“Orang akan sukses jika
dia fokus,” tutur seorang narasumber kepenulisan. Bapak Sigit Suryono, S.Pd.,
M.Pd. adalah guru SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia. Lahir di
Sleman, 20 Nopember 1976. Beliau adalah Ketua MGMP IPA SMP Kabupaten
Gunungkidul dan Duta Rumah Belajar Kemdikbud.
Segudang prestasi pernah
diraihnya, antara lain: (1) peringkat 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional
Tahun 2015, (2) salah satu Desiminator Terbaik Literasi Guru Berprestasi 2017,
(3) Duta Rumah belajar Terinovatif 2018, (4) Duta Sains PPPPTK IPA Tahun 2020,
(5) Sarjana Adi Mangga Bidang Pendidikan dari UNY Tahun 2020, dan (6) Guru
Inovatif SMP Tahun 2020.
Tanggal 20 November 2020 beliau
termasuk 5 besar guru inovatif yang diselenggarakan oleh Kemdikbud merupakan
salah satu anugrah terindah di hari ulang tahunnya ke-44. Itu merupakan ultah
kedua mendapatkan apresiasi dari Kemdikbud. Untuk yang pertama saat gupres
tahun 2015 yang diselenggarakan di bulan Nopember tidak seperti biasanya di
bulan Agustus. Tanggal 20 November 2015 beliau mengikuti tes tertulis dan
wawancara di gupres dan tanggal 22 November 2015 saat diumumkan terpilih jadi
juara 1 guru berprestasi tingkat nasional.
Bagaimanakah sebenarnya
untuk mencapai semua prestasi itu? Terus apa sih kunci keberhasilan bisa
mencapai itu semua? Beliau masa lalunya yang penuh dengan kegagalan,
terpinggirkan, dan juga bukanlan orang yang menonjol. Beliau mempunyai orang
tua yang berprofesi sebagai guru SD bapak dan ibunya sangat disiplin dalam
membimbing dan mengawasi untuk belajar. Rangking satu selalu diraih saat SD,
namun bertolak belakang saat SMP maksimal rangking 24 dari 44 siswa dalam satu
kelas, bahkan pernah di 43, 41, dan 39. Namun persahabatan di SMP sampai saat
ini masih membekas tidak mengenal rangking, dan status sosial. Saat SMA
rangking maksimal pernah rangking 8 yang lainnya diatas 20.
Di Kampus hampir DO saat
kuliah S1 Pendidikan Fisika di UNY dan lulus 7 tahun, pernah dapat IPK 1,28. Setelah selesai S1 langsung melanjutkan ke S2
mengambil jurusan TP. Mungkin inilah era beliau merasakan jadi orang hebat saat
bisa menyelesaikan dengan waktu 33 bulan dengan IPK 3,8 dengan hasil cumlaude
yang merubah cara pikir dan pandangannya.
"Orang akan sukses
jika dia fokus dan senang dengan apa yang dikerjakannya" "Orang akan
sukses jika bisa fokus pada bidang yang dia bisa ditekuni dan dilakukan inovasi
terus menerus," demikian menurut Pak Sigit.
Pengalaman gagal saat di masa
sekolah sampai kuliah di S1 benar-benar membekas dan itu mempengaruhi cara
mengajarnya pada anak-anak. Beliau termasuk orang yang tidak akan
membeda-bedakan anak karena prestasi akademiknya, cenderung sebagai motivator
bagi mereka karena pengalam hidupnya saat SMP jadi juara 3 dari belakang.
Saat menjadi guru SMP
Negeri 1 Wonosari tahun 2005 beliau baru menempus S2 dan hampir selesai. Beliau
lulus S2 tahun 2006, dan setelah lulus S2 fokus pada pekerjaan di SMP Negeri 1
Wonosari sebagai guru IPA dan Guru TIK.
Saat mengajar inilah
pengalamannya bertambah dan sering melakukan kolaborasi dengan siswa untuk
melakukan riset tentang pembuatan media, maupun tentang berbagai model
pembelajaran. Tahun 2006 saat pertama kali memiliki kenangan saat ikut
kompetisi Simposium tingkat Provinsi DIY yang isinya orang-orang hebat semua
mereka Pengurus MGMP di semua mapel, sementara Pak Sigit guru baru, yang
mendapat sampur untuk ikut kegiatan tersebut dikarenakan menggantikan guru di sekolahnya
yang mengundurkan diri.
Pengalaman bertemu orang
hebat itulah saatnya untuk "Belajar". Beliau banyak membuat catatan
kecil bagaimana orang berbicara, presentasi, dan menyampaikan ide dan pemikiran
dan gagasan ilmiah dalam kegiatan tersebut. Dalam simposium ini beliau masuk
peringkat terakhir dari semua peserta lomba untuk mapel IPA.
Tahun-tahun tahun
berikutnya sudah jadi langganan untuk mengikuti berbagai lomba tingkat nasional
ada 7 kali lomba yang diikuti sebelum gupres tahun 2015 yang tentu bisa di
tebak hasilnya adalah "gagal" dan "kalah".
Setiap even lomba tersebut beliau catat kenapa selalu "gagal" baik dari sisi presentasi, fokus presentasi, cara presentasi, membuat presentasi yang efektif, dan seterusnya sehingga setelah dari tahun 2006 sampai tahun 2015 formula tersebut bisa didapatkan. Sejak tahun 2015 sampai tahun 2020 setiap even lomba yang diikuti bisa meraih hasil sesuai dengan harapannya.
#Day25NovAISEIWritingChallenge
Terimksih bu ismi.. . Bljr dt bpk sigit smg kita bs mngikuti jejaknya
BalasHapusSama2 Bu. Insyaallah.
HapusS7 Bu Ismi..
BalasHapusTerima kasih Bu Kartini
HapusKarena itu..saya selalu mengganggap anak2 sy disekolah orang2 hebat. Kegagalan hanya kesuksesan yg tertunda😁
BalasHapussaya kenal pak Sigit cukup lama, dan beliau sosok yang rendah hati dan tinggi ilmunya, beruntung saya bisa bersahabat dengan beliau sehingga banyak terbantu bila mengalami kesulitan.
BalasHapus