Tema : Judul Artikel yang Menarik
Waktu : Sabtu, 2 Mei 2020 Pukul 14.00 -15.00
Narasumber : Kang Encon
Judul merupakan kepala karangan. Menarik tidaknya senuah tulisan atau artikel
kadang dilihat dari judulnya. Ada cara menulis judul artikel yang menarik yang
perlu diperhatikan oleh penulis. Bagaimana caranya menentukan judul yang
menarik dibahas dalam materi ini. Sebab pada materi ini terdapat dua bahasan
utama yaitu menuis judul yang menarik dan syarat atau ketentuan judul artikel
koran atau majalah.
Sebelum membahas judul ada baiknya dicermati perbedaan antara tema,
topik, dan judul terlebih dahulu. Pokok-pkok materinya ada di sini.
PERBEDAAN TEMA, TOPIK, DAN JUDUL
Tema berasal dari bahasa Yunani;
“tithenai” yang berarti “sesuatu yang
telah diuraikan” atau “sesuatu yang telah ditempatkan”.
Tema adalah uraian
dari topik yang bersifat spesifik. Tema adalah inti persoalan atau cerita.
Topik juga berasal dari bahasa Yunani;
“topoi” artinya “tempat” atau “pokok pembicaraan”.
Topik adalah pokok
pembicaraan atau masalah yang dibahas.
Judul adalah kepala karangan.
Judul merupakan perekat antara tema dan topik bahasan.
Judul artikel
adalah “kepala” sebuah artikel.
Itulah sebabnya menulis judul yang menarik merupakan
syarat utama agar redaktur surat kabar
berminat memuat tulisan kita.
Judul artikel harus mencerminkan ide utama atau memberi informasi kepada pembaca tentang
konsep yang akan dibahas.
Hal yang harus diperhatikan sebelum menulis judul artikel
- Terlebih dahulu kita menentukan tema dan topik artikel
- Topik harus sudah ditentukan sebelum menulis judul
artikel.
- Sementara judul artikel tidak selalu demikian.
- Kadang-kadang topik langsung dijadikan judul
artikel.
12 ciri judul
artikel yang tidak memenuhi syarat untuk surat kabar dan majalah.
Kesatu.
Judul artikel terlalu singkat atau
terlalu panjang.
Contoh
1. Manusia dan agama
2. Upaya pemerintah
daerah dalam mengentaskan kemiskinan dikawasan desa tertinggal
Kedua.
Judul artikel tidak provokatif (pasif) atau tidak
memunculkan rasa ingin tahu pembaca.
Contoh
1. Masalah politik perizinan di indonesia
2. Cinta segi tiga
3. Pulang kampung karena wabah
Ketiga.
Judul artikel tidak relevan dengan pokok bahasan.
Contoh (artikel dengan topik bahasan perizinan):
1. Yang kandas yang terhempas
Keempat.
Judul artikel tidak aktual.
Contoh
1. Antara mahasiswa dan dosen (judul apa pula ini?)
2. Menabur cinta dipusaran
Kelima.
Judul artikel terkesan formal / kaku tidak komunikatif.
Contoh
1. Peranan polisi dalam menciptakan tertib lalu lintas
Keenam.
Judul artikel tidak representatif (tidak mewakili
kepentingan sebagian besar pembaca)
Contoh
1. Oh, konglomerat
2. Wow memalukan
Ketujuh.
Judul artikel tidak spesifik
Contoh
1. Politik yang
menjerat konsumen
2. Wabah korona
dimata dunia
Kedelapan.
Judul artikel tidak
atraktif (tidak menarik) dan tidak memikat
Contoh
1. Perundingan damai di timur tengah
Kesembilan.
Judul artikel kurang variatif
Contoh
1. Format pembinaan dan sumberdaya politik
2. Format orde baru dan sumber daya politik
3. Format kebijakan dan sumber daya aparatur
Kesepuluh.
Judul artikel mengandung unsur sara
Contoh
1. Sikap serakah pengusaha jawa
2. Jangan berdagang dengan cina
Kesebelas
Judul artikel ambigu/ tidak relevan/ tidak jelas
Contoh
1. Wabah corona
bukan sekedar wabah
Kedua belas
Judul artikel tidak logis
Contoh
1. Cara mudah
menyembuhkan penyakit jantung dengan olahraga
dua km setiap hari
Daftar rujukan
1. Erwan juhara,
“penulisan artikel: gagasan berbicara kebenaran” makalah training pelatihan
jurnalistik. 1993.
2. Encon rahman, kiat
praktis teknis menulis siapa bulang menulis artikel untuk koran susah?,
aranca pratama, bekasi, 2020.
3. Setia permana, “menulis artikel : sebuah catatan
enteng”. Makalah pelatihan jurnalistik. 1995.
4. Tri harijono, “berita, artikel, dan feature”.
Makalah pelatihan. 1993
5. Muhamad ridlo
eisy, “intro sebuah artikel” makalah pelatihan jurnalistik. 1995.
6. Asep syamsul m.
Romli., jurnalistik terapan pedoman kewartawanan dan kepenulisan., batic
press, bandung, 2003.
7. Nurudin, menulis
artikel itu gampang, effhar offset, semarang, 2002..
8. Lasa hs, gairah
menulis, alinea, yogyakarta, 2005.
9. A. Rahmat
rosyadi, menjadi penulis profesional itu mudah, galia indonesia, bogor, 2008.
10. Wilson nadeak, bagaiaman menjadi penulis yang
sukses?, sinar baru, bandung, 1983
11. Lukman haqani, mengatasi 25 hamabatan menulis,
pustaka ulumudin, bandung, 2004.
12. Hendra sipayung, trik-trik pingtar menulis dan menjadi
pengusaha dengan modal menulis, marsindo publising, depok, 2013.
13. Asep syamsul m. Romli, panduan menjadi penulis
kiat menulis artikel untuk media massa, batic press, bandung, 2002.
14. M. Arief hakim, kiat menulis artikel di media dari
pemula sampai mahir, nuansa cendekia, bandung, 2004.
15. Kurnia hadinata, jurus jitu guru jawara guru mulia,
berkarya dan berprestasi, kabarita, padang, 2016.
16. Totok djuroto dan bambang suprijadi, menulis artikel
dan karya ilmiah, rosda, bandung, 2002
bab 4
SEPERTI APA JENIS JUDUL ARTIKEL AGAR MENARIK?
SEPERTI APA JENIS JUDUL ARTIKEL AGAR MENARIK?
JENIS –JENIS JUDUL ARTIKEL AGAR
MENARIK
Rujukan maksimal 10 tahun.
Pada contoh ada tahun 90-an karena masih inspiratif.
Jumlah kata untuk judul
maksimal 7 kata. Pada umumnya judul koran nasional antar 3 – kata.Kata aktif.
Tak boleh menggunakan kata pasif karena tidak provokatif. Tidak memunculkan
menarik perhatian.
Bolehkah judul artikel sedikit
nyastra (puistis).
Tidak boleh. Yang boleh
feature, esai, verpen, novel. Artikel judul normatif, formal.
Perbedaan tema, topik.
Sering tertukar. Tema bagian
dari topik. Harus pandai melihat sikon yang aktual. Kalua tidak aktual tak akan
dimuat. Nanti akan beratih membuat tema, topik, judul. Ibu Bapak mencoba menuis
tema/topik sejenis.
Mana lebih baik menulis judul
dulu atau artikel dulu?
Tergantung masing-masing
pengarang. Kadang artikel dulu baru judul atau sebaliknya. Kita belajar enyusun
artikel pendek dulu.
Artikel sudah 800 kata? Menuis
pengalaman termasuk feature? Outing
bersama termasuk feature?
Word count. Jalan-jlan bisa
dibuat 2 artikel: feature atau artikel.Feature ad apola khusus. Di dalamnya spt
wartawan/jurnalis/reporter menceritkan perjalanan. Berpa jam, naik apa,
menemukan apa ktemu siapa. Kronologi itu feature. Artiekl: pola sejarah Cipanas,
manfaat. Ini artkel dlu. Fokus artikel-
Kadang kita terbelenggu antara
topik, tema, dan judul. Kali sangat jelas.
Apakah boleh dibolak-balik.
Sebelum mebuat judul artikel
harus memiliki tema. Misal ttg hari buruh interans. Hardiknas. Tema itu sgt umum.
Dari tema itu, topiknya Potret Buram Pendidikan di Masa Korona. Topik adl
bahasan yang akan dijadikan pembahasan. Potret Buram Jenjang Pendidikan Dasar
di Masa Korona. Bisa dijadkan judul.
Khusus Minggu boleh promo
buku, dll.Selain Minggu fokeus pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar