Tema : Terbitkan Buku Catatkan Sejarah
Waktu : Rabu, 6 Mei 2020
Pukul : 13.00 – 15.00
Narasumber : Farrah Dina
DATA PRIBADI NARSUM
Lahir : Jakarta, 17 Maret 1980
Alamat : Pondok Cibubur Blok. F4 no. 13
Cimanggis, Depok
No. Hp : 08129177333
PENDIDIKAN
Tokyo Gakugei University, Tokyo, Jepang
Teacher Training Program Jurusan Curriculum Theory (2014)
State University of New York, College
at Buffalo
Master of Science in Multidisciplinary
Studies (2007)
Institut Pertanian Bogor
Sarjana Jurusan Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga IPK: 3,67 (2003)
PRESTASI
·
Penerima beasiswa dari Kementrian
Pendidikan Jepang (Monbukagakusho) untuk program Teacher Training (2014)
·
Perwakilan Indonesia dalam program
Global Women in Management di Washington DC, USA (2009)
·
Lulusan Terbaik Fakultas Pertanian, IPB
(2003)
·
Mahasiswa Terbaik Nasional Tingkat II
(2002)
·
Mahasiswa Terbaik IPB (2002)
Menulis dan menerbitkan
buku adalah dua hal yang berbeda. Yang paling penting bagi seorang penulis
adalah menulis. Penerbitan adalah sebuah akibat. Adapun yang terpenting bagi
penulis adalah pembaca. Penulis tak ada artinya tanpa pembaca. Penulis harus bisa
mengasah intan menjadi berlian.
Langkah
4 R dalam Menulis
1. Renjana
Renjana adalah sesuatu yang amat
menarik; jika melalukan mudah dan menyenangkan; passion. Jika menulis sesuai
passion akan mengalir. Jika ada penulis yang teksnya tak pernah selesai berarti
ada yang salah. Kemungkinan yang ditulis tak sesuai renjana.
2. Rutin
Ini merupakan kunci. Bukan hanya
rutin menulis, melainkan juga membaca. Kosakata membaca itu sama dengan
kosakata menulis. Jadi, seorang penulis harus mengasah kemampuan dengan
membaca. Dalam menulis perlu menyiapkan waktu khusus.
3. Review
Proses terpanjang dalam menulis
adalah review. Review ini amat penting. Lakukan review, review, review.
4. Ruang
bagi pembaca
Penulis tak ada artinya tanpa
hadirnya pembaca. Itu sebabnya perlu disiapkan ruang untuk pembaca. Bisa
melalui meminta feedback atau yang lainnya.
Dalam menulis harus melalui tahapan 4R itu
agar buku yang diterbitkan berkualitas?
Tidak selalu. 4R merupakan
pengalaman penulis-penulis hebat yang bisa dicontoh. Yang perlu diingatkan
dalam menulis jangan dipusingkan masalah editing. Nanti ada saatnya editing. Yang
perlu dilakukan adalah review berulang.
Bagaimana teknis mengubah tulisan best
practice menjadi tulisan populer?
Baca contoh buku-buku populer yang
berdasarkan pendekatan ilmiah. Dari buku-buku ini dibahas
"Permasalahan" lalu "jawabannya" dengan sedikit-sedikit memasukkan
teori pendukung. Jadi yang dibahas bukan
teroinya, ada unsur emosi kuat yang dibangun sehingga ada konektivitas dengan
pembaca. Menampilkan "voice" pada buku populer atau membangun emosi,
misalnya dengan memasukkan isi wawancara, atau data-data non formal yg lebih
hidup.
Bingung menentukan passion?
Cara paling ampuh adalah dengan terus
menulis, nanti akan kelihatan kecenderungan kita. Nanti akan terlihat apa yang
menjadi renjana kita. Kita bisa lihat dari bank yang sudah kita kumpulkan, apa
sih yang menarik untuk kita yang mendorong kita untuk mengungkapkannya, nah
itulah renjana kita. Cara lain paling mudah mengetahuinya adalah dengan melihat
mana tulisan yang paling cepat diselesaikan dan kita merasa mudah.
Menulis buku anak-anak bolehkan menulis
berdasarkan apa yang kita lihat, kemudian kita tambahkan dengan khayalan dan
imajinasi?
