Tema :
Menciptakan Pola Pembelajaran yang Efektif dari Rumah
Waktu :
Senin, 18 Mei 2020
Narasumber :
Omjay (menggantikan Pak Munif Chotib)
Inilah contoh tulisan tentang Pembelajaran
Jarak Jauh dari Rumah
Menciptakan Belajar Efektif dari
Rumah
Awal maret Presiden Jokowi menyampaikan tentang
adanya pasien yang positif korona. Pasien tersebut merupakan Ibu dan Anak yang
dirawat di RS Suroso, sebenarnya Pasien tidak tahu apakah terkena korona atau
tidak, sebab yang dia rasakan hanya deman dan batuk pilek biasa. Namun
peristiwa tersebut membuat Bangsa Indonesia mulai waspada terhadap virus yang
mematikan ini.
Dari peristiwa ini berpengaruh
pada kegiatan Pendidikan, mulai pertengahan bulan Maret
2020 di beberapa daerah khususnya Propinsi Banten mengharuskan
guru dan peserta didik belajar di rumah. Bahkan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan membatalkan pelaksanaan UNBK yang rencana akan di hapuskan pada
tahun 2021, karena Covid-19, terpaksa pada tahun ini UN di hapuskan, untuk
melindungi guru dan peserta didik dari penyebaran virus corona. Oleh karena itu
berbagai upaya dilakukan oleh guru dan peserta didik untuk belajar di rumah.
Bagaimana Pola belajar efektif dari rumah dapat di lakukan. Banyak aplikasi
yang menawarkan pembelajaran daring, rumah belajar, saba banten yang
ditawarkan, namun guru-guru baru familier dengan google class room. Efektifkah
pembelajaran tersebut ?
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2002: 885) pola adalah suatu system kerja atau carakerja sesuatu.
Sedangkan menurut Kamus antropologi, pola adalah rangkaian unsur-unsur yang
sudah mantap mengenai suatu gejala dan dapat dipakai sebagai contoh dalam
menggambar atau mendeskrifsikan gejala itu sendiri (Suyoto, 1985: 327).
Belajar adalah suatu proses
perubahan kepribadian seseorang dimana perubahan tersebut dalam bentuk
peningkatan prilaku, seperti peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya pikir,
pemahaman, sikap, dan berbagai kemampuan lainnya. Menurut Skiner, pengertian
belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlaku
secara progresif. Sedangkan C.T Morgan mendefinisikan belajar adalah suatu
perubahan yang relative dalam menetapkan tingkah laku sebagai akibat dari
pengalaman yang telah lalu.( https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-belajar.html)
Efektif bisa diartikan sebagai
suatu yang dapat mencapai tujuan maksimal yang diharapkan. Pengertian efektif
merupakan suatu usaha yang dilakukan secara maksimal sesuai yang diharapkan,
selain itu efektif juga bisa diartikan sebagai salah satu usaha yang tidak
pernah lelah sebelum harapan yang di inginkan belum tercapai. (https://pengertiandefinisi.com/pengertian-efektif/).
Sementara rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama
jangka waktu tertentu. Rumah yang nyaman dapat memberikan kenyamanan bagi yang
menepati rumah tersebut.
Berdasarkan definisi-definisi
diatas pola Belajar efektif dari rumah dapat diartikan sebagai suatu
susunan kegiatan yang dapat di gunakan untuk melakukan proses perubahan tingkah
laku yang maksimal dari suatu tempat yang nyaman agar dihasilkan sesuai dengan
yang diharapkan.
Dengan demikian peserta didik
yang melakukan pola belajar efektif dari rumah dapat membuat rencana kegiatan
belajar dengan membuat perencanaan, penjadwalan yang berlangsung terus menerus
di dalam rumah. Jawal ini harus di ikuti secara konsisten, disiplin dan
terjadwal. Rumah sebagai tempat tinggal dapat dijadikan sarana pembelajaran
yang membuat nyaman bagi peserta didik. Penjadwalan kegiatan dapat di buat
sebagai patokan untuk melakun kegiatan belajar misalnya dengan membuat jadwal
dari mulai bangun tidur sampai ke tidur lagi.
MATERI :
Menciptakan Pola Belajar yang Efektif
dari Rumah
NARASUMBER :
Wijaya Kusumah (Omjay)
WAKTU :
Pukul 13.00-15.00 WIB
Siang ini omjay
akan berbagi pengalaman dalam menciptakan pola pembelajaran yang fektif dari
rumah. Prinsip yang harus diperhatikan dalam menciptakan pola pembelajaran dari
rumah adalah kegiatan pembelajaran harus menyenangkan semua. Siswa senang, orang
tua senang dan gurunya juga senang. Akses internet lancar, dan guru bisa
menggunakan berbagai aplikasi yang sesuai dengan kondisi siswa di rumah.
Gunakan teknologi
yang ada untuk menciptakan pola pembelajaran yang efektif dari rumah. Bila
adanya hanya WA Group, gunakan WA Group tsb dengan memadukan antara teks, foto
dan video. Saya menyarankan bapak ibu untuk melejitkan keterampilan menulis
iswa lewat blog di internet. Sebab siswa dapat belajar menulis secara online
melalui blognya masing-masing. Siswa dibiasakan untuk menulis apa yang ingin
disampaikannya, dengan begitu bukan hanya lisan saja yang terlatih, tapi juga
tulisan.
Kesimpulan materi
hari ini adalah dalam menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah, guru
harus mempunyai peta kelas atau kondisi siswa di rumah dan disesuaikan dengan
kondisi guru di rumah. Artinya, komunikasi guru dan siswa dari rumah
masing-masing harus membuat mereka saling berinteraksi dan berdiskusi sehingga
pembelajaran menjadi menyenangkan dan bermakna. Semua itu bisa dilakukan bila
kegiatan Pembelajaran jarak jauh dibuat secara terjadwal. Kegiatan harus membuat
siswa menjadi mandiri dan menemukan kemerdekaan belajar.
Pembelajaran yang
efektif dari rumah, jadwal belajarnya ditentukan oleh guru berdasarkan jadwal
pelajaran seperti hari-hari biasa ataukah diubah? Pembelajarannya lebih
menekankan kepada pembentukan karakter mandiri yang berefek pada keseharian
siswa? Lalu untuk pencapaian ranah kognitifnya dapat kita ukur dalam satu hari
satu mapel atau bagaimana untuk jenjang SD?
Jadwal jelas harus berubah, tdk sma
dengan tatap muka di sekolah, pembelajaran lebih kepada 3 hal yaitu literasi,
numerasi, karakter dengan emmadukan iptek dan imtak. Untuk penilaian guru dpat melakukan
penilaian berbasis proyek atau potofolio, disesuaikan dengan kondisi murid SD.
Mungkin tidak bila
sistem pembelajaran daring nantinya bila dirasa siswa atau guru lebih nyaman akan
memberi efek pada pembelajaran konvensional yang lazim kita laksanakan sebelum
wabah Corona terjadi? Kalau memang ada efek tidak baiknya, apa kira-kira langkah
yang bisa kita lakukan?
Mungkin nanti akan terjadi
pembelajaran blended learning, ada tatap muka di kelas dan ada tatap muka di
dunia maya, oleh karena itu guru harus belajar sepanjang hayat supaya tidak tergantikan
oleh teknologi modern.
Untuk keberhasilan
pembelajaran daring yang efektif kepada siswa yang terkendala tidak memiliki HP
atau jaringan yang lemot bagaimana
solusinya?
Solusinya gunakan teknologi yang ada.
Kalau yang ada kertas atau buku, maka gunakan itu, sebab mau tidak mau, suka
atau tidak suka, siswa dan guru akan dipaksa menggunakan teknologi baru untuk
meningkatkan SDM unggul.
Selama BDR ini, di sekolah
kami melaksanakan pembelajaran melalui group WA. Di akhir pertemuan, guru memberi
tugas sebagai instrumen penilaian. Namun sayang, ternyata yang mengumpulkan
tugas hanya maksimal 75% siswa saja. Bagaimanakah cara yang bisa kita tempuh
agar siswa juga aktif mengumpulkan tugas tersebut?
Jangan dipaksa, biarkan mereka
mengerjakan tugasnya dengan sukarela. Kita cukup mengingatkan saja bila ada murid
atau siswa yang belum mengumpulkan tugasnya, ortu harus diberi tahu karena
kerja sama guru dan ortu sangat penting dalam pembelajaran yang efektif dari
rumah.
Bagaimana penilaian
siswa yang tidak aktif dikarenakan beberapa kendala dalam pembelajaran daring
untuk saat ini walaupun sudah terjadwal? Penilaian yang tepat untuk
pembelajaran daring seperti ini yang cocok itu seperti apa? Mengingat Pak
menteri pernah mengatakan jika pembelajaran daring ini tidak boleh dimasukkan
dalam penambahan penilaian pada erapor.
Kalau masalah cocok itu relatif
karena kondisinya tidak sama di setiap daerah. Guru dapat melakukan inovasi
sendiri sesuai dengan pencapaian siswa.
Dalam menciptakan
pola belajar yg efektif dr rumah itu sudah mmbuat jadwal. Pada kenyataan, ada sebagian
siswa yang kurang memperhtikan sehingga menghambat kelancaran proses pembelajaran.
Bagaimana sikap kita untuk hal tersebut?
Guru harus melakukan evaluasi dan
refleksi diri, mungkin ada yang kurang tepat disampaikan kepada murid. Kolaborasi
guru sangatpenting dalam memecahkan masalah ini, oleh karena itu komunikasi dengan
teman sejawat sangat diperlukan dalam menciptkan pola pembelajaran yang efektif
dari rumah. Pembelajaran jarak jauh harus membuat murid dekat dengan gurunya,
bukan justru menjauhkan murid dengan guru. Perlu ada komunikasi dengan orang
tua murid yang terus menerus.
Apakah ada kendala
yang dialami dalam PJJ selain jaringan internet, dan mohon arah dalam mengatasinya?
Pasti ada, bukan hanya akses internet
tapi juga fasilitas yang dimiliki siswa dan guru di rumah. Kalau akses internet
tidak ada gunakan teknologi yang ada di sana, misalnya cuma ada SMS, belum ada WA,
siswa punya HP tapi tanpa kamera, maka telpon langsung adalah solusinya walaupun
guru harus keluar biaya pulsa cukup besar. Jadi setiap guru akan mengalami hal
yang bergam, inilah dinamikannya dan jangan lupa pengalaman kita dituliskan di
blog sehinga dapat menginspirasi guru lainnya.
Keluhan siswa tidak
konsisten guru menggunakan aplikasi, sehingga selain harus belajar lagi cara
menggunakan aplikasi juga terlalu banyak kapasitas penyimpanan data yang
terpakai. Berdasarkan pengalaman aplikasi yang paling cocok, mudah, dan efektif
yang mana?
Omjay saat ini menggunakan aplikasi
zoom dan anak anak suka, walaupun ada aplikasi yg lain, tapi berdasarkan
pengalaman pakai zoom itu murah dan mudah cara pemakaiannya.
Disekolah saya
masih banyak siswa belum punya HP Android. Ada yg punya HP tapi alasan tidak
mampu beli kuota. Pembelajaran di rumah terjadwal. Bagaimana trik/solusi guru dlm menghadapi siswa seperti ini?
Disekolah saya masih banyak siswa
belum punya HP Android. Gunakan HP yang ada dulu, dan sederhana saja, buat
modul khusus untuk kondisi seperti ini dengan penugasan yang tak terlalu sulit.
Ada yang punya HP tapi alasan tidak mampu beli kuota. Kalau ini guru harus coba
cari donatur atau sponsor, peran komite sekolah harus diperdayakan sehingga
guru terbantu dengan adanya komite sekolah
Yang saya alami
saat masa pandemi ini sungguh dilematis. Dengan zonasi sekolah kami dengan
siswa-siswa tinggal di daerah terpelosok dan kondisi ekonomi siswa kami. Ini
kendala besar pembelajaran secara daring yang dilakukan. Adakah solusi menarik
untuk tetap menciptakan belajar efektif dirumah dengan menyenangkan?
Kondisi seperti ini sebenarnya bukan
hal baru buat Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Kreativitas dan
inovasi guru sangat diperlukan dalam memberikan solusi dari masalah yg
dihadapi. Bila pembelajaran jarak jauh tdk bisa dilaksanakan, maka gunakan
pembelajaran jarak dekat, guru bisa mengunjungi rumah muridnya bila alat
komunikasi tdk ada memang dibutuhkan pengorbanan luar biasa.
