Jumat, 29 Mei 2020

HADIAH LOMBA TUK BAYAR KONTRAKAN




Hari ini mulai membuka blog yang lama sudah tidak terbuka. Ini bermula dari membaca blog teman atau mendapat oleh-oleh dari blogwalking atau saling berkunjung ke blog atau jalan-jalan di blog teman-teman. Beliau mengatakan bahwa mulai hari itu dirinya mendua. Mulailah diriku penasaran dan buka blog lama yang ternyata pertama kali kubuat tahun 2008.
Asyik juga loh membacanya dan kutemukan beberapa tulisan yang menarik. Di antaranya Lelahku Terbayar Lunas yang mengisahkan ketika membimbing siswa dalam mengikuti lomba. Ada rasa sedikit kecewa ketika kurang mendapat penghargaan, bahkan tak ada ucapan selamat ataupun terima kasih telah membawa nama baik sekolah. Saat itu, kurasa aneh. Sekolah pinggiran dengan input lumayan memprihatinkan berhasil menjuarai even lomba tingkat kabupaten ternyata tak dilirik sedikitpun.
Padahal, teman sesama pembimbing sebentar-sebentar dikontak oleh pimpinan sekolahnya. Menanyakan kabarnya, menanyakan prosesnya da memberi dukungan penuh. Setelah mendapatkan hasil diberi ucapan terimakasih dan ada beberapa pesan. Adapun diriku tidak mendapatkan sambutan sama sekali. Bahkan, saat foto penerimaan trophy kukirim hanya sekadar dibaca dan tidak diberikan komentar.
Nah, hati siapa tidak sakit kalau seperti itu? Mulailah tumbuh sedikit iri dan sakit hati dalam diri ini. Untungnya, itu tak berlangsung lama. Bisa segera kuasai diri. Tak perlu lah memelihara rasa iri dan kecewa di hati. Harus segera bangkit jika tak ingin jatuh. Akhirnya bisa kupupus karena ada kesadaran bahwa yang dilakukan bukan untuk mencari penghargaan ataupun ucapan terima kasih.
Diriku merasa puas setelah mendapatkan hasil dan yang membuat terharu ketika siswa mendapat hadiah yang lumayan besar kutanya untuk apa hadiahnya. Katanya untuk membayar kontrakan rumah orang tuanya. Hati siapa yang tak luluh lantk mendengar penuturan muridnya bahwa hadiah akan dipersembahkan kepada orang tua untuk membayar sewa kontrakan rumahnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar