Mas Akbar Zainudin
berkisah tentang dirinya. Sehari-hari saya mengelola perusahaan training. Saya
juga menjadi trainer di bidang motivasi dan menulis. Biasanya hari-hari
menjelang ujian ini banyak training persiapan Ujian. Nanti InsyaAllah kita bisa
bertemu saat Pandemi ini sudah selesai.
Bapak ibu sekalian, kita akan memulai
dengan satu hal yang sangat sering ditanyakan orang, yaitu "Dari mana dan
bagaimana caranya kita mendapatkan ide tulisan". Materi hari ini adalah
Mencari Ide Tulisan. Silakan dilihat video di bawah ini. Saya kasih waktu
sekitar 20 menit. Yang belum SUBSCRIBE, silakan SUBSCRIBE terlebih dahulu.
Mencari
Ide Tulisan
Baiklah,
saya akan paparkan satu per satu dari mana kita mencari dan mengembangkan ide.
Dari
Mana Mencari Ide? Banyak hal bisa kita lakukan untuk mencari ide. Beberapa hal
di bawah ini merupakan sumber ide dan inspirasi:
Pertama,
Dari Film yang Kita Tonton
Film merupakan salah satu
sumber inspirasi dalam menulis buku. Sebuah film biasanya tidak semata-mata
membawa cerita yang menghibur penonton tetapi juga mempunyai ide-ide yang ingin
disampaikan. Ide-ide inilah yang bisa menjadi inspirasi bagi para penulis menjadikannya
sebagai tema tulisan.
Saat kita melihat film
“Titanic” misalnya, beberapa pesan yang ingin ditampilkan dalam film ini di
antaranya adalah “Jangan Sombong”, “Tetaplah Mempunyai Harapan Walaupun Kecil”,
“Cinta Tidak Mengenal Kasta”, dan ide-ide lain yang bisa kita gali. Film “Green
Lantern” memberikan pesan kuat bahwa kita mesti punya keberanian agar bisa mengalahkan
berbagai ketakutan.
Hampir setiap film
membawa pesan tersendiri. Jangan lupa selalu membawa catatan agar kita bisa
mengambil pesan-pesan yang disampaikan untuk dijadikan bahan tulisan. Bahwa
kita mesti punya keberanian agar bisa mengalahkan berbagai ketakutan. Film
Titanic ini film yang selalu saya suka, saya tonton berkali-kali, dan juga saya
tulis berkali-kali. Satu tulisan tentang Titanic ini bahkan masuk menjadi
"ilustrasi" kisah tentang kesombongan, cinta, dan juga motivasi.
Ingat kata-kata terakhirnya: "Jangan
pernah menyerah, apapun yang terjadi, walau tidak ada harapan sekalipun". Nah,
Anda terinspirasi oleh film apa selama ini?Jangan hanya ditonton, tulis.
Dari
Buku yang Kita Baca
Buku yang kita baca
merupakan sumber inspirasi tiada habisnya. Bagaimana mengambil inspirasi dari
buku? Cara pertama adalah melengkapi buku yang sudah ada. Jika kita ahli
memasak dan membaca buku resep masakan, kita bisa melakukan perbandingan dan melengkapinya.
Kita menulis hal yang baru dan berbeda sehingga bisa saling melengkapi satu
dengan yang lain.
Cara kedua adalah membuat
buku dengan tema yang sama tetapi lebih baik. Lebih baik di sini adalah lebih
kaya dengan ilustrasi, lebih banyak contoh-contoh dari kalangan lokal ataupun
lebih mendalam pada saat bercerita. Kita menghadirkan tema yang sama dengan
suasana dan gaya bahasa berbeda.
Cara ketiga adalah
membuat pemikiran berbeda dengan apa yang kita baca. Tradisi menjawab ataupun
mengKritik pemikiran seseorang dengan menulis buku adalah tradisi pemikiran
yang luar biasa. Pembaca kedua buku yang saling bertentangan bisa disuguhkan
berbagai argumentasi yang mendasari perbedaan pemikiran tersebut. Ini merupakan
tradisi ilmiah yang perlu dilestarikan. Buku dijawab dengan buku.
Ketiga,
Dari Peristiwa yang Kita Rasakan
Menuliskan peristiwa yang
kita alami sangat mengasyikkan karena menceritakan hal nyata. Peristiwa yang
kita alami bisa mejadi sebuah novel menarik dan masuk akal karena melibatkan
contoh sehari-hari. Bahkan semua peristiwa menarik dituliskan. Apalagi jika
penuh dengan konflik dan perjuangan panjang, akan jauh lebih menarik. Berbagai
kisah novel yang terinspirasi kisah nyata bisa menjadi best seller salah
satunya karena dirasa dekat dengan kehidupan para pembaca sehingga seakan
mereka mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan.
Jangan remehkan catatan harian (diary).
Catatan perjalanan hidup itu mungkin tidak kita rasakan penting sekarang,
tetapi suatu saat nanti pernak pernik kehidupan itu bisa menjadi bahan cerita
yang menakjubkan.
Keempat,
Dari Perjalanan yang Kita Lakukan
Saat kita melakukan
perjalanan ke suatu daerah, jangan lupa menulis hal-hal unik yang ada di sana.
Tulisan perjalanan bisa menjadi buku mengasyikkan. Hal-hal yang menarik ditulis
di antaranya adalah tujuan wisata lokal, kehidupan penduduk, makanan khas,
budaya tradisional, oleh-oleh yang bisa dibawa, adat istiadat, dan berbagai
sudut pandang yang berbeda.
Buku Naked Traveller
adalah contoh yang pas bagaimana kisah perjalanan itu dibukukan. Sang penulis,
Trinity Traveller menceritakan setiap detail dari kisah perjalanan yang dialami
sehingga pembaca seakan dibawa ke tempat ia bercerita. Kumpulan cerita
perjalanan selain menjadi hiburan tersendiri juga bisa menjadi panduan wisata
saat kita berkunjung ke sana.
Kelima, Dari Lagu yang Kita Dengar
Lagu juga bisa menjadi
sumber inspirasi. Simak dan nikmati lagu-lagu tersebut dengan baik, pahami
pesan yang dibawa, tuangkan menjadi tulisan. Saat mendengarkan lagu “Laskar
Pelangi” atau “Di Atas Awan” yang dinyanyikan grup band Nidji misalnya, yang
terbayang di atas kita adalah tulisan tentang keberanian bermimpi dan kerja
keras mencapai impian. Tidak ada satupun hal di dunia ini yang tidak bisa kita
capai asal kita mau bekerja keras.
Dengan memahami satu
persatu syair lagu dengan baik akan membuat kita mampu menuliskan tema-tema
yang ada dalam lagu tersebut. Dengarkanlah banyak lagu, nikmati syair dan alunan
musiknya, lalu ambillah inspirasi untuk menjadi tulisan.
Keenam,
Dari Curhat dan Obrolan
Inspirasi sebuah tulisan
juga bisa didapatkan hasil dari “curhat” ataupun obrolan dengan teman. Saat
orang menceritakan permasalahannya, bisa menjadi satu tema tulisan yang bisa
kita angkat. Bisa jadi, orang mengalami permasalahan yang kurang lebih sama
sehingga membutuhkan jalan keluar yang tidak jauh berbeda.
Seorang penulis memang
lebih baik sering mengobrol dengan banyak orang. Semakin sering mengobrol akan
semakin banyak tema yang bisa dituliskan. Jika satu obrolan menghasilkan satu
tema, puluhan obrolan setiap hari menghasilkan puluhan tema yang bisa
dituliskan.
Ketujuh,
Dari Status di Media Sosial
Sekarang ini, dengan mudah orang
menuliskan update status tentang kehidupan kesehariannya di media sosial
seperti Facebook dan Twitter. Bagi saya, berbagai status tersebut adalah
inspirasi yang sangat baik karena memang terjadi dalam kehidupan nyata
sehari-hari.
Kita tidak perlu bertanya satu persatu
kepada setiap orang tentang permasalahan mereka atau apa yang mereka alami,
cukup dengan melihat statusnya dari waktu ke waktu, kita bisa mendapatkan ide
tentang tulisan kita. Saat kita mau menulis tentang sabar misalnya, dengan
mudah kita melihat status teman Facebook kita yang sedang mencurahkan
permasalahnnya di status mereka. Kita bisa menjadikannya sebagai contoh kasus
ataupun menjadi inspirasi bagaimana mengatasi persoalan yang dialaminya.
Kedelapan,
Dari Observasi Langsung
Kita bisa menuliskan
sebuah buku dengan melakukan observasi langsung ke lapangan. Jika ingin menulis
bagaimana mengelola sampah lingkungan menjadi kerajinan tangan yang bisa dijual,
kita mesti mendatangi tempat-tempat yang sudah melakukan itu semua dan
mengobservasi secara detail agar bisa mendapatkan gambaran yang utuh.
Sama halnya jika kita
ingin bercerita tentang beternak Lele Sangkuriang misalnya, kita harus
mendatangi tempat peternakan Lele Sangkuriang agar bisa mendapatkan keterangan
sebanyak-banyaknya mulai dari pembibitan, pembesaran, hingga pemasaran. Prinsipnya,
datangi apa yang akan kita tulis, catat hal-hal detil di sana, lihat sisi
pandang dalam diri kita, lalu tuliskan.
Kesembilan,
Dari Ajaran Agama
Kita juga bisa menuliskan
buku dari ajaran agama yang kita baca. Untuk penulis yang beragama Islam, kitab
Al-Qur’an dan Hadis adalah dua sumber ilmu pengetahuan yang tiada habis akan
dituliskan. Membaca Al-Qur’an dan Hadis disertai pengertian akan artinya (lewat
terjemah) akan membantu kita membangun tema seperti apa yang kita inginkan.
Jika kita ingin berbicara
tentang berbakti kepada orang tua, kita bisa mencari ayat-ayat dalam Al-Qur’an
dan juga Hadis tentang hal ini. Bagaimana cara berbakti kepada orang tua, apa
balasan orang yang durhaka, dan berbagai hukum yang berlaku. Saya biasanya
menggunakan buku-buku indeks Al-Qur’an dan Al-Hadis yang sudah banyak tersedia
untuk pencarian secara cepat.