Justru
imajinasi itu kekuatan dari buku anak. Seperti binatang berbicara, anak pergi
ke ruang angkasa, berteman dengan robot, itu adalah imajinasi. Yang tidak boleh
adalah takhayul dan imajinasi yang mengandung kekerasan.
Apa yang dilakukan sehingga dapat menemukan passion “menulis buku anak”?
Menemukan
renjana berawal dari pendidikan di Amerika & Jepang yang di mana mereka
sangat serius memikirkan buku anak. Sebenarnya juga berawal dari kebutuhan, saat
di Jepang anak masih TK dan akan kembali ke Indonesia masuk SD. Jadi harus
mengajarkan membaca. Minta dikirimkan buku-uku dari Indonesia saya tidak puas.
Lalu menulis buku sendiri dan ternyata itu menyenangkan dan merasa bisa memberi
solusi pada permaslaahan yang ada.
Apa yang melatarbelakangi Ibu mendirikan Tangga
Edu dan juga bisa menjadi penulis?
Yang
menjadi motivasi adalah bagaimana memberi manfaat sebesar mungkin untuk negeri
Indonesia tercinta ini.
Bagaimana memanage 4 R ini agar menjadi
sebuah kesatuan utuh untuk saling melengkapi dalam menulis?
LAKUKAN,
itu kunci utamanya. Dengan melakukan maka akan menemukan polanya tersendiri.
Yang perlu diingat adalah di awal, tulis dulu apa yang mudah untuk kita, tapi
perlu dipaksakan juga agar menjadi rutinitas. Dengan begitu kita akan sangat
terbiasa. Saat ingin dipublish ke orang lain, maka perlu dilakukan review
berulang-ulang. Jangan lakukan review saat menulis di awal, karena nanti tidak
akan jadi karya karena kita berkutat dengan banyak hal.
Apakah seorang penulis
harus fokus pada satu passion atau genre tulisan agar tulisannya betul2 baik dan
memang ada tidak pengaruh taste/rasa tulisan seseorang yang suka mengerjakan
dua tulisan (fiksi dan non fiksi) secara bersamaan?
Sebagai awal, tulis dulu sesuatu yang
mudah bagi kita, yang sesuai dengan renjana kita, yang kita senang saat
menuliskannya. Ini gunanya untuk memberi reward terhadap diri sendiri. Dengan
jadinya naskah yang kita sukai, itu akan menjadi bahan bakar bagi kita untuk
terus menulis. Jika di awal kita sudah tidak cukup motivasinya, maka akan
terhmbat, Tulislah sesuatu yang betul-betul isi kepala atau hati kita yang
ingin disampaikan ke orang lain. Selanjutnya, kita menyesuaikan diri dan bisa
menulis dengan genre apapun, tentu dengan latihan dan pembiasaan serta sesuaikan
dengan kebutuhan pembaca.
Salah satu dari 4 R adalah Renjana. Mengapa
diletakkan di poin paling atas?
Renjana adalah passion, ketertarikan kita
pada satu hal yang kita akan mengerahkan energi kita untuk itu dengan senang
hati. Menulis sesuatu yang sesuai dengan renjana kita, itu akan menjadi
kekuatan di awal. Manusia memerlukan reward langsung. Saat kita menulis sesuatu
yang sesuai dengan minat kita, maka kita akan menikmatinya & hasilnya pun
akan cepat jadi. Hasil tulisan yang jadi ini menjadi reward sendiri untuk kita
sehingga kita akan terus termotivasi untuk menulis. Setelah itu, barulah
berkreasi dengan berbagai genre agar kita menguasai menulis berbagai hal.
Bagaimana caranya agar dapat menerima
tanggapan pembaca yang negatif pada tahap ruang bagi pembaca?
Menerima tanggapan negatif memang tidak
mudah. Jangan sampai juga itu medemotivasi kita dan menghilangkan jati diri
kita. Saat kita mendengar tanggapan pembaca, yang perlu kita tahu sebenarnya
adalah penangkapan pembaca terhadap hasil tulisan kita. Apakah sama seperti apa
yang ingin kita sampaikan? Jika berbeda, apa yang berbeda (tentu perlu ada
ruang imajinasi yang berbeda antara pembaca dan penulis). Kemudian
"keseluruhan" atau "detail" apa yang tidak disuka. Kalau
tidak suka karena selera yang berbeda, maka bisa jadi pelajaran bahwa org dgn
persona seperti dia bukanlah target pembaca kita.
Kalau saya merasa renjana (passion) saya membuat buku pelajaran fisika apakah
berarti sebaiknya saya menulis buku pelajaran fisika saja?
Untuk tahap pertama maka sebaiknya ibu
pilih buku fisika. Ini untuk menciptakan reward bagi diri kita di awal agar
kita terus termotivasi untuk menulis. Namun setelah itu lebarkanlah sayap. Coba
buat artikel lain yang tetap mengaitkan dengan fisika (ilmiah menjadi populer)
dan berkreasilah dengan genre-genre lain.
Bagaimana cara mudah menulis buku sebagai
pemula seperti saya karena beberapa kali saya coba selalu gagal?
MULAI SAJA DULU. Ini yang paling penting.
Jika memang tertarik dengan penelitian, coba ambil salah satu sudut dari
penelitiannya untuk dijadikan artikel (bukan keseluruhan penelitian). Ambil
sisi yang dapat dibangun konektivitasnya pada pembaca secara umum.
Sebelum menentukan R(uang) pembaca apakah
kita perlu meneliti atau survey untuk calon pembaca buku kita. Lalu, bagaimana
sebaiknya jika kita berharap pembacanya tidak terlalu spesifik?
Pada tahap awal kita menulis maka
sebaiknya kita menulis untuk tujuan diri kita. Apa yang ingin kita sampaikan.
Agar keluar jati diri kita sambil kita melihat yang cocok dengan tulisan kita
itu pembaca yang bagaimana. Baru kemudian kita berkembang, mulai menulis
berdasrkan "pesanan" artinya kita tentukan dulu sasaran pembacanya.
Menulis buku anak itu
tentu untuk membangkitkan minat maka perlu gambar. Apakah ibu menggambar
sendiri atau menggunakan jasa? Atau adakah cara lain mendapatkan gambar?
Saya
membuat buku anak dengan desai berjenjang di awal. Mulai dr pembaca pemula yang
hrs penuh dengan gambar. Untuk ini tentu saya bekerja sama dengan ilustrator.
Byk komunitas ilustrator saat ini, termasuk di medsos.
Kiat untuk menulis di antaranya menulis
setiap hari, apa saja yang terlintas akan saya tulis. Jenis tulisan sya masih
bersifat bebas dengan kata-kata yang mengalir begitu saja di dalam otak saya
tulis.
Selamat,
dengan ibu sudah rutin menulis maka ibu sudah MEMULAI. Nanti dari kumpulan
tulisan itu, pilih beberapa yang ingin direview dengan serius hingga menjadi
tulisan yang siap publikasi.
Mantap
BalasHapusTerima kasih Pak
HapusTrimakasih... Sangat bermanfaat bagi sya yg belum dapat menilia dengan benar
BalasHapusTerima kasih. Alhamdulillah. Smg bermanfaat.
HapusMenulis maaf td salah ketik
BalasHapusSungguh menginspirasi buat saya....
BalasHapusTerima kasih Bu Elly
HapusWah hebat..semoga bisa ikuti jejak yg mengirimnya
BalasHapusAamiin3
Hapusmantap dan terstruktur
BalasHapusTerima kasih
HapusGood job ibu. ..
BalasHapusTerima kasih Ibu
HapusGood , bagi motivasi dong agar rajin menyusun dan menulis
BalasHapusTerima kasih Pak. Yg utama NIAT
Hapusmantap
BalasHapusLuar biasa bunda
BalasHapusTerima kasih Bu Trini
HapusMakasih utk ilmunya Bu Is
BalasHapusSama2 Bu Ida
BalasHapusbu is luar biasa .. mantab..
BalasHapusTerim akash Bu Atik
HapusWah joz CPT selesai
BalasHapusHeee. Ngebut Pak. Besuk kan hari libur, bisa belanja-
HapusMantap semoga bisa dicontoh oleh peserta yg lain.
BalasHapusAamiin3
HapusMantap resumnya www.sarastiana.com
BalasHapus