Hikmah pandemi korona mengharuskan kita untuk berpikir dan mencari
solusi terbaik. Dengan diberlakukannya WFH dan SFH di lingkungan pendidikan
mengharuskan warga sekolah untuk mencari celah. Pembelajaran tetap harus
berlangsung dengan baik. Warga sekolah tak boleh berpangku tangan. Sarana yang dimiliki
harus bisa di maksimalkan. Kompetensi
pas-pasan juga harus diasah. Prinsip “tak ada rotan akar pun jadi” bisa dijadikan
pegangan.
Pembelajaran melalui google classroom pernah dicoba. Hasil belum
maksimal. Google form pernah pula dipraktikkan. Hasil juga belum melegakan,
meskipun tidak bergitu mengecewakan. Untuk penugasan penilaian harian cukup
lumayan. Penilaian harian pertama via google form bisa diikuti semua siswa.
Namun, yang kedua ada satu dua yang belum mengikutinya. Konon, kabarnya gawai
harus bergantian. Sang guru pun harus memakluminya.
Aplikasi zoom untuk pembelajaran pernah dicoba. Namun, kondisi belum
memungkinkan. Saat dibuka kelas untuk zoom tanggapan belum menggembirakan. Hal
ini menumbuhkan kesadaran harus ada upaya untuk mencari celah yang dapat
dipraktikkan. Muncul sebuah ide untuk menyampaikan pembelajaran melalui blog.
Inilah bagian pembukanya.
Bagus...lanjutkan
BalasHapusTerima kasih
HapusLuar biasa bunda
BalasHapusMksh Bu
HapusTerus berkarya
BalasHapusLuar biasa
MrBamS
www.penamrbams.id
Terima kasih Pak
HapusBagus banget. lanjutkan
BalasHapusMatur nwn Bu
HapusMantul
BalasHapusTerima kasih Bu
HapusMantap mbak Ismina... Kreatif.
Hapus