Kesepuluh,
Dari Kesulitan Yang Kita Alami
Berbagai kesulitan yang
kita alami juga bisa menjadi sumber inspirasi. Buku-buku ini biasanya berbentuk
tips praktis. Bagi kaum muslimah, saat kesulitan memadupadankan hijab misalnya
bisa menjadi inspirasi menulis buku tentang hijab yang baik.
Kesulitan orang lain
dalam melakukan sesuatu juga bisa menjadi inspirasi tulisan. Solusi atau jalan
keluar dalam bentuk tips sehari-hari banyak dibutuhkan orang. Tips mencari dan
melamar pekerjaan, tips pemasaran online, tips membangun usaha, dan berbagai
tips lainnya. Termasuk buku ini, bukan?
Kesebelas
Alam Terkembang Jadikan Inspirasi
Semua yang terhampar pada
alam terkembang bisa menjadi inspirasi. Di manapun berada, dengan siapapun
bertemu, peristiwa apapun yang kita alami, bisa menjadi bahan tulisan yang
menarik.
Asahlah diri menuliskan apa yang kita
lihat, rasakan, dan dengarkan. Jangan sampai ada yang terlewat. Biasakanlah
mencatat apapun yang ada di sekitar kita. Alam semesta dan seisinya adalah
sumber inspirasi yang tiada habisnya.
Bahkan dalam Al-Qur’an disebutkan jika
tujuh lautan dijadikan tinta untuk menuliskan semua apa yang ada di alam
semesta ini, niscaya tidak akan habis dituliskan, bahkan itupun masih kurang.
Alam semesta adalah keindahan yang luar biasa yang sangat inspiraf. Tinggal
kita belajar lebih sensitif menguraikan berbagai peristiwa menjadi tulisan yang
menarik untuk dibaca.
PERTANYAAN
1
Pak kalau saya literasi dari internet
boleh tidak?
Ada banyak kategori artikel di internet,
ada artikel yang bisa dijadikan sebagai sumber bacaan atau rujuan, namun
seringkali yang lebih banyak adalah yang tidak bisa dijadikan rujukan.
Yang
bisa dijadikan rujukan dari internet:
1.
Jurnal
2.
Buku
3.
Tulisan kolom yang dterbitkan di koran.
Kalau makalah mahasiswa atau dosen bisa
tidak dijadikan sebagai rujukan? Bisa, tetapi nilainya lemah. Terkadang ada
juga lembaga yang mensyaratkan bahwa tulisan yang diakui sebagai referensi
hanyalah yang dari buku.
PERTANYAAN
2
Bagaimana menuangkan ide? Ide buanyak
sangat di kepala tetapi sulit menuangkan dalam bentuk tulisan dan bahasa.
Kalau
ide sudah banyak, itu bagus sekali. Pertanyaannya, bagaimana cara menuang…
Bagaimanakah caranya, riyadhoh doanya yang
shortcut cespleng, agar kita bs cpat paham mngerti akn sumber informasi/sumber
ilmu, hingga melekat diotak, & tidak cepat lupa, apalagi di umur-umur
senja...hingga bisa merealisasikan dalam bentuk riset (buku, jurnal, dsb).
Membaca, menulis, mencari ilmu, itu adalah
keterampilan. Keterampilan itu hanya akan bisa menjadi baik dan berkualitas
jika terus dilatih dari hari ke hari. Karena itulah, mantra paling baik kalau
ingin bisa menulis adalah LATIHAN, LATIHAN, dan LATIHAN. Tetapi memang saya
selalu berdoa kepada Tuhan: Ya Allah, luaskanlah ilmu-mu yang Engkau izinkan
masuk kepadaku. Berdoa apa saja sebelum membaca buku, sebelum mengajar, sebelum
menulis akan memberi kita petunjuk dari Tuhan dan mengajari kita apa yang tidak
kita ketahui sebelumnya.
Saya ingin sekali
menuliskan buku materi prakarya untuk melengkapi buku paket yang ada. Saya
ingin menambahkan atau mengganti materi yang bersifat lokal, dengan materi yang
siswa saya ketahui. Misalnya cara pembuatan kentang spiral, kebab, thaitea, dan
lainnya yang familier di lingkungan siswa. Bisakah itu menjadi ide penulisan
buku buat saya?
Ini ide yang sangat bagus. Ibu bisa mulai
menulis dari sekarang. Kenapa ide ini bagus, karena ada pasarnya, ada yang
membutuhkan. Jadi buku atau tulisan kita itu memang kita tahu ada yang
membutuhkan. Salah satu kriteria buku bagus adalah buku yang punya pasar
(pembeli). Bisa sekali ibu, Silakan ditulis.
Pak, kalau ingin menulis
biografi seseorang sebaiknya dari segi mana yang dimunculkan?
Kalau mau menulis biografi, munculkan sisi
baiknya. Kalau ada sisi yang kontroversial, ditanyakan dulu kepada orangnya
atau keluarganya apakah berkenan untuk ditulis. Setelah itu
pemikiran-pemikirannya, dan nilai-nilai apa yang dipegang teguh. Perjalanan
jatuh bangun juga bagus dielaborasi agar pembaca mendapatkan inspirasi dari tokoh
yang ditulis sersebut.
Maaf Pak. Kemarin ini saya baru saja
melaksanakan pelatihan Menulis, setelah
pelatihan dg tantangan 30 hari, Alhamdllah saya bisa menulis sebuah buku
memoar. Untuk Selanjutnya saya ingin menulis buku tentang Pembelajaran, Saya
seorang guru pak, jadi saya harus pilih jenis ide yang mana ya Pak?
Bagus seli. Pengalaman pernah menulis buku
itu sangat berharga. Apa yang ditulis itu kriterianya dua hal: yang kita
sukai/senangi atau yang kita kuasai. Hampir semua buku saya adalah buku-buku
motivasi, karena saya suka motivasi dan itu bidang yang saya kuasai. Kalau
seorang guru, mau menulis apa? Pilihannya banyak, tetapi kriterianya dua di
atas: apa yang disukai dan yang dikuasai. Nanti di sesi ke-3 kita akan
berbicara tentang langkah penulisan buku. Dari ide yang ada, kembangkan menjadi
outline (daftar isi), lalu menulislah berdasarkan daftar isi tersebut. Mohon
dipikirkan tema apa yang akan ditulis, nanti kita buat outlinenya, lalu mulai
menulis. Kalau ikut sesi mentoring, outline akan kita bedah satu persatu.
Jika kita membuat buku dengan tema yang
sama apakah tidak dibilang plagiator? Caranya seperti apa biar kita tidak
dibilang plagiator?
Plagiat itu mengambil atau mengutip karya
orang lain lalu mengakui bahwa itu adalah karya kita. Agar tidak plagiat,
bagaimana caranya? Saat menulis, jangan melihat buku sejenis, apalagi
mengutipnya. Carilah sumber utama jika mau mengutip. Kedua, buatLah kerangka
buku yang berbeda dengan buku sejenis, lalu tulislah berdasarkan kerangka
tersebut. Saat saya menulis buku Man Jadda Wajada, sudah banyak orang menulis
tentang motivasi. Apakah saya mundur? Tidak. Karena setiap orang mempunyai gaya
pikiran, gaya tulisan sendiri-sendiiri. Tidak akan pernah sama kecuali memang
kita “nyontek” buku karya orang lain.
Dalam menulis saya mengalami kesulitan
dalam pemilihan kata. Apa tips nya?
Kalau
kesulitan menuliskan kata, ada beberapa cara:
1.
Banyak-banyak baca buku dan tulisan orang lain.
2.
Banyak-banyak latihan menulis.
Kesulitan
kata itu karena kurang baca dan kurang latihan.
Pak saya sudah mencoba
menulis dari apa yang pernah dialami serta yang dipikirkan tapi tapi biasanya
mandeg, untuk memulainya lagi saya menulis laga karena itu alur ceritanya
lompat - lompat, karena yang ada dikepala segera ingin dituangkan, begitu
membaca ulang setelah sekian waktu alur nya lompat. Sebaiknya seperti apa sebagai
orang yang baru memulai untuk menulis.
Kalau mau menulis buku, buatlah kerangka
buku dalam bentuk outline (daftar isi). Kalau sudah ada outline, baru menulis
berdasarkan outline tersebut. Cerita “loncat-loncat” karena tidak ada
panduannya. Kalau ada outline, akan menjadi panduan agar cerita tidak
loncat-loncat. Besok dan lusa kita akan berbicara tentang kerangka artikel dan
daftar isi ini.
Bagaimana cara menulis sebuah novel?
Novel itu adalah cerita panjang. Agar
novel kita menarik harus punya banyak cerita dengan konflik yang beragam.
Bagaimana proses penulisan sebuah novel. Pertama, Tentukan dulu tokoh-tokohnya,
siapa saja dengan karakternya masing-masing. Kalau bisa, karakter orangnya
berbeda-beda. Semakin tajam perbedaannya, semakin baik karena konfliknya akan
semakin mudah dibuat. Misalnya, ada satu yang baik, satu lagi yang jahat. Ada
satu yang kikir, satu lagi yang dermawan. Ada satu yang jujur, ada satu lagi
yang culas. Pokoknya harus berbeda.
Kedua, tentukan alur
cerita atau biasa disebut plot cerita. Dibuat kerangka novelnya terlebih dahulu
sebelum menulis. Cerita awalnya seperti apa, di tengah seperti apa, sampai
kemudian ending ceritanya seperti apa. Mengapa harus ada kerangka novel? Agar
kita punya arah dan panduan, serta agar novelnya bisa selesai.
Ketiga, mulailah menulis
SEKARANG. Jangan tunggu nanti. Kalau menulis sekarang, pelan-pelan, nanti
lama-lama novelnya akan jadi. Menulisnya setiap hari ya, jadi kita punya
tabungan tulisan yang banyak.
Tahun ini saya mencoba
membuat buku tentang kisah hidup saya, saya yakin masih banyak kekurangan"
dalam penulisannya. Untuk menjadi sebuah Novel, adakah kriterianya, untuk brp
jmlah halaman dalam buku tersebut, dan berapa spasikah aturan penulisannya?
Ide
yang bagus sekali. Untuk novel, jumlah katanya sekitar 40.000-60.000. Itu nanti
akan jadi sekitar 200-400 halaman novel. Kalau spasi tidak diatur, boleh spasi
1 atau 1,5.
