Rabu, 01 April 2020

JANGAN TUNDA UNTUK MENULIS


“Jangan tunda untuk menulis sebelum ide kita habis. Itu saja ya dan jangan ragu untuk bertanya kepada semua nara sumber,” nasihat Omjay kepada Bu Wafa dalam blognya. Tentu saja nasihat itu berlaku pula untuk diri saya.
            “Jadi buat ibu Wafa dan kawan-kawan peserta belajar menulis, kalau masih keder mau nulis apa, segera saja tuliskan apa yang ada di depan mata dan yang ada di kepala.” Nah, lo. Bener kan, nasihat pada kalimat kedua dari paling akhir blog Omjay itu berlaku pula untuk diri saya. Saya termasuk salah satu peserta belajar menulis yang dikelola oleh Omjay.
Bukan hanya peserta biasa. Akan tetapi, diriku peserta luar biasa. Kenapa? Beberapa hari ini terlambat mengikuti materi. Bukan tanpa kemauan, Kawan. Namun, ada kendala. Kendala HP yang overload dan tentu sudah cukup tua perlu di regenerasi. Namun, sesuatu yang dicari baru mendapat malam tadi. Pagi ini, keinginan menulis mulai menggelora. Namun sayang, pelajaran sudah terlanjur ketinggalan.
Berpuluh grup yang infonya telah masuk ratusan atau ribuan jumlahnya harus kuhapus satu-satu. Harus kuteguhkan niat untuk beristiqomah menulis. Tentu belajar menulis dari hal yang paling sederhana. Menuliskan apa yang ada di depan mata atau di kepala. Betul begitu ya, Omjay?
Semoga Omjay dan beberapa narasumber lainnya masih bersabar dan berkenan untuk memberi bimbingan. Teriring doa semoga Omjay dan narasumber lain serta kita semua jangan kena wabah korona. Aamiin3.

3 komentar:

  1. aamin, semua orang bisa menulis dan kini saatnya kita menulis yang dapat diterbitkan menjadi buku

    BalasHapus
  2. Terima kasih Omjay dan Pak Cakinin. Telah berkunjung ke blog saya.

    BalasHapus