Tema : Motivasi Menulis dan
Berprestasi
Waktu : Kamis, 8 Mei 2020
Pukul : 13.00 – 15.00
Narasumber : Dr. Imron Rosidi
Prestasi
yang pernah diraih
1) Juara
III Lomba Penulisan Buku tingkat nasional tahun 2004
2) Juara
III Lomba Karya Ilmiah Jawa Timur tahun 2005
3) Juara
II tingkat Nasional Lomba Keberhasilan Guru tahun 2006
4) Terpilih
sebagai peserta pertukaran tokoh masyarakat Indonesia-Amerika 2006
5) Juara
II Lomba Penulisan Buku tingkat nasional
tahun 2009
6) Penulis
artikel terbaik versi majalah Media Jatim tahun 2010 dan 2011
7) Juara
I Guru Prestasi Tingkat nasional tahun 2011
8) Juara
I Guru Prestasi tingkat Jatim tahun 2011
9) Terpilih
menjadi peserta kunjungan ke Australia tahun 2013
10) Juara
Lomba Best Practice Tingkat Nasional tahun 2014
11) Juara
1 Menulis Legenda Pasuruan 2016
12) Instruktur
Nasional Kepala Sekolah Kurikulum 2013 Tahun 2015
13) Narasumber
untuk Instruktur Nasional Kurikulum 2013 untuk guru
14) Narasumber
penulisan buku tingkat nasional
15) Narasumber
penyusunan PKB Guru dan KS
16) Penulis
buku pelajaran, buku pendidikan dan buku umum dari penerbit UM Press, Kanisius,
Sidogiri Press, dll.
17) Penulis
artikel populer dalam majalah Media Jatim dan Radar Bromo serta artikel ilmiah
pada beberapa Jurnal.
18) Juri
Lomba Guru Prestasi Tingkat Jawa Timur selama 4 tahun
19) Koordinator
penilaian DUPAK Guru dan KS tingkat Jawa Timur
Pada dasarnya semua orang
bisa menulis. Sebenarnya tidak ada orang yang tidak bisa menulis buku. Yang ada
adalah orang yang tidak mau menulis buku. Menulis itu mengungkapkan gagasan,
pikiran, dan perasaan. Semua orang punya itu. Berarti pastilah bisa menulis. Mengapa
seseorang bisa dengan lancar berbicara tanpa mikir. Tapi ketika menulis mengapa
tidak? Padahal keduanya sama, yaitu mengungkapkan gagasan, pikiran, dan
perasaan.
Menulis itu hanya 4
syaratnya, yaitu mau, tekun, nekat, dan baca. Kita komit menulis buku. Mengapa
guru tidak menulis, ada dua penyebab. Pertama belum menemukan alasan mengapa harus
menulis, dan kedua tidak tahu cara
menulis. Berarti kita perlu mengetahui alasan menulis dan cara menulis.
Menulislah dengan jelek
dan jangan takut salah. SEBAB Orang yang tidak pernah salah hanyalah orang yang
tak pernah berbuat apa-apa. Menulis itu keterampilan. Maka harus terus berlatih.
Berlatih menulis, bukan dipelajari. Sebagaimana pemain sepal bola. Dia harus
terus berlatih. Tetapi dia juga perlu vitamin. Vitaminnya seorang penulis
adalah buku-buku tentang teori menulis dan hal yang berhubungan dengan menulis.
Biarlah tulisan kita
awalnya tidak terlalu bagus. Dengan terus berlatih akan ada peningkatan, dari
segi kedalaman konten maupun bahasa. Pengalaman menulis buku, bisa diawali dengan
menulis LKS. Dari LKS ini justru bisa mendapatkan semuanya.
