Minggu, 21 Juni 2020

THE POWER OF HYPNOTIC COPYWRITING


Materi             : The Power of Hypnotic Copywriting
Waktu             : Kamis, 18 Juni 2020
Narasumber    : Kang Asep Herna

Hari ini adalah sesi pertama materinya Kang Asep. judulnya Hypno writing 1. Materi ini membutuhkan kehadiran temen2 real time. Jadi mohon kehadirannya. Di sesi ini akan ada latihannya jadi timeline tidak akan saya tutup. Tapi semuanya gak boleh posting kecuali diminta oleh Kang Asep.
Ok, kita panggil segera ke atas genteng eh panggung. Kang Aseeeeeeep..... 👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam teman-teman Grup Pelatihan The Writers. Alhamdulillah, malam ini, adalah sesi pertama saya untuk sharing sama teman-teman tentang "The Power of Hypnotic Copywriting".
Saya mengucapkan terima kasih sebelumnya pada Om Budiman Hakim, Kak Devina juga teman-teman semua. Dan mohon dipahami terlebih dulu bahwa momen di sesi ini saya bukan mengajari teman-teman, tapi sekali lagi, formatnya adalah sharing tentang apa yang selama ini saya tekuni dan kembangkan.
Sebelumnya, singkat, saya perkenalkan background saya dulu ya. Saya adalah Founder MindStream Institute (lembaga yang bergerak di bidang pelatihan kreatif). Saya juga Creative Director di MACS909 Advertising, sebuah biro iklan lokal di Indonesia yang salah satu pendirinya adalah Om Budiman Hakim.
Saat ini masih aktif sebagai Profesional Member di The Indonesia Board of Hypnotherapy (IBH), Authorized Instructor Prana Shakti International Brotherhood (PSIB), dan Peminat Linguistik yang sempat nyantri di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Di sini ada sahabat saya dari FIB, Anwari, juga ade saya, Kifti.
Teman-teman. Hypnotic Copywriting ini adalah salah satu alat dari Subconscious Communications Tools yang saya dalami, di samping alat-alat lain seperti Subliminal Message, Automatic Writing, Memahami Feedback lewat Micro Expression dan Eye Acessing Cues, serta Hypnotic Brainstorming yang saya kembangkan.
Beberapa materi di atas, nanti saya share di Digital Creative Communications yang akan datang. (Saya rasa temen-temen juga penting menguasai ini, karena manfaatnya besar sekali. Bukan cuma buat proses kreatif menulis, tapi juga buat bisnis, dll. termasuk  membantu diri untuk tetap ada di state of mind positif). Semua perangkat ini saya eskplor dari disiplin hipnosisme, neuro linguistic programming (NLP), psikolinguistik, neuro semantic, dan pemahaman semiotic.
Jadi saya berterima kasih sekali untuk para penemu disiplin di atas. Ini saya gabungkan dengan pengalaman saya selama 20 tahun lebih memegang campaign-campaign seperti Nestle Group (KitKat, FOX’S, Polo), Djarum Black, Indosat, Danamon, BTN, Sutra dan Fiesta Sutra, McDonald’s, Daihatsu, Toyota, Mercedes-Benz dan ratusan brand lainnya, termasuk saya terlibat di kontestasi pilpres dan pileg kemarin.
Di pileg kemarin, saya dan team berhasil menaikkan sekitar 20 persen suara milenial dan perempuan, untuk salah satu partai yang tak perlu saya sebutkan namanya. Selain untuk menulis promo, dasar filosofi teknik Hypnotic Copywriting ini juga bisa kita gunakan untuk edukasi, parenting, teaching, empowering, termasuk creative writing dll., karena strukturnya sangat multi-applicable (bisa dugunakan untuk apa saja).
Sebagai orang iklan, saat memulai sebuah project, saya membiasakan diri menentukan objective alias target. Di sesi Hypnotic Copywriting ini, saya punya objective, target atau GOAL, yang saya harap ini jadi GOAL teman-teman juga, bahwa begitu selesai mengikuti 4 sesi saya ini, teman-teman:
1.     Paham dan makin paham mekanisme mental/ pikiran manusia pada umumnya, dan target audience kita, khususnya
2.     Teman-teman memahami pola bahasa hipnotik dan mampu mengaplikasikannya di dalam proses copywriting/ penulisan naskah iklan
Baik teman-teman. Saya kerap menyebut Hypnotic Copywriting ini dengan Hypnotic Writing. Tapi di momen kali ini, saya sebut dulu Hypnotic Copywriting ya, untuk tidak rancu dengan jenis Hypnotic Writing yang lain, yaitu Automatic Writing.
Dua-duanya ini barang aneh dan nyeleneh, temen-temen, dan insya Allah nanti jadi bagian dari skill temen-temen juga. Hypnotic Copywriting terdiri dari dua kata. “Hypnotic” dan “copywriting”.
Hypnotic adalah state kesadaran di mana manusia sedang berada dalam wilayah sugestif, wilayah subconscious (bawah sadar); sementara “copywriting” adalah teknik penulisan naskah dengan gaya persuasif (membujuk audience) untuk melakukan tindakan sesuai pesan yang diinginkan.
Dengan demikian, Hypnotic Copywriting adalah proses penulisan yang bertujuan memengaruhi Subconscious (pikiran bawah sadar) Audience, untuk melakukan tindakan sesuai pesan yang disampaikan. Jadi, bedanya dengan copywriting biasa, bila copywriting biasa berusaha memengaruhi PIKIRAN SADAR manusia untuk bertindak (Persuasif); maka Hypnotic Copywriting berusaha "memprogram" PIKIRAN BAWAH SADAR manusia untuk bertindak (Sugestif).
Terus, apa untungnya dengan kita menulis untuk Subconscious Mind target audience kita? Teman-teman, kesadaran manusia terbagi ke dalam 2 level. Kemungkinan temen-temen udah paham soal ini, tapi gak apa-apa saya bahas ya, biar pemahamannya lebih sistematik.
1. Conscious Mind (Pikiran Sadar), yaitu kondisi ketika rasionalitas manusia sedang bekerja. Di sini areanya logika, pertimbangan-pertimbangan kritis, perhitungan-perhitungan, hal-hal eksak, angka-angka, perbandingan-perbandingan antar satu pengalaman dan pengalaman lainnya. Ciri khas dari Conscious Mind adalah kritis, sehingga, sifatnya defensive dan cenderung mempertanyakan data yang masuk, bahkan me-reject-nya. Conscious Mind ini, daya pengaruhnya pada tindakan manusia hanya sekitar 12% saja.
2. Subconscious Mind (Pikiran Bawah Sadar), yaitu kesadaran manusia yang sangat reseptif terhadap SARAN. Hal-hal yang ada di wilayah subconscious adalah emosi, perasaan, spiritualitas, religjiusitas, cinta kasih, imajinasi, kreativitas, seni, dan sejenisnya. Ciri Subcosncious Mind ini sangat menerima data apapun yang masuk ke dalamnya. Lugu. Ia tidak mengenal perinsip benar dan salah. Semua data yang masuk dianggap sebagai kebenaran mutlak. Data baik, data buruk, data positif, data negatif, dianggap sebagai sebuah realitas yang harus diwujudkan dalam tindakan. Saya, juga para ahli hipnoterapi dan NLP, melakukan program therapeutic di wilayah kesadaran ini. Itu sebabnya efeknya sangat cepat, bahkan instan! Daya pengaruh Subconscious Mind terhadap tindakan manusia sekitar 88%.
Kami sendiri, orang-orang iklan, walaupun mungkin sambil nggak memahami mekanisme mental manusia tersebut, seperti sepakat memercayai bahwa: Tak heran, kalo Emanuel James Rohn, salah satu gurunya Antony Robbins, pernah bilang bahwa: “Evektivitas komunikasi itu berangkat dari 20% apa yang Anda tahu (maksudnya rasionalitas); dan 80% apa yang Anda rasa (maksudnya emosionalitas/subconscious).”
 “Pendekatan Iklan Paling Efektif adalah Menghadirkan EMOTIONAL BENEFIT. Bukan RATIONAL BENEFIT.” Menghadirkan manfaat produk, bukan fitur produk. Nah, bila saat ini teman-teman sudah memahami karakter Subconscious Mind Manusia ini, bayangkan, bagaimana Powerful-nya Hypnotic Copywriting, karena pesan yang disampaikan memang ditujukan untuk Subconscious Mind, yang notabene ini bagian yang mampu 85% menggerakkan manusia tadi.
Jadi, untuk sementara, kesimpulan sekaligus saran dari saya, SAAT KITA MAU MENYAMPAIKAN PESAN, SAMPAIKAN PESAN YANG MENYENTUH SUBCONSCIOUSNYA. Berikan manfaat emotional (kepuasan batin); bukan sekadar manfaat rasional (kepuasan fisik). Kepuasan fisik, jadikan hanya sekadar penyokong (reason why) dari kepuasan batin yang kita tawarkan. Sehingga, dengan sinergi seperti ini, daya bujuk kita 12% + 88% = 100%.
Teman-teman, menurut Stanford Hypnotic Susceptibility Scale (SHSC), tingkat kemampuan manusia MENERIMA SARAN terbagi ke dalam 3 kelompok.
1.     Kelompok Pertama, orang yang MUDAH disugesti. Populasinya 10%.
2.     Kelompok kedua, orang MODERAT, tidak sulit tidak mudah, populasinya 85% (paling banyak).
3.     Kelompok ketiga, tipe yang SULIT disugesti, populasinya 5% saja (paling dikit).
Identifikasi ini juga bisa dijadikan identifikasi Target Market kita; atau Target Audience kita, bahwa:
1.       10% kemungkinan target audience kita, bisa LANGSUNG ACTION, melakukan pembelian (sugestif)
2.       85% kemungkinan target audience kita, berpikir-pikir dulu, MENIMBANG-NIMBANG dan mengendapkan, lalu action membeli.
3.       5% kemungkinan target audience kita melakukan REJECTION (menolak membeli). Fyi, ini tidak ada dalam teori marketing mana pun yan teman-teman, tapi ini saya jamin validitasnya. Ini saya identifikasi dan adopsi dari Stanford Hypnotic Susceptibility Scale (SHSS) tadi.
Nah teman-teman, saya yakin, di 160 lebih teman-teman yang ada di grup ini, mewakili gambaran statistik Target Market/ Target Audience kita di atas. Saya akan mengajak teman-teman melakukan permainan, untuk mengidentifikasi diri teman-teman. Apakah teman-teman masuk ke dalam 10% yang SUGESTIF; 85% yang MODERAT; atau 5% yang sulit menerima sugesti?
Untuk teman-teman yang saat ini tidak hadir, bila mau coba baca setelah sesi ini ditutup, harap baca teks saya sesuai urutan. Ini wajib ya, karena teman-teman berarti tidak dalam supervisi langsung saya. Oke kita mulai ya. Harap teman-teman off chat dulu. Hanya menulis ketika saya minta. Agar pesannya tida krodit.
Teman-teman pastikan saat ini sedang berada di RUANG YANG AMAN dan NYAMAN ya. Bukan sedang berada di luar dan di tempat publik. Harap temen-teman yang sedang berkendara atau di tempat umum, tidak mengikuti permainan ini. Syarat dari test ini, karena kita tidak berada dalam satu ruang, teman-teman harus FOKUS MENGIKUTI INSTRUKSI saya. Test ini saya kemas khusus untuk Live di Whatsapp, artinya, saya DAMPINGI saat ini.
Tolong harap off dulu, tidak menulis apapun di sini ya. Saya ulang. Syarat dari test ini, karena kita tidak berada dalam satu ruang, teman-teman harus FOKUS MENGIKUTI INSTRUKSI saya. Test ini saya kemas khusus untuk Live di Whatsapp, artinya, saya DAMPINGI saat ini. Selebihnya, test ini SANGAT AMAN dan ASIK, karena saya kemas dalam permainan. Saya biasa melakukannya offline (secara tatap muka), di momen empowerment massal, atau di ruang terapi personal.
Baik. Saya punya 2 permainan. Permainan pertama: Sekali lagi, syarat biar test ini lancar, teman-teman HARUS MENGIKUTI INSTRUKSI saya dengan seksama dan fokus ya. Dan pastikan ini AMAN. Oke. Saya minta temen-temen mengepalkan tangan temen-teman dengan KERAS. Lalu acungkan jari telunjuk teman-teman. Kira-kira posisinya seperti ini ya:
Baik, sementara MATA teman-teman FOKUS pada huruf-huruf di layar monitor, PIKIRAN teman-teman FOKUS pada jari tangan teman-teman. Siapppp yaaaa? (Jawab dalam hati aja).
Saya mulai... Baca dan hayati dengan pelan. Tuhan menganugerahi kekuatan yang luar biasa atas diri kita. Kekuatan untuk mengendalikan apapun. Kekuatan untuk mengendalikan sekitar. Kekuatan untuk mengendalikan diri kita sendiri, termasuk kekuatan untuk mengendalikan jari tangan kita.
SEKARANG, niatkan dalam hati. Ijinkan jari… minta jari… untuk MENGERAS seperti BESI. Untuk KAKU seperti BAJA. Keras SEKERAS-KERASnya, kaku SEKAKU-KAKUnya. Sehingga sedemikian KERAS dan KAKUnya, jari menjadi sulit sekali untuk dibengkokkan.
Rasakan, bayangkan dan imajinasikan jari Anda semakin KERAS seperti BESI, semakin KAKU seperti BAJA. Jauh lebih KERAS lagi. Jauh lebih KAKU lagi. Sehingga sedemikian KERAS dan KAKUnya sekarang jari Anda menjadi sulit untuk dibengkokkan. Saya akan memperkuat keKAKUAN jari Anda dengan menghitung dari 1 hingga 3. Setiap hitungan membuat jari Anda semakin KERAS seperti BESI, semakin KAKU seperti BAJA.
SATU, keras seKERAS-KERASnya. DUA, 100 kali lipat lebih KAKU dan KERAS.  TIGA… sempurna KERAS dan KAKUnya, sehingga sedemikian KERAS dan KAKUnya, jari Anda semakin SULIT untuk dibengkokkan.
Semakin Anda berupaya membengkokkan, semakin KAKU jari Anda seperti BESI dan BAJA. Semakin berupaya lagi lebih kuat Anda membengkokkannya, semakin jauh lebih KAKU dan lebih KERAS jari Anda seperti BESI dan BAJA. Coba bengkokkan kalo bisa… SULIT, kan? Coba bengkokkan lagi lebih kuat… makin SULIT kan?
Nah… Saya minta untuk teman-teman yang jarinya KAKU, silakan FOTO tangan dan jari Anda dan posting di grup ini. Saya tunggu 30 DETIK ya, sebelum nanti saya ajarkan untuk menormalkannya lagi. Silakan ya.
Sudah? aku gak berlaku, kang.... Ayo yang jarinya kaku silakan posting fotonya. Saya ingin tahu jumlahnya apakah sesuai statistik atau tidak.
Ada yang kaku, ada yang tak bisa kaku. Ada yang kaku kemudian sulit dinormalkan.
SEBENTAR DULU YA, saya NORMALKAN DULU.
SEKARANG, saya akan MENGAJARKAN teman-teman untuk menormalkannya. INGAT ini ya. “Silakan hitung dari 1 sampai 3, dan pada HITUNGAN 3 katakan dalam hati: NORMAL. Silakan mulai sekarang.”
Jawaban peserta ada yang sakit, ada yang jawab sudah normal, ada yang gak bisa kaku, ada yang masih kaku, ada yang pegel, ada yang capek. Reaksi peserta memang bermacam-macam.
Untuk Mas CAHYO, silakah ulang hitung dari 1 sampai 3, dan niatkan di hitungan ke-3 rileks dan NORMAL. Mas @Cahyo Ken kasih tahu saya kalo udah normal. Sekarang sudah normal? Sudah aman kang. Yang merasa pegal, coba tarik nafas lewat hidung yang pelang, saat mengembuskan nafas, kibaskan jari-jari tangan dan bilang SEGAR, NORMAL. Lakukan 3 kali. Semua kembali NORMAL.
Jadi kedok kejahatan hipnotis itu sebenarnya menggunakan sugesti? Penasaran saya
Maaf kl salah. Maaf kang, aku bener atau nggak ya, sebelum kang asep nyuruh tarik nafas, aku udah menjatuhkan tanganku seperti biasa, atau yang benar itu, kita harus tetap stay di posisi atau gmn, kang?
Wah, itu panjang dibahasnya. Ngabisin waktu. Kedok kejahatan hipnostis itu rata-rata nggak ada, itu biasanya hanya alasan korban yang terkena tipu, karena tahu dari mana itu hipnosis. Apakah dia pernah belajar hipnosis sehingga ia tahu itu hipnosis? Sementara kejadian di TV itu drama semua. Tidak seperti itu.
Oke, kita lanjut permainan yang KEDUA. Saat berhasil, teman-teman boleh juga mem-foto-nya ya untuk kenang-kenangan, hahaha.  Boleh juga minta teman untuk memfotonya. Atau yang pake laptop, silakan aktifkan kamera videonya untuk merekam ya. Untuk test ini, saya akan terlebih dulu mengajarkan teman-teman buat menormalkannya. SEKALI LAGI, saya akan mengajarkan terlebih dulu untuk MENORMALKANNYA.
Seperti tadi, UNTUK MENORMALKANNYA, Anda cukup menghitung dari 1 sampai 3, dan pada hitungan ke-3, katakan NORMAL. Dan semua kembali NORMAL.
Sekali lagi aturannya, saat saya menulis (typing), harap tidak ada yang menulis, karena text sugesti saya harus utuh demi kemnyamanan teman-teman. Tadi saya sudah ngasih tahu cara MENORMALKANNYA terlebih dulu. Nanti saya tidak akan menginstruksikan untuk menormalkannya. Silakan teman-teman menormalkannya sendiri, SETELAH 10 DETIK TEST KE-2 INI TERUJI. Sekali lagi, SETELAH 10 DETIK TEST KE-2 INI TERUJI.
Oke. Sekarang kita mulai test-nya. Sekarang, Anda cukup MENGIKUTI, membaca sambil menghayati huruf demi huruf INSTRUKSI SAYA. Pastikan pikiran bawah sadar Anda MEMAHAMInya, dan MENGINGATnya. Baik… Kita mulai test-nya ya.
SAAT sebentar lagi saya minta Anda MEMEJAMKAN MATA Anda, maka BAYANGKAN, ada lem yang SANGAT KUAT mengalir di kedua kelopak mata Anda. Saat Mata Anda sebentar lagi TERPEJAM, bayangkan, rasakan dan imajinasikan… LEM semakin KERING, sehingga membuat kedua kelopak mata Anda RAPAT seRAPAT-RAPATNYA, REKAT seREKAT-REKATNYA. LEKAT seLEKAT-LEKATnya. Jauh lebih RAPAT lagi, jauh lebih REKAT lagi, jauh lebih LEKAT lagi, sehingga sedemikian REKAT dan RAPAT, maka saat mata Anda terpejam, mata Anda TERKUNCI BEGITU KUAT. Semakin KUAT. Jauh lebih KUAT lagi.
Sekarang. Saya minta, saat Anda MEMEJAMKAN MATA, Anda menghitung dari 1 hingga 10, dan setiap hitungan, membuat mata Anda semakin terkunci seRAPAT-RAPATnya. SemakinRAPAT dan KUAT. Saking RAPAT dan KUATnya, Anda begitu sulit untu membukanya.
Semakin Anda berupaya membukanya, semakin TERKUNCI RAPAT maat Anada begitu KUAT.
Baik. Silakan SEKARANG PEJAMKAN mata Anda, mulai MENGHITUNG dari 1 hinga 10. Dan setiap hitungan, mata Anda semakin RAPAT dan TERKUNCI SEMAKIN KUAT! Tuup mata dan mulai menghitung SEKARANG.
Oke teman-teman, siapa yang tadi berhasil terkunci matanya? Silakan report ya... Ada yang berahasil dan ada yang tidak. Ada yang melaporkan pernah tes seperti ini. Ada yan merasa gampang sekali terhipnotis. Ada yang mudah terpejam kuat tapi ketika coba buka mata masih mudah dibuka.

Itu bagus lho, artinya bisa memanfaatkannya untuk memprogram diri. Untuk empowering diri.
Saya gak bisa karena kepikir sebentar laga wktnya suami ngajak siap-siap bocan. Kalo dia lihat mataku kayak dilem sedang HP di tangan nyala apa ga aneh.
Oke baikkkkk, kita bahas ya. Saya lihat tadi ada yang bilang, seperti @NancyZenith DragonDraven dan @Angie Clareta tidak bisa melakukan kedua permainan tadi. Sama sekali tidak ada efeknya. Itu artinya, kalo Nancy dan Angie baca penjelasan sebelumnya, Nancy dan Angie masuk ked dalam statistik yang 5% di dunia. Sebagai orang yang sulit sugestif.
Kemudian saya lihat yang report malah banyak yang berhasil, seperi @Cahyo Ken , @Tobing💯, @Citra Asaku, @Fitri The Writers dll., berhasil tersugesti di kedua permainan tadi, berarti masuk ke kategori SUGESTIVITAS TINGGI, 10% di dunia.
Sementara kasus seperti @erlik, yang di permainan pertama bisa sementara permainan kedua tidak bisa, kemungkinan Erlik masuk ke kelompok MODERAT, yang 85%. Tapi, kalo lihat alasannya karena takut kepergok suami, itu mungkin lain soal ya. Bisa jadi Erlik masuk kelompok yang 10% sebenarnya.
Nah, kalo ada teman-teman yang merasakan sensasi kaku di jari, juga seperti rapat di mata, tapi dengan mudah bisa menekuk jari atau membuka mata sebelum instruksi ditekuk dan dibuka, maka kemungkinan teman masuk ke dalam kelompok MODERAT, 85%.
Ketiga kelompok di atas, yang harus dicamkan, TIDAK MENUNJUKKAN bahwa yang satu lebih lemah dari yang lainnya; atau yang satu lebih kuat dari yang lainnya. Ini adalah anugerah dari Tuhan sama kita, sebagai klu, sehingga saat kita tahu karakter kita, kita bisa memperlakukan diri kitasesuai dengan kelompok tipe masing-masing.
Begitu juga, saat kita tahu anak kita, suami kita, istri kita, masuk ke dalam kelompok tertentu, maka kita tahu cara memperlakukannya seperti apa. Orang-orang bertipe 5% biasanya adalah orang-orang kritis, rasional, berpikir empiris, segala sesuatu harus adala alasannya. Biasanya juga ini adalah kelompok yang disiplin ilmunya eksak. Tapi tidak mutlak ya.
Tipe kelompok ini, daya rejection terhadap sesuatu (ide atau data atau saran dari luar) sangat tinggi. Bagusnya, kelompok ini tidak mudah dipengaruhi hal buruk, termasuk misal efek negatif socmed, dll. Ruginya adalah, ketika ada psikosomatik (problem yang berakar mental), sulit di-recovery (perlu waktu), karena itu, tipe daya rejectionnya yang tinggi itu.
Sementara kelompok 10%, adalah kelompok yang memiliki keselarasan dalam mensinergikan antara ide dan fisiknya. Di bahasa mind technology ini disebut tipe physical suggestibility. Bicara ke orang seperti ini (kalo anak, pasangan, atau target audience kita tipe seperti ini), mesti to the point, direct, gak perlu muter-muter cari alasan ke mana-mana.
Kelompok ini biasanya jiwa seninya kuat, spiritualitas dan semua yang terkait dengan properti emosionalitasnya, tinggi. Yang harus diwaspadai adalah, kelompok ini mudah menerima data apapun, termasuk data buruk. Misal, saat diri bilah, "Ah, gua gak bisa melakukan ini!" Maka, ketidakbisaan itu menjadi nyata.
Jadi, kelompok ini harus hati-hati menjaga diri dari hal yang sifatnya negatif. Berita baiknya, kelompok ini adalah kelompok yang paling mudah merecovery diri juga, bila memiliki problem mental atau psikosomatik (penyakit yang akarnya pikiran). Termasuk, saat ingin melakukan goal setting, menargetkan/ mencita-citakan sesuatu, maka ia dengan mudah menjangkaunya, bila tahu tekniknya. Mereka adalah orang-orang yang mudah memprogram diri untuk tujuan baik (termasuk meprogram diri dengan aspek negatif ya, jadi harus hati-hati.
Kelompok yang 85% saya masukkan karakternya ke kelompok yang 5% saja, namun dalam kadar yang lebih ringan. Nah, teman-teman, dari permainan yang tadi kita lakukan, ada beberapa hal yang bisa kita jadikan pelajaran, terkait dengan metode hypnowriting ini:
1.     Pola kalimat yang saya gunakan, bahkan ketika hanya sekadar texting, bisa memengaruhi subconscious teman-teman. Pola kalimat ini, nanti akan kita bongkar di sesi-sesi berikutnya.
2.     Sebagian dari teman-teman yang merespons secara ekstrem teks tadi, atau sugesti tadi, mewakili gambaran dari seluruh target audience kita. 10% sangat sugestif; 85% ada di tengah-tengah; dan 5% sulit dipengaruhi.
3.     Subconscious Mind, ketika berhasil ditembus dan menerima sebuah data, akan menjadikan data itu REALITAS yang kemudian direspons menjadi sebuah tindakan. Walaupun data itu terasa irasional. Kita sudah membuktikannya sebagian terjadi pada teman-teman. Meski teman-teman tahu jarinya terdiri dari susunan tulang, tapi subconsciousnya memercayai bahwa jarinya BESI dan BAJA. Begitu juga dengan mata.
Demikian teman-teman, sesi kita malam ini. Saya kembalikan ke moderator, untuk kita masuk ke sesi tanya jawab ya.

TANYA JAWAB
Apakah ada semacam pola tertentu untuk menulis hypno copywriting, supaya lebih powerfull?
Ada. Saya sudah mengumpulkannya dan di sesi berikutnya kita bahas. Kalo Mas @fadiel bisa menangkap tadi, ada beberapa pola yang terasa. Saya yakin Mas Fadiel dan beberapa teman juga melihatnya, karena sangat saya tekankan. Tadi adalah gambaran ekstrem, betapa struktur kalimat, kata, bahkan bunyi tertentu, bisa menghadirkan efek ekstrem. Tadi kontennya permainan. Bayangkan kalo isinya adalah jualan.

Bagaimana caranya memasuki subconscious mind pada orang lain. Kan gak bisa tiba2 mereka disuruh tutup mata atau mengkakukan jarinya?
Yang paling utama sebenarnya bukan tutp mata atau jari menekuknya. Tapi pola kalimatnya. Hal paling simpel bisa dipahami, kenapa teman-teman mau nutup mata atau mengangkat jarinya? Ya karena kan Kang Asep suruh. Lha, kenapa mau disuruh? Pasti ada sesuatu yang menyebabkan teman-teman mau mengikuti instruksi saya, sehingga efek psikologis itu terjadi.
Hal paling simpel adalah: 1. Ciptakan trust. 2. Gunakan pola bahasa hipnotik tertentu. 3. Kenali audience, dan berlakulah seperti cara audience berlaku, cara audience bicara, cara audience berpikir, dll. Tapi ini di sesi berikutnya saya akan bahas. Terutama di sesi Hypnotic Language Pattern, mungkin sesi 3-4.

Malam Mas Asep, saya masih penasaran dengan permainan tadi,  apakah ada hubungannya dengan kemampuan saya untuk konsentrasi? Terima kasih.
KYup betul. Konsentrasi atau fokus adalah salah satunya. Salah satunya ya, bukan satu-satunya. Ada faktor lainnya lagi. Seperti referensi/pengalaman diri, kepercayaan, dll.

Assalamualaikum, saya Larasati, ingin bertanya Pak Asep. Bagaimana dengan metode hipnowriting kita dapat menghipnotis pembaca dengan tulisan kita. Semisal, pembaca dapat merasakan kesedihan, bahagia, dan sebagainya yg ingin kita sampaikan.
Ini seperti jawaban saya untuk Fadiel ya. Ada banyak metode untuk membuat audience hanyut dalam pesan yang kita benamkan, termasuk dalam emosinya. Saya kasih bocoran dari permainan kita tadi. Permainan bunyi, repetisi dan metafora adalah core dari strategi utama script saya tadi. Bagaimana saya menyatukan jari teman-teman dengan sifat besi dan baja lewat repetisi dan bunyi. Itu adalah 3 kekuatan yang jadi nyata.

Saya Erlik, Bagaimana kita bisa menghilangkan pikiran-pikiran yang mengganggu seperti saya tadi. Sehingga tidak bisa dihypno. Trimksh.
Sesederhana fokus saja, dan melakukan self talk: "Niat saya fokus dan abai dari gangguan apapun." Itu sudah jadi merupakan kontra diri. Kontrak/DEAL itu penting, baik dengan orang lain maupun diri sendiri. Mau tahu contohnya? Sebelum saya melakukan permainan tadi, saya bertanya pada teman-teman: "Bersediakah?" Dan teman-teman menjawab bersedia. Teman-teman tidak menyadari, bahwa saya sedang melakukan kontrak dengan subconscious teman-teman. Kira-kira begitu.

Kang dari pengamatan kang asep di dunia iklan apakah perbedaan gender bs menjadi faktor penyumbang misalnya kaum wanita lebih bisa disugesti daripada kaum pria?
Samasekali TIDAK. Mitos kalo ada yang bilang perempuan lebih emosional dan laki-laki lebih rasional. Itu, kalo istilah feminisme, adalah proses stigma. Jadi yang menentukan adalah aspek pola asuh di rumah dan pola didik di sekolah.

Bagaimana untuk melatih fokus kang, karena sering ter distract juga, sampai lupa sama goal yang sudah di setting, akhirnya target meleset terus.
Fokus itu bukan keadaan fisik, tapi psikis. Bukan bagaimana tubuh kita memaksa pikiran kita untuk khidmat dengan melakukan sidakep, khusyu dll. Fokus itu sesederhan diri kita meniatkan diri dan menyusun mindset untuk mengijinkan tubuh dan pikiran bergerak ke arah yang kita targetkan. Kalo ini dilakukan di saat yang tepat, maka disadari atau tidak, tubuh dan pikiran kita bergerak ke arah target itu. Dengan misal tiba-tiba menjadi jauh lebih bersemangat, jauh lebih rajin, jauh lebih terang, dll. Saya punya metode untuk menset fokus dalam mengejar target. Namanya Success Goal Setting. Isinya adalah sekumpulan Self Talk (kontrak Diri) untuk bergerak ke arah target itu.

            Begitulah kuliah bersama Kang Asep malam itu. Tapi hati-hai lho yaaa. Ntar terhipnois oleh Kag Asep. Hahaha.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar