Materi :
The Power of Hypnotic Copywriting
Waktu :
Kamis, 18 Juni 2020
Narasumber :
Kang Asep Herna
Hari ini adalah sesi
pertama materinya Kang Asep. judulnya Hypno writing 1. Materi ini membutuhkan
kehadiran temen2 real time. Jadi mohon kehadirannya. Di sesi ini akan ada
latihannya jadi timeline tidak akan saya tutup. Tapi semuanya gak boleh posting
kecuali diminta oleh Kang Asep.
Ok, kita panggil segera
ke atas genteng eh panggung. Kang Aseeeeeeep..... 👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏
Assalamu alaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam teman-teman Grup Pelatihan The
Writers. Alhamdulillah, malam ini, adalah sesi pertama saya untuk sharing sama
teman-teman tentang "The Power of Hypnotic Copywriting".
Saya mengucapkan terima
kasih sebelumnya pada Om Budiman Hakim, Kak Devina juga teman-teman semua. Dan
mohon dipahami terlebih dulu bahwa momen di sesi ini saya bukan mengajari
teman-teman, tapi sekali lagi, formatnya adalah sharing tentang apa yang selama
ini saya tekuni dan kembangkan.
Sebelumnya, singkat, saya
perkenalkan background saya dulu ya. Saya adalah Founder MindStream Institute
(lembaga yang bergerak di bidang pelatihan kreatif). Saya juga Creative
Director di MACS909 Advertising, sebuah biro iklan lokal di Indonesia yang
salah satu pendirinya adalah Om Budiman Hakim.
Saat ini masih aktif
sebagai Profesional Member di The Indonesia Board of Hypnotherapy (IBH),
Authorized Instructor Prana Shakti International Brotherhood (PSIB), dan
Peminat Linguistik yang sempat nyantri di Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Indonesia. Di sini ada sahabat saya dari FIB, Anwari, juga ade saya, Kifti.
Teman-teman. Hypnotic
Copywriting ini adalah salah satu alat dari Subconscious Communications Tools
yang saya dalami, di samping alat-alat lain seperti Subliminal Message,
Automatic Writing, Memahami Feedback lewat Micro Expression dan Eye Acessing
Cues, serta Hypnotic Brainstorming yang saya kembangkan.
Beberapa materi di atas,
nanti saya share di Digital Creative Communications yang akan datang. (Saya
rasa temen-temen juga penting menguasai ini, karena manfaatnya besar sekali.
Bukan cuma buat proses kreatif menulis, tapi juga buat bisnis, dll. termasuk membantu diri untuk tetap ada di state of
mind positif). Semua perangkat ini saya eskplor dari disiplin hipnosisme, neuro
linguistic programming (NLP), psikolinguistik, neuro semantic, dan pemahaman
semiotic.
Jadi saya berterima kasih
sekali untuk para penemu disiplin di atas. Ini saya gabungkan dengan pengalaman
saya selama 20 tahun lebih memegang campaign-campaign seperti Nestle Group
(KitKat, FOX’S, Polo), Djarum Black, Indosat, Danamon, BTN, Sutra dan Fiesta
Sutra, McDonald’s, Daihatsu, Toyota, Mercedes-Benz dan ratusan brand lainnya,
termasuk saya terlibat di kontestasi pilpres dan pileg kemarin.
Di pileg kemarin, saya
dan team berhasil menaikkan sekitar 20 persen suara milenial dan perempuan,
untuk salah satu partai yang tak perlu saya sebutkan namanya. Selain untuk
menulis promo, dasar filosofi teknik Hypnotic Copywriting ini juga bisa kita
gunakan untuk edukasi, parenting, teaching, empowering, termasuk creative
writing dll., karena strukturnya sangat multi-applicable (bisa dugunakan untuk
apa saja).
Sebagai orang iklan, saat
memulai sebuah project, saya membiasakan diri menentukan objective alias
target. Di sesi Hypnotic Copywriting ini, saya punya objective, target atau
GOAL, yang saya harap ini jadi GOAL teman-teman juga, bahwa begitu selesai
mengikuti 4 sesi saya ini, teman-teman:
1.
Paham dan makin paham mekanisme mental/
pikiran manusia pada umumnya, dan target audience kita, khususnya
2.
Teman-teman memahami pola bahasa hipnotik
dan mampu mengaplikasikannya di dalam proses copywriting/ penulisan naskah
iklan
Baik teman-teman. Saya
kerap menyebut Hypnotic Copywriting ini dengan Hypnotic Writing. Tapi di momen
kali ini, saya sebut dulu Hypnotic Copywriting ya, untuk tidak rancu dengan
jenis Hypnotic Writing yang lain, yaitu Automatic Writing.
Dua-duanya ini barang
aneh dan nyeleneh, temen-temen, dan insya Allah nanti jadi bagian dari skill
temen-temen juga. Hypnotic Copywriting terdiri dari dua kata. “Hypnotic” dan
“copywriting”.
Hypnotic adalah state
kesadaran di mana manusia sedang berada dalam wilayah sugestif, wilayah subconscious
(bawah sadar); sementara “copywriting” adalah teknik penulisan naskah dengan
gaya persuasif (membujuk audience) untuk melakukan tindakan sesuai pesan yang
diinginkan.
Dengan demikian, Hypnotic
Copywriting adalah proses penulisan yang bertujuan memengaruhi Subconscious
(pikiran bawah sadar) Audience, untuk melakukan tindakan sesuai pesan yang
disampaikan. Jadi, bedanya dengan copywriting biasa, bila copywriting biasa berusaha
memengaruhi PIKIRAN SADAR manusia untuk bertindak (Persuasif); maka Hypnotic
Copywriting berusaha "memprogram" PIKIRAN BAWAH SADAR manusia untuk
bertindak (Sugestif).
Terus, apa untungnya
dengan kita menulis untuk Subconscious Mind target audience kita? Teman-teman,
kesadaran manusia terbagi ke dalam 2 level. Kemungkinan temen-temen udah paham
soal ini, tapi gak apa-apa saya bahas ya, biar pemahamannya lebih sistematik.
1. Conscious Mind (Pikiran Sadar), yaitu
kondisi ketika rasionalitas manusia sedang bekerja. Di sini areanya logika,
pertimbangan-pertimbangan kritis, perhitungan-perhitungan, hal-hal eksak,
angka-angka, perbandingan-perbandingan antar satu pengalaman dan pengalaman
lainnya. Ciri khas dari Conscious Mind adalah kritis, sehingga, sifatnya
defensive dan cenderung mempertanyakan data yang masuk, bahkan me-reject-nya. Conscious
Mind ini, daya pengaruhnya pada tindakan manusia hanya sekitar 12% saja.
2. Subconscious Mind (Pikiran Bawah
Sadar), yaitu kesadaran manusia yang sangat reseptif terhadap SARAN. Hal-hal
yang ada di wilayah subconscious adalah emosi, perasaan, spiritualitas,
religjiusitas, cinta kasih, imajinasi, kreativitas, seni, dan sejenisnya. Ciri
Subcosncious Mind ini sangat menerima data apapun yang masuk ke dalamnya. Lugu.
Ia tidak mengenal perinsip benar dan salah. Semua data yang masuk dianggap
sebagai kebenaran mutlak. Data baik, data buruk, data positif, data negatif,
dianggap sebagai sebuah realitas yang harus diwujudkan dalam tindakan. Saya,
juga para ahli hipnoterapi dan NLP, melakukan program therapeutic di wilayah
kesadaran ini. Itu sebabnya efeknya sangat cepat, bahkan instan! Daya pengaruh
Subconscious Mind terhadap tindakan manusia sekitar 88%.
Kami sendiri, orang-orang
iklan, walaupun mungkin sambil nggak memahami mekanisme mental manusia
tersebut, seperti sepakat memercayai bahwa: Tak heran, kalo Emanuel James Rohn,
salah satu gurunya Antony Robbins, pernah bilang bahwa: “Evektivitas komunikasi
itu berangkat dari 20% apa yang Anda tahu (maksudnya rasionalitas); dan 80% apa
yang Anda rasa (maksudnya emosionalitas/subconscious).”
“Pendekatan Iklan Paling Efektif adalah
Menghadirkan EMOTIONAL BENEFIT. Bukan RATIONAL BENEFIT.” Menghadirkan manfaat
produk, bukan fitur produk. Nah, bila saat ini teman-teman sudah memahami karakter
Subconscious Mind Manusia ini, bayangkan, bagaimana Powerful-nya Hypnotic
Copywriting, karena pesan yang disampaikan memang ditujukan untuk Subconscious
Mind, yang notabene ini bagian yang mampu 85% menggerakkan manusia tadi.
Jadi, untuk sementara,
kesimpulan sekaligus saran dari saya, SAAT KITA MAU MENYAMPAIKAN PESAN,
SAMPAIKAN PESAN YANG MENYENTUH SUBCONSCIOUSNYA. Berikan manfaat emotional
(kepuasan batin); bukan sekadar manfaat rasional (kepuasan fisik). Kepuasan
fisik, jadikan hanya sekadar penyokong (reason why) dari kepuasan batin yang
kita tawarkan. Sehingga, dengan sinergi seperti ini, daya bujuk kita 12% + 88%
= 100%.
Teman-teman, menurut
Stanford Hypnotic Susceptibility Scale (SHSC), tingkat kemampuan manusia
MENERIMA SARAN terbagi ke dalam 3 kelompok.
1. Kelompok
Pertama, orang yang MUDAH disugesti. Populasinya 10%.
2. Kelompok
kedua, orang MODERAT, tidak sulit tidak mudah, populasinya 85% (paling banyak).
3. Kelompok
ketiga, tipe yang SULIT disugesti, populasinya 5% saja (paling dikit).
Identifikasi ini juga
bisa dijadikan identifikasi Target Market kita; atau Target Audience kita,
bahwa:
1. 10%
kemungkinan target audience kita, bisa LANGSUNG ACTION, melakukan pembelian
(sugestif)
2. 85%
kemungkinan target audience kita, berpikir-pikir dulu, MENIMBANG-NIMBANG dan
mengendapkan, lalu action membeli.
3. 5%
kemungkinan target audience kita melakukan REJECTION (menolak membeli). Fyi,
ini tidak ada dalam teori marketing mana pun yan teman-teman, tapi ini saya
jamin validitasnya. Ini saya identifikasi dan adopsi dari Stanford Hypnotic
Susceptibility Scale (SHSS) tadi.
Nah teman-teman, saya
yakin, di 160 lebih teman-teman yang ada di grup ini, mewakili gambaran
statistik Target Market/ Target Audience kita di atas. Saya akan mengajak
teman-teman melakukan permainan, untuk mengidentifikasi diri teman-teman. Apakah
teman-teman masuk ke dalam 10% yang SUGESTIF; 85% yang MODERAT; atau 5% yang
sulit menerima sugesti?
Untuk teman-teman yang
saat ini tidak hadir, bila mau coba baca setelah sesi ini ditutup, harap baca
teks saya sesuai urutan. Ini wajib ya, karena teman-teman berarti tidak dalam
supervisi langsung saya. Oke kita mulai ya. Harap teman-teman off chat dulu.
Hanya menulis ketika saya minta. Agar pesannya tida krodit.
Teman-teman pastikan saat
ini sedang berada di RUANG YANG AMAN dan NYAMAN ya. Bukan sedang berada di luar
dan di tempat publik. Harap temen-teman yang sedang berkendara atau di tempat
umum, tidak mengikuti permainan ini. Syarat dari test ini, karena kita tidak
berada dalam satu ruang, teman-teman harus FOKUS MENGIKUTI INSTRUKSI saya. Test
ini saya kemas khusus untuk Live di Whatsapp, artinya, saya DAMPINGI saat ini.
Tolong harap off dulu,
tidak menulis apapun di sini ya. Saya ulang. Syarat dari test ini, karena kita
tidak berada dalam satu ruang, teman-teman harus FOKUS MENGIKUTI INSTRUKSI
saya. Test ini saya kemas khusus untuk Live di Whatsapp, artinya, saya DAMPINGI
saat ini. Selebihnya, test ini SANGAT AMAN dan ASIK, karena saya kemas dalam
permainan. Saya biasa melakukannya offline (secara tatap muka), di momen
empowerment massal, atau di ruang terapi personal.
Baik. Saya punya 2
permainan. Permainan pertama: Sekali lagi, syarat biar test ini lancar,
teman-teman HARUS MENGIKUTI INSTRUKSI saya dengan seksama dan fokus ya. Dan
pastikan ini AMAN. Oke. Saya minta temen-temen mengepalkan tangan temen-teman
dengan KERAS. Lalu acungkan jari telunjuk teman-teman. Kira-kira posisinya
seperti ini ya:
Baik, sementara MATA
teman-teman FOKUS pada huruf-huruf di layar monitor, PIKIRAN teman-teman FOKUS pada
jari tangan teman-teman. Siapppp yaaaa? (Jawab dalam hati aja).
Saya mulai... Baca dan
hayati dengan pelan. Tuhan menganugerahi kekuatan yang luar biasa atas diri
kita. Kekuatan untuk mengendalikan apapun. Kekuatan untuk mengendalikan
sekitar. Kekuatan untuk mengendalikan diri kita sendiri, termasuk kekuatan
untuk mengendalikan jari tangan kita.
SEKARANG, niatkan dalam
hati. Ijinkan jari… minta jari… untuk MENGERAS seperti BESI. Untuk KAKU seperti
BAJA. Keras SEKERAS-KERASnya, kaku SEKAKU-KAKUnya. Sehingga sedemikian KERAS
dan KAKUnya, jari menjadi sulit sekali untuk dibengkokkan.
Rasakan, bayangkan dan
imajinasikan jari Anda semakin KERAS seperti BESI, semakin KAKU seperti BAJA.
Jauh lebih KERAS lagi. Jauh lebih KAKU lagi. Sehingga sedemikian KERAS dan
KAKUnya sekarang jari Anda menjadi sulit untuk dibengkokkan. Saya akan
memperkuat keKAKUAN jari Anda dengan menghitung dari 1 hingga 3. Setiap
hitungan membuat jari Anda semakin KERAS seperti BESI, semakin KAKU seperti
BAJA.
SATU, keras
seKERAS-KERASnya. DUA, 100 kali lipat lebih KAKU dan KERAS. TIGA… sempurna KERAS dan KAKUnya, sehingga
sedemikian KERAS dan KAKUnya, jari Anda semakin SULIT untuk dibengkokkan.
Semakin Anda berupaya
membengkokkan, semakin KAKU jari Anda seperti BESI dan BAJA. Semakin berupaya
lagi lebih kuat Anda membengkokkannya, semakin jauh lebih KAKU dan lebih KERAS
jari Anda seperti BESI dan BAJA. Coba bengkokkan kalo bisa… SULIT, kan? Coba
bengkokkan lagi lebih kuat… makin SULIT kan?
Nah… Saya minta untuk
teman-teman yang jarinya KAKU, silakan FOTO tangan dan jari Anda dan posting di
grup ini. Saya tunggu 30 DETIK ya, sebelum nanti saya ajarkan untuk
menormalkannya lagi. Silakan ya.
Sudah? aku gak berlaku,
kang.... Ayo yang jarinya kaku silakan posting fotonya. Saya ingin tahu jumlahnya
apakah sesuai statistik atau tidak.
Ada yang kaku, ada yang
tak bisa kaku. Ada yang kaku kemudian sulit dinormalkan.
SEBENTAR DULU YA, saya
NORMALKAN DULU.
SEKARANG, saya akan
MENGAJARKAN teman-teman untuk menormalkannya. INGAT ini ya. “Silakan hitung
dari 1 sampai 3, dan pada HITUNGAN 3 katakan dalam hati: NORMAL. Silakan mulai
sekarang.”
Jawaban peserta ada yang
sakit, ada yang jawab sudah normal, ada yang gak bisa kaku, ada yang masih
kaku, ada yang pegel, ada yang capek. Reaksi peserta memang bermacam-macam.
Untuk Mas CAHYO, silakah
ulang hitung dari 1 sampai 3, dan niatkan di hitungan ke-3 rileks dan NORMAL. Mas
@Cahyo Ken kasih tahu saya kalo udah normal. Sekarang sudah normal? Sudah aman
kang. Yang merasa pegal, coba tarik nafas lewat hidung yang pelang, saat
mengembuskan nafas, kibaskan jari-jari tangan dan bilang SEGAR, NORMAL. Lakukan
3 kali. Semua kembali NORMAL.
Jadi kedok kejahatan
hipnotis itu sebenarnya menggunakan sugesti? Penasaran saya
Maaf kl salah. Maaf kang, aku bener atau
nggak ya, sebelum kang asep nyuruh tarik nafas, aku udah menjatuhkan tanganku
seperti biasa, atau yang benar itu, kita harus tetap stay di posisi atau gmn,
kang?
Wah, itu panjang dibahasnya. Ngabisin
waktu. Kedok kejahatan hipnostis itu rata-rata nggak ada, itu biasanya hanya
alasan korban yang terkena tipu, karena tahu dari mana itu hipnosis. Apakah dia
pernah belajar hipnosis sehingga ia tahu itu hipnosis? Sementara kejadian di TV
itu drama semua. Tidak seperti itu.
Oke, kita lanjut
permainan yang KEDUA. Saat berhasil, teman-teman boleh juga mem-foto-nya ya
untuk kenang-kenangan, hahaha. Boleh
juga minta teman untuk memfotonya. Atau yang pake laptop, silakan aktifkan
kamera videonya untuk merekam ya. Untuk test ini, saya akan terlebih dulu
mengajarkan teman-teman buat menormalkannya. SEKALI LAGI, saya akan mengajarkan
terlebih dulu untuk MENORMALKANNYA.
Seperti tadi, UNTUK
MENORMALKANNYA, Anda cukup menghitung dari 1 sampai 3, dan pada hitungan ke-3,
katakan NORMAL. Dan semua kembali NORMAL.
Sekali lagi aturannya,
saat saya menulis (typing), harap tidak ada yang menulis, karena text sugesti
saya harus utuh demi kemnyamanan teman-teman. Tadi saya sudah ngasih tahu cara
MENORMALKANNYA terlebih dulu. Nanti saya tidak akan menginstruksikan untuk
menormalkannya. Silakan teman-teman menormalkannya sendiri, SETELAH 10 DETIK
TEST KE-2 INI TERUJI. Sekali lagi, SETELAH 10 DETIK TEST KE-2 INI TERUJI.
Oke. Sekarang kita mulai
test-nya. Sekarang, Anda cukup MENGIKUTI, membaca sambil menghayati huruf demi
huruf INSTRUKSI SAYA. Pastikan pikiran bawah sadar Anda MEMAHAMInya, dan
MENGINGATnya. Baik… Kita mulai test-nya ya.
SAAT sebentar lagi saya
minta Anda MEMEJAMKAN MATA Anda, maka BAYANGKAN, ada lem yang SANGAT KUAT
mengalir di kedua kelopak mata Anda. Saat Mata Anda sebentar lagi TERPEJAM,
bayangkan, rasakan dan imajinasikan… LEM semakin KERING, sehingga membuat kedua
kelopak mata Anda RAPAT seRAPAT-RAPATNYA, REKAT seREKAT-REKATNYA. LEKAT
seLEKAT-LEKATnya. Jauh lebih RAPAT lagi, jauh lebih REKAT lagi, jauh lebih
LEKAT lagi, sehingga sedemikian REKAT dan RAPAT, maka saat mata Anda terpejam,
mata Anda TERKUNCI BEGITU KUAT. Semakin KUAT. Jauh lebih KUAT lagi.
Sekarang. Saya minta,
saat Anda MEMEJAMKAN MATA, Anda menghitung dari 1 hingga 10, dan setiap
hitungan, membuat mata Anda semakin terkunci seRAPAT-RAPATnya. SemakinRAPAT dan
KUAT. Saking RAPAT dan KUATnya, Anda begitu sulit untu membukanya.
Semakin Anda berupaya
membukanya, semakin TERKUNCI RAPAT maat Anada begitu KUAT.
Baik. Silakan SEKARANG PEJAMKAN
mata Anda, mulai MENGHITUNG dari 1 hinga 10. Dan setiap hitungan, mata Anda
semakin RAPAT dan TERKUNCI SEMAKIN KUAT! Tuup mata dan mulai menghitung
SEKARANG.
Oke teman-teman, siapa
yang tadi berhasil terkunci matanya? Silakan report ya... Ada yang berahasil
dan ada yang tidak. Ada yang melaporkan pernah tes seperti ini. Ada yan merasa gampang
sekali terhipnotis. Ada yang mudah terpejam kuat tapi ketika coba buka mata
masih mudah dibuka.
Itu bagus lho, artinya
bisa memanfaatkannya untuk memprogram diri. Untuk empowering diri.
Saya gak bisa karena kepikir
sebentar laga wktnya suami ngajak siap-siap bocan. Kalo dia lihat mataku kayak
dilem sedang HP di tangan nyala apa ga aneh.
Oke baikkkkk, kita bahas
ya. Saya lihat tadi ada yang bilang, seperti @NancyZenith DragonDraven dan
@Angie Clareta tidak bisa melakukan kedua permainan tadi. Sama sekali tidak ada
efeknya. Itu artinya, kalo Nancy dan Angie baca penjelasan sebelumnya, Nancy
dan Angie masuk ked dalam statistik yang 5% di dunia. Sebagai orang yang sulit
sugestif.
Kemudian saya lihat yang
report malah banyak yang berhasil, seperi @Cahyo Ken , @Tobing💯, @Citra Asaku,
@Fitri The Writers dll., berhasil tersugesti di kedua permainan tadi, berarti
masuk ke kategori SUGESTIVITAS TINGGI, 10% di dunia.
Sementara kasus seperti
@erlik, yang di permainan pertama bisa sementara permainan kedua tidak bisa,
kemungkinan Erlik masuk ke kelompok MODERAT, yang 85%. Tapi, kalo lihat
alasannya karena takut kepergok suami, itu mungkin lain soal ya. Bisa jadi
Erlik masuk kelompok yang 10% sebenarnya.
Nah, kalo ada teman-teman
yang merasakan sensasi kaku di jari, juga seperti rapat di mata, tapi dengan
mudah bisa menekuk jari atau membuka mata sebelum instruksi ditekuk dan dibuka,
maka kemungkinan teman masuk ke dalam kelompok MODERAT, 85%.
Ketiga kelompok di atas,
yang harus dicamkan, TIDAK MENUNJUKKAN bahwa yang satu lebih lemah dari yang
lainnya; atau yang satu lebih kuat dari yang lainnya. Ini adalah anugerah dari
Tuhan sama kita, sebagai klu, sehingga saat kita tahu karakter kita, kita bisa
memperlakukan diri kitasesuai dengan kelompok tipe masing-masing.
Begitu juga, saat kita
tahu anak kita, suami kita, istri kita, masuk ke dalam kelompok tertentu, maka
kita tahu cara memperlakukannya seperti apa. Orang-orang bertipe 5% biasanya
adalah orang-orang kritis, rasional, berpikir empiris, segala sesuatu harus
adala alasannya. Biasanya juga ini adalah kelompok yang disiplin ilmunya eksak.
Tapi tidak mutlak ya.
Tipe kelompok ini, daya
rejection terhadap sesuatu (ide atau data atau saran dari luar) sangat tinggi.
Bagusnya, kelompok ini tidak mudah dipengaruhi hal buruk, termasuk misal efek
negatif socmed, dll. Ruginya adalah, ketika ada psikosomatik (problem yang
berakar mental), sulit di-recovery (perlu waktu), karena itu, tipe daya
rejectionnya yang tinggi itu.
Sementara kelompok 10%,
adalah kelompok yang memiliki keselarasan dalam mensinergikan antara ide dan
fisiknya. Di bahasa mind technology ini disebut tipe physical suggestibility. Bicara
ke orang seperti ini (kalo anak, pasangan, atau target audience kita tipe
seperti ini), mesti to the point, direct, gak perlu muter-muter cari alasan ke
mana-mana.
Kelompok ini biasanya
jiwa seninya kuat, spiritualitas dan semua yang terkait dengan properti emosionalitasnya,
tinggi. Yang harus diwaspadai adalah, kelompok ini mudah menerima data apapun,
termasuk data buruk. Misal, saat diri bilah, "Ah, gua gak bisa melakukan
ini!" Maka, ketidakbisaan itu menjadi nyata.
Jadi, kelompok ini harus
hati-hati menjaga diri dari hal yang sifatnya negatif. Berita baiknya, kelompok
ini adalah kelompok yang paling mudah merecovery diri juga, bila memiliki
problem mental atau psikosomatik (penyakit yang akarnya pikiran). Termasuk,
saat ingin melakukan goal setting, menargetkan/ mencita-citakan sesuatu, maka
ia dengan mudah menjangkaunya, bila tahu tekniknya. Mereka adalah orang-orang
yang mudah memprogram diri untuk tujuan baik (termasuk meprogram diri dengan
aspek negatif ya, jadi harus hati-hati.
Kelompok yang 85% saya
masukkan karakternya ke kelompok yang 5% saja, namun dalam kadar yang lebih
ringan. Nah, teman-teman, dari permainan yang tadi kita lakukan, ada beberapa
hal yang bisa kita jadikan pelajaran, terkait dengan metode hypnowriting ini:
1.
Pola kalimat yang saya gunakan, bahkan
ketika hanya sekadar texting, bisa memengaruhi subconscious teman-teman. Pola
kalimat ini, nanti akan kita bongkar di sesi-sesi berikutnya.
2.
Sebagian dari teman-teman yang merespons
secara ekstrem teks tadi, atau sugesti tadi, mewakili gambaran dari seluruh
target audience kita. 10% sangat sugestif; 85% ada di tengah-tengah; dan 5%
sulit dipengaruhi.
3.
Subconscious Mind, ketika berhasil
ditembus dan menerima sebuah data, akan menjadikan data itu REALITAS yang
kemudian direspons menjadi sebuah tindakan. Walaupun data itu terasa irasional.
Kita sudah membuktikannya sebagian terjadi pada teman-teman. Meski teman-teman
tahu jarinya terdiri dari susunan tulang, tapi subconsciousnya memercayai bahwa
jarinya BESI dan BAJA. Begitu juga dengan mata.
Demikian teman-teman,
sesi kita malam ini. Saya kembalikan ke moderator, untuk kita masuk ke sesi
tanya jawab ya.
TANYA JAWAB
Apakah ada semacam pola
tertentu untuk menulis hypno copywriting, supaya lebih powerfull?
Ada. Saya sudah mengumpulkannya dan di
sesi berikutnya kita bahas. Kalo Mas @fadiel bisa menangkap tadi, ada beberapa
pola yang terasa. Saya yakin Mas Fadiel dan beberapa teman juga melihatnya,
karena sangat saya tekankan. Tadi adalah gambaran ekstrem, betapa struktur
kalimat, kata, bahkan bunyi tertentu, bisa menghadirkan efek ekstrem. Tadi
kontennya permainan. Bayangkan kalo isinya adalah jualan.
Bagaimana caranya
memasuki subconscious mind pada orang lain. Kan gak bisa tiba2 mereka disuruh
tutup mata atau mengkakukan jarinya?
Yang paling utama sebenarnya bukan tutp
mata atau jari menekuknya. Tapi pola kalimatnya. Hal paling simpel bisa
dipahami, kenapa teman-teman mau nutup mata atau mengangkat jarinya? Ya karena
kan Kang Asep suruh. Lha, kenapa mau disuruh? Pasti ada sesuatu yang
menyebabkan teman-teman mau mengikuti instruksi saya, sehingga efek psikologis
itu terjadi.
Hal paling simpel adalah: 1. Ciptakan
trust. 2. Gunakan pola bahasa hipnotik tertentu. 3. Kenali audience, dan
berlakulah seperti cara audience berlaku, cara audience bicara, cara audience
berpikir, dll. Tapi ini di sesi berikutnya saya akan bahas. Terutama di sesi
Hypnotic Language Pattern, mungkin sesi 3-4.
Malam Mas Asep, saya
masih penasaran dengan permainan tadi,
apakah ada hubungannya dengan kemampuan saya untuk konsentrasi? Terima
kasih.
KYup betul. Konsentrasi atau fokus adalah
salah satunya. Salah satunya ya, bukan satu-satunya. Ada faktor lainnya lagi.
Seperti referensi/pengalaman diri, kepercayaan, dll.
Assalamualaikum, saya
Larasati, ingin bertanya Pak Asep. Bagaimana dengan metode hipnowriting kita
dapat menghipnotis pembaca dengan tulisan kita. Semisal, pembaca dapat
merasakan kesedihan, bahagia, dan sebagainya yg ingin kita sampaikan.
Ini seperti jawaban saya untuk Fadiel ya.
Ada banyak metode untuk membuat audience hanyut dalam pesan yang kita benamkan,
termasuk dalam emosinya. Saya kasih bocoran dari permainan kita tadi. Permainan
bunyi, repetisi dan metafora adalah core dari strategi utama script saya tadi.
Bagaimana saya menyatukan jari teman-teman dengan sifat besi dan baja lewat
repetisi dan bunyi. Itu adalah 3 kekuatan yang jadi nyata.
Saya Erlik, Bagaimana
kita bisa menghilangkan pikiran-pikiran yang mengganggu seperti saya tadi. Sehingga
tidak bisa dihypno. Trimksh.
Sesederhana fokus saja, dan melakukan self
talk: "Niat saya fokus dan abai dari gangguan apapun." Itu sudah jadi
merupakan kontra diri. Kontrak/DEAL itu penting, baik dengan orang lain maupun
diri sendiri. Mau tahu contohnya? Sebelum saya melakukan permainan tadi, saya
bertanya pada teman-teman: "Bersediakah?" Dan teman-teman menjawab
bersedia. Teman-teman tidak menyadari, bahwa saya sedang melakukan kontrak
dengan subconscious teman-teman. Kira-kira begitu.
Kang dari pengamatan kang
asep di dunia iklan apakah perbedaan gender bs menjadi faktor penyumbang
misalnya kaum wanita lebih bisa disugesti daripada kaum pria?
Samasekali TIDAK. Mitos kalo ada yang
bilang perempuan lebih emosional dan laki-laki lebih rasional. Itu, kalo
istilah feminisme, adalah proses stigma. Jadi yang menentukan adalah aspek pola
asuh di rumah dan pola didik di sekolah.
Bagaimana untuk melatih
fokus kang, karena sering ter distract juga, sampai lupa sama goal yang sudah
di setting, akhirnya target meleset terus.
Fokus itu bukan keadaan fisik, tapi
psikis. Bukan bagaimana tubuh kita memaksa pikiran kita untuk khidmat dengan
melakukan sidakep, khusyu dll. Fokus itu sesederhan diri kita meniatkan diri
dan menyusun mindset untuk mengijinkan tubuh dan pikiran bergerak ke arah yang
kita targetkan. Kalo ini dilakukan di saat yang tepat, maka disadari atau
tidak, tubuh dan pikiran kita bergerak ke arah target itu. Dengan misal
tiba-tiba menjadi jauh lebih bersemangat, jauh lebih rajin, jauh lebih terang,
dll. Saya punya metode untuk menset fokus dalam mengejar target. Namanya
Success Goal Setting. Isinya adalah sekumpulan Self Talk (kontrak Diri) untuk
bergerak ke arah target itu.
Begitulah
kuliah bersama Kang Asep malam itu. Tapi hati-hai lho yaaa. Ntar terhipnois
oleh Kag Asep. Hahaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar