Rabu, 13 Mei 2020

MUSUH BESAR DALAM MENULIS


Tema                           : Menulis Itu Menyenangkan
Waktu                         : Selas, 5 Mei 2020 Pukul 14.00 -16.00
Narasumber                : Catur Nurrochman Oktavian

Pak Nurrochman memulai dengan kalimat motivatif dari Bud Gardner, “Ketika kau bicara kata-katamu hanya menggema melintas ruangan. Ketika kau menulis kata-katamu akan menyeberang atau menggema sampai bertahun-tahun atau berabad-abad.” Tulisan akan menyejarah dalam hidup kita.
Beliau juga memotivasi para guru untuk menulis berapapun usia Bapak Ibu guru. Sebab dalam menulis tak ada kata terlambat. Prinsipnya, kita harus bisa memotivasi diri untuk menulis, menulis, dan menulis. Jangan menjadikan alasan pembenar bagi diri kita tidak menulis karena kita merasa sudah tua. Juga tak perlu beralasan tidak menulis karena tidak sempat atau banyak kesibukan.
Sebagai seorang pemula dalam menulis, kita harus semangat. Tidak perlu terlalu idealis. Lebih baik membuat tulisan yang buruk sehingga dapat diperbaiki daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan. Tulisan yang buruk masih dapat diedit. Adapun tulisan yang tak pernah dituis tak pernah dapat diedit.
Mengapa menulis dianggap sulit? Sebenarnya kendala menulis itu hanya ada dua, yaitu rasa takut dan rasa malas. Kalaupun penulis merasa bahwa menulis itu sulit, sebenarnya karena belum terbiasa saja. Menurut Rhenald Kasali, sesuatu yang belum terbiasa itu sulit. Untuk menghadapi hal baru kadang kita terpaksa terlebih dahulu. Setelah terpaksa, dipaksa. Baru berikutnya menjadi terbiasa. Setelah terbiasa kita akan menjadi mahir.
Thomas Fuller mengatakan, “All thins difficult before they are easy.” Kalau yang beragaman Islam dapat membuka surat Al Insyiroh. Di sana dinyatakan bahwa sesudah kesulitan ada kemudahan.

Menulis merupakan sebuah keterampilan. Untuk mendapatkan sebuah keterampilan perlu berlatih, berlatih, dan berlatih. Sebuah keterampilan memiliki karakteristik sebgai berikut.

1.     Tidak perlu bakat
2.     Perlu proses latihan
3.     Didukung pengalaman
4.     Dikukuhkan wawasan bacaan
5.     Diakui masyarakat jika: konsisten, kontinu (berkelanjutan), dan sepanjang hayat.
Menulis itu sangat erat dengan membaca. Jika kita ingin menjadi penulis maka harus meluangkan waktu untuk membaca. Ingat nasihat Stephen King, “If you don’t time of read, you don’t have the time  (or the tools) to write. Simple as that.” (Jika Anda tidak punya waktu untuk membaca, Anda tidak punya aktu (atau alat) untuk menulis. Sesederhana seperti itu).

Untuk dapat menulis, kita punya dua musuh yang harus kita kalahkan. Keduanya adalah rasa takut dan rasa malas. Takut jika nanti tulisannya jelek, takut tulisan tak layak dibaca, takut dihina atau dibully. Rasa malas bisa muncul dengan berbagai dalih atau alasan. Alasan banyak kegiatan, alasan tak ada waktu, dan alasan lain yang membenarkan kita untuk tidak menulis. Itulah kedua musuh utama penulis yang harus ditaklukkan jika kita ingin menulis.
Jika kita mau menulis, sebenarnya banyak bahan yang kita tulis. Apa saja itu?
1.     Menulis profil diri:
-       Profil teman atau orang yang dicintai atau dikagumi
-       Profil tokoh: bahan dari buku
2.     Mengungkapkan unek-unek
3.     Laporan perjalanan
4.     Hasil pengamatan
5.     Peristiwa sejarah (kaitkan dengan masa kini)
6.     Topik aktual.
Profil yang bisa ditulis:
1.     Human interest
2.     Mengandung keteladanan
3.      Mengusung semangatnya
4.     Menyoroti sisi positifnya
5.     Membicarakan ketokohan
6.     Mengungkap prestasinya
7.     Mengulas karyanya.
Persitiwa bersejarah yang bisa ditulis adalah peristiwa yang:
1.     Unik
2.     Kontekstual
3.     Informatif
4.     Dalam rangka perayaan
Untuk peristiwa bersejarah bisa menggunakan buku sebagai sumber untuk bahan referensi atau rujukan tulisan.
Kunci bagi seorang penulis pemula adalah berlatih, berlatih, berlatih. Yang penting juga diperhatikan bagi penulis pemula adalah substansi tulisan informatif, enak dibaca, mengalir, dan gurih. Selain itu, ada hal yang perlu diperhatikan.
1.     Jika memang mau menulis, maka menulislah
2.     Apa pun jenis tulisannya, menulislah
3.     Menulislah sepenuh hati
4.     Menulislah dengan cinta.
Jika Anda ingin menjadi penulis yang memikat, perhatikan trik berikut.
1.     Sederhanakan kalimat Anda
2.     Sesuaikan dengan segmen pembaca
3.     Kalimat pertama adalah kunci
4.     Be yourself because you’re unique. Sell yourself
5.     Solusi memecahkan masalah.
Ada pula rumus dasar yang perlu diperhatikan dalam menulis.
1.     Hindari kalimat panjang
2.     Jika bukan repetisi, hindari pengulanagn kat ayang sama dalam satu kalimat
3.     Buang kata-kata yang tidak penting
4.     Kugas, padat, dan langsung
5.     Hiindari alinea gaah (satu alinea sebaiknya enam atau tujuh kalimat)
6.     Hindari kelewahan
7.     Manfaatkan kata ganti
8.     Maksimalkan sinonim dan diksi.
Ada lagi hal yang sangat perlu diperhatikan penulis yakni menulis untuk kebermanfaatan. Hal yang wajib dihindari dalam menulis adalah plagiarism, SARA, hoaks, dan pelecehan serta pencemaran nama naik. Pesan dalam tulisan harus jelas. Satu pesan dalam satu tulisan.
Kesimpulannnya, bahwa musuh besar yang harus dikalahkan dalam menulis adalah ketakutan dan keraguan dalam diri kita sendiri.  Musuh berikutnya adalah malas. Jika Anda ingin menulis, mulailah dari sekarang. Dan mulailah dari hal yang sederhana.


15 komentar:

  1. keren tulisannya menginspirasi. membakar semnagat menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, sangat luar biasa,terulah menulis jangan pernah berhenti

      Hapus
  2. Mantab bunda enak dibaca ..sukses sll bunda

    BalasHapus
  3. Sudah bagus bu,. mungkin sebelum di publish di preview atau pratinjau dulu bu, supaya bisa cek tulisan Kita apakah sdh lurus atau belum,. biar lebih cantik, juga bisa ditaruh di word dulu, .maaf y hanya saran,. tetap menulis, . good job bu Ismi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bu Nani.Saran sgt bermanfaat.Akan sgt sy perhatikan.

      Hapus
  4. Banyak ya ide yg bisa digunskan untuk menulis

    BalasHapus
  5. Sipp bu ismi...menambah semangat utk menulis

    BalasHapus
  6. Mengalahkan ketakutan dan keraguan dalam diri kita sendiri ya.. terima kasih Bu sharingnya

    BalasHapus