Apakah ada kriteria minimum dalam sebuah
tulisan (artikel, jurnal dan buku), baik itu jumlah lembarnya, rujukannya dll.
Artikel koran, jumlah karakternya kurang
lebih 1000 karakter. Kalau Jurnal tergantung pengelolanya. Setiap Jurnal
berbeda kebijakannya. Kalau buku, jumlah karakternya antara 40.000-60.000. Kalau
untuk rujukan, biasanya yang mensyaratkan itu jurnal dan tulisan ilmiah. Jumlah
bukunya juga berbeda-beda antara satu jurnal dan jurnal lainnya.
Bagaimana untuk memulai
menulis tapi dari pengalaman pribadi yang sekiranya orang dekat kita tidak tahu
jika itu pengalaman pribadi kita. Terkadang ada hal hal yang tidak ingin dikonsumsi publik tapi bisa buat insprirasi
orang lain bahkan sebenarnya itu dapat memotivasi orang banyak biar identitas
kita tersamar
Gunakan nama samaran kalau memang tidak
mau diketahui oleh orang lain. Novel itu bisa terinspirasi dari kisah nyata,
tetapi biasanya tidak semau kisah diceritakan secara utuh, pasti ada variasi
dan pengembanganya. Namanya disamarkan tidak masalah.
Saya seorang guru BK, mau membuat buku
pembelajaran tentang BK, rujukannya adalah dari beberapa kumpulan tentang materi
ke-BK-an yg berasal dari kumpulan file-file saja. Apa itu bisa dijadikan
rujukan?
Kalau
ingin menulis buku, sebaiknya rujukannya adalah buku. Artikel atau makalah
seminar bisa menjadi tambahan saja. Diktat tidak bisa menjadi sumber referensi
karena biasanya hanya mengambil dari buku dan artikel orang.
Saya pembaca buku Bapak
di awal terbit. Buku man Jadda wajadah. Waktu itu covernya warna orange
kecoklatan. Alhamdulillah, sekarang saya
bisa berguru langsung dengan Bapak. Saya sudah menerbitkan novel islami tahun
2016. Namun, itu hanya indie. Saya ingin mencoba penerbit besar. Terus terang
saya gagal karena 3x ditolak penerbit. Namun, saat ini saya ingin kembali
menulis lagi dan sudah punya beberapa naskah islami. Mohon sarannya dan
motivasinya.
Terima kasih banyak sudah membeli dan
membaca buku saya. Bagus sekali kalau sudah punya naskah, dan bagus sekali
kalau pernah ditolak. Kalau pernah ditolak berarti naskah kita pernah selesai
dan sudah pernah kita coba kirim ke penerbit. Kalau sudah punya naskah lagi,
bagaimana? Nanti kita akan bicara secara detail mengapa penerbit menerima atau
menolak buku kita di sesi ke-4. Secara umum, penerbit itu akan menerima naskah
yang kira-kira laku dijual. Kalau penerbit tidak merasa ini buku akan laku
dijual, maka ditolak. Bagaimana meyakinkan penerbit?
Ini
pertanyaan yang harus dijawab buku kita:
1.
Apa keunikan buku ini?
2.
Apa keunggulan buku ini dibandingkan buku sejenis.
3.
Siapa target pembacanya, ada berapa banyak, ada berapa banyak yang kira-kira
mau beli buku ini.
Semakin
banyak orang butuh, akan semakin laku buku itu, dan pasti penerbit akan
menerbitkan. Tulislah buku yang dibutuhkan banyak orang.
Bagaimana bisa mendapatkan referensi yang
akurat sehingga bisa kita masukkan di daftar pustaka?
Referensi itu kan biasanya lebih banyak
kita mengambil untuk dasar toeri dan pemikiran. Referensi yang akurat adalah
referensi di mana penulisnya itu dianggap terpercaya dan pakar secara akademik.
Misalnya mau menulis tema pendidikan, cari pakar pendidikan. Mau menulis tema
IT, cari Pakar IT. Begitu seterusnya sehingga referensi kita kredibel. Mencarinya
di mana? Kalau tidak punya sendiri, di Perpustakaan. Perpustakaan Nasional
salah satu paling lengkap, setelah itu ada perpustakaan universitas,
perpustakaan daerah, dan sebagainya.
Pak saya sudah lama ingin sekali menulis sebuah
buku dari kehidupan saya pribadi, tapi saya masih takut, belum berani
memberitahukan cerita itu untuk oranglain namun
keinginan menulis sangat besar. Supaya kisah saya tidak hanya kisah saja
tapi bisa menjadi kenangan dikemudian hari
dan kenyataan itu tetap harus saya jalani. Pak sebaiknya dari mana dulu
saya bercerita. Kisahnya sedih terus Pak.
Langkah-langkah menulis buku akan kita
pelajari pada sesi ketiga. Secara garis besar, itu buatkan kerangkanya dalam
bentuk daftar isi. Kalau cerita, daftar isinya berarti kisah-kisah apa saja
yang akan diceritakan dalam buku tersebut. Ditulis dulu sebagai judul. Nah
setelah daftar isi ditulis, baru menuliskan berdasarkan daftar isi yang ada.
Apa kriteria sebuah tulisan atau opini yang
bisa dimuat di koran nasional?
Kriteria
opini
1.
Aktual
2.
Penulis punya jawaban terhadap masalah yang dibahas
3.
Tulisan runut dari awal hingga akhir
4.
Jumlah kata adalah 1000 kata atau 5000-6000 karakter
Apa kerangka tulisan karya ilmiah?
Semua tulisan itu mulainya dari masalah.
Kalau masalah sosial, apa masalah yang ingin kita bahas. Misalnya mengapa orang
masih berkeliaran padahal sudah dilakukan PSBB. Kalau sudah ada masalahnya,
baru dicarikan teorinya seperti apa. Teori ini dibandingkan dengan kondisi
lapangan seperti apa, dianalisis. Satu hal yang paling penting adalah jawaban
dari masalah yang kita bahas. Sebuah tulisan harus bisa menjawab permasalahan
yang kita bahas. Kalau tidak, kurang bergunanya.
Bagaimana cara memenangkan semangat minat
dan kebiasaan menulis artikel?
JAWABAN;
1.
Setiap artikel, berharga Rp 300.000-500.000. Nah, pertama, ingat itu. Hehehe.
2.
Sering kumpul dengan penulis.
3.
Ikut seminar dan pelatihan
4.
Punya mentor menulis
Bagaimanakah strategi
apabila kita ingin menulis novel atau sejenisnya bisa kelihatan menarik dan
diminati banyak orang?
Kalau cerita atau novel, yang menarik
adalah karena tulisannya mampu membawa pembaca ikut hanyut di dalamnya.
Ceritanya harus banyak konflik, ditulis dengan bahasa yang mengalir, dan
ceritanya tidak mengawang-awang tinggi, tetapi bisa ditemui oleh masyarakat
banyak. Pembaca merasa bahwa ia menjadi bagian dari cerita tersebut. Kuncinya
adalah latihan menulis setiap hari. Kualitas kita akan meningkat kalau kita
banyak latihan menulis.
Saat saya memulai menulis
selalu dipikiran saya takut salah. Takut tidak nyambung gagasan utama dengan
kalimat penjelasnya. Lah hal ini yang
kadang membuat saya mandek ditengah jalan tulisannya. Ada rasa ketakutan salah.
Bagaimana menghilangkan rasa ketakutan salah dalam menulis?
Takut dan khawatir itu memang seringkali
terjadi, terutama saat memulai menulis. Wajar kalau baru memulai latihan
menulis takut salah. Perbanyak latihan saja, nanti lama-lama percaya diri kita
akan naik. Kalau kita belajar baru beberapa halaman tentu akan berbeda dengan
saat kita belajar sudah lebih dari
ratusan halaman. Terus menulis setiap hari, In sha Allah perlahan ketakutan dan
kekhawatiran itu akan hilang.
Saya mulai menulis biasanya dengan
perantara foto/gambar,tapi saya sering sulit mengembangkannya. Bagaimana
caranya supaya dapat mengembangkan tulisannya itu ya Pak?
Agar
idenya bisa berkembang baik, buatlah kerangka tulisan. Kerangka itu poin-poin
apa saja yang akan kita tuliskan. Satu tulisan biasanya sekitar 5-7 poin. Kalau
sudah ada kerangkanya akan lebih mudah kita mengembangkan tulisannya.
Bagaimana proses pada
saat kita mengirimkan tulisan kita ke penerbit sampai diterima? Dan apakah saya
santri yang masih kelas 2 MTS bisa menjadi penulis dari sekarang?
Kalau mau kirim naskah ke penerbit,
naskahnya harus jadi terlebih dahulu. Setelah itu, dikirim ke penerbit.
Penerbit nanti akan memutuskan apakah menerima atau menolak. Kalau diterima,
diproses untuk editing lalu ke percetakan. Hari ketiga kita akan bahasa
bagaimana proses penulisan buku. Justru harus mulai sekarang berlatih. Saya
berlatih menulis saat di Pesantren setingkat kelas II MTs. Terus belajar
menulis sampai bisa menulis. Harus dilatih dari sekarang.
Mau bertanya tentang penulisan skenario suatu sinetron yang
tentunya bermuatan ilmu yang mendidik karena yang saya perhatikan sinetron yang
ada di Indonesia endingnya sudah bisa ditebak dan terkadang banyak yang sama. Maaf
intinya apakah membuat cerita sinetron sama prosesnya dg menulis buku? Terkadang
ada niat mau mencoba membuat skenario drama atau apa gitu.
Novel itu isinya cerita. Kalau skenario
isinya dialog antar-pemain. Kalau mau untuk komersial, buatlah novelnya
terlebih dahulu. Setelah novelnya laku, baru dibuat versi skenario untuk drama
seri ataupun film.
Setelah membaca beberapa
ide penulisan Bapak, rasa ingin menulis ada Pak, apakah pada saat kita menulis dari yang kita
dapat asal saja menulis tanpa pengaturan tulisan atau bagaimana?
Kalau untuk latihan, menulis saja setiap
hari. Tanpa aturan tidak apa-apa, menulis saja. Nanti kalau sudah pintar
membuat kalimat, memadukannya menjadi alinea yang baik, baru belajar tata
bahasanya. Yang penting sekarang adalah menulis saja.
Bagaimana mengelola ide menjadi tulisan
menarik? Saat baca buku best seller kadang temukan ide untuk ditulis. Tapi,
hingga selesai baca bukunya ide yang ditemukan gak jadi tertuliskan.
Kalau sudah punya ide, jangan lupa untuk
langsung ditulis dalam secarik kertas. Lalu kembangkan ide itu menjadi kerangka
tulisan. Setelah kerangkanya selesai, tulislah berdasarkan kerangka tersebut. Besok
kita akan bahas langkah-langkah dalam menulis sebuah artikel. Dari ide, terus
menjadi artikel.
Bagaimana trik dan tips
agar kita berani dan percaya diri menuliskan ide yang kita punya?
Agar
berani dan percaya diri.
1.
Berlatih menulis setiap hari.
2.
Upload tulisan di FB, Medsos, dan Blog
3.
Kalau ada lomba-lomba, ikuti.
4.
Coba kirimkan tulisan kita ke media massa, baik online maupun cetak.
Bagaimana cara membagi
waktu kita untuk menulis agar sesuai target 180 hari. Karena kalau sudah masuk
aktivitas sekolah waktu kita habis tuk kegiatan sekolah.
Jadwalkan setiap hari 30-60 menit untuk
menulis. Kapan saja, bisa pagi, siang, sore, malam. SETIAP HARI. Kalau sudah
jam tersebut, pokoknya kita gunakan untuk menulis. Kalau saya biasanya sebelum
dan setelah subuh menulisnya. Selesai itu, kita beraktivitas, ngantor seperti
biasa.
Pak, kalau untuk menulis
artikel yang akan dikirim ke surat kabar, apakah bisa mengambil
rujukan/referensi dari pengalaman?
Boleh Bapak, yang penting adalah
pengalaman itu relevan dengan gagasan yang sedang kita bangun. Namun demikian,
kalau bisa pengalamannya itu tidak pengalaman khusus, artinya memang banyak
orang yang mengalaminya sehingga cukup kuat untuk mengembangkan gagasan kita.
Mas, bagaimana agar semangat menulis itu terus
ada, tidak redup? Kadang jari ini lewat
sosmed tiba-tiba mnulis apa yang kita lihat. Ada ide tulisan terkait perjalanan
hidup yang sempat saya sampaikan ke beberapa teman, dan mereka mendukung itu, karena sangat menarik. Saya ingin sekali lintasan pikiran di kisah yang
saya alami terwujud menjadi tulisan dan menjadi awal pikiran dan jari tangan
agar lentur dalam menulis kebaikan dan manfaat.
Agar
selalu semangat menulis:
1.
Berteman dengan para penulis.
2.
Banyak baca kisah sukses para penulis. Ikuti sepak terjang mereka.
3.
Ikut seminar dan pelatihan menulis.
4.
Punya target menulis
5.
Punya mentor (pembimbing) menulis.
Tulisan perjalanan hidup itu bisa menjadi
kisah yang luar biasa. Besok siang saya akan hadirkan wawancara bersama seorang
penulis novel agar kita bisa belajar bagaimana menuangkan pengalaman hidup
menjadi sebuah tulisan. Untuk jumlah tulisan di komputer, itu kalau buku
sekitar 40.000-60.000 karakter. Kalau di Ms Word ada di bagian bawah, terlihat
tulisan kita jumlahnya berapa banyak. Nah, kalau sudah jadi buku cetak, jadinya
nanti sekitar 200-400 halaman.
Pak setelah kita tuangkan ide dalam sebuah
kerangka tulisan. Apakah kerangka yang kita buat harus sesuai dengan alur
cerita?
Kalau
bentuknya novel, kerangka itu isinya alur cerita. Di awal seperti apa,
tengahnya seperti apa, di akhir seperti apa. Kalau ceritanya sudah kita buat
dalam bentuk kerangka, tinggal menuliskannya sesuai kerangka tersebut.
Terkait masalah hak cipta
Pak. Sering kali karena suka dengan seorang penulis dan sering membaca dan
mengikuti karya-karyanya, kita terbiasa dengan gaya bahasa, diksi maupun
sistematika penulisannya. Nah ketika kita hendak menulis, kita juga menggunakan
gaya bahasa, diksi ataupun sistematika yang dia pakai, apakah hal tersebut bisa
dikatakan 'plagiat' atau 'meniru' atau yg lain?
Kalau terpengaruh sedikit-sedikit, wajar.
Yang tidak boleh itu mengutip atau mengambil kata-kata penulis lain secara
langsung tanpa menyebutkan sumbernya. Kalau memang ide atau kata-katanya adalah
dari orang lain, tidak masalah kita sebutkan. Karena hal itu tidak akan
menurunkan derajat kita sebagai seorang penulis. Tulislah dengan bahasa kita,
jangan melihat buku penulis lain lalu kita kutip bahasanya kecuali memang kita
ingin kutip. Kalau kita menyalin tulisan orang, baik dari buku maupun internet,
sudah jelas-jelas itu yang dinamakan plagiat.
Saya guru matematika,
saya ingin menulis buku tentang matematika SMA bagaimana cara menghindari
plagiat ketika menulis mengingat rumus matematika dari zaman dulu sampai
sekarang sama, dan caranya juga sama?
Rumus boleh sama. Yang harus berbeda
adalah penyajiannya. Misalnya contoh-contoh soal dan pembahasannya, itu tidak
boleh mengambil dari orang lain. Harus dibuat sendiri. Akan ketahuan kalau
contoh-contoh soal dan pembahasan diambil dari buku lain. Untuk membedakan
lagi, bisa ditambahkan short cut cara mudah mengerjakan soal. Sehingga buku
kita punya nilai tambah berbeda dibandingkan dengan buku lain.
Dalam menulis artikel
ataupun sebuah cerita, kelemahan saya seringkali alurnya berbelit-belit dan
kayak pengulangan kata-kata seperti itu. Apakah membuat outline bisa menjadi
solusi? Kemudian apa saja, solusi yg bisa diterapkan dalam menghadapi
permasalahan itu?
Outline itu salah satu cara agar cerita
kita menarik, tidak berbelit-belit. Selain itu, setelah selesai menuliskan
cerita, coba dibaca lagi. Latihan memotong cerita yang sama, penggunaan kata
yang berulang, dan cerita yang tidak perlu. Nanti lama kelamaan kita akan
terbiasa membuat cerita lebih efisien dengan kata-kata yang juga secukupnya.
Silakan dicoba.
Apa langkah-langkah yang harus saya ajarkan
atau teknisnya bagaimana agar menulis
lebih mudah dan menyenangkan bagi anak usia SD?
Kalau untuk anak SD, jangan banyak dikasih
batasan. Yang penting mereka mau menulis. Misalnya, ayo tulis tentang kursi,
sekolah, guru, orang tua, bangku, dan sebagainya. Pokoknya menulis apa saja.
Jangan dulu dikasih nilai salah benar. Tumbuhkan dulu minat menulisnya. Boleh
diselingi gambar.
Saya ingin membuat novel
dari pengalaman saya sendiri, dalam pikiran sudah ada tapi saya susah
menuangkannya kedalam tulisan bagaimana itu Pak? Dan bagaimana cara menentukan
judul/tema yang menarik?
Buatlah
outline terlebih dahulu. Setelah itu kita menuliskan berdasarkan outline
tersebut.
Kalau
pengalaman pribadi malah lebih enak, ceritanya sudah ada tinggal merangkainya
ke dalam tulisan. Besok kita akan ngobrol bagaimana membuat novel yang menarik.
Nah, itulah pembelajaran
hari pertama bersama penulis best seller Man Jadda Wajada, Mas Akbar
Zainudin. Semoga dengan mengikuti pembelajaran hari ini kita dapat
mempraktikkan ilmu darinya dan bisa menghasilkan buku best seller juga. Siapa
di antara kita yang tak ingin bukunya best seller? Percayalah, buku kita tak
pernah menjadi best seller jika bukunya saja tidak ada. Benar tidak,
Kawan-kawan? Selamat berkarya.
ayo terbitkan bukumu
BalasHapusSiap Om. Bismillah. Semoga barakah. Aamiin3
HapusSip..semangat menulis
BalasHapusAamiin3
HapusSemangat...menggairahkan
BalasHapusAamiin3
HapusLengkap banget.. keren bu
BalasHapusTerima kasih Bu Nani
Hapusbermanfaat sekali. terima kasih bu
BalasHapusSam2 Bu Ririn
HapusKeren lengkap bu
BalasHapusTerima kasih Pak
HapusKeren lengkap bu
BalasHapusSiaap pak, btw gmn sih caranya bikin blog??? Terimaksih
BalasHapusSip. Ketik di google blogger.com
HapusSiaap pak, btw gmn sih caranya bikin blog??? Terimaksih
BalasHapusWah lengkap banget bu.. terima kasih sharingnya :)
BalasHapusSama2 mas
HapusTerima kasih. Siap
BalasHapusAlhamdulillah dapat ilmu lagi ,mkdh bu ismi
BalasHapusSama2 Bu Harini
HapusSemangat saya untuk menulis mulai bangkit. Terakhir menulis 2009, waktu jadi wartawan lepas di Fajar Group Makassar, Koran Fajar. Semakin menurun minat menulis namun mengikuti pelatihan menulis ini, sepertinya ingin menulis bukanhanya sekadar diary. Terimakasih Bapak Akbar Zainudin.
BalasHapusAlhamdulillah
Hapussangat bermanfaat tulisannya
BalasHapusAlhamdulillah
HapusSangat bermanfaat, lengkap bu Ismi
BalasHapusTerima kasih Bu Nani
HapusSangat lengkap bu... Mantap
BalasHapusAlhamdulillah dapat ilmu baru
BalasHapusAlhamdulillah
Hapusluar biasa ibuk..lengkap banget
BalasHapusTerim akasih Bu Atik
Hapusluar biasa, ulasannya sangat super.
BalasHapusjangan lupa kunjungi blog saya dan beri komentar ya
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2218605635203927585#allposts/postNum=23
Terima kasih Pak. Siap
BalasHapus