Mengenal
beliau pertama di dunia maya. Tepatnya saat hadir sebaga narasumberi di ILC pada
acara bertema organisasi penggerak. Serangan datang dari sana-sini. Namun,
beliau menanggapinya dengan kepala dingin. Tak ada kemarahan di raut wajahnya.
Setiap kata, kalimat, paragraf yang dilontarkan narasumber sebelumnya beliau
cermati. Tak ada interupsi darinya saat narasumber sebelumnya memaparkan opininya.
Berhati-hati, cermat dan teliti itulah kesan pertama terhadapnya.
Pada seminar kolaborasi organisasi
profesi bertema Dukungan Organisasi Profesi terhadap Profesionalisme Guru,
beliau memaparkan 5 strategi pembelajaran holistik Kementerian pendidikan dan
Kebudayaan. Lima strategi yang dimaksud
sebagai berikut.
1.
Transformasi
kepemimpinan sekolah
Dalam hal ini dapat dicontohkan guru penggerak sebagai
kepala sekolah dan marketplace BOS (transparansi dan otonomi anggaran).
2.
Transformasi
pendidikan dan pelatihan guru
Ini meliputi pendidikan profesi guru (PPG) dan sekolah
penggerak.
3.
Mengajar
sesuai tingkat kemampuan siswa
Langkah yang bisa dilakukan adalah kurikulum yang
disederhanakan, fleksibel dan berorientasi pada kompetensi.
4.
Standar
penilaian global
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survey karakter, dan
survey hasil belajar.
5.
Kemitraan
daerah dan masyarakat sipil
Indikator kinerja dinas pendidikan, organisasi penggerak,
kampus merdeka: mengajar di sekolah, partisipasi perubahaan teknologi edukasi.
Beliau juga memaparkan kerangka utama transformasi GTK,
model kompetensi kepala sekolah, dan model kompetensi guru. Di antara model
kompetensi guru adalah penguasaan pengetahuan profesional, praktik pembelajaran
profesional, dan pengembangan profes berkelanjutan.
Setelah pemaparan dan tanya jawab berkesempatan
bersapa dan berfoto. Saat kami kabarkan Omjay beliau titip salam teriring doa
semoga segera sehat. Beliau lupa mau menyebut dan berdoa bersama untuk Omjay.
Salam sehat dan bugar kembali untuk Omjay.
#Day18NovAISEIWritingChallenge
SEMANGAT TERUS BERBAGI...TRIMS
BalasHapus