Untuk menjadi guru
tangguh berhati cahaya, apalagi bila rumah siswa dan guru sangat jauh. Itu
adalah resiko dari sebuah pengabdian, terutama buat guru di daerah 3T. Omjay
salut dan memberikan penghormtan dengan guru-guru tangguh seperti ini. Mereka
selalu datang dengan solusi dari masalah yang dihadapi walaupun peran
pemerintah di daerah sangat kurang. Tapi yakinlah dengan pesan Pak Harfan dalam
film Laskar Pelangi. Hiduplah dengan memberi sebanyak banyaknya, bukan menerima
sebanyak-banyaknya.
BDR kami sebagian
besar melalui WAG, kendala BDR kami
sinyal lemah dan guru belum punya
laptop yang mendukung, bagaimana solusi BDR yang efektif dan berapa persentase
pembagian materi pembelajaran antara imtaq dan iptek agar tujuan pembentukan
karakter peserta didik tercapai?
Pakai WA juga efektif kok, buktinya Omjay
gunakan WA Group untuk belajar menulis dan murah biayanya.
Pembelajaran online
ada plus minusnya. Terutama pada penggunaan kuota internet. Dengan pola on off
bisa membantu pelaksanaan belajar. Yang
saya tanyakan adakah pola lain yang lebih hemat di era pandemi ini? Mengingat
ekonomi rakyat sedang terpuruk.
Gunakan WA group atau line group. Saya
sering menggunakannya dengan bentuk teks, karena bentuk teks ini tidak makan
kuota banyak
Apakah dengan
penjadwalan belajar siswa yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh guru dan
bekerja sama dengan orang tua ini menunjukkan setiap siswa memiliki jadwal yang
berbeda-beda? Apakah maknanya sudah mengorganisir semua mapel yang ada pada
kurikulum? Dan apakah penjadwalan ini bisa memfasilitasi setiap siswa yang
memiliki kemampuan belajar yang berbeda misalnya ada siswa yang lebih condok ke
tipe pembelajar visual, kinestetik, naturalis?
Setiap penjadwalan disesuaikan dengan
kesepakatan guru di sekolah tersebut dengan memperhatikan gaya belajar siswa.
Pembelajaran daring
dari rumah dikaitkan dengan kenaikan kelas apakah cukup dari nilai daring atau
bagaimana karena tatap muka juga tidak pernah?
Penilaian hanya guru yg bersangkutan
yg lebih tahu, kalau dirasa dengan online sudah cukup nilainya, maka gunakan
itu, tapi bila belum cukup bisa gunakan waktu remedial melalui online. Hal itu
saya lakukan bila ada nilai siswa yang kurang dengan menghubungi wali kelasm
dan orang tua siswa, biasanya kami rapat dengan dewan guru untuk meberikan
solusi terbaik buat siswa yang jarang hadir.
Itulah
materi pembelajaran siang hingga sore ini. Tema menciptakan pembelajaran yang
efektif dari rumah disampaikan yang seharusnya disampaikan oleh Bapak Munif
Chotib digantikan oleh Omjay. Hal ini dikarenakan Bapak Munif berhalangan. Kata
pepatah, tak ada rotan akar pun jadi. Meskipun berstatus menggantikan, karena narasumber
bukan omdo (omong doang) tetapi juga pelaku atau praktisi pendidikan yang sudah
berpengalaman dalam pembelajaran dari rumah, pembelajaran berlangsung lancar
dan amat menyenangkan. Banyak hikmah yang dapat dipetik dari pembelajaran siang
ini.
Manteeb... Cpt bu ismi resunenya..
BalasHapusTerima kasih Bu Atik
HapusLengkap sekali bu Ismi
BalasHapusTerima kasih Bu Elly
HapusOk sip...terimakasih bundaku
BalasHapusSama2
HapusSiiip bunda
BalasHapusTerima kasih
HapusLengkap bgt bu Ismi, sy nyimak sambil rapat tadi
BalasHapusTerima kasih Bu
Hapuslengkap banget bunda
BalasHapusTerima kasih
HapusMantap bu
BalasHapus