Rabu, 01 April 2020

ASYIKNYA IKUT KELAS ONLINE OMJAY


Pembelajaran online di kelas menulis Omjay malam ini sungguh heboh. Kelas online dengan vidcon mengunaan aplikasi webex. Infonya kudapa tadi sore sebelum pulang dari kampus. Hari ini saya WFH (work from home) setengah hari dan setengahnya lagi WFC (work from campus). Info yang kudapat, kelas online dimulai pukul 19.00 hingga 20.30.
Lima belas menit sebelum waktunya, sudah kusiapkan diri untuk online. Sebagai langkah antisipasi kemungkinan terburuk, yakni susah masuk webex. Nah, waktu join webex, sempat kusapa host pada pembeajaran ini, yakni Bapak Indra Charismiadji. Beliau sampaikan bahwa tinggalnya di Bajulkesupen alias Boyolali. Bertegur sapa sebentar sebagai perkenalan.
Pukul 19.00 kelas online dimulai dengan tema Mendesain Pembelajarn Jarak Jauh yang Efektif. Tentu ini tema yang sangat menarik bagiku karena merupakan hal baru. Dengan malu-malu kuikui dan kusimak baik-baik penjelasan narasumber. Sesekali kujawab pertanyaan yang beliau lontarkan jika diriku nyambung dengan permasalahannya.
Semula saya pikir host itu moderatornya. Ternyata beliau adalah narasumbernya. Sebelum menyampaikan materi beliau memberi kesempatan kepada peserta untuk sharing pembelajaran online di tempat kerjanya. Saya pun ikut nimbrung curhat kendala dan keterbatasan akses di sekolah. Partisipasi siswa yang kurang maksimal karena kendala sarana yang dimiliki siswa.
Beliau memulai materi dengan menyampaikan empat pilar pendidikan. Apa itu, dan bagaimana pendapat peserta tentang empat pilar tersebut. Apakah peserta sepakat dengan empat pilar tersebut. Para peserta, termasuk diriku, memberikan komentar dengan malu-malu. Beliau sindir bahwa guru sekarang, sebagian besar selalu sibuk dengan konten/materi. Padahal yang paling penting itu bukan siswa belajar apa, melainkan bagaimana belajar. Yang terpenting bukan materi, tetapi learning how to learn.
Pertanyaan menggelitik dari peserta bu guru SD. Beliau sampaikan bahwa kurikulum 2013 menuntut satu hari harus tuntas pembelajarannya. Sang narasumber bertanya apakah dasar pembelajaran harus tuntas. Penanya menjawab standar proses. Narasumber memberi pencerahan bahwa yang penting bukan materi melainkan kompetensi. Pada standar isi, yang diutamakan adalah kompetensi. Yang dipentingkan bagi siswa bukan belajar apa, melainkan mampukah siswa belajar.
Jika yang dipentingkan bagaimanal beajar, apakah saat ini guru harus mengajar? Bukankah learning to know dan lain-lain, materi ada di internet. Guru sekarang tak harus memberi informasi. Sebab materi dapat diakses dari nternet.
Pukul 19.40 pembicaraan sempat terputus. Tak ada suara dan tak ada gambar. Namun sebagai peserta, diri ini harus bersabar. Beberapa saat kemudian dapat terhubung lagi.
Seorang guru memberi komentar bahwa tugas guru saat ini lumayan berat. Guru harus kerja keras karena anak ringkih mencari tahu. Karakter anak yag suka menyerah harus menjadi perhatian. Tugas guru menumbuhkan karakter baik pada diri siswa.
Pak Indra mennyampaikan bahwa pada revolusi industri 4.0 ini banyak tenaga yang digantikan oleh teknologi. 65% siswa yang sekarang masih di SD, besuk akan bekerja pada dunia kerja yang saat sekarang belum ada. Untuk itu, siswa diharapkan memiliki kemampuan level C6 yakni mencipta. Anak perlu diberi pengalaman berupa tugas projek berupa vlog dan semacamnya. Siswa harus dilatih untuk mencipta.
Pak Indra menyampaikan bahwa beliau kurang cocok jika pembelajaran online menggunakan WA. Yang namanya online mestinya menggunakan LMS (learning management system). Digitalisasi pendidikan meliputi substitution, augmentation, modification, dan redifinition.
Kerangkan kerja (framework) pendidikan meliputi: infrastruktur, infostruktur, dan infokultur. Idealnya semua sekolah memiliki domain untuk mempermudah pembelajaran dan masing-masing warga sekolah tak perlu menggunakan akun pribadi berupa gmail.
Saat bahas 3I framwork pendidikan inilah koneksi nternet terputus. Tak ada suara tak ada gambar. Hal itu terjadi pukul 19.40. Begitu koneksi üulh, beiau aranan tiap sekolah memiiki domain sebab pembelajarn dengan akun pribadi mengalami berbagai kendala.
Fungsi guru pada abad 21 tetap tidak berubah, yakni sebagai leader, motivator, dan fasilitator. Omjay menambahkan bahwa yang penting dalam pembelajaran adalah pesannya sampai. Belajar jarak jauh yang menarik adalah youtube. Namun, guru di daerah masih banyak yang belum familier.
Kesimpulan yang diberikan Pak Indra sebagai berikut. Apapun bentuk yang Anda lakukan dalam pendidikan, pilarnya ada 4 yakni: leraning to know, learning to de, learning to be, dan learning to live together. Desain pembelajaran tidak hanya berbasisi konten, tetapi bagaimana belajar. Diharapkan guru reatif dan dapat menggunakan media yang ada.

10 komentar:

  1. https://www.youtube.com/user/wijayalabs

    BalasHapus
  2. Sip..semangat belajar dan mengajar

    BalasHapus
  3. Terimakasih sharingnya. Saya ga kebagian materi. Telat...dampingin anak belajar. Lupa deh.
    Tapi secara keseluruhan semoga saya dapat dari blog ini

    BalasHapus
  4. Sama-sama Bapak. Kita saling berbagi. Semoga bermanfaat.

    BalasHapus
  5. Cukup menantang ya yang dihadapi para guru selama woek from home.. tetap semangat para guru, baktimu insya Allah barokah..

    BalasHapus
  6. Aamiin3. Insyaallah tetap semangat meki banyak kendala.

    BalasHapus
  7. Terima kasih sharingnya, smalam ga sempat bergabung pembelajaran online. Jd cr ilmunya bc resume rekan2

    BalasHapus
  8. Sama-sama Bu Ella. Semoga bermanfaat.

    BalasHapus