menyesal ketika saya tidak menulis. Jika Bapak /Ibu berkunjung ke
blog saya, maka ada jeda cukup lama saya tadak menulis di blog. Itu karena banyaaknya
kegiatan yang harus saya lakukan. Jika tidak sempat menulis dalam bbrpa hari,
maka saya menulis saja dulu idenya. Mungkin hanya beberapa baris saja. Bahkan
seringnya berupa mind map. Jadi pada saat ada waktu, saya tinggal
membuka kembali coretan saya itu dan mulai menulisnya.
Saya Pak Joel dari Aceh
utara. Bagaimana caranya Buk untuk mengikuti kompetisi blogger? Dari mana kita
dapatkan informasi itu dan kiat-kiat apa saja yang harus kita siapkan?
Baik, Baapk. Selama ini untuk kompetisi
blogger, informasinya hanya dari Om Jay. Beliau sering mendapat sponsor dan
akhirnya mengadakan kompetisi. Namun, biasanya di kompasiana dan gurusiana juga
ada kompetisinya. Terkadang dari facebook juga ada infonya.
Malam Bu Tere, saya
Candra dari Langkat Sumatera Utara Gelombang 9. Bisa sharing Bu, apa manfaat
terbesar di dalam mengajar yang Ibu dapatkan dan rasakan setelah menjadi guru yang mampu menulis?
Baik, manfaat terbesar yang saya rasakan
adalah ketika saya lolos seleksi beberapa lomba guru karena essay yang saya
tulis. Di sini tentunya ada juga manfaat yang didapatkan oleh siswa saya, karena
dengan mengikuti lomba itu, kemampuan profesional saya juga meningkat. Selain itu, tulisan yang saya buat juga saya
jadikan bahan mengajar di kelas.
Perkenalkan saya Sumarjiyati,
GK. Amazing ibuk. Terima kasih atas ilmu dan sharing malam ini. Saya mengenal
blog baru saja setelah mengikuti kuliah online ini. Sementara saya isi blog dengan
resume dan tulisan-tuisan ringan seputar kisah yang saya alami. Sebenarnya saya
sudah bergabung di gurusiana sejak 2018. Namun, di gurusiana tidak seaktif di
blog. Yang mau saya tanyakan. Apakah tulisan yang sudah saya publihs di blog boleh
juga dipublis di gurusiana? Bagaimana kita bisa gabung untuk mengikuti
tantangan menulis di gurusiana?
Baik, Ibu, gurusiana juga merupakan blog,
namun itu adalah blog bersama, bukan blog personal. Sebenarnya untuk ketentuan
itu, gurusiana (setahu saya) tidak terlalu ketat. Apalagi jika ibu menuliskan
keterangan bahwa tulisan itu telah dimuat di blog pribadi ibu, sertakan
linknya. Namun jika di kompasiana, maka hal itu tidak diperbolehkan. Sekalipun
tulisan kita sendiri. Untuk bergabung di tantangan menulis gurusiana, silakan
ibu aktif mengikuti postingan member dan
admin gurusiana termasuk media guru.
Kesimpulan: menulis resume banyak
manfaatnya. Menambah pengetahuan, mengikat sari - sari ilmu, dan menajamkan
pola berpikir kita. Jika kita mengaktifkan diri menulis resume dengan baik dan
sepenuh hati, niscaya banyak keajaiban akan terjadi. Maka, buktikanlah sendiri.
Nah,
itulah materi yang amat menarik dari Ibu Tere.Kita ulang kalimat Om Jay, “Menulislah
Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi,” dipertegas oleh Bu Tere, “Menulislah
setiap hari dan buktikanlah sendiri. Menulis bisa dimulai dengan menulis resume
dengan baik dan sepenuh hati setiap hari.” Tunggu apa lagi, yuk segera ikuti jejak
beliau dengan cara menulis untuk dua motivasi. Yakni untuk berbagi dan untuk
berprestasi.
Siap berbagi dan berprestasi
BalasHapusAlhamdulillah
HapusKeren bu lengkap
BalasHapusTerima kasih Bu Titin
HapusMantap bu Ismi
BalasHapusTerima kasih Bu Elly
HapusNah, itulah materi yang amat menarik dari Ibu Tere.Kita ulang kalimat Om Jay, “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi,” dipertegas oleh Bu Tere, “Menulislah setiap hari dan buktikanlah sendiri. Menulis bisa dimulai dengan menulis resume dengan baik dan sepenuh hati setiap hari.” Tunggu apa lagi, yuk segera ikuti jejak beliau dengan cara menulis untuk dua motivasi. Yakni untuk berbagi dan untuk berprestasi.
BalasHapusHe333 itu virus dari Om Jay
HapusMantul
BalasHapusTerima kasih Bu Aam
HapusMnatul ibuk.. Menulis setoap hari dan buktikan keajaiban yg terjadi
BalasHapusSiappp
HapusWuiiiiih panjang amaaaat hebaaat
BalasHapusTerima kasih
HapusTerima kasih
BalasHapusAlhamdulillah, selesai semua bu
BalasHapusYa bu nani. Alhamdulillah.
HapusTerima kasih bu
BalasHapusWah hebat...kiat menulis...setiap hari...ada target yg pasti
BalasHapusinsyaallah
HapusOk juga lengkap
BalasHapusTerima kasih
HapusMantap ilmunya bu
BalasHapusterima kasih dik
HapusLengkap mantap
BalasHapusTerima kasih bu
HapusHebat..komplit bu ismi
BalasHapusTerima kasih bu eni
HapusSing,,sibhh
BalasHapusterima kasih bu nora
HapusLengkap mantap
BalasHapusterima kasih bu ratri
HapusLengkap dan mantap tulisan bunda ismi. Super lengkap
BalasHapusterima kasih bu nuraini
BalasHapusMantab Bu Is sayangnya sy blm bisa melakukannya
BalasHapusterima kasih bu. perlu dicoba
HapusMantap Bunda
BalasHapus.
Terima kasih Bu Mien
Hapus