Setelah itu bisa menulis
buku umum untuk dilombakan di tingkat nasional. Pak Imron 2 kali juara
nasional. Selanjutnya menulis buku pelajaran dan sekarang aktif menulis buku perkuliahan
dan umum. Bisa diawali diawali dengan menulis buku kumpulan puisi, kumpulan
cerpen. Lanjut ke buku umum, atau buku-biku
motivasi dan buku pelajaran. Jika dilakukan pasti bisa. Jika mau mengirimkan
karya ke penerbit harus melihat visi penerbit tersebut.
Bagaimana teknis menulis buku pelajaran
yang menarik? Siswa milenial (meski tidak semuanya)
kenyataannya kurang suka membaca buku, lebih menyukai youtube.
Kita harus melihat dulu, siapa pembacanya.
Masalah siswa sekarang lebih suka youtube karena memang peradabannya sudah
seperti itu. Setiap hari dan detik buka HP, bukan buka buku.
Passion lebih ke buku
nonfiksi. Di buku non fiksi, apakah daftar pustaka disematkan juga dalam isi
buku, ataukah cukup disematkan di bagian daftar pustaka saja? Biasanya untuk
terbitan pertama, penerbit akan mencetak bukunya sejumlah berapa eksemplar? Untuk
di buku antologi pemberian sistem royaltinya bagaimana? Sebaiknya sebagai
penulis pemula, ke penerbit mana ya pak kita dapat menawarkan buku kita?
Daftar pustaka hanya di akhir tulisan.
Bisa juga dengan diberi footnote. Tergantung prediksi penerbit. Maaf, buku saya
yang akan diterbitkan Kanisius Jogja, masih proses, akan diterbitkan 5 ribu eksemplar.
Kalau menerbitkan sendiri 5 eksemplar bisa, 100 juga bisa. Biasanya penerbit
major tidak menerbitkan buku antologi yang royokan. Sebagai penulis pemula, ke
penernit indie atau menerbitkan sendiri dulu. Artinya dengan biaya sendiri. nanti
kalau dirasa tulisan kita bagus, baru kirim ke major.
Langah awal apa yang bisa memberi
semangat penulis?
Seorang
penulis itu harus selalu mempersejatai dengan sebuah pena. Sekarang bisa dengan
HP untuk mencatat ide yang muncul tiba-tiba. Tidak boleh ditunda. Terus
tentukan, tulis dalam bentuk yang paling sederhana, artikel populer. Ini hanya
3 s.d. 5 halaman.
Bagaimana menyelaraskan motivasi
dan passion?
Gairah
dan motivasi itu sejoli dan berjodoh. Misalnya motivasi menulis agar siswa
bangga akan memunculkan gairah. Gairah bertambah jika tulisan diterbitkan dan
akhirnya terus menulis terus.
Bagaimana tahapan membuka dan
menutup paragraf?
Paragraf
bisa dimulai dari kalimat utama yang bersifat umum. Kemudian diikuti kalimat
penjelas. Paragraf diakhiri jika penjelasan dirasa cukup.
Apakah buku untuk kenakan pangkat golong
III dan IV berbeda?
Tidak berbeda. Untuk buku ber-ISNB nilai 3
dan tidak ber-ISBN nilai 1.5.
Kapan
Bapak mulai menulis? Bagiamana jika banyak urusan tetapi harus meluangkan waktu
untuk menulis?
Mulai menulis sejak mahasiswa. Penulis
harus mau mengorbankan waktu untuk menulis. Baca terus dan kirim ke majalah
atau surat kabar. Misal ke radar dulu. Satu kali terbit maka nama akan dicatat
oleh tim redaktur. Narasumber (Bapak Imron) menjadi kepala sekolah, mengajar di
dua pondok pesantren dan satu perguruan tinggi, tetapi tetap menyempatkan menulis.
Beliau mewajibkan diri menulis pada malam hari.
Mohon info penerbit dan
karakterstik tulisan yang diterima. Kumpulam puisi dan cerpen seperti apa yang
bisa untuk kenaikan pangkat?
Untuk
ke penerbit mayor usahakan terkenal dulu. Untuk tahu visi miis penerbit bisa
ketik google. Kumpulan puisi lebih dari 20 nilai 2. Lebih dari 40 nilai 4.
Kumpulan cerpen lebih dari 10 cerpen nilai 2. Lebih dari 20 cerpen nilai 4.
Bagaimana kiat cara cepat baca
buku? Dalam sehari baca berapa buku?
Seorang
penulis harus punya banyak buku dan banyak baca buku. Tergantung kebutuhan.
Pengajuan DUPAK berdasarkan
PeremengPan No 19 Tahun 2009 dan Permen No 35 Tahun 2010 apa belum terbit
aturan yang baru? Apakah publikasi ilmiah ke IV b harus diseminarkan?
Peremen
masih tetap berlaku, tetapi sekarang ada revisi. Yang diseminarkan adalah PTK.
Ingin penulis menulis buku pembelajaran
fisika, tetapi ragu dan kurang PD. Bisa diberikan tips menulis?
Sebelum menulis buku lakukan 3P: Person,
Paper, Place. Person: banyak berdiskusi dengan orang-orang atau para ahli tentang
apa yang akan kita tulis. Paper: membeli atau mengumpulkan berbagai buku,
majalah, jurnal dan lain-lain yang sesuai dengan materi yang akan kita tulis. Place:
mendatangi tempat yang akan kita tulis. Kalau mau menulis tentang pesantren ya
banyak datang ke pesantren.
Apakah
bunga rampai ada nilai kreditya?
Kalau yang dimaksud kumpulan puisi atau
kumpulan cerpen ada kredit poinnya untuk kenaikan pangkat.
Apa
yang melatarbelakangi Pak Imron menulis LKS?
Pada tahun 90-an banyak bermunculan LKS
yang hanya berupa pertanyaan dan titik-titik. Beliau ingin membuat LKS yang
berbeda.
Selalu berbagi...semoga barokah..tetap semangat dan sehat wal afiat
BalasHapusAamiin3
Hapushebat sekali
BalasHapusTerima kasih Pak Bani
HapusNarsumnya prestasi berbaris. Biyuh biyuh sukses kiyeh
BalasHapusIya Buuuu. Yg berprestasi narsumnya. Oenulis hanya senyum dikulum
HapusLuar biasa...narsumnya. peresumenya juga luar biasa.
BalasHapusAamiin3. Terima kasih Bu
Hapustulisan yang sangat bermanfaat,bagaimana cara agar supaya buku bisa dpt isbn? matrsuwun
BalasHapusAamiin3. Stahu saya didaftarkan Bu. Kalau saya lewat penerbit. Jadi yg mendaftarkan penerbitnya.
HapusBagus bu
BalasHapusTerima kasih, Bapak
HapusSudah bagus banget Cara penulisannya juga lay outnya,. rajin,. good job bu
BalasHapusTerima kasih Bu. Harus byk belajar dari Bu Nani.
BalasHapusmantap banget, ini sih udah profesional sekali
BalasHapusTerima kasih Pak Rusmin
Hapusmantap tulisannya
BalasHapusindahnya berbagi, mampir dan tinggalkan jejak di halobelajarsesuatu.blogspot.com
Terima kasih. Siap
Hapushebat bu...lengkap dan rapi
BalasHapusMantap bgt bu
BalasHapussiip,cepet banget buatnya.
BalasHapusMenuis buku dan berprestasi..semangat ibu..
BalasHapusYuk Menulis dan terbitkan buku
BalasHapushttp://usmanalamsyah.blogspot.com/2020/05/yuk-menulis-buku-anak-pesantren-aja.html
https://kepalasekolahdanbisnis.wordpress.com/2020/05/07/yuk-menulis-buku-anak-pesantren-aja-bisa-kenapa-guru-tidak/
Keren cpt
BalasHapusKeren cpt
BalasHapusProfesional banget... 👍👍👍
BalasHapusLuar biasa bunda
BalasHapus