Pembelajaran online
di kelas menulis Omjay malam ini sungguh heboh. Kelas online dengan
vidcon mengunaan aplikasi webex. Infonya kudapa tadi sore sebelum pulang dari
kampus. Hari ini saya WFH (work from home) setengah hari dan setengahnya
lagi WFC (work from campus). Info yang kudapat, kelas online dimulai
pukul 19.00 hingga 20.30.
Lima belas
menit sebelum waktunya, sudah kusiapkan diri untuk online. Sebagai
langkah antisipasi kemungkinan terburuk, yakni susah masuk webex. Nah, waktu
join webex, sempat kusapa host pada pembeajaran ini, yakni Bapak Indra
Charismiadji. Beliau sampaikan bahwa tinggalnya di Bajulkesupen alias Boyolali.
Bertegur sapa sebentar sebagai perkenalan.
Pukul 19.00 kelas online dimulai dengan tema Mendesain
Pembelajarn Jarak Jauh yang Efektif. Tentu ini tema yang sangat menarik bagiku
karena merupakan hal baru. Dengan malu-malu kuikui dan kusimak baik-baik
penjelasan narasumber. Sesekali kujawab pertanyaan yang beliau lontarkan jika
diriku nyambung dengan permasalahannya.
Semula saya pikir host itu moderatornya. Ternyata beliau adalah
narasumbernya. Sebelum menyampaikan materi beliau memberi kesempatan kepada
peserta untuk sharing pembelajaran online di tempat kerjanya. Saya pun
ikut nimbrung curhat kendala dan keterbatasan akses di sekolah. Partisipasi
siswa yang kurang maksimal karena kendala sarana yang dimiliki siswa.
Beliau memulai materi dengan menyampaikan empat pilar pendidikan. Apa
itu, dan bagaimana pendapat peserta tentang empat pilar tersebut. Apakah
peserta sepakat dengan empat pilar tersebut. Para peserta, termasuk diriku,
memberikan komentar dengan malu-malu. Beliau sindir bahwa guru sekarang, sebagian
besar selalu sibuk dengan konten/materi. Padahal yang paling penting itu bukan
siswa belajar apa, melainkan bagaimana belajar. Yang terpenting bukan materi,
tetapi learning how to learn.
Pertanyaan menggelitik dari peserta bu guru SD. Beliau sampaikan bahwa
kurikulum 2013 menuntut satu hari harus tuntas pembelajarannya. Sang narasumber
bertanya apakah dasar pembelajaran harus tuntas. Penanya menjawab standar
proses. Narasumber memberi pencerahan bahwa yang penting bukan materi melainkan
kompetensi. Pada standar isi, yang diutamakan adalah kompetensi. Yang
dipentingkan bagi siswa bukan belajar apa, melainkan mampukah siswa belajar.
Jika yang dipentingkan bagaimanal beajar, apakah saat ini guru harus
mengajar? Bukankah learning to know dan lain-lain, materi ada di
internet. Guru sekarang tak harus memberi informasi. Sebab materi dapat diakses
dari nternet.
Pukul 19.40
pembicaraan sempat terputus. Tak ada suara dan tak ada gambar. Namun sebagai peserta,
diri ini harus bersabar. Beberapa saat kemudian dapat terhubung lagi.
Seorang guru memberi komentar bahwa tugas guru saat ini lumayan berat.
Guru harus kerja keras karena anak ringkih mencari tahu. Karakter anak yag suka
menyerah harus menjadi perhatian. Tugas guru menumbuhkan karakter baik pada diri
siswa.
Pak Indra mennyampaikan bahwa pada revolusi industri 4.0 ini banyak
tenaga yang digantikan oleh teknologi. 65% siswa yang sekarang masih di SD,
besuk akan bekerja pada dunia kerja yang saat sekarang belum ada. Untuk itu,
siswa diharapkan memiliki kemampuan level C6 yakni mencipta. Anak perlu diberi
pengalaman berupa tugas projek berupa vlog dan semacamnya. Siswa harus dilatih
untuk mencipta.
Pak Indra menyampaikan bahwa beliau kurang cocok jika pembelajaran online
menggunakan WA. Yang namanya online mestinya menggunakan LMS (learning
management system). Digitalisasi pendidikan meliputi substitution,
augmentation, modification, dan redifinition.
Kerangkan kerja (framework) pendidikan meliputi: infrastruktur,
infostruktur, dan infokultur. Idealnya semua sekolah memiliki domain untuk
mempermudah pembelajaran dan masing-masing warga sekolah tak perlu menggunakan
akun pribadi berupa gmail.
Saat bahas 3I framwork pendidikan inilah koneksi nternet
terputus. Tak ada suara tak ada gambar. Hal itu terjadi pukul 19.40. Begitu
koneksi üulh, beiau aranan tiap sekolah memiiki domain sebab pembelajarn dengan
akun pribadi mengalami berbagai kendala.
Fungsi guru pada
abad 21 tetap tidak berubah, yakni sebagai leader, motivator, dan fasilitator. Omjay
menambahkan bahwa yang penting dalam pembelajaran adalah pesannya sampai.
Belajar jarak jauh yang menarik adalah youtube. Namun, guru di daerah masih
banyak yang belum familier.
Kesimpulan
yang diberikan Pak Indra sebagai berikut. Apapun bentuk yang Anda lakukan dalam
pendidikan, pilarnya ada 4 yakni: leraning to know, learning to de, learning
to be, dan learning to live together. Desain pembelajaran tidak
hanya berbasisi konten, tetapi bagaimana belajar. Diharapkan guru reatif dan
dapat menggunakan media yang ada.
Terima kasih pak indra
BalasHapushttps://www.youtube.com/user/wijayalabs
BalasHapusOke. Teruskan. Smangat.
BalasHapusSip..semangat belajar dan mengajar
BalasHapusTerimakasih sharingnya. Saya ga kebagian materi. Telat...dampingin anak belajar. Lupa deh.
BalasHapusTapi secara keseluruhan semoga saya dapat dari blog ini
Sama-sama Bapak. Kita saling berbagi. Semoga bermanfaat.
BalasHapusCukup menantang ya yang dihadapi para guru selama woek from home.. tetap semangat para guru, baktimu insya Allah barokah..
BalasHapusAamiin3. Insyaallah tetap semangat meki banyak kendala.
BalasHapusTerima kasih sharingnya, smalam ga sempat bergabung pembelajaran online. Jd cr ilmunya bc resume rekan2
BalasHapusSama-sama Bu Ella. Semoga bermanfaat.
BalasHapus