Minggu, 29 November 2020

ORANG AKAN SUKSES JIKA FOKUS

 


“Orang akan sukses jika dia fokus,” tutur seorang narasumber kepenulisan. Bapak Sigit Suryono, S.Pd., M.Pd. adalah guru SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia. Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976. Beliau adalah Ketua MGMP IPA SMP Kabupaten Gunungkidul dan Duta Rumah Belajar Kemdikbud.

Segudang prestasi pernah diraihnya, antara lain: (1) peringkat 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015, (2) salah satu Desiminator Terbaik Literasi Guru Berprestasi 2017, (3) Duta Rumah belajar Terinovatif 2018, (4) Duta Sains PPPPTK IPA Tahun 2020, (5) Sarjana Adi Mangga Bidang Pendidikan dari UNY Tahun 2020, dan (6) Guru Inovatif SMP Tahun 2020.

Tanggal 20 November 2020 beliau termasuk 5 besar guru inovatif yang diselenggarakan oleh Kemdikbud merupakan salah satu anugrah terindah di hari ulang tahunnya ke-44. Itu merupakan ultah kedua mendapatkan apresiasi dari Kemdikbud. Untuk yang pertama saat gupres tahun 2015 yang diselenggarakan di bulan Nopember tidak seperti biasanya di bulan Agustus. Tanggal 20 November 2015 beliau mengikuti tes tertulis dan wawancara di gupres dan tanggal 22 November 2015 saat diumumkan terpilih jadi juara 1 guru berprestasi tingkat nasional.

Bagaimanakah sebenarnya untuk mencapai semua prestasi itu? Terus apa sih kunci keberhasilan bisa mencapai itu semua? Beliau masa lalunya yang penuh dengan kegagalan, terpinggirkan, dan juga bukanlan orang yang menonjol. Beliau mempunyai orang tua yang berprofesi sebagai guru SD bapak dan ibunya sangat disiplin dalam membimbing dan mengawasi untuk belajar. Rangking satu selalu diraih saat SD, namun bertolak belakang saat SMP maksimal rangking 24 dari 44 siswa dalam satu kelas, bahkan pernah di 43, 41, dan 39. Namun persahabatan di SMP sampai saat ini masih membekas tidak mengenal rangking, dan status sosial. Saat SMA rangking maksimal pernah rangking 8 yang lainnya diatas 20.

Di Kampus hampir DO saat kuliah S1 Pendidikan Fisika di UNY dan lulus 7 tahun, pernah dapat IPK 1,28.  Setelah selesai S1 langsung melanjutkan ke S2 mengambil jurusan TP. Mungkin inilah era beliau merasakan jadi orang hebat saat bisa menyelesaikan dengan waktu 33 bulan dengan IPK 3,8 dengan hasil cumlaude yang merubah cara pikir dan pandangannya.

"Orang akan sukses jika dia fokus dan senang dengan apa yang dikerjakannya" "Orang akan sukses jika bisa fokus pada bidang yang dia bisa ditekuni dan dilakukan inovasi terus menerus," demikian menurut Pak Sigit.

Pengalaman gagal saat di masa sekolah sampai kuliah di S1 benar-benar membekas dan itu mempengaruhi cara mengajarnya pada anak-anak. Beliau termasuk orang yang tidak akan membeda-bedakan anak karena prestasi akademiknya, cenderung sebagai motivator bagi mereka karena pengalam hidupnya saat SMP jadi juara 3 dari belakang.

Saat menjadi guru SMP Negeri 1 Wonosari tahun 2005 beliau baru menempus S2 dan hampir selesai. Beliau lulus S2 tahun 2006, dan setelah lulus S2 fokus pada pekerjaan di SMP Negeri 1 Wonosari sebagai guru IPA dan Guru TIK.

Saat mengajar inilah pengalamannya bertambah dan sering melakukan kolaborasi dengan siswa untuk melakukan riset tentang pembuatan media, maupun tentang berbagai model pembelajaran. Tahun 2006 saat pertama kali memiliki kenangan saat ikut kompetisi Simposium tingkat Provinsi DIY yang isinya orang-orang hebat semua mereka Pengurus MGMP di semua mapel, sementara Pak Sigit guru baru, yang mendapat sampur untuk ikut kegiatan tersebut dikarenakan menggantikan guru di sekolahnya yang mengundurkan diri.

Pengalaman bertemu orang hebat itulah saatnya untuk "Belajar". Beliau banyak membuat catatan kecil bagaimana orang berbicara, presentasi, dan menyampaikan ide dan pemikiran dan gagasan ilmiah dalam kegiatan tersebut. Dalam simposium ini beliau masuk peringkat terakhir dari semua peserta lomba untuk mapel IPA.

Tahun-tahun tahun berikutnya sudah jadi langganan untuk mengikuti berbagai lomba tingkat nasional ada 7 kali lomba yang diikuti sebelum gupres tahun 2015 yang tentu bisa di tebak hasilnya adalah "gagal" dan "kalah".

Setiap even lomba tersebut beliau catat kenapa selalu "gagal" baik dari sisi presentasi, fokus presentasi, cara presentasi, membuat presentasi yang efektif, dan seterusnya sehingga setelah dari tahun 2006 sampai tahun 2015 formula tersebut bisa didapatkan. Sejak tahun 2015 sampai tahun 2020 setiap even lomba yang diikuti bisa meraih hasil sesuai dengan harapannya.


#Day25NovAISEIWritingChallenge


6 komentar:

  1. Terimksih bu ismi.. . Bljr dt bpk sigit smg kita bs mngikuti jejaknya

    BalasHapus
  2. Karena itu..saya selalu mengganggap anak2 sy disekolah orang2 hebat. Kegagalan hanya kesuksesan yg tertunda😁

    BalasHapus
  3. saya kenal pak Sigit cukup lama, dan beliau sosok yang rendah hati dan tinggi ilmunya, beruntung saya bisa bersahabat dengan beliau sehingga banyak terbantu bila mengalami kesulitan.

    BalasHapus