Hari ini mulai membuka blog yang lama sudah tidak terbuka. Ini bermula
dari membaca blog teman atau mendapat oleh-oleh dari blogwalking atau
saling berkunjung ke blog atau jalan-jalan di blog teman-teman. Beliau
mengatakan bahwa mulai hari itu dirinya mendua. Mulailah diriku penasaran dan
buka blog lama yang ternyata pertama kali kubuat tahun 2008.
Asyik juga loh membacanya dan kutemukan beberapa tulisan yang menarik. Di
antaranya Lelahku Terbayar Lunas yang mengisahkan ketika membimbing
siswa dalam mengikuti lomba. Ada rasa sedikit kecewa ketika kurang mendapat
penghargaan, bahkan tak ada ucapan selamat ataupun terima kasih telah membawa
nama baik sekolah. Saat itu, kurasa aneh. Sekolah pinggiran dengan input
lumayan memprihatinkan berhasil menjuarai even lomba tingkat kabupaten ternyata
tak dilirik sedikitpun.
Padahal, teman sesama pembimbing sebentar-sebentar dikontak oleh
pimpinan sekolahnya. Menanyakan kabarnya, menanyakan prosesnya da memberi
dukungan penuh. Setelah mendapatkan hasil diberi ucapan terimakasih dan ada
beberapa pesan. Adapun diriku tidak mendapatkan sambutan sama sekali. Bahkan,
saat foto penerimaan trophy kukirim hanya sekadar dibaca dan tidak diberikan
komentar.
Nah, hati siapa tidak sakit kalau seperti itu? Mulailah tumbuh sedikit
iri dan sakit hati dalam diri ini. Untungnya, itu tak berlangsung lama. Bisa
segera kuasai diri. Tak perlu lah memelihara rasa iri dan kecewa di hati. Harus
segera bangkit jika tak ingin jatuh. Akhirnya bisa kupupus karena ada kesadaran
bahwa yang dilakukan bukan untuk mencari penghargaan ataupun ucapan terima
kasih.
Diriku merasa puas setelah mendapatkan hasil dan yang membuat terharu
ketika siswa mendapat hadiah yang lumayan besar kutanya untuk apa hadiahnya. Katanya
untuk membayar kontrakan rumah orang tuanya. Hati siapa yang tak luluh lantk
mendengar penuturan muridnya bahwa hadiah akan dipersembahkan kepada orang tua
untuk membayar sewa kontrakan rumahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar