Kamis, 14 Mei 2020

ONLINE EVALUATION


Tema               : Online Evaluation
Waktu             : Rabu, 13 Mei 2020 Puku 09.30 – 11.00
Kegiatan         : Webinar Guru Daring Milenial PGRI
Narasumber    : Prof. Eko Indrajit
            Dalam suatu kegiatan, sering kita mendengar penggunaan kata evaluasi. Suatu even yang telah berakhir biasanya juga diakhiri dengan evaluasi. Begitu pula dalam sebuah pembelajaran. Evaluasi dapat dgunakan untuk mengetahui apakah siswa mengerti materi pembelajaran atau belum. Bisa pula untuk mengukur apakah bahan ajar sudah sesuai. Bisa pula untuk mengetahui apakah pembelajaran disampaikan terlalu cepat atau terlalu lambat. Bahkan, bisa pula untuk mengukur apakah soal yang diberikan guru terlalu sulit atau terlalu mudah.
Ketika peserta webinar ditanya apa yang bisa dievaluasi dalam pembelajaran? Jawabannya beragam. Secara umum menjawab pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ada pula yang menjawanb senyum siswa. Ada yang menjawab materi, ada cara mengajar guru, dan ada pula proses pembelajarannya. Bahkan, ada pula jawaban lain. Semua jawaban oleh narsum tak ada yang dianggap salah.
Secara umum evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau usaha untuk memberikan penilaian terhadap suatu hal sebagai dasar dalam mengambil keputusan terhadap berbagai pilihan alteratif yang tersedia (Indrajit, 2020).




Mungkinkah evaluasi dilaksakanan secara online? Mau tidak mau, suka tidak suka evaluasi saat ini harus dilaksanakan secara online. Sebab tak ada pertemuan secara langsung dalam pembelajaran. Covid-19 ini menuntut guru dan siswa mengikuti perubahan dan perkembangan. Tentu, dalam pelaksanaannya bisa bervariasi. Bergantung kepada sumber daya masing-masing sekolah.
            Bapak ibu guru saat memberikan jawab apa tantangan tantangan terbesar evaluasi online beragam. Ada yang menjawab miskonsepsi, jaringan, sarpras, kejujuran siswa, umpan balik, waktu lebih banyak. Meskipun guru dan siswa tidak masuk sekolah, bukan berarti mereka libur. Tetap ada kewajiban untuk memberikan layanan pembelajaran dan kewajiban mengikuti pembelajaran. Meskipun ada yang mengatakan bahwa saat pandemi corona ini guru makan gaji buta, biarkanlah saja. Semua akan terpulang pada dirinya masing-masing.
            Evaluasi yang dilakukan secara online tentulah memiliki masalah atau tantangan. Inilah sederet tantangan evaluasi online.
1.     Guru dan siswa beda lokasi
2.     Ruang dan waktu tidak relevan
3.     Piranti yang dimiliki berbeda-beda
4.     Literasi teknologi tidak seragam
5.     Kinerja infrastruktur/koneksi internet tidak sama
6.     Pengawasan efektif sulit diakukan
7.     Karakteristik lingkungan siswa sangat heterogen
8.     Bayangan “false positive” dan “false negatif”




Guru dan siswa beda lokasi merupakan sebuah tantangan. Sebab permasalahan yang ada tak dapat diatasi saat itu juga. Ruang dan watu tidak relevan juga dapat memunculkan masalah. Misal, guru menyampaikan pembelajaran pagi hari dan perlu mendapat respons hingga siang hari. Karena ruang dan waktu yang berbeda, apalagi ditambah piranti yang dimiliki berbeda, koneksi internet tak stabil, karakteristik lingkungan siswa yang heterogen dapat menimbulkan tantangan atau permasalahan.
Namun, di antara sekian tantangana di atas sebenarnya tantangan terbesar adalah tak sempat peltihan atau persiapan tetapi harus dan dipaksakan untuk diaplikasikan. Ini gegara hadirnya Covid-19 yang mengharuskan guru bekerja di rumah (work from home) dan siswa belajar dari rumah (study form home). Ini ibaratnya orang yang belum sempat berlatih berenang tetapi langsung menceburkan diri di kolam renang.
Sebagai guru tentu kita dapat membedakan evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif merupakan penilaian terhadap rancangan, strategi, model, proses, pendekatan, dan bahan pembelajaran untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Adapun penilaian sumatif merupaka penilaian terhadap efektivitas keseluruhan proses pembelajaran yang dilhat dari hasil belajar peserta didik yang diraih.
            Prinsip dalam Evaluasi Online pada Masa Pandemi
1.     Lebih baik ada evaluasi daripada tidak ada saa sekali
2.     Evaluasi merupakan bagian engagement dan motivsi belajar siswa secara serius
3.     Di samping itu merupakan masuk bagi guru dan satuan pendidikan dalam memperbaiki proses pembelajaran secara daring.





Contoh aplikasi online evaluation adalah mentimeter. Jika kita masuk masuk ke program mentimeter tinggal ketik mentimeter.com. Kemudian kita masukkan nomor kodenya. Bentuk saoal yang bisa digunakan dalam mentimeter antara lain:
1.     Pilihan ganda (multiple choise)
2.     Jawaban singkat
3.     Urutan/ranking
4.     Esai
Penggunaan aplikasi mentimeter ini perlu mendaftar terlebih dulu. Sebagai guru kita bisa masuk setelah ketik mentimeter.com  sedangkan sebagai siswa bisa ketik menti.com. Mentmeter ini merupakan contoh aplikasi evaluasi online. Jika Bapak bu ngn yang offline bisa memilih, articulate, isprin, kahoot, atau quizizz.
Berikut ini merupakan contoh-contoh aplikasi online evaluation.
1.     Melakukan evaluasi sebelum, ketika, dan setelah proses pembelajaran sekaligus menggunakan aplikas MENTIMETER:
2.     Memberikan pekerjaan rumah berbasis game yang menyenangkan bagi para siswa dengan menggunakan kahoot dan quizizz.
3.     EDUCATION.COM adalah satu dari berbagai contoh aplikasi dan dapazt digunakan untuk guru SD dan TK untuk membuat pembelajaran menarik berbasis digital.
4.     ALIMENTARIUM ACADEMY menyediakan berbagai permainan evaluatif berbasis topik bahasan yang sangat menarik dan inovatif.
Itulah contoh-contoh model online evaluation yang dapat diaplikasikan dalam pembelajarn oleh guru. Tidak harus semua diaplikasikan dalam pembelajaran. Bisa dipilih satu atau dua untuk kemudian dipelajari dan dipahami yang dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran. Penerapan online evaluation ini dapat mengatasi permasalahan kebosanan dalam pembelajaran, inovatif, dan atraktif. Namun, bukan berarti tak ada kekurangan. Jika koneksi nternet tidak sterhambatnya tabil akan berdampak pada pelaksanaan online evaluation ini.


8 komentar: