Karena hutang harus dibayar, janji harus ditepati, kewajiban harus ditunaikan. Yap, itu semua menunjukkan sesuatu yang harus dikerjakan. Jangan sampai ‘hutang saur padu’ yang maksudnya kalau berhutang kepada seseorang dianggap lunas kalau sudah ditagih kemudian adu mulut atau bertengkar. Setelah bertengkar lalu saling berdiam diri dan mendiamkan hingga tak ditagih lagi. Jangan sampailah kita seperti itu. Kata lainnya “na’udzubillahi min zalik” atau kalau orang Jawa tulen mengatakan ‘amit-amit jabang bayi’ hehe.
Memang, hari ini apa yang harus dibayar? Hutang uang? Hutang budi? Hutang janji? Atau hutang apa lagi? Eits, ternyata hari ini hutangnya numpuk. Ini sudah hari ke-26. Padahal, tulisannya baru sampai ke-22. Artinya masih hutang empat buah tulisan. Semoga hutang itu segera terbayar lunas. Syukur-syukur hari berikutnya tak berhutang lagi. Bahkan, kalau bisa memiliki tabungan (tulisan) untuk masa depan.
#Day23AISEIChallenge #100katabercerita
#30hariAISEIbercerita #AISEIWritingChallenge
#warisanAISEI #pendidikanbercerita
Semangaat bu ismii.
BalasHapusSiap. Mksh Bu Atik
HapusSemangat bu. Saya juga msh berhutang nih..baru sampe #Day25
BalasHapusWahhhh sesama pengutang yaaa
HapusWah semangat nulis terus ya bu
BalasHapusinsyaallah mas
Hapusmantul bu, semangat dan lanjutkan. saling mendoakan ya bu
BalasHapusSiap Pak. Insyaallah slg mendoakan
HapusWah target harus terlaksana ya...semangat dan terus sehat ya
BalasHapusAamiin3
